//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal  (Read 53234 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #30 on: 07 January 2014, 12:17:26 PM »
Quote
Abhivinaya ini yang kemudian dipelajari oleh Ajatasattu dan Devadatta sehingga setelah selesai masa hukuman di niraya, mereka akan terlahir sebagai manusia dan mencapai Pacceka Bodhi bernama Vijitavi dan Atthissara. Devadatta sendiri akan melanjutkan lagi ke jalan Mahayana dan menjadi Samyak Sambuddha bernama Devaraja. Demikian dahsyatnya Abhivinaya ini.

Wah kalau begitu saya yakin abhivinaya ini = Sila Bodhisattva
buktinya masuk jalan mahayana kan! :D
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #31 on: 07 January 2014, 01:22:31 PM »
Menurut komentar AN (yang jelas belakangan), istilah "Dhamma" = Nikaya-nikaya dari Sutta Pitaka, "Abhidhamma" = 7 kitab Abhidhamma, "Vinaya" = Sutta Vibhanga dari Vinaya Pitaka Pali, "Abhivinaya" = Khandaka dan Parivara dari Vinaya Pitaka.

Sedangkan Parivara (yang juga dianggap tambahan yang belakangan dalam Vinaya Pitaka) mengatakan istilah "vinaya" menunjuk pada penyebutan/penjelasan (designation/description) [pannati], sedangkan "abhivinaya" menunjuk pada analisis/klasifikasi (analysis/classification) [vibhatti] dari aturan kedisiplinan.

Namun demikian, untuk istilah Abhivinaya sendiri, dari sutta-sutta awal tidak ada petunjuk pasti apa yang dimaksud, selain dari bentuk pengulangan bahasa (istilah "abhidhamma" selalu dipasangkan dengan "abhivinaya" seperti halnya istilah "dhamma" dan "vinaya"). Selengkapnya bisa dibaca di Abhidhamma Abhivinaya--in the first two of the Pali Canon

Mungkin yang lain apakah ada  yang telah menemukan petunjuk dari teks-teks awal apakah yang dimaksud "abhivinaya" ini?
« Last Edit: 07 January 2014, 01:26:04 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #32 on: 07 January 2014, 01:41:17 PM »
Wah kalau begitu saya yakin abhivinaya ini = Sila Bodhisattva
buktinya masuk jalan mahayana kan! :D
Tidak juga, Ajatasattu-nya gak masuk jalan Mahayana kok. Abhivinaya ini masuk ke Madhyayana/Majjhimayana, menganggap semua -yana bisa merealisasi nirvana akhir dan tidak menggunakan istilah pejoratif "hinayana" (mirip dengan Mahayana awal). 

-------
Menurut komentar AN (yang jelas belakangan), istilah "Dhamma" = Nikaya-nikaya dari Sutta Pitaka, "Abhidhamma" = 7 kitab Abhidhamma, "Vinaya" = Sutta Vibhanga dari Vinaya Pitaka Pali, "Abhivinaya" = Khandaka dan Parivara dari Vinaya Pitaka.

Sedangkan Parivara (yang juga dianggap tambahan yang belakangan dalam Vinaya Pitaka) mengatakan istilah "vinaya" menunjuk pada penyebutan/penjelasan (designation/description) [pannati], sedangkan "abhivinaya" menunjuk pada analisis/klasifikasi (analysis/classification) [vibhatti] dari aturan kedisiplinan.

Namun demikian, untuk istilah Abhivinaya sendiri, dari sutta-sutta awal tidak ada petunjuk pasti apa yang dimaksud, selain dari bentuk pengulangan bahasa (istilah "abhidhamma" selalu dipasangkan dengan "abhivinaya" seperti halnya istilah "dhamma" dan "vinaya"). Selengkapnya bisa dibaca di Abhidhamma Abhivinaya--in the first two of the Pali Canon

Mungkin yang lain apakah ada  yang telah menemukan petunjuk dari teks-teks awal apakah yang dimaksud "abhivinaya" ini?
According to tradition, the Khandhaka was compiled at the first council, mentioned in the text, with the account of the first council added at the second and that of the second at the third. Scholars do not take this literally, but differ as to how far they disagree with it. Professor Erich Frauwallner argued in 1956 that the original version of this book was compiled at the second council, and this theory is still taken seriously by many scholars. For further scholarly opinions see Vinaya Pitaka and Pali Canon.
sumber

As it includes a long list of teachers in Ceylon, even Theravada fundamentalists recognize that, at least in its present form, it is of late date. Scholars give it a late date, some suggesting it may be even later than the Fourth Council in Ceylon in the last century BCE, at which the Pali Canon was written down from oral tradition.
sumber

Jadi selain pada minggu ke 4 Buddha merenungkan buku Kathatvatthu yang ditulis 250 tahun kemudian, sekarang Buddha juga mengotbahkan para siswa untuk mempelajari "Abhivinaya" yang baru muncul sekitar 150 (dan mungkin lebih) & 450 tahun kemudian. Wah...

« Last Edit: 07 January 2014, 01:56:16 PM by Shinichi »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #33 on: 07 January 2014, 02:09:39 PM »
Sewaktu minggu ke tiga pencerahan sempurna, Buddha juga telah merenungkan 7 kitab Abhivinaya. Sewaktu melakukan "mukjizat kembar", Buddha menciptakan kembaran unsur air yang turun ke neraka dingin dan kembaran unsur api yang turun ke neraka panas, sementara tubuh aslinya sendiri naik ke alam deva. Sebagaimana Tavatimsa yang berada di tengah dipilih agar yang Catummaharajika masih bisa naik dan yang dari Yama ke atas bisa turun, Buddha juga memilih tempat di tengah yaitu di perbatasan antara neraka panas Tapana dan neraka dingin Utpala agar yang dari Sanjiva & Arbuda bisa turun, dan dari Avici & Mahapaduma bisa naik.

Selama 3 bulan vassa tersebut, karena bercampurnya antara 16 neraka panas dan dingin, maka saat itu para makhluk tidak mengalami siksaan, dan pikirannya siap menerima Abhivinaya yang isinya tentang perincian sila-vinaya agar penghuni neraka bisa berlatih walaupun di alam sengsara, dan ketika habis buah kamma buruknya, bisa langsung berjodoh dengan dhamma. Abhivinaya ini yang kemudian dipelajari oleh Ajatasattu dan Devadatta sehingga setelah selesai masa hukuman di niraya, mereka akan terlahir sebagai manusia dan mencapai Pacceka Bodhi bernama Vijitavi dan Atthissara. Devadatta sendiri akan melanjutkan lagi ke jalan Mahayana dan menjadi Samyak Sambuddha bernama Devaraja. Demikian dahsyatnya Abhivinaya ini.

Mengenai apa isi Abhivinaya, masih belum lengkap karena belum ada yang berani turun ke Avici untuk mengambil kitab api berkobar, yang ditulis dengan tinta dari besi cair.

Lalu apa buktinya Abhivinaya sudah ada sejak jaman dulu, bukan karangan saya sendiri? Ini buktinya:

"Puna caparaṃ, āvuso, bhikkhu dhammakāmo hoti piyasamudāhāro, abhidhamme abhivinaye uḷārapāmojjo. Yaṃpāvuso, bhikkhu dhammakāmo hoti…pe… uḷārapāmojjo. Ayampi dhammo nāthakaraṇo..."
Sangitisutta.

"Āraññikenāvuso, bhikkhunā abhidhamme abhivinaye yogo karaṇīyo. Santāvuso, āraññikaṃ bhikkhuṃ abhidhamme abhivinaye pañhaṃ pucchitāro. Sace, āvuso, āraññiko bhikkhu abhidhamme abhivinaye pañhaṃ puṭṭho na sampāyati, tassa bhavanti vattāro. ‘Kiṃ panimassāyasmato āraññikassa ekassāraññe serivihārena yo ayamāyasmā abhidhamme abhivinaye pañhaṃ puṭṭho na sampāyatī’ti – tassa bhavanti vattāro. Tasmā āraññikena bhikkhunā abhidhamme abhivinaye yogo karaṇīyo."
Goliyanisutta.

"Kathañca, bhikkhave, purisakhaḷuṅko javasampanno hoti; na vaṇṇasampanno na ārohapariṇāhasampanno?
Idha, bhikkhave, bhikkhu ‘idaṃ dukkha’nti yathābhūtaṃ pajānāti…pe… ‘ayaṃ dukkhanirodhagāminī paṭipadā’ti yathābhūtaṃ pajānāti. Idamassa javasmiṃ vadāmi. Abhidhamme kho pana abhivinaye pañhaṃ puṭṭho saṃsādeti [saṃhīreti (ka.)], no vissajjeti. Idamassa na vaṇṇasmiṃ vadāmi. Na kho pana lābhī hoti cīvarapiṇḍapātasenāsanagilānappaccayabhesajjaparikkhārānaṃ. Idamassa na ārohapariṇāhasmiṃ vadāmi."

Assakhalunkasutta.

"Puna caparaṃ, bhikkhave, bhikkhu dhammakāmo hoti piyasamudāhāro, abhidhamme abhivinaye uḷārapāmojjo. Yampi, bhikkhave, bhikkhu dhammakāmo hoti piyasamudāhāro, abhidhamme abhivinaye
uḷārapāmojjo, ayampi dhammo nāthakaraṇo."

Pathamanathasutta.

Demikian cocologi bab I selesai.


Itu di dalam bhikkhuni vibhanga tentang kelompok pembahasan/pertanyaan adalah suttanta, vinaya dan abhidhamma... di-bagi-kan dengan jelas.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #34 on: 07 January 2014, 02:35:50 PM »
Wah kalau begitu saya yakin abhivinaya ini = Sila Bodhisattva
buktinya masuk jalan mahayana kan! :D

coba kalo sila bodhisatva mnamanya di ganti abhivinaya.. ntar bbrp ratus tahun lg buddhist punya 4 pitaka...
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #35 on: 07 January 2014, 04:26:24 PM »
Itu di dalam bhikkhuni vibhanga tentang kelompok pembahasan/pertanyaan adalah suttanta, vinaya dan abhidhamma... di-bagi-kan dengan jelas.
Memang jelas dibagi. Masalahnya 'kan di situ tidak ada penjelasan tentang apa itu "Abhidhamma".

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #36 on: 07 January 2014, 06:11:36 PM »
coba kalo sila bodhisatva mnamanya di ganti abhivinaya.. ntar bbrp ratus tahun lg buddhist punya 4 pitaka...


Maaf, OOT sejenak, sebenarnya Mahayana memang memiliki 4 pitaka: Vinaya, Sutra (Agama), dan Abhidharma dari berbagai aliran (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasangika, dst) plus Bodhisattva Pitaka (kumpulan sutra Mahayana yang lebih dikenal dengan Vaipulya [Pali:Vedalla/Vetulya] Sutra)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #37 on: 08 January 2014, 06:18:10 AM »
Maaf, OOT sejenak, sebenarnya Mahayana memang memiliki 4 pitaka: Vinaya, Sutra (Agama), dan Abhidharma dari berbagai aliran (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasangika, dst) plus Bodhisattva Pitaka (kumpulan sutra Mahayana yang lebih dikenal dengan Vaipulya [Pali:Vedalla/Vetulya] Sutra)

nyambung yang OOT supaya clear

jadi sebenarnya kitab Mahayana tidak boleh lagi disebut Tripitaka tapi Caturpitaka  ^-^
« Last Edit: 08 January 2014, 06:20:13 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #38 on: 08 January 2014, 07:39:44 AM »
Itu di dalam bhikkhuni vibhanga tentang kelompok pembahasan/pertanyaan adalah suttanta, vinaya dan abhidhamma... di-bagi-kan dengan jelas.

Ada yang berpendapat bahwa penyebutan Tipitaka dalam Bhikkhuni Vibhanga adalah penambahan yang belakangan karena pada masa Sang Buddha belum ada pembagian ajaran ke dalam Tipitaka, melainkan 9 anga (sutta, geyya, veyyakarana, gatha, udana, itivuttaka, jataka, abbhutadhamma, vedalla) yang sering dijumpai dalam sutta-sutta awal.
« Last Edit: 08 January 2014, 07:42:28 AM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #39 on: 08 January 2014, 08:20:30 AM »
Ada yang berpendapat bahwa penyebutan Tipitaka dalam Bhikkhuni Vibhanga adalah penambahan yang belakangan karena pada masa Sang Buddha belum ada pembagian ajaran ke dalam Tipitaka, melainkan 9 anga (sutta, geyya, veyyakarana, gatha, udana, itivuttaka, jataka, abbhutadhamma, vedalla) yang sering dijumpai dalam sutta-sutta awal.
Tambahan lagi dari ATI:

95. Should any bhikkhunī ask a question (about the Suttas, Vinaya, or Abhidhamma) of a bhikkhu who has not given leave, it is to be confessed.* [13]
[...]

13. Asking a question related to the Vinaya can be the first step in admonishment and making accusations (see Mv.II.15.6-8), which is why this rule is related to the eighth of the eight vows of respect (against a bhikkhunī admonishing a bhikkhu). As Horner notes in BD, the word-commentary to this rule is one of the few places in the Vinaya that apparently refers to the Abhidhamma as a text — thus indicating that either the rule or its word-commentary is a later formulation.


Spoiler: ShowHide
95. Jika seorang bhikkhuni bertanya (tentang sutta, vinaya, atau Abhidhamma) kepada seorang bhikkhu yang belum memberi ijin, hal ini perlu diakui.* [13]
[...]

13. Menanyakan pertanyaan berkenaan dengan Vinaya bisa merupakan langkah awal dalam menasihati atau membuat tuduhan (Lihat Mv.II.15.6-8), yang adalah sebab dari peraturan ini berhubungan dengan yang ke delapan dari delapan sumpah penghormatan (yang melarang bhikkhuni menasihati bhikkhu). Seperti disinggung Horner dalam BD, komentar-kata untuk peraturan ini adalah satu dari beberapa tempat di vinaya yang tampaknya merujuk kepada Abhidhamma sebagai teks — maka mengindikasikan bahwa salah satu dari peraturan atau komentar-kata adalah formulasi belakangan.


---
sutta = khotbah
geyya = sajak
veyyākaraṇa = penjelasan
gātha = bait
udāna = seruan kebahagiaan
itivuttaka = sabda
jātaka = kisah kelahiran
abbhutadhamma = keajaiban
vedalla = pertanyaan
« Last Edit: 08 January 2014, 08:58:42 AM by Kainyn_Kutho »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #40 on: 08 January 2014, 11:32:08 AM »
Ada yang berpendapat bahwa penyebutan Tipitaka dalam Bhikkhuni Vibhanga adalah penambahan yang belakangan karena pada masa Sang Buddha belum ada pembagian ajaran ke dalam Tipitaka, melainkan 9 anga (sutta, geyya, veyyakarana, gatha, udana, itivuttaka, jataka, abbhutadhamma, vedalla) yang sering dijumpai dalam sutta-sutta awal.

muncul lagi pendapat, vinaya itu penambahan belakangan... mantappp...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #41 on: 08 January 2014, 12:05:26 PM »
muncul lagi pendapat, vinaya itu penambahan belakangan... mantappp...
Jangan suka pelintir-pelintir pendapat orang. Yang dibilang belakangan itu cuma bagian yang menambahkan istilah "Tipitaka" tersebut, bukan vinaya secara keseluruhan. Sutta-pun tidak terlepas dari penambahan belakangan, namun tentu tidak secara keseluruhan seperti Abhidhamma.

Vinaya sendiri yang berupa format awal adalah patimokkha dan sekumpulan peraturan yang belum disusun dan juga tidak ada penjelasannya. Bagian Suttavibhanga kemudian disusun dengan memberikan catatan di sana-sini untuk menjelaskan latar belakang aturan yang bersangkutan. Jadi memang penyusunan vinaya sendiri adalah belakangan walaupun isinya sudah ada dari awal. Terutama khandaka dan parivara, itu adalah penulisan lebih belakangan lagi. Para pelajar Buddhis berpendapat format vinaya yang paling tua yang paling tidak diubah adalah milik Mahasanghika.

BTW, tentang Buddhisme dan literaturnya, kok tampaknya bro dilbert tahu minim sekali yah? Saya sarankan banyak baca dulu deh sebelum berkomentar, tapi yang merupakan hasil penelitian dan pengkajian secara netral, bukan mitos. Nanti kalau sudah agak tahu-tahu sedikit, baru kita bahas lagi, jadi tidak seperti trolling di sini.


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #42 on: 08 January 2014, 12:26:09 PM »
Jangan suka pelintir-pelintir pendapat orang. Yang dibilang belakangan itu cuma bagian yang menambahkan istilah "Tipitaka" tersebut, bukan vinaya secara keseluruhan. Sutta-pun tidak terlepas dari penambahan belakangan, namun tentu tidak secara keseluruhan seperti Abhidhamma.

Vinaya sendiri yang berupa format awal adalah patimokkha dan sekumpulan peraturan yang belum disusun dan juga tidak ada penjelasannya. Bagian Suttavibhanga kemudian disusun dengan memberikan catatan di sana-sini untuk menjelaskan latar belakang aturan yang bersangkutan. Jadi memang penyusunan vinaya sendiri adalah belakangan walaupun isinya sudah ada dari awal. Terutama khandaka dan parivara, itu adalah penulisan lebih belakangan lagi. Para pelajar Buddhis berpendapat format vinaya yang paling tua yang paling tidak diubah adalah milik Mahasanghika.

BTW, tentang Buddhisme dan literaturnya, kok tampaknya bro dilbert tahu minim sekali yah? Saya sarankan banyak baca dulu deh sebelum berkomentar, tapi yang merupakan hasil penelitian dan pengkajian secara netral, bukan mitos. Nanti kalau sudah agak tahu-tahu sedikit, baru kita bahas lagi, jadi tidak seperti trolling di sini.


siapa yang pelintir ?


Ada yang berpendapat bahwa penyebutan Tipitaka dalam Bhikkhuni Vibhanga adalah penambahan yang belakangan karena pada masa Sang Buddha belum ada pembagian ajaran ke dalam Tipitaka, melainkan 9 anga (sutta, geyya, veyyakarana, gatha, udana, itivuttaka, jataka, abbhutadhamma, vedalla) yang sering dijumpai dalam sutta-sutta awal.

Tipitaka yang dimaksud di sini tentu-nya Suttanta, Vinaya dan Abhidhamma yang disebutkan di Bhikkhuni Vibhanga... Yang manakah yang dimaksud dengan penambahan belakangan ?
« Last Edit: 08 January 2014, 12:27:42 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #43 on: 08 January 2014, 12:30:22 PM »

BTW, tentang Buddhisme dan literaturnya, kok tampaknya bro dilbert tahu minim sekali yah? Saya sarankan banyak baca dulu deh sebelum berkomentar, tapi yang merupakan hasil penelitian dan pengkajian secara netral, bukan mitos. Nanti kalau sudah agak tahu-tahu sedikit, baru kita bahas lagi, jadi tidak seperti trolling di sini.


mungkin yang dimaksud juga para bhikkhu yang ikut di Konsili Sangha ke-6 di Myanmar... Pengetahuan mereka minim sekali sehingga menerima Abhidhamma kedalam Kumpulan Pengajaran (para) Buddha.

Mantaappp...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #44 on: 08 January 2014, 01:48:28 PM »
siapa yang pelintir ?

Tipitaka yang dimaksud di sini tentu-nya Suttanta, Vinaya dan Abhidhamma yang disebutkan di Bhikkhuni Vibhanga... Yang manakah yang dimaksud dengan penambahan belakangan ?

Nah 'kan... masih ga mudeng. Yang dimaksud penambahan belakangan itu adalah penyebutan "Tipitaka"-nya, bukan keseluruhan point aturan itu, apalagi keseluruhan vinayanya.


mungkin yang dimaksud juga para bhikkhu yang ikut di Konsili Sangha ke-6 di Myanmar... Pengetahuan mereka minim sekali sehingga menerima Abhidhamma kedalam Kumpulan Pengajaran (para) Buddha.

Mantaappp...

Jadi cuma ini yang terbaik yang bisa diberikan bro dilbert? Berlindung di balik otoritas religius berbasis kepercayaan bahwa mereka pasti benar?

Ini sama seperti sedang bicara tidak adanya bukti geologis tentang banjir global yang bikin kiamat. Lalu seorang fanatik religius protes, "Jadi maksud loe kitab suci gue bo'ong?! Maksud loe semua konsili dari Nicea sampe Vatican semua salah?! MANTAP!!" ;D

Nah, kalau cuma segini, betul-betul bikin kecewa. Saya usul terakhir kalinya, kalau cuma mau berdasarkan sumber sektarian atau saddha semata, mainlah di board sesuai. Di sini anda bisa terguncang menggelinding-gelinding imannya sebab tidak ada keistimewaan otoritas apapun meski anda mengaku arahant dengan chalabhinna yang sudah membuktikan dengan kesaktian melihat kehidupan lampau dan menyaksikan Buddha sendiri menulis Tipitaka, komentar, dan sub-komentar.

Berikutnya kalau masih ke-Theravada-theravada-an, saya akan pindahkan ke board Theravada. Di situ saya janji tidak akan ganggu, kecuali anda bicara yang tidak sesuai dengan Tradisi Theravada.
« Last Edit: 08 January 2014, 01:50:53 PM by Kainyn_Kutho »

 

anything