Dua bhikku Thai yang dihormati diundang ke rumah seorang umat untuk menerima persembahan dana makanan pagi. Di ruang tamu, tempat mereka menunggu, terdapat sebuah akuarium berisi berbagai jenis ikan hias. Bhikku yang lebih muda mengadukan bahwa memelihara ikan di akuarium itu bertentangan dengan prinsip Buddhis mengenai Belas Kasih, itu bagaikan memenjarakan mereka, apa sih yang telah diperbuat ikan-ikan itu sehingga mereka harus dikurung dalam penjara tembok kaca.? Mereka seharusnya bebas berenang di sungai atau di danau, bebas pergi kemanapun mereka suka.
Bhikku yang senior tidak Setuju. Memang benar, dia mengakui, bahwa ikan-ikan itu tidak bebas menuruti kehendaknya, tetapi hidup dalam akuarium membebaskan mereka dari begitu banyak marabahaya, lalu ia menguraikan daftar kebebasan mereka ;
1 . Pernahkan anda melihat orang memancing ikan di akuarium di rumah seseorang.? Tidak.! Jadi, kebebasan pertama bagi ikan-ikan dalam akuarium adalah BEBAS dari Ancaman para pemancing. Bayangkan apa jadinya bagi ikan dialam bebas ; Ketika melihat sekor cacing lezat, ikan-ikan itu tidak pernah yakin apakah itu aman di makan atau tidak.? Mereka, tak diragukan lagi, telah menyaksikan banyak teman dan kerabat mereka mencaplok seekor cacing yang tampak lezat, dan tiba-tiba lenyap dari pandangan mereka untuk selamanya. Bagi ikan dialam bebas, makan itu terancam bahaya dan sering berakhir dalam TRAGEDI. Makan malam bisa menjadi traumatic. Ikan di Alam Bebas bisa-bisa menderita gangguan pencernaan kronis karena hilangnya nafsu makan, dan ikan yang paranoid bisa dipastikan akan mati kelaparan, ikan di Alam Bebas mungkin saja menderita Tekanan Batin, tetapi ikan di AKUARIUM TERBEBAS dari bahaya semacam ini.
2 . Ikan di alam bebas juga harus mencemaskan ancaman ikan lebih besar yang akan memangsa mereka . Dewasa ini, dibeberapa sungai yang rusuh, para ikan tak lagi merasa aman untuk keluyuran pada malam hari.! Bagaimanapun, tak ada pemilik akuarium yang akan mengisi akuariumnya dengan jenis ikan yang akan memangsa ikan lainnya. Jadi, ikan dalam akurium TERBEBAS dari bahaya ikan Kanibal.
3. Dalam daur alamiahnya, ikan di Alam Bebas kadang tak memperolah makanan, Namun, bagi ikan akuarium, hidup ini bagai tinggal di sebuah restoran, dua kali sehari, makanan bergizi diantarkan kedepan mereka, bahkan lebih nyaman dari pada jasa antar pizza, karena mereka tak perlu membayar. Jadi, ikan dalam akuarium TERBEBAS dari BAHAYA KELAPARAN.
4 .Selama perubahan musim, sungai dan danau menjadi sangat dingin pada musim dingin, sampai permukaanya tertutup es. Pada musim panas, air bisa menjadi terlalu hangat untuk ikan, kadang bahkan sampai mengering. Namun ikan dalam akuarium memiliki system pengaturan udara dan suhu. Suhu air dalam akuarium terjaga dan nyaman, sepanjang hari, sepanjang tahun. Jadi, ikan dalam akuarium TERBEBAS dari bahaya kedinginan dan kepanasan sampai kekurangan air.
5 . Di Alam Bebas, bila seekor ikan sakit tak ada yang akan merawatnya. Namun. Ikan dalam akuarium punya asuransi kesehatan gratis. Pemiliknya akan memanggil dokter ikan untuk datang kerumah kapan pun bila ada ikan yang sakit, ikan-ikan ini bahkan tak perlu pergi ke klinik. Jadi, ikan dalam akuarium TERBEBAS dari bahaya ketiadaan perlindungan kesehatan.
Bhikku kedua, yang lebih senior, menyimpulkan sikapnya. Ada banyak keuntungan menjadi ikan di dalam akuarium katanya. Memang benar, mereka tidak bebas menuruti kehendaknya dan berenang ke sana ke mari, tetapi mereka TERBEBAS dari begitu banyak bahaya dan ketidaknyamanan.
Bhikku yang lebih senior melanjutkan penjelasan nya bahwa ia sama seperti orang-orang yang hidup dalam kehidupan yang bajik. Benar, mereka tidak bebas mengikuti nafsunya dan seenaknya ke sana ke mari, tetapi mereka TERBEBAS dari begitu banyak banyak bahaya dan ketidaknyamanan.
JENIS KEBEBASAN mana yang anda sukai.? Dikutip dari ; Membuka Pintu Hati dari Bhikku Ajahn Brahm.