//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: J KrishnaMurti  (Read 176297 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #60 on: 16 April 2008, 05:59:44 PM »
 [at]  Pak Hudoyo
Apakah K juga telah mencapai nibbana, seperti yg dikatakan dia telah mencapai pencerahan yg mana dia melakukan vipasana murni? _/\_
« Last Edit: 16 April 2008, 06:01:26 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: J KrishnaMurti
« Reply #61 on: 16 April 2008, 06:01:27 PM »
Saya curiga itu pertanyaan atas adalah pertanyaan yang tidak ada jawabannya  ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #62 on: 16 April 2008, 06:03:53 PM »
Namanya juga nanya, karena ada kemungkinan juga lho, seseorang tidak memakai label Buddhist melakukan vipassana dan mencapai nibbana, makanya saya bertanya  pada pakarnya? ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: J KrishnaMurti
« Reply #63 on: 16 April 2008, 06:04:28 PM »

Selebihnya, K tidak mengajarkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, tidak akan pernah berkembang suatu agama di sekitar ajaran K. Ajaran K hanyalah vipassana murni, tidak lebih dan tidak kurang.

Salam,
hudoyo

Salam kenal Pak Hudoyo...

Bisa tolong jelaskan kalimat yg di bold itu? serta contohnya...

Anumodana...

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: J KrishnaMurti
« Reply #64 on: 16 April 2008, 06:19:40 PM »
Namanya juga nanya, karena ada kemungkinan juga lho, seseorang tidak memakai label Buddhist melakukan vipassana dan mencapai nibbana, makanya saya bertanya  pada pakarnya? ;D

nibbana/nirvana sendiri sebuah label yang "unik" menurut saya.
berbeda dg label-label lain yg menunjuk ke sesuatu, nibbana/nirvana justru menjelaskan sesuatu yg tidak terdeskripsikan... (void).

kata
"A, B atau C mencapai nibbana" dan "anatta" sendiri sebenarnya bertentangan lho... saya juga binggung... :hammer:

CMIIW
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: J KrishnaMurti
« Reply #65 on: 16 April 2008, 06:34:44 PM »
Memang "pathless" atau "kebenaran" atau apapun labelnya tidak jadi masalah, yang penting adalah keadaan sesungguhnya, terbebas dari konsep.

1. Bagaimana seseorang yang sudah "melihat" menjelaskan kepada yang "belum melihat" tanpa mempergunakan "konsep", atau "abstraksi", atau "penjabaran"? Bagaimana seseorang "melek" bisa mentransfer penglihatan kepada "orang buta"?
Di sini saya melihat perlunya "konsep/label", bukan untuk yang telah "melihat", tetapi kepada kami yang "orang buta".
Buddha Gotama konon telah "melihat", tetapi beliau mempergunakan "konsep" untuk menuntun "orang buta" agar bisa melihat,
walaupun ada contoh bahasa yang digunakan bukanlah "konsep", tetapi tidak dipergunakan untuk semua.

2. Bagaimana kita bisa mengetahui ada "jalan", ataukah "tidak ada jalan", atau "semua jalan sama"? Bagi saya, ada 2 macam skeptis. Yang satu mempertanyakan/meragukan segala macam, sedangkan yang satu meneliti dengan hati-hati, meskipun masih buta, sama seperti seseorang mempercayai dokter, walaupun dia tidak meneliti bagaimana dokter tersebut mengambil ijazah, bagaimana dokter tersebut bisa mengambil kesimpulan, bagaimana dokter menulis resep, bagaimana dokter begini, begitu, dll.
Tentu saja bukan berarti semua dokter sama, ada "dokter" yang cuma mengambil keuntungan, ada "dokter" yang berkhayal, ada "dokter" yang cuma ikut-ikutan (seperti new age, dll), tetapi kata perawat yang mengikuti "dokter asli", begini loh obat yang diresepkan, dan konon cuma ada 1 dokter pada saat sekarang, konon hanya bisa mengikuti resep itu (tetapi bisa ada orang yang mendapatkan resep sendiri ketika tidak ada resep dokter, walaupun bahan-bahannya intinya sama). Saya mengikuti resep yang dianjurkan bukan tanpa alasan, di luar itu saya tidak "meyakini" kebenarannya, saya anggap tidak perlu.

3. Jika tanpa label, bagaimana kita bisa memilih resep yang baik? Bagaimana kita tahu itu resep asli atau palsu? Tentu kita bandingkan resep tertentu dengan resep yang konon asli.
Yang sering terjadi adalah seseorang memalsukan resep, menggunakan resep bukan pada tempatnya, sendiri tidak tahu resep asli atau tidak, mencampuraduk segala macam bahan jadi satu, atau mengatakan segala macam bahan adalah resep.
Beberapa perawat atau bahkan pasien berusaha mati-matian menjaga label yang konon adalah resep asli, dengan tujuan agar hal-hal di atas tidak terjadi. Bukan karena resep yang lain salah, atau tidak ada resep lain, tetapi agar resep asli tidak hilang begitu saja.

Apakah hal di atas tidak baik?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #66 on: 16 April 2008, 08:16:08 PM »
[at]  Pak Hudoyo
Apakah K juga telah mencapai nibbana, seperti yg dikatakan dia telah mencapai pencerahan yg mana dia melakukan vipasana murni? _/\_

Salam kenal, Rekan Bond,  :)

Pengertian 'nibbana' adalah pengertian khas Buddhis, sedangkan K tidak menganut agama apa pun. Jadi, kita harus terjemahkan dulu 'nibbana' itu dengan pengertian yang lebih universal, misalnya "lenyapnya aku".

Apakah K sudah tidak punya aku lagi? ... Seperti kata Mas Mod, jawabannya: saya tidak tahu. :) ... Tidak seorang pun tahu, kecuali dia sendiri, kan. :)

Tapi, jangan putus asa; ada pendekatan lain. Mari kita bertanya: Apakah ajaran K selama 60 tahun ia mengajar itu konsisten tanpa-aku? ... Kalau itu, saya bisa jawab: ya.

Bagaimana saya tahu? ... Ini adalah masalah praktik. Kalau kita praktikkan apa yang diajarkan K, akan terbukti secara konsisten bahwa ajaran K membawa kita pada keadaan tanpa-aku.

Jadi, kesimpulannya: apakah K sudah tidak punya aku atau masih punya aku tidak penting. Yang penting ialah apakah ajarannya secara konsisten membawa orang kepada keadaan tanpa-aku.

*****

Nah, sekarang kalau mau fair, kita juga bisa bertanya: Apakah Buddha Gautama sudah mencapai nibbana (tidak punya aku)? ... Bagaimana jawaban Anda? :)

Sejujurnya, Anda harus menjawab, Anda tidak tahu juga, bukan? :) ... kecuali Anda berkata, "ya, saya PERCAYA / BERIMAN bahwa Sang Buddha telah mencapai nibbana." ... itu soal lain. :)

Jadi, di sini juga pertanyaannya harus digeser, "Apakah ajaran Buddha secara konsisten dapat membawa praktisinya kepada keadaan tanpa-aku?" ... Dan ini kita semua bisa mengatakan ya. Apalagi kalau kita pernah mempraktikkan meditasi vipassana.

*****

Jadi, kesimpulannya, baik ajaran Buddha maupun ajaran K, yang penting adalah praktik! Tanpa itu, semuanya cuma teori, yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

Salam,
hudoyo

nyanabhadra

  • Guest
Re: J KrishnaMurti
« Reply #67 on: 16 April 2008, 08:25:04 PM »
[...]
setelah membandingkan pikiran, ucapan, dan tindakan JK.....apakah terdapat suatu keselarasan???
[...]

Bisa ditunjukkan, Bhante, contoh-contoh di mana pikiran, ucapan dan tindakan JK tidak selaras?

Terima kasih sebelumnya.

Salam,
Hudoyo

Silakan lakukan masing-masing, saya tidak ingin menilai JK :)
mengapa Pak Hud langsung menuju pada kesimpulan bahwa saya bilang pikiran, ucapan, dan tindakan JK tidak selaras?
Justru itu suatu pertanyaan untuk direnungkan bersama, sambil melihat catatan "karir" JK.....silakan yg berminat untuk mencari tahu, saya rasa itu penting sebagai informasi tambahan.

bow and respect,

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #68 on: 16 April 2008, 08:30:24 PM »

Selebihnya, K tidak mengajarkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, tidak akan pernah berkembang suatu agama di sekitar ajaran K. Ajaran K hanyalah vipassana murni, tidak lebih dan tidak kurang.

Salam,
hudoyo

Salam kenal Pak Hudoyo...

Bisa tolong jelaskan kalimat yg di bold itu? serta contohnya...

Anumodana...

 _/\_ :lotus:

Salam kenal, Ibu Lily, :)

Kita lihat dulu bagaimana ajaran Sang Buddha tentang vipassana, ya. Dalam salah satu posting lalu saya sudah mengutip dari Bahiya-sutta:

"Bahiya, lakukan ini: di dalam yang terlihat hanya ada yang terlihat, di dalam yang terdengar hanya ada yang terdengar, di dalam yang tercerap dengan indra-indra yang lain hanya ada yang tercerap, di dalam yang muncul dalam batin (ingatan) hanya ada ingatan. Bila kamu bisa lakukan itu, maka KAMU TIDAK ADA. Itulah, dan hanya itulah, akhir dukkha."

Menurut pendapat saya pribadi, itulah ajaran vipassana yang paling murni. ... Mengapa saya katakan "paling murni"?

Karena di situ:
1. sama sekali tidak ada konsentrasi.
2. sama sekali tidak ada labeling, pencatatan.
3. sama sekali tidak ada keharusan memperlambat gerakan selambat mungkin.

Dengan kata lain, di situ tidak ada TEKNIK meditasi apa pun, sebagaimana kita temukan dalam versi-versi meditasi yang diajarkan di kalangan umat Buddha pada dewasa ini.

Nah, itulah pula yang diajarkan oleh K.

*****

Meditasi vipassana versi Bahiya-sutta itu sekarang saya ajarkan dengan nama Meditasi Mengenal Diri (MMD).

Jadi sekarang ini di Indonesia ada beberapa versi meditasi vipassana:

1. versi Mahasi Sayadaw
2. versi Goenka
3. versi Pa-Auk Sayadaw (didahului dengan anapanasati untuk mencapai jhana)
4. versi MMD

Salam,
hudoyo

nyanabhadra

  • Guest
Re: J KrishnaMurti
« Reply #69 on: 16 April 2008, 08:39:55 PM »
Prinsip ajaran JK dan Sai Baba sama ga ya?

[...]
Sebaliknya, K tidak mau punya murid sama sekali. Dia bilang seorang Guru dan murid sama-sama terikat & melekatnya. (Ini mengingatkan kita pada Kalama-sutta).
[...]
Salam,
hudoyo

Melekat sudah jelas terjadi, namun tergantung sebera "mahir" guru untuk menghilangkan secara bertahap kemelekatan itu, atau sama2 terjebak, apakah bisa dibilang K takut terjun ke dalam hubungan guru dan murid yang dia merasa memberatkan dirinya sendiri?
Kita memang sudah terikat oleh berbagai macam karma dan konsep pikiran, dll, JK mengajar dan yg mendengar adalah murid, dan hanya sebatas "announcement" saja dari JK mengatakan bahwa tidak mau terikat dalam hubungan guru dan murid, padahal hubungan guru dan murid pasif (tidak formal) terjadi JK mengajar dan yg lain mendengar, apakah demikian?

bow and respect,

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #70 on: 16 April 2008, 08:42:58 PM »
nibbana/nirvana sendiri sebuah label yang "unik" menurut saya.
berbeda dg label-label lain yg menunjuk ke sesuatu, nibbana/nirvana justru menjelaskan sesuatu yg tidak terdeskripsikan... (void).

kata
"A, B atau C mencapai nibbana" dan "anatta" sendiri sebenarnya bertentangan lho... saya juga binggung... :hammer:

CMIIW

Ya, itu "rahasia" anatta. Dalam Visuddhi-magga dikatakan:

"Ada penderitaan, tapi tidak ada yang menderita,
Ada jalan, tapi tidak ada yang menempuhnya,
Ada nibbana, tapi tidak ada yang mencapainya."

*****

'Nibbana' sendiri sering dipahami secara mendua. Di satu pihak, paling sering ditonjolkan 'nibbana' sebagai 'kebahagiaan tertinggi' ("Nibbanam paramam sukham"), sehingga secara EKSPERIENSIAL bagi orang awam sering sukar dibedakan dengan sorga.

Di lain pihak, sangat jarang orang menampilkan 'nibbana' sebagai 'padam', yaitu arti kata 'nibbana' itu sendiri. Padahal itulah arti yang paling dekat dengan PENGALAMAN seorang yang masih punya aku.

Salam,
hudoyo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: J KrishnaMurti
« Reply #71 on: 16 April 2008, 08:48:09 PM »
[...]
setelah membandingkan pikiran, ucapan, dan tindakan JK.....apakah terdapat suatu keselarasan???
[...]

Bisa ditunjukkan, Bhante, contoh-contoh di mana pikiran, ucapan dan tindakan JK tidak selaras?

Terima kasih sebelumnya.

Salam,
Hudoyo

Silakan lakukan masing-masing, saya tidak ingin menilai JK :)
mengapa Pak Hud langsung menuju pada kesimpulan bahwa saya bilang pikiran, ucapan, dan tindakan JK tidak selaras?
Justru itu suatu pertanyaan untuk direnungkan bersama, sambil melihat catatan "karir" JK.....silakan yg berminat untuk mencari tahu, saya rasa itu penting sebagai informasi tambahan.

bow and respect,
Sorry numpang nimbrung samanera, terkadang tulisan samanera yg berniat mengajak sering kali disalah tafsirkan sebagai menegasikan pernyataan awal walaupun saya yakin niat samanera tidak demikian.  _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: J KrishnaMurti
« Reply #72 on: 16 April 2008, 08:55:44 PM »
Quote
Karena di situ:
1. sama sekali tidak ada konsentrasi.
2. sama sekali tidak ada labeling, pencatatan.
3. sama sekali tidak ada keharusan memperlambat gerakan selambat mungkin.

1. Timbulnya nyana ada pada saat khanika samadhi, magga dan phala (serta 1 nyana lagi) timbul dalam jhana
2. Timbul pengetahuan
3. Memang tidak ada, hanya metode latihan

 ;D kelihatannya topik sudah beralih ke dry insight apakah bisa atau tidak. Ini memang topik yang lumayan hangat. Setahu saya di Tipitaka (menurut Mahavihara) tidak ada dry insight, paling tidak dalam konsentrasi khanika samadhi.

3 hal yang Pak Hudoyo sebutkan juga menurut saya bukan itu intinya yang diajarkan, tetapi hanya "resep" untuk mencapai penyadaran. Tapi soal "resep', apakah Goenka, Mahasi, Pa Auk, atau MMD, saya tidak berkomentar. Bahkan Zen saya tidak berkomentar.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: J KrishnaMurti
« Reply #73 on: 16 April 2008, 08:57:51 PM »
Sorry numpang nimbrung samanera, terkadang tulisan samanera yg berniat mengajak sering kali disalah tafsirkan sebagai menegasikan pernyataan awal walaupun saya yakin niat samanera tidak demikian.  _/\_

Itulah keterbatasan kami yang belum tercerahkan, hanya bisa meraba "label" dan "konsep"  ;D
 _/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #74 on: 16 April 2008, 09:07:29 PM »
Namanya juga nanya, karena ada kemungkinan juga lho, seseorang tidak memakai label Buddhist melakukan vipassana dan mencapai nibbana, makanya saya bertanya  pada pakarnya? ;D

hehe ... kenyataannya memang begitu. :)

Saya sudah mengajar vipassana/MMD sejak tahun 2000, baik program akhir pekan maupun program seminggu penuh. Sudah lebih dari 1000 orang dari berbagai agama mengikuti retret MMD.

Ada dua trend yang saya amati dalam orang memahami kiat mempraktikkan vipassana:

(1) sering terjadi umat beragama lain lebih cepat menangkap kiat vipassana dan "maju" dalam praktiknya, sedangkan sementara umat Buddha sendiri, terutama yang pengetahuan Dhammanya mendalam, malah sukar menangkap kiat mempraktikkan vipassana;

(2) orang muda (20 - 30 tahun) pada umumnya lebih cepat menangkap kiat mempraktikkan vipassana daripada orang lanjut usia (> 50 tahun).

PS: Saya mengajar vipassana kepada teman-teman non-Buddhis tanpa didahului dengan teori-teori Buddha Dhamma sama sekali.

Mungkin ini bagus untuk didiskusikan.

Salam,
Hudoyo