//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: melafal nama Buddha sampai samadhi?  (Read 59012 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
melafal nama Buddha sampai samadhi?
« on: 01 January 2011, 02:50:38 PM »
Bagaimana cara melafal nama Buddha hingga tercapai samadhi? apakah hal itu bisa dilakukan? setelah samadhi apakah masih melafal juga?

thanks

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #1 on: 01 January 2011, 04:02:10 PM »
samadhi salam acuannya jalan mulia berunsur 8? which is jhana?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #2 on: 01 January 2011, 04:19:04 PM »
Bagaimana cara melafal nama Buddha hingga tercapai samadhi? apakah hal itu bisa dilakukan? setelah samadhi apakah masih melafal juga?

thanks

sebut saja berulang-ulang kata Buddha. kata tersebut menjadi objek meditasi. dari kata buddha tersebut anda bisa menjadikan "suaranya" sebagai objek meditasi, atau bisa juga "visualnya".

dengan pengucapan berulang-ulang, maka akhirnya hal itu akan berbekas di dalam batin anda. ketika anda berhenti menyebut "Buddha", sebutan itu tetapi mengalir di batin, seakan-akan tetap mengalir di lidah anda. proses selanjutnya sama dengan proses meditasi samatha dengan objek lainnya.

kesimpulannya, setelah samadhi, tidak perlu lagi melafal nama Buddha.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #3 on: 01 January 2011, 04:30:34 PM »
samadhi salam acuannya jalan mulia berunsur 8? which is jhana?

iya tahapan samadhi sebelum masuk jhana

 [at] satria: jadi dengan metode ini bisa ya masuk jhana? saya pernah baca kalau melafal Buddho tidak bisa, benar begitu?...thanks

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #4 on: 01 January 2011, 05:08:54 PM »
iya tahapan samadhi sebelum masuk jhana

 [at] satria: jadi dengan metode ini bisa ya masuk jhana? saya pernah baca kalau melafal Buddho tidak bisa, benar begitu?...thanks

saya gak sependapat. menurut pendapat saya, dengan melafal nama Buddha, Jhana-Jhana tetap bisa tercapai. biasanya, bila batin telah siap mencapai jhana, maka tubuh lebih pasif, sehingga pelafalan secara lisan akan terhenti secara otomatis. selanjutnya pelafalan dilakukan di dalam batin saja. dan kata "Buddha" akan disimbolisasikan dengan satu suku kata saja "Dha". trus.... ah susah ngomonginnnya. mending praktekin aja biar jelas. alami secara langsung.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #5 on: 01 January 2011, 07:42:33 PM »
iya tahapan samadhi sebelum masuk jhana

 [at] satria: jadi dengan metode ini bisa ya masuk jhana? saya pernah baca kalau melafal Buddho tidak bisa, benar begitu?...thanks
btw dalam sutta yah harusnya ada juga di agama sutra kalau samma samadhi itu adalah jhana, bukan sebelum masuk jhananya.

nah kalo apakah bisa ato kgk, mesti melihat dulu samadhi itu seperti apa ciri2nya dan apakah bisa dicapai dengan melafal Buddho pernah dibahas dari sudut pandang sutta di /forum/index.php?topic=157.0. kalau menurut pureland, entah apakah ada pernah disinggung dalam sutra (terutama sutra pureland) tentang samadhi/jhana dalam melafal ini.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #6 on: 01 January 2011, 10:39:37 PM »
btw dalam sutta yah harusnya ada juga di agama sutra kalau samma samadhi itu adalah jhana, bukan sebelum masuk jhananya.

nah kalo apakah bisa ato kgk, mesti melihat dulu samadhi itu seperti apa ciri2nya dan apakah bisa dicapai dengan melafal Buddho pernah dibahas dari sudut pandang sutta di /forum/index.php?topic=157.0. kalau menurut pureland, entah apakah ada pernah disinggung dalam sutra (terutama sutra pureland) tentang samadhi/jhana dalam melafal ini.

oh kalau upacara samadhi maksud saya? iya saya pernah baca katanya tidak bisa, namun lupa alasannya,,,alasannya?

 [at] satria: pengalaman sampai saat ini melafal nama Buddha tolong diceritakan? beneran sudah sampai jhana? thx

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #7 on: 01 January 2011, 11:10:11 PM »
samadhi setau saya itu secara umum/sederhana bisa di artikan "kemampuan pikiran "memegang" suatu objek tanpa dapat diganggu oleh "hal" lain" dan tentu nya ada tingkat kualitas2 samadhi itu sendiri.. contoh : seorang pemain basket akan melempar bola pas saat free throw, pikiran nya begitu fokus sampai dia tidak lagi bisa mendengar suara ejekan suporter2 lawan untuk menggangu konsentrasi dia.. yang ada di pikiran dia hanya lubang point dan bola yang dipegang ---> itu samadhi..
jadi samadhi ada dimana2 ketika pikiran kita fokus..hanya kualitas nya lah yang memberi perbedaannya..

pertanyaan TS "melafal nama buddha dampai samadhi?" menurut saya pribadi ya bisa saja, hanya seperti apa kualitas samadhi yang dihasilkan nya..

dari yang buku2 pernah saya baca, samadhi yang terbaik adalah upacara samadhi setelah bangkit dari jhana,..

dan untuk beberapa opini teman2 yang berpendapat jhana bisa atau tidak di capai melalui pelafalan nama buddha? saya sendiri berpendapat.., saya tidak tahu  _/\_ karena saya belum pernah masuk jhana _/\_ dan masih terus berlatih :)

hanya opini..

smoga semua berbahagia

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #8 on: 01 January 2011, 11:23:47 PM »
upacara samadhi adalah kualitas samadhi sebelum memasuki jhana. pada tahap upacara ini pikiran sudah terkonsentrasi dengan baik, tapi belum sepnuhnya memasuki jhana, faktor2 jhana masih belum lengkap.

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #9 on: 01 January 2011, 11:47:42 PM »
Pernahkah terpikir dalam benak saudara2, melafal nama buddha atau mantra baru masuk jhana . . . . . . . setelah itu, what next??
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #10 on: 02 January 2011, 08:19:03 AM »
Pernahkah terpikir dalam benak saudara2, melafal nama buddha atau mantra baru masuk jhana . . . . . . . setelah itu, what next??
Bro Dragon yang baik, pelafalan adalah cara untuk membuat agar pikiran lebih sedikit melanturnya. Ada berbagai cara orang melafal, ada yang melafal "Buddho-Buddho, namo Amitabha, keluar-masuk, la illaha illaloh", dsbnya

Bila pikiran terkonsentrasi dengan cara-cara ini, bukan Buddhanya, Amitabhanya atau Allohnya yang "sakti" Tetapi penyebutan/pelafalan membuat pikiran sibuk sehingga berkurang melanturnya. Bagi orang-orang tertentu tanpa melafalpun juga konsentrasi bisa tercapai.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #11 on: 02 January 2011, 09:41:49 AM »
dari yang buku2 pernah saya baca, samadhi yang terbaik adalah upacara samadhi setelah bangkit dari jhana,..

dan untuk beberapa opini teman2 yang berpendapat jhana bisa atau tidak di capai melalui pelafalan nama buddha? saya sendiri berpendapat.., saya tidak tahu  _/\_ karena saya belum pernah masuk jhana _/\_ dan masih terus berlatih :)

hanya opini..

smoga semua berbahagia


memang ada pandangan bahwa yg terbaik adalah upacara samadhi, tapi kalau kita liaht di sutta justru tidak ada kata upacara samadhi sama sekali dan yg dipuji oleh bijaksana dan WAJIB dimiliki adalah jhana2.

kembali kepada pelafalan atau chanting, kalau kita lihat faktor jhana dan penjelasannya

Quote
Hence the five jhanic factors are:

1. Initial application (vitakka)
2. Sustained application (vicara)
3. Joy (píti)
4. Happiness (sukha)
5. One-pointedness (ekaggata)

In practice, these factors can be defined as follows:

1. Bringing the mind to the object (arousing, applying)
2. Keeping the mind with the object (sustaining, stretching)
3. Finding, having interest in the object (joy)
4. Being happy and content with the object (happiness)
5. Unifying the mind with the object (fixing).

Quote from: DN 22
http://dhct.org/d303
‘Dan apakah, para bhikkhu, Konsentrasi Benar? Di sini, seorang bhikkhu, terlepas dari keinginan-indria, terlepas dari kondisi batin yang buruk, memasuki dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal-pikiran dan kelangsungan-pikiran yang muncul dari pelepasan, dipenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan.

sepertinya bisa.
« Last Edit: 02 January 2011, 09:44:56 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #12 on: 02 January 2011, 09:55:16 AM »
thanks, akan saya coba. saya melafalnya apakah harus dengan suara yang kecil saja....atau harus lantang? apakah yang tadinya lantang akan menjadi pelan suaranya jika sudah mulai tenang pikiran? ada yang sudah masuk jhana dengan metode ini? kalau ada tolong bagi pengalamannya...thanks

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #13 on: 02 January 2011, 10:02:20 AM »
tambahan

Quote
Friend, in the first jhana how many factors are dispelled, and how many factors are maintained? One attained to the first jhana dispels five factors and maintains five factors. Here, friend, the bhikkhu attained to the first jhana has dispelled the interest for sensuality, anger, sloth and torpor, restlessness and worry and doubts. He maintains, thoughts, thought processes, joy, pleasantness, and one pointedness of mind. Friend, the first jhana is devoid of these five and endowed with these five.


kalau masih pusingin suara tenang ato kencang mah itu belum kemana2 ;D

ketika sudah menyatu dengan chantingnya dengan 5 faktor yg dipertahankan itu dan 5 faktor yg sudah tidak ada itu, baru bisa disebut jhana
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #14 on: 02 January 2011, 10:06:04 AM »
hehe..thanks2...berarti sesungguhnya melafal nama apapun bisa sampai jhana ya? tidak tergantung kata2 ya? karena nama2 itu kan cuma paduan huruf saja ya? tidak ada esensi permanen dalam nama apapun..

berarti recitenya kalau pakai wrist mala bisa sampai jhana juga?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #15 on: 02 January 2011, 10:09:03 AM »
nda tahu jg. actually /me nda pernah pakai metoda chanting.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #16 on: 02 January 2011, 10:11:19 AM »
nda tahu jg. actually /me nda pernah pakai metoda chanting.

oh thank..ok saya coba dulu ntar..kalau ada yang mau saya tanyakan ntar saya post di sini

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #17 on: 02 January 2011, 11:05:19 AM »
thanks, akan saya coba. saya melafalnya apakah harus dengan suara yang kecil saja....atau harus lantang? apakah yang tadinya lantang akan menjadi pelan suaranya jika sudah mulai tenang pikiran? ada yang sudah masuk jhana dengan metode ini? kalau ada tolong bagi pengalamannya...thanks

Bro Raynoism yang baik, melafal dalam meditasi cukup dalam hati, bila kita mengeluarkan suara malah akan mengganggu konsentrasi. Tapi bila tetap ingin melafal mengeluarkan suara cobalah cukup beberapa waktu hingga batin tenang. Tapi saya menganggap melafal mulut tak perlu dalam meditasi.

hehe..thanks2...berarti sesungguhnya melafal nama apapun bisa sampai jhana ya? tidak tergantung kata2 ya? karena nama2 itu kan cuma paduan huruf saja ya? tidak ada esensi permanen dalam nama apapun..

berarti recitenya kalau pakai wrist mala bisa sampai jhana juga?

Melafal tidak akan membuat kita sampai ke Jhana, pada tahap mencapai patibhaga nimitta batin sudah harus diam.
Apalagi Jhana, tak boleh ada riak dalam batin. Riak sedikit saja akan membuat kita keluar lagi dari Jhana.
Jadi pada saat nimitta telah menjadi kuat hentikan pelafalan, bila tidak dihentikan maka kita tak akan mencapai Jhana.

Saat yang tepat menghentikan pelafalan dalam hati adalah pada saat pelafalan dalam hati dirasa sudah mengganggu konsentrasi.

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #18 on: 02 January 2011, 02:07:36 PM »
Bro Raynoism yang baik, melafal dalam meditasi cukup dalam hati, bila kita mengeluarkan suara malah akan mengganggu konsentrasi. Tapi bila tetap ingin melafal mengeluarkan suara cobalah cukup beberapa waktu hingga batin tenang. Tapi saya menganggap melafal mulut tak perlu dalam meditasi.

Melafal tidak akan membuat kita sampai ke Jhana, pada tahap mencapai patibhaga nimitta batin sudah harus diam.
Apalagi Jhana, tak boleh ada riak dalam batin. Riak sedikit saja akan membuat kita keluar lagi dari Jhana.
Jadi pada saat nimitta telah menjadi kuat hentikan pelafalan, bila tidak dihentikan maka kita tak akan mencapai Jhana.

Saat yang tepat menghentikan pelafalan dalam hati adalah pada saat pelafalan dalam hati dirasa sudah mengganggu konsentrasi.



thanks..berarti melafal ini bisa saya gunakan untuk membantu saya menenangkan batin sampai siap untuk latihan meditasi dengan obyek nafas sehingga konsenstrasi bahkan jhana bisa dicapai lebih mudah?


Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #19 on: 02 January 2011, 05:19:56 PM »
Bro Raynoism yang baik, melafal dalam meditasi cukup dalam hati, bila kita mengeluarkan suara malah akan mengganggu konsentrasi. Tapi bila tetap ingin melafal mengeluarkan suara cobalah cukup beberapa waktu hingga batin tenang. Tapi saya menganggap melafal mulut tak perlu dalam meditasi.

Melafal tidak akan membuat kita sampai ke Jhana, pada tahap mencapai patibhaga nimitta batin sudah harus diam.
Apalagi Jhana, tak boleh ada riak dalam batin. Riak sedikit saja akan membuat kita keluar lagi dari Jhana.
Jadi pada saat nimitta telah menjadi kuat hentikan pelafalan, bila tidak dihentikan maka kita tak akan mencapai Jhana.

Saat yang tepat menghentikan pelafalan dalam hati adalah pada saat pelafalan dalam hati dirasa sudah mengganggu konsentrasi.



Kira-kira udah pernah coba belon, masuk jhana dulu baru melafal nama buddha atau mantra?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #20 on: 02 January 2011, 06:05:36 PM »
Kira-kira udah pernah coba belon, masuk jhana dulu baru melafal nama buddha atau mantra?

belum pernah coba, tapi sepertinya mustahil seseorang bisa melafal nama Buddha atau mantra di dalam jhana. untuk dapat melakukan hal itu, ia harus keluar dari jhana terlebih dulu.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #21 on: 02 January 2011, 06:21:06 PM »
kalau begini kekna jadi membingungkan buat ts soalnya definisi jhana orang2 disini belum tentu sama.

dikatakan bahwa metta bhavana bisa membawa pada jhana. Mungkin aktivitas mentalnya sama dengan chanting

Quote from: Brahmavihara Dhamma by Ven. Mahasi Sayadaw
...
When thus, absorbed in mindfulness of metta despite the environmental effects of sensational objects, the mind does not make short flights to these sensations but will remain firm, stable and gets implanted on the person who receives the metta wishing him happiness. Rapturous feeling will also become conspicuous. Vitakka and vicara, reflection on the mind and investigation of what is going on with a bent towards the recipient of metta will become strengthened and obvious. The whole body will become evidently buoyant, light and comfortable. The stabilised mind becomes tranquil without going astray. This tranquillity of the mind (ekaggata) with particularly obvious manifestations of vitakka, vicara, piti and sukha is part and parcel of the noble attributes of the first jhana. All these noble qualities are called the first jhana. If such an achievement is derived, it is the attainment of first jhana. This is the reason why the Visuddhimagga has said that such a person can attain appanajhana even while developing metta using the expression - "Evarupe ca puggale kamam appana sampajjati."
...
There is no place like 127.0.0.1

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #22 on: 02 January 2011, 07:55:16 PM »
wa rasa yang harus di perhatikan adalah metode dasarnya  melafalkan nama Buddha untuk mencapai konsentrasi( sebagai tahap konsentrasi awal) dan mencapai perenungan terhadap Buddha sebagai obyek meditasi ( misalnya Buddhanusati).

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #23 on: 02 January 2011, 09:06:05 PM »
belum pernah coba, tapi sepertinya mustahil seseorang bisa melafal nama Buddha atau mantra di dalam jhana. untuk dapat melakukan hal itu, ia harus keluar dari jhana terlebih dulu.

Kan tinggal diarahkan konsentrasi itu mau kemana.  Kalo untuk dibba sota tinggal diarahkan konsentrasi itu ke pendengaran.  Kalo melafal nama buddha atau mantra, tinggal diarahkan konsentrasi itu pada pelafalan nama buddha atau mantra.

Bhante ada ngajari kok 'meditasi mantra'
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #24 on: 02 January 2011, 09:17:52 PM »
Kan tinggal diarahkan konsentrasi itu mau kemana.  Kalo untuk dibba sota tinggal diarahkan konsentrasi itu ke pendengaran.  Kalo melafal nama buddha atau mantra, tinggal diarahkan konsentrasi itu pada pelafalan nama buddha atau mantra.

Bhante ada ngajari kok 'meditasi mantra'

saya setuju bahwa meditasi mantra dapat mengarah pada jhana, tapi saya masih tidak yakin dengan jhana yg dilanjutkan dengan mantra tanpa keluar dari jhana

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #25 on: 03 January 2011, 09:54:25 AM »
kalau begini kekna jadi membingungkan buat ts soalnya definisi jhana orang2 disini belum tentu sama.

dikatakan bahwa metta bhavana bisa membawa pada jhana. Mungkin aktivitas mentalnya sama dengan chanting


saya pernah coba ini dan cuma sampai keadaan yang tenang dan enak setelah membayangkan seseorang itu selalu bahagia, lalu kalimat semoga dia berbahagia dan orang itu berbahagia sudah tidak terlalu jelas lagi stelah itu diganti perasaan yang tenang itu, kurang fokus mungkin saya..

Kira-kira udah pernah coba belon, masuk jhana dulu baru melafal nama buddha atau mantra?

apa manfaat nya membaca mantra setelah masuk jhana? thanks


Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #26 on: 03 January 2011, 10:19:02 AM »

apa manfaat nya membaca mantra setelah masuk jhana? thanks



Meng-ehipassiko apakah nama buddha atau mantra itu benar2 mempunyai faedah atau kekuatan.  .  .  .  . atau semua itu cuman kumpulan kata-kata tanpa arti dan guna.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #27 on: 03 January 2011, 11:13:12 AM »
Meng-ehipassiko apakah nama buddha atau mantra itu benar2 mempunyai faedah atau kekuatan.  .  .  .  . atau semua itu cuman kumpulan kata-kata tanpa arti dan guna.

kalau saya melihatnya mantra atau nama Buddha kan cuma perpaduan dari huruf2 saja, contoh Amitabha...itu kan cuma perpaduan dari huruf A, m, i, t, a, b, h dan a..tidak ada yang spesial sebenarnya..
bahkan huruf A di layar komputer kan cuma kumpulan piksel.....tidak ada esensi yang kekal..

namun biarpun cuman perpaduan huruf, saya juga berpendapat: sama seperti ketika kita sakit dan butuh bantuan teman kita sebut saja Joko...biarpun nama Joko cuma perpaduan huruf dan kesepakatan belaka..tentu saja jika Joko dengar kita panggil beliau dan beliau mau menolong tentu saja beliau datang...hal ini bisa diterapkan pada Buddha Amitabha...

tapi kalau sampai melebih2 lebihkan nama Buddha juga kurang pas karena di cina manggilnya Amituofo (ini aja tulisan yang salah kan harusnya pakai huruf cina)..di bahasa aslinya kan Amitabha (harusnya nulis pakai devanagari)...bahasa kan hanya kesepakatan saja...sifatnya arbitrair...
devanagari saja kan masih punya beda dengan bentuk tulisan sanskrit lain jaman Buddha

bisa jadi ketika kita memanggil  nama Joko dengan tulus, Joko pun akan hadir..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #28 on: 03 January 2011, 11:16:03 AM »
kalau saya melihatnya mantra atau nama Buddha kan cuma perpaduan dari huruf2 saja, contoh Amitabha...itu kan cuma perpaduan dari huruf A, m, i, t, a, b, h dan a..tidak ada yang spesial sebenarnya..
bahkan huruf A di layar komputer kan cuma kumpulan piksel.....tidak ada esensi yang kekal..

namun biarpun cuman perpaduan huruf, saya juga berpendapat: sama seperti ketika kita sakit dan butuh bantuan teman kita sebut saja Joko...biarpun nama Joko cuma perpaduan huruf dan kesepakatan belaka..tentu saja jika Joko dengar kita panggil beliau dan beliau mau menolong tentu saja beliau datang...hal ini bisa diterapkan pada Buddha Amitabha...

tapi kalau sampai melebih2 lebihkan nama Buddha juga kurang pas karena di cina manggilnya Amituofo (ini aja tulisan yang salah kan harusnya pakai huruf cina)..di bahasa aslinya kan Amitabha (harusnya nulis pakai devanagari)...bahasa kan hanya kesepakatan saja...sifatnya arbitrair...
devanagari saja kan masih punya beda dengan bentuk tulisan sanskrit lain jaman Buddha

bisa jadi ketika kita memanggil  nama Joko dengan tulus, Joko pun akan hadir..

menurut anda, melafal nama Buddha itu sama dengan memanggil Buddha [dengan tulus], dan Buddha akan datang karena panggilan anda [yang tulus]?

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #29 on: 03 January 2011, 11:21:45 AM »
hmm...yang saya baca di sutra sih seperti itu...kalau mr Indra baca sutra Medicine Buddha, kurang lebih sama...baca dharani nya sampai samadhi dan segala penyakit akan sembuh..yang bilang kan sutranya bukan saya...saya cuma menyimpulkan saja...tapi yang pasti sudah saya buktikan nama Buddha hanyalah kesepakatan dan perpaduan huruf....tentang apakah kalau dipanggil dengan tulus atau tidak tulus, belum pernah ada Buddha hadir di depan saya...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #30 on: 03 January 2011, 11:25:59 AM »
hmm...yang saya baca di sutra sih seperti itu...kalau mr Indra baca sutra Medicine Buddha, kurang lebih sama...baca dharani nya sampai samadhi dan segala penyakit akan sembuh..yang bilang kan sutranya bukan saya...saya cuma menyimpulkan saja...tapi yang pasti sudah saya buktikan nama Buddha hanyalah kesepakatan dan perpaduan huruf....tentang apakah kalau dipanggil dengan tulus atau tidak tulus, belum pernah ada Buddha hadir di depan saya...

tambah aneh, anda sudah membuktikan melalui pengalaman anda sendiri bahwa buddha tidak pernah datang ketika anda memanggil dengan tulus atau tidak tulus, tapi anda tetap menyimpulkan bahwa melafal nama buddha sama dengan memanggil buddha dan buddha akan datang jika dipanggil dengan tulus. saya pernah membaca mantra dan dharani tapi bahkan penyakit sariawan saya pun tidak sembuh apalagi penyakit jantung, dll yg saya derita

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #31 on: 03 January 2011, 12:35:46 PM »
saudara bisa baca ini http://www.buddhanet.net/pdf_file/medbudsutra.pdf
menurut penulis komentar sutra itu yang paling penting adalah menyembuhkan kegelapan batin.
namun tetap saja kalau teks aslinya dibaca ya semua penyakit bisa sembuh kok.(kalau tidak setuju dengan ini ya saya rasa tidak masalah juga, setiap orang kan bebas menentukan pandangan)

kalau saya netral2 saja ttg hal ini, saudara membaca dharani namun tidak sembuh tidak serta merta membuktikan sutranya keliru. Kalaupun saudara membaca dharani dan sembuh, itu juga tidak serta merta membuktikan sutra ini asli dan benar. Butuh serangkaian penelitian dan lain2. bisa saja sembuh dengan kebetulan. atau tidak sembuh karena tidak mencapai samadhi. (dikatakan dalam sutra itu, yang paling penting samadhi, tentu saja masih bisa dibantah, orang yang meraih jhana belum tentu bebas dari penyakit, jadi boleh percaya boleh tidak)

ya setau saya dharani kan isinya kata2 yang baik, setidaknya banyak baca mantra atau dharani akan mencegah kita berkata2 yang buruk. serta menambah kebajikan lewat ucapan. nah mungkin saja karma baik itu bisa berbuah dalam bentuk kesembuhan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #32 on: 03 January 2011, 01:12:39 PM »

kalau saya netral2 saja ttg hal ini, saudara membaca dharani namun tidak sembuh tidak serta merta membuktikan sutranya keliru. Kalaupun saudara membaca dharani dan sembuh, itu juga tidak serta merta membuktikan sutra ini asli dan benar. Butuh serangkaian penelitian dan lain2. bisa saja sembuh dengan kebetulan. atau tidak sembuh karena tidak mencapai samadhi. (dikatakan dalam sutra itu, yang paling penting samadhi, tentu saja masih bisa dibantah, orang yang meraih jhana belum tentu bebas dari penyakit, jadi boleh percaya boleh tidak)


saya tidak berprasangka terhadap mantra/dharani, hanya karena statement anda bahwa melafal nama buddha bisa memanggil buddha, maka saya tertarik untuk bertanya lebih jauh, menurut saya seorang yg netral terhadap mantra tidak akan sampai pada kesimpulan demikian.

Quote
ya setau saya dharani kan isinya kata2 yang baik, setidaknya banyak baca mantra atau dharani akan mencegah kita berkata2 yang buruk. serta menambah kebajikan lewat ucapan. nah mungkin saja karma baik itu bisa berbuah dalam bentuk kesembuhan

kalau seekor burung beo diperdengarkan mantra setiap hari, mungkinkah burung beo juga bisa melafalkan mantra? dan jika bisa, jika pada kesempatan berikutnya beo itu diperdengarkan kata2 makian, mungkinkah ia menolak meniru kata2 itu?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #33 on: 03 January 2011, 01:22:28 PM »
klo lafal setan... setan... dengan tulus datang gak setannya?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #34 on: 03 January 2011, 01:30:31 PM »
klo lafal setan... setan... dengan tulus datang gak setannya?

pengalaman gue:

"hmm... udah lama juga setan itu gak nelpon gue", eh gak lama kemudian, HP gue bunyi dan di layar tertulis "SETAN"

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #35 on: 03 January 2011, 01:36:41 PM »
saya tidak berprasangka terhadap mantra/dharani, hanya karena statement anda bahwa melafal nama buddha bisa memanggil buddha, maka saya tertarik untuk bertanya lebih jauh, menurut saya seorang yg netral terhadap mantra tidak akan sampai pada kesimpulan demikian.

ok...saya cuma menyampaikan apa yang ada dalam sutra itu,

kalau seekor burung beo diperdengarkan mantra setiap hari, mungkinkah burung beo juga bisa melafalkan mantra? dan jika bisa, jika pada kesempatan berikutnya beo itu diperdengarkan kata2 makian, mungkinkah ia menolak meniru kata2 itu?

saya pernah juga baca cerita ini ada burung beo yang setiap hari diputarkan lantunan nama buddha dan beo itupun menirukan, stelah mati dan dikubur dari mulur beo tumbuh bunga (saya belum pernah liat hanya dengar)

mr indra tolong bagi pengalamannya melafal nama buddha, apa manfaat yang didapat ketenangan atau ada yang lain? thx

klo lafal setan... setan... dengan tulus datang gak setannya?

saya belum pernah coba nih
« Last Edit: 03 January 2011, 01:42:30 PM by raynoism »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #36 on: 03 January 2011, 01:46:23 PM »
saya pernah juga baca cerita ini ada burung beo yang setiap hari diputarkan lantunan nama buddha dan beo itupun menirukan, stelah mati dan dikubur dari mulur beo tumbuh bunga (saya belum pernah liat hanya dengar)
bunga akan tumbuh di mana saja benihnya di tanam, jika kondisi2 yg diperlukan terpenuhi.

Quote
mr indra tolong bagi pengalamannya melafal nama buddha, apa manfaat yang didapat ketenangan atau ada yang lain? thx


saya pernah beberapa kali mempraktikkan meditasi dengan melafal nama buddha, pengalaman yg saya alami lebih kurang serupa dengan meditasi pernafasan.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #37 on: 03 January 2011, 01:52:33 PM »
bunga akan tumbuh di mana saja benihnya di tanam, jika kondisi2 yg diperlukan terpenuhi.

hmm logis2....

saya pernah beberapa kali mempraktikkan meditasi dengan melafal nama buddha, pengalaman yg saya alami lebih kurang serupa dengan meditasi pernafasan.

ok thx, saya akan berlatih lagi

« Last Edit: 03 January 2011, 01:58:12 PM by raynoism »

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #38 on: 04 February 2011, 07:31:54 PM »
kalau begini kekna jadi membingungkan buat ts soalnya definisi jhana orang2 disini belum tentu sama.

dikatakan bahwa metta bhavana bisa membawa pada jhana. Mungkin aktivitas mentalnya sama dengan chanting


Menurut yang pernah saya dengar, ada dua jenis metta, yang satu spesifik (odi metta), yang lainnya tidak spesifik (anodi metta). Anodi metta tak membawa pada Jhana karena terlalu banyak perenungan (terlalu banyak berpikir). Odi metta membawa pada Jhana bila kita mengulangi kalimat perenungan cinta kasih singkat kepada orang yang sama terus-menerus (mungkin cukup hanya dua kalimat?).

Jadi anodi metta mungkin mirip dengan chanting.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #39 on: 05 February 2011, 04:34:51 PM »
Odi Metta kan dikatakan cukup 2 kalimat diulang2, berarti termasuk chanting? kalau cuma 1 kata yang diulang? bisa sampai jhana?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #40 on: 05 February 2011, 06:31:22 PM »
imo sih, proses "mengirimkan" metta itu bisa sampai jhana, bukan soal mengulang2 kata aja. kalau mengulang kata2 aja kek baca mantra jadinya, bukan metta bhavana.
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #41 on: 05 February 2011, 07:33:11 PM »
Odi Metta kan dikatakan cukup 2 kalimat diulang2, berarti termasuk chanting? kalau cuma 1 kata yang diulang? bisa sampai jhana?

Mungkin bisa bro... "beautiful mind" nya yang penting, bukan pelafalan
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Wuchi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #42 on: 29 April 2011, 07:19:28 PM »
Jelas Bisa donk Bro, tergantung Karma,situasi, Kondisi dan juga konsentrasi yg kuat pada Objek.....
Tp ketika anda mengharapkan Jhana, sorry2 jhana tidak akan datang bro..... kalo ada basic vipassana, mudah menyadarinya kq, sebentar aja sudah masuk jhana, kalo ada keahlian memasuki jhana sangat mudah kq, jangan kan parita atau mantra, bernafas saja, jhana pun nonggol dhe ( tergantung sebaik apa anda memasuki Jhana di moment2 tertentu)....
tp rekomendasi saya lebih bagus meditasi, jadi lebih mudah mencatat dan menyadari jhana....
nimita, jhana, nimita, jhana, nimita, jhana, akhir2nya terperangkap di jhana.... kapan nibbananya? wkwkwkwkwkwkw....
just kidding yack bro.....

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #43 on: 29 April 2011, 07:32:30 PM »
astaga  :o
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #44 on: 29 April 2011, 07:41:45 PM »
Jelas Bisa donk Bro, tergantung Karma,situasi, Kondisi dan juga konsentrasi yg kuat pada Objek.....
Tp ketika anda mengharapkan Jhana, sorry2 jhana tidak akan datang bro..... kalo ada basic vipassana, mudah menyadarinya kq, sebentar aja sudah masuk jhana, kalo ada keahlian memasuki jhana sangat mudah kq, jangan kan parita atau mantra, bernafas saja, jhana pun nonggol dhe ( tergantung sebaik apa anda memasuki Jhana di moment2 tertentu)....
tp rekomendasi saya lebih bagus meditasi, jadi lebih mudah mencatat dan menyadari jhana....
nimita, jhana, nimita, jhana, nimita, jhana, akhir2nya terperangkap di jhana.... kapan nibbananya? wkwkwkwkwkwkw....
just kidding yack bro.....

astaga  :o

"nimita, jhana, nimita, jhana, nimita, jhana, akhir2nya terperangkap di jhana"
                                                                       
Enak bener nyatatnya bro, kek nyatat gerak kaki.....

"kiri, kanan, kiri, kanan, kiri, kanan, akhir2nya terperangkap di kanan......" :))
yaa... gitu deh

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #45 on: 29 April 2011, 09:01:38 PM »
sebut saja berulang-ulang kata Buddha. kata tersebut menjadi objek meditasi. dari kata buddha tersebut anda bisa menjadikan "suaranya" sebagai objek meditasi, atau bisa juga "visualnya".

dengan pengucapan berulang-ulang, maka akhirnya hal itu akan berbekas di dalam batin anda. ketika anda berhenti menyebut "Buddha", sebutan itu tetapi mengalir di batin, seakan-akan tetap mengalir di lidah anda. proses selanjutnya sama dengan proses meditasi samatha dengan objek lainnya.

kesimpulannya, setelah samadhi, tidak perlu lagi melafal nama Buddha.

Belum pernah saya membaca uruaian tsb diatas, mungkin Anda bisa memberikan langkah2-nya dari awal beserta referensinya ?




salam,
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #46 on: 18 March 2012, 03:09:57 PM »
Bagaimana cara melafal nama Buddha hingga tercapai samadhi? apakah hal itu bisa dilakukan? setelah samadhi apakah masih melafal juga?

thanks
kalau istilah mahayana, ini mengunakan tehnik nien-Fo

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #47 on: 18 March 2012, 05:42:58 PM »
kalau istilah mahayana, ini mengunakan tehnik nien-Fo


apakah ada rujukan yang menyatakan bahwa tehnik "nien-Fo" mencapai samadhi ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #48 on: 18 March 2012, 08:48:53 PM »

apakah ada rujukan yang menyatakan bahwa tehnik "nien-Fo" mencapai samadhi ?

apakah tiap praktek dhamma anda perlu rujukan?

apakah anda merendahkan panna diri sendiri dan yang anda ajak bicara?
coba camkan dalam pikiran anda, apa itu arti "samadhi"

lalu periksa diri sendiri, pernahkah mencapai samadhi dengan tehnik lain
jika tidak pernah, apapun tehniknya anda tidak akan memahami yang
namanya "ekagatta"

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #49 on: 18 March 2012, 09:12:00 PM »

tugas Anda hanya perlu menjawab: Ada atau tidak ada.
kalau Ada, kami mohon rujukannya, Anumodana
kalau tidak ada, kasus ditutup.





apakah ada rujukan yang menyatakan bahwa tehnik "nien-Fo" mencapai samadhi ?


apakah tiap praktek dhamma anda perlu rujukan?

apakah anda merendahkan panna diri sendiri dan yang anda ajak bicara?
coba camkan dalam pikiran anda, apa itu arti "samadhi"

lalu periksa diri sendiri, pernahkah mencapai samadhi dengan tehnik lain
jika tidak pernah, apapun tehniknya anda tidak akan memahami yang
namanya "ekagatta"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #50 on: 18 March 2012, 10:03:01 PM »
tugas Anda hanya perlu menjawab: Ada atau tidak ada.
kalau Ada, kami mohon rujukannya, Anumodana
kalau tidak ada, kasus ditutup.



apakah tiap praktek dhamma anda perlu rujukan?

apakah anda merendahkan panna diri sendiri dan yang anda ajak bicara?
coba camkan dalam pikiran anda, apa itu arti "samadhi"

lalu periksa diri sendiri, pernahkah mencapai samadhi dengan tehnik lain
jika tidak pernah, apapun tehniknya anda tidak akan memahami yang
namanya "ekagatta"

aneh, bukankah 40 objek samatha merupakan rujukan

kebanyakan teory loh
jadi ngaco

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #51 on: 18 March 2012, 10:17:32 PM »
Dutiyampi,

kami hanya menanyakan 1 hal tentang rujukan, "apakah ada rujukan yang menyatakan bahwa tehnik "nien-Fo" mencapai samadhi ?"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #52 on: 18 March 2012, 10:21:30 PM »
aneh, bukankah 40 objek samatha merupakan rujukan

kebanyakan teory loh
jadi ngaco
nien fo itu termasuk salah satu dari 40 objek samatha ya?
« Last Edit: 18 March 2012, 10:27:34 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #53 on: 18 March 2012, 10:30:57 PM »
Menurut pengertian Mahayana, jika dilakukan dg benar, nien-fo (pelafalan nama Buddha) adl jenis meditasi yg termasuk Buddhanussati (Buddhanusmrti)

Quote
Buddhanusmrti - Perenungan Terhadap Buddha

    Sutta Nipata dari Kanon Pali umumnya dianggap oleh para ahli sebagai teks Buddhis tertua yang masih ada. Pada akhir Sutta Nipata, pada bagian yang juga dianggap sebagai tingkatan paling tua dari teks tersebut terdapat bagian yang sangat mengharukan dan, saya pikir, percakapan yang penting. Seorang brahmin bernama Pingiya ‘sang bijaksana’ memuliakan Sang Buddha dalam kata-kata yang tulus:

    “Mereka menyebutnya Buddha, Yang Tercerahkan, Yang Telah Sadar, yang melenyapkan kegelapan, dengan pandangan menyeluruh, dan mengetahui dunia ini sampai akhirnya.... Orang ini... adalah sosok yang aku ikuti.... Pangeran ini, secercah cahaya ini, Gotama, adalah satu-satunya yang melenyapkan kegelapan. Orang ini Gotama adalah semesta kebijaksanaan dan dunia pemahaman.”[1]

    Pingiya ditanya mengapa ia tidak menghabiskan waktunya dengan Sang Buddha, guru yang mengagumkan tersebut? Pingiya menjawab bahwa ia sendiri sudah tua, ia tidak dapat mengikuti Buddha secara fisik, karena ‘tubuhku sedang melapuk’. Namun:

    “tidak ada waktu sedikit pun bagiku yang dihabiskan jauh dari Gotama, dari semesta kebijaksanaan ini, dunia pemahaman ini... dengan kewaspadaan yang terus-menerus dan hati-hati, adalah memungkinkan bagiku untuk melihat-Nya dengan pikiranku sejernih [melihat dengan] mataku, siang dan malam. Dan karena aku menghabiskan malamku dengan menghormati Beliau, tidak ada, dalam pikiranku, sesaat pun jauh dari-Nya.”

    Dalam percakapan yang luar biasa dan kuno ini Pingiya menunjukkan bahwa adalah memungkinkan melalui perhatiannya, melalui pemusatan pikirannya, agar ia terus-menerus berada di hadapan Sang Buddha dan terus-menerus menghormati Beliau. Pada akhir [teks ini], Sang Buddha sendiri menyatakan bahwa Pingiya juga akan menuju ‘pantai yang lain’ dari Pencerahan.

    Penafsiran percakapan ini mungkin sulit. Seseorang pastinya tidak akan menganggap bahwa kita di sini memiliki sistem keyakinan yang sudah baku. Walaupun demikian, pujian Pingiya terhadap Sang Buddha dan penghormatannya agar dapat melihat Beliau dalam pikirannya tampaknya berhubungan dengan praktek buddhanusmrti, perenungan terhadap Buddha, sebuah praktek yang telah diketahui dari konteks lain dalam Kanon Pali dan dijalankan, sejauh yang dapat kita katakan, semua aliran Buddhisme.

    Berdasarkan komentator Theravada Buddhaghosa, seorang meditator yang ingin menjalankan perenungan terhadap Buddha harus pergi ke tempat yang cocok guna mengasingkan diri:
    “dan merenungkan sifat-sifat khas dari Sang Buddha... sebagai berikut: ‘Demikianlah Sang Bhagava yang adalah yang telah menyelesaikan, tercerahkan sepenuhnya, memiliki pandangan (yang jernih) dan tindak tanduk (yang baik), mulia, pengenal dunia, pemimpin yang tak tertandingi dari para manusia yang dijinakkan, guru para manusia dan dewa, yang telah mencapai pencerahan dan yang dirahmati’.”[2]

    Sang meditator merenungkan sifat-sifat Sang Buddha secara teratur dan terperinci. Di antara hasil dari meditasi yang demikian adalah bahwa, dalam kata-kata Buddhaghosa, sang meditator:
    Mencapai sepenuhnya keyakinan, perhatian, pengertian dan kebajikan.... Ia menaklukan rasa takut dan kengerian.... Ia merasa seakan-akan ia tinggal dalam kehadiran Sang Guru. Dan tubuhnya... menjadi layak dihormati seperti ruang pemujaan. Pikirannya cenderung menuju pada kediaman para Buddha.[3]

    Jika tergoda untuk melakukan perbuatan salah, sang meditator merasa sangat malu seakan-akan ia berhadapan langsung dengan Buddha. Bahkan jika perkembangan batinnya berhenti pada titik ini, ia akan maju menuju ‘tujuan bahagia’.

    Tiga poin yang patut dicatat di sini. Pertama, terdapat hubungan antara buddhanusmrti dengan pencapaian taraf [spiritual] yang lebih tinggi, sebuah tujuan yang bahagia, atau ‘kediaman para Buddha’. Kedua, melalui perenungan terhadap Buddha seseorang menjadi bebas dari rasa takut. Kita mengetahui bahwa dari sumber sutra Sanskerta bahwa buddhanusmrti dianjurkan terutama sebagai penangkal rasa takut. Takut, dan keinginan untuk melihat Buddha, di sini saya pikir, adalah perasaan yang penting selama berabad-abad, bahkan berdekade-dekade, setelah wafatnya Sang Buddha. Gandavyuha Sutra mengatakan untuk banyak umat Buddha ketika ia menyatakan:

    “Adalah sulit, bahkan dalam waktu ratusan koti kalpa, untuk mendengar seorang Buddha mengajar;
    Betapa semakin banyak melihat-Nya, penampakan-Nya menjadi penghapus utama semua keraguan....
    Lebih baik terbakar selama berkoti kalpa dalam tiga keadaan yang menderita, walaupun mereka sangat mengerikan,
    Daripada tidak melihat Sang Guru....
    Lenyaplah semua penderitaan ketika seseorang telah melihat Sang Jina, Penguasa Dunia,
    Dan menjadi mungkin untuk mencapai pengetahuan mendalam, dunia para Buddha yang tertinggi.”

    Dan ketiga, melalui perenungan terhadapa Buddha, Buddhaghosa mengatakan, sang meditator akan merasa seakan-akan ia tinggal dalam hadapan Sang Buddha sendiri – sedemikian sehingga, bahwa rasa malu akan mencegahnya dari perbuatan jahat.[4]

    Terdapat sebuah teks yang terdapat pada Ekottaragama milik Buddhisme awal, bagian dari kitab suci yang bertahan dalam terjemahan bahasa Cina, di mana diberikan sebuah kisah yang lebih rinci tentang perenungan terhadap Buddha daripada yang ditemukan dalam Kanon Pali. Dalam sutra ini, perenungan terhadap Buddha dikatakan membawa pada kekuatan batin dan bahkan pada Nirvana itu sendiri. Dalam ajaran Mahayana tentang para Buddha dan Bodhisattva yang tak terhingga banyaknya yang mendiami tak terhingga Tanah Buddha dari 10 arah mata angin (sebuah ajaran yang mungkin dipengaruhi oleh pengalaman buddhanusmrti), praktek perenungan terhadap Buddha mendapatkan kedudukan yang jauh lebih penting sebagai cara untuk berhubungan dengan para Buddha dan kediaman mereka. Saptasatika Prajnaparamita menjelaskan ‘Samadhi Perbuatan Tunggal’ di mana seseorang bisa dengan cepat mencapai pencerahan sempurna. Sang meditator:

    “harus tinggal dalam kesunyian, membuang pikiran yang mengganggu, tidak melekat pada benda-benda, memusatkan pikiran mereka pada seorang Buddha, dan membaca nama-Nya denga tulus. Mereka harus menjaga tubuh mereka tetap tegak dan, dengan menghadap pada arah dari Buddha tersebut, bermeditasi terhadap-Nya secara terus-menerus. Jika mereka dapat menjaga perhatian terhadap Buddha tersebut tanpa henti dari waktu ke waktu, maka mereka akan dapat melihat semua Buddha dari masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang setiap waktu.”[5]

    Pratyutpanna Sutra

    Pratyutpanna Sutra pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Cina oleh Lokaksema mungkin sekitar tahun 179 M. Ini membuat ia salah satu terjemahan tertua sutra Buddhis ke dalam bahasa Cina. Ia berisi referensi literatur tertua yang dapat diidentifikasi datanya tentang Amitayus (= Amitabha) dan Tanah Buddha-Nya, Tanah Murni, di timur.[6] Di antara banyak ciri khas yang menarik dan tidak biasa dari sutra tertua ini adalah detail yang menggambarkan dan mendiskusikan pratyutpanna samadhi, yang tampaknya menjadi pesan penting sutra ini.

    Dasar untuk menjalankan pratyutpanna samadhi adalah sila yang ketat. Seorang praktisi, umat awam atau viharawan, laki-laki atau perempuan, diminta untuk memenuhi sepenuhnya pelatihan sila sebelum memasuki pengasingan diri. Meditator kemudian mengasingkan diri di sebuah tempat terpencil dan menghadap ke arah di mana Buddha Amitayus berdiam. Ia memusatkan pikiran pada Buddha tersebut, dengan menghadap pada arah yang benar. Meditator melakukan apa yang telah kita bahas sebelumnya dalam praktek buddhanusmrti. Praktisi merenungkan Buddha tersebut langsung di hadapan:

    “Para Bodhisattva harus memusatkan pikiran pada Sang Tathagata tersebut... yang sedang duduk di tahta Buddha dan mengajarkan Dharma. Mereka harus berkonsentrasi pada para Tathagata yang diberkahi dengan semua sifat yang mulia, gagah, menarik, menyenangkan untuk diperhatikan, dan dikaruniai dengan kesempurnaan tubuh [dst].”[7]

    Selain itu kemulian tubuh dan kemampuan seorang Buddha dicatat dan direnungkan. Lebih jauh lagi, sang meditator diajarkan untuk tidak membiarkan timbulnya gagasan “diri” dalam cara apa pun selama tiga bulan, atau pun dikalahkan oleh ‘kemalasan dan kelambanan’ (yaitu tertidur), atau duduk ‘kecuali untuk buang air’ selama tiga bulan. Mereka harus berkonsentrasi pada Amitayus selama satu hari satu malam, atau selama dua, tiga, empat, lima, enam, atau tujuh hari tujuh malam, sehingga, ketika telah terlewati penuh tujuh hari tujuh malam, mereka melihat:

    “Yang Dimuliakan Tathagata Amitayus. Jika mereka tidak melihat Buddha tersebut selama siang hari, maka Sang Buddha tersebut... akan mempelihatkan wajah-Nya kepada mereka dalam mimpi ketika mereka tidur.”

    Dan setelah melihat Buddha tersebut, meditator dapat menghormati Beliau dan menerima ajaran [dari Beliau]. Penglihatan atas Buddha ini bukan dengan ‘mata dewa’, [karena] ia bukan hasil dari kekuatan batin. Meditator tidak perlu mengembangkan berbagai kemampuan supernormal seperti mata dewa yang, seperti yang kita bahas dalam bab sebelumnya, hanya dapat dikembangkan pada tingkat Bodhisattva ketiga [dari Dasabhumi atau 10 tingkat Bodhisattva dalam Mahayana], dan dipikirkan dalam teks lain sebagai alat di mana seseorang dapat melihat para Buddha dari 10 penjuru arah. Para Buddha yang dilihat dalam pratyutpanna samadhi dikatakan dapat dipahami dengan perumpamaan mimpi. Ini memungkinkan karena semua [fenomena] adalah kosong dari wujud yang hakiki, dan oleh sebab itu semuanya hanya [produk] pikiran [Mind Only = Hanya Pikiran, sebuah ajaran dalam Mahayana bahwa semua fenomena yang kita rasakan, amati hanyalah berasal dari pikiran kita].

    Catatan:
    1. Terjemahan oleh Saddhatissa 1985: vv. 1133, 1136. Cf. terjemahan oleh Norman (Sutta Nipata 1984).
    2. Visuddhimagga 7: 2, dalam Buddhaghosa 1975, mengutip dari rumusan standar yang ditemukan dalam Kanon Pali [Buddhanussati]. Harrison 1992a: 228–31 berpendapat bahwa anusmrti [anussati] lebih baik diterjemahkan sebagai ‘commemoration’ (peringatan) daripada ‘recollection’ (perenungan).
    3. Buddhaghosa 1975: 230. Cf. Harrison 1992a: 218.
    4.Patut dicatat tentang ungkapan ‘tujuan bahagia’ dan juga ‘kediamana para Buddha’. Apa, atau, di mana, kediaman para Buddha? Seperti yang akan kita lihat, ‘Tanah Murni’ yang paling terkenal di mana dalam ajaran Mahayana seorang Buddha saat ini berdiam mengajar Dharma disebut Sukhavati, secara harfiah ‘Tempat Bahagia’. Di sanalah seseorang dapat tinggal dalam hadapan para Buddha, bebas dari rasa takut.
    5. Terjemahan dalam Chang 1983: 110. Dari bahasa Cina. Cf. terjemahan oleh Conze 1973b: 101.
    6. Ungkapan aktual ‘Tanah Murni’ diterjemahkan dalam bahasa Cina jingtu (ching-t’u; bahasa Jepang: jodo), dan ini tampaknya tercipta di Cina.
    7. Perhatikan bahwa para Buddha adalah jamak; Amitayus di sini diberikan hanya sebagai contoh. Terjemahan dalam Harrison 1990: 68. Lihat juga Harrison 1978.

    Sumber: Mahayana Buddhism, The Doctrinal Foundations 2nd edition oleh Paul Williams

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #54 on: 18 March 2012, 10:33:52 PM »
nien fo itu termasuk salah satu dari 40 objek samatha ya?

iya buddhanussatti
kalau pernah mempraktekanya, intinya sama
tetapi dalam tehnik Nien-Fo, hanya ditambah detail cara pengucapan
kata-kata "Buddho" nya

bedanya itu saja, kalau masuk konsentrasi "samadhi" sama tehnik
samatha serta tahapanya untuk mencapai ekkaggata
« Last Edit: 18 March 2012, 10:35:34 PM by Choa »

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #55 on: 18 March 2012, 10:34:41 PM »
Menurut pengertian Mahayana, jika dilakukan dg benar, nien-fo (pelafalan nama Buddha) adl jenis meditasi yg termasuk Buddhanussati (Buddhanusmrti)
anumodana
ternyata anda ada disini
saya rasa pengertian samadhi di mahayana dan theravada
sama saja tidak ada pembedaan, umat yang tidak praktek aja yang bingung
. _/\_
« Last Edit: 18 March 2012, 10:37:27 PM by Choa »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #56 on: 18 March 2012, 11:23:47 PM »
Menurut pengertian Mahayana, jika dilakukan dg benar, nien-fo (pelafalan nama Buddha) adl jenis meditasi yg termasuk Buddhanussati (Buddhanusmrti)

Quote
Terdapat sebuah teks yang terdapat pada Ekottaragama milik Buddhisme awal, bagian dari kitab suci yang bertahan dalam terjemahan bahasa Cina, di mana diberikan sebuah kisah yang lebih rinci tentang perenungan terhadap Buddha daripada yang ditemukan dalam Kanon Pali. Dalam sutra ini, perenungan terhadap Buddha dikatakan membawa pada kekuatan batin dan bahkan pada Nirvana itu sendiri. Dalam ajaran Mahayana tentang para Buddha dan Bodhisattva yang tak terhingga banyaknya yang mendiami tak terhingga Tanah Buddha dari 10 arah mata angin (sebuah ajaran yang mungkin dipengaruhi oleh pengalaman buddhanusmrti), praktek perenungan terhadap Buddha mendapatkan kedudukan yang jauh lebih penting sebagai cara untuk berhubungan dengan para Buddha dan kediaman mereka. Saptasatika Prajnaparamita menjelaskan ‘Samadhi Perbuatan Tunggal’ di mana seseorang bisa dengan cepat mencapai pencerahan sempurna. Sang meditator:

    “harus tinggal dalam kesunyian, membuang pikiran yang mengganggu, tidak melekat pada benda-benda, memusatkan pikiran mereka pada seorang Buddha, dan membaca nama-Nya denga tulus. Mereka harus menjaga tubuh mereka tetap tegak dan, dengan menghadap pada arah dari Buddha tersebut, bermeditasi terhadap-Nya secara terus-menerus. Jika mereka dapat menjaga perhatian terhadap Buddha tersebut tanpa henti dari waktu ke waktu, maka mereka akan dapat melihat semua Buddha dari masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang setiap waktu.”[5]




anumodana
ternyata anda ada disini
saya rasa pengertian samadhi di mahayana dan theravada
sama saja tidak ada pembedaan
, umat yang tidak praktek aja yang bingung
. _/\_



kami memang bingung makanya kami tanya
kalau kami tidak bingung, kami tidak akan tanya.

kami memang tidak mengerti makanya kami tanya
kalau kami mengerti, kami tidak akan tanya.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #57 on: 19 March 2012, 05:38:08 AM »

kami memang bingung makanya kami tanya
kalau kami tidak bingung, kami tidak akan tanya.

kami memang tidak mengerti makanya kami tanya
kalau kami mengerti, kami tidak akan tanya.

kebingungan terjadi karena dhamma di gunakan untuk berteory
bukan
untuk di praktekan

rasanya hampir sebagian besar member disini cuma sebatar dhamma
di pelajari dan di analisa sebatas teory saja, tampa di praktekan
saya bingung dengan anda "bisa" tidak tahu, karena anda membuat
thread tentang "tehnik" samatha, sekarang saya tahu tulisan itu
hanya copy paste saja,

ini terjadi karena saya over klaim terhadap kemampuan kognisi member
disini, dan banyak juga ternyata berdiskusi tentang hal yang tidak pernah
dilakukan mereka, saya juga tidak tahu dan bigung dengan member disini
harap maklum
karena kalau saya tanya "apakah anda mempraktekanya" kebanyakan
member disini "tersingung" dengan pertanyaan tersebut.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #58 on: 19 March 2012, 06:13:43 PM »
 [at] Choa:

Saya bukan penganut Mahayana dan tidak bisa memastikan apakah samadhi yg dimaksud dlm teks2 Mahayana sama dengan samadhi dlm teks Pali krn dlm teks Pali samadhi yg dimaksud adalah samma-samadhi (menurut definisi dlm sutta adalah pencapaian jhana2).

Samadhi dlm Mahayana salah satunya adalah Prayutpanna Samadhi yg disinggung dlm artikel ttg Buddhanusmrti di atas dan dijelaskan dlm Prayutpanna Samadhi Sutra sbg hasil dr Buddhanusmrti. Link sutranya ada di sini: http://www.sutrasmantras.info/sutra22.html. Tetapi saya sendiri belum membacanya secara keseluruhan, jadi tidak bisa menyimpulkan seperti apa samadhi dlm Mahayana ini.....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #59 on: 19 March 2012, 06:27:53 PM »
kebingungan terjadi karena dhamma di gunakan untuk berteory
bukan
untuk di praktekan

rasanya hampir sebagian besar member disini cuma sebatar dhamma
di pelajari dan di analisa sebatas teory saja, tampa di praktekan
saya bingung dengan anda "bisa" tidak tahu, karena anda membuat
thread tentang "tehnik" samatha, sekarang saya tahu tulisan itu
hanya copy paste saja,

ini terjadi karena saya over klaim terhadap kemampuan kognisi member
disini, dan banyak juga ternyata berdiskusi tentang hal yang tidak pernah
dilakukan mereka, saya juga tidak tahu dan bigung dengan member disini
harap maklum
karena kalau saya tanya "apakah anda mempraktekanya" kebanyakan
member disini "tersingung" dengan pertanyaan tersebut.

lucu sekali dgn pencapaian anda itu ternyata anda masih bisa BINGUNG, jauh sekali jika dibangkan dgn Sang Buddha Gotama, bahkan LSY pun tdk pernah mengaku bingung. =))

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #60 on: 19 March 2012, 08:42:30 PM »
[at] Choa:

Saya bukan penganut Mahayana dan tidak bisa memastikan apakah samadhi yg dimaksud dlm teks2 Mahayana sama dengan samadhi dlm teks Pali krn dlm teks Pali samadhi yg dimaksud adalah samma-samadhi (menurut definisi dlm sutta adalah pencapaian jhana2).

Samadhi dlm Mahayana salah satunya adalah Prayutpanna Samadhi yg disinggung dlm artikel ttg Buddhanusmrti di atas dan dijelaskan dlm Prayutpanna Samadhi Sutra sbg hasil dr Buddhanusmrti. Link sutranya ada di sini: http://www.sutrasmantras.info/sutra22.html. Tetapi saya sendiri belum membacanya secara keseluruhan, jadi tidak bisa menyimpulkan seperti apa samadhi dlm Mahayana ini.....

bagus,
kejujuran adalah modal awal
meditasi atau samadhi tidak dapat di pahami hanya dengan membaca "teks"
saja, kalau hanya dengan membaca "teks" saja tampa praktek
member disini sudah mencapai jhanna-jhanna "mentok"

jika ingin mengetahuinya maka praktekan, baru dapat menyelaminya

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #61 on: 19 March 2012, 09:58:00 PM »
bagus,
kejujuran adalah modal awal
meditasi atau samadhi tidak dapat di pahami hanya dengan membaca "teks"
saja, kalau hanya dengan membaca "teks" saja tampa praktek
member disini sudah mencapai jhanna-jhanna "mentok"

jika ingin mengetahuinya maka praktekan, baru dapat menyelaminya

=_="
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #62 on: 19 March 2012, 10:45:50 PM »
bagus,
kejujuran adalah modal awal
meditasi atau samadhi tidak dapat di pahami hanya dengan membaca "teks"
saja, kalau hanya dengan membaca "teks" saja tampa praktek
member disini sudah mencapai jhanna-jhanna "mentok"

jika ingin mengetahuinya maka praktekan, baru dapat menyelaminya

promosinya begitu gencar, rata2 per hari bro Choa meditasi berapa jam ?
apakah saat nyetir mobil, makan, antri juga bisa meditasi ? share dikit dunng!
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #63 on: 20 March 2012, 12:33:23 AM »
Menurut pengertian Mahayana, jika dilakukan dg benar, nien-fo (pelafalan nama Buddha) adl jenis meditasi yg termasuk Buddhanussati (Buddhanusmrti)

Dalam Mahayana, samadhi dalam nienfo dinamakan nienfo sanme (念佛三昧), bahasa jepangnya: nembutsu-sanmei, yang merupakan terjemahan dari Sansekerta buddhanusmrti-samadhi
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #64 on: 20 March 2012, 05:44:10 PM »
Dalam Mahayana, samadhi dalam nienfo dinamakan nienfo sanme (念佛三昧), bahasa jepangnya: nembutsu-sanmei, yang merupakan terjemahan dari Sansekerta buddhanusmrti-samadhi.

apakah praktik yang dilakukan juga seperti di theravada ? (menggunakan nimitta & jhana)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #65 on: 22 March 2012, 01:05:42 AM »
promosinya begitu gencar, rata2 per hari bro Choa meditasi berapa jam ?
apakah saat nyetir mobil, makan, antri juga bisa meditasi ? share dikit dunng!

kalau megunakan tehnik Nien-Fo
setiap saat pikiran tersadar, setir mobil, atri ia selalu nien-fo
saat makan tidak, tetapi mengunakan perenungan akan makanan (tehnik theravada)

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #66 on: 22 March 2012, 01:08:06 AM »
apakah praktik yang dilakukan juga seperti di theravada ? (menggunakan nimitta & jhana)

sama "Nimitanya nama buddha yang disebut"
kalau sampai jhanna, saya kurang tahu tetapi sampai ekagata, dan terpusatnya pikiran bisa

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #67 on: 22 March 2012, 12:49:39 PM »
apakah praktik yang dilakukan juga seperti di theravada ? (menggunakan nimitta & jhana)

campur
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #68 on: 26 March 2012, 06:37:55 AM »
campur gimana? apa-nya yang dicampur ? campuran-nya apa saja ?

campur


kami tidak mengerti dengan pernyataan Anda.
- "Nimitanya nama buddha yang disebut", bisa dijelaskan lebih detail ?
- "kalau sampai jhanna, saya kurang tahu tetapi sampai ekagata, dan terpusatnya pikiran bisa",
apakah ekagata bisa dicapai tanpa adanya 5 faktor jhana (piti, sukha, vitaka, vicara, upeka) ? Nien Fo langsung ekagata ?

sama "Nimitanya nama buddha yang disebut"
kalau sampai jhanna, saya kurang tahu tetapi sampai ekagata, dan terpusatnya pikiran bisa
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #69 on: 26 March 2012, 11:08:44 AM »
campur gimana? apa-nya yang dicampur ? campuran-nya apa saja ?


kami tidak mengerti dengan pernyataan Anda.
- "Nimitanya nama buddha yang disebut", bisa dijelaskan lebih detail ?
- "kalau sampai jhanna, saya kurang tahu tetapi sampai ekagata, dan terpusatnya pikiran bisa",
apakah ekagata bisa dicapai tanpa adanya 5 faktor jhana (piti, sukha, vitaka, vicara, upeka) ? Nien Fo langsung ekagata ?

pernyataan andi lim biar dia yang jawab
saya jawab yang ini saja,

apakah ekagata bisa dicapai tanpa adanya 5 faktor jhana (piti, sukha, vitaka, vicara, upeka) ?
Nien Fo langsung ekagata ?


ekagata di capai tampa memerlukan keseluruhan faktor-faktor jhanna dan
ekagatta merupakan syarat dari PITI, sukhha, dan Uphekkha
jadi ekagata tercapai terlebih dahulu sebelum piti, sukkha dan uphekka
sebelum ekagata harus ada vitaka dan vicara,

urutanya begitu

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #70 on: 26 March 2012, 11:56:50 AM »

masih ada pertanyaan yang belum dijawab:

kami tidak mengerti dengan pernyataan Anda.
- "Nimitanya nama buddha yang disebut", bisa dijelaskan lebih detail ?
- "kalau sampai jhanna, saya kurang tahu tetapi sampai ekagata, dan terpusatnya pikiran bisa",
apakah ekagata bisa dicapai tanpa adanya 5 faktor jhana (piti, sukha, vitaka, vicara, upeka) ? Nien Fo langsung ekagata ?



pernyataan andi lim biar dia yang jawab
saya jawab yang ini saja,

apakah ekagata bisa dicapai tanpa adanya 5 faktor jhana (piti, sukha, vitaka, vicara, upeka) ?
Nien Fo langsung ekagata ?


ekagata di capai tampa memerlukan keseluruhan faktor-faktor jhanna dan
ekagatta merupakan syarat dari PITI, sukhha, dan Uphekkha
jadi ekagata tercapai terlebih dahulu sebelum piti, sukkha dan uphekka
sebelum ekagata harus ada vitaka dan vicara,

urutanya begitu
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #71 on: 26 March 2012, 01:53:01 PM »
masih ada pertanyaan yang belum dijawab:

yang di bolt biru,
sama prosesnya seperti "buddhanussati"

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #72 on: 08 April 2012, 12:14:28 AM »
apakah praktik yang dilakukan juga seperti di theravada ? (menggunakan nimitta & jhana)

Tidak ada deskripsi lengkap demikian dalam literatur mahayana, setahu saya. Tapi dari catatan beberapa laporan orang yang mempraktikkan nien-fo, terkadang muncul deskripsi seperti melihat cahaya atau perasaan bahagia yang kuat yang mirip dengan deskripsi nimitta dan pitti. Seorang guru bahkan dikatakan mencapai dhyana dengan praktik ini, yang dikatakan duduk bermeditasi selama berhari-hari tanpa sadar sampai hampir dikremasi oleh murid2nya sendiri karena dikira mati. Untungnya seorang guru yang lain mencegah murid2-nya dan membangunkan guru itu dari meditasinya. Tapi, terus terang saya tidak tahu apakah hal demikian sama dengan nimitta dan jhana dalam praktik guru2 aliran yang berfokus pada Jhana dalam Theravada.

Saya sendiri pernah dengar langsung dari seorang guru ch'an yang berkata bahwa nien-fo hanya bisa mencapai tingkatan upacara-samadhi, yang artinya dalam aliran Jhana ini berarti nimitta-nya telah stabil, tapi beliau sama sekali tidak menyinggung soal nimitta. Di luar ini, saya pernah membaca seorang guru ch'an lainnya yang ditanya soal bagaimana ia dapat mencapai samadhi duduk selama 7 hari, dan ia menjawab bahwa dengan tetap fokus pada satu titik konsentrasi dalam nienfo.

Jadi, sebenarnya tidak ada kepastian sejauh mana tingkatan samadhi yang bisa dicapai oleh nien-fo, dikarenakan beragamnya pendapat dan pengalaman pada guru2 dalam mahayana sendiri.
« Last Edit: 08 April 2012, 12:22:37 AM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #73 on: 08 April 2012, 06:27:38 AM »

anumodana atas penjelasannya.
terkesan adanya praktik yang dilakukan oleh guru Mahayana melalui praktik Theravada dengan batasan yang kabur, dimana praktik tsb telah tercapai.


Tidak ada deskripsi lengkap demikian dalam literatur mahayana, setahu saya. Tapi dari catatan beberapa laporan orang yang mempraktikkan nien-fo, terkadang muncul deskripsi seperti melihat cahaya atau perasaan bahagia yang kuat yang mirip dengan deskripsi nimitta dan pitti. Seorang guru bahkan dikatakan mencapai dhyana dengan praktik ini, yang dikatakan duduk bermeditasi selama berhari-hari tanpa sadar sampai hampir dikremasi oleh murid2nya sendiri karena dikira mati. Untungnya seorang guru yang lain mencegah murid2-nya dan membangunkan guru itu dari meditasinya. Tapi, terus terang saya tidak tahu apakah hal demikian sama dengan nimitta dan jhana dalam praktik guru2 aliran yang berfokus pada Jhana dalam Theravada.

Saya sendiri pernah dengar langsung dari seorang guru ch'an yang berkata bahwa nien-fo hanya bisa mencapai tingkatan upacara-samadhi, yang artinya dalam aliran Jhana ini berarti nimitta-nya telah stabil, tapi beliau sama sekali tidak menyinggung soal nimitta. Di luar ini, saya pernah membaca seorang guru ch'an lainnya yang ditanya soal bagaimana ia dapat mencapai samadhi duduk selama 7 hari, dan ia menjawab bahwa dengan tetap fokus pada satu titik konsentrasi dalam nienfo.

Jadi, sebenarnya tidak ada kepastian sejauh mana tingkatan samadhi yang bisa dicapai oleh nien-fo, dikarenakan beragamnya pendapat dan pengalaman pada guru2 dalam mahayana sendiri.



setelah membaca tulisan diatas, kami meragukan statemen CHOA yang terkesan teorikal, baca buku hapalan thok

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #74 on: 08 April 2012, 09:02:58 PM »
anumodana atas penjelasannya.
terkesan adanya praktik yang dilakukan oleh guru Mahayana melalui praktik Theravada dengan batasan yang kabur, dimana praktik tsb telah tercapai.

setelah membaca tulisan diatas, kami meragukan statemen CHOA yang terkesan teorikal, baca buku hapalan thok

terima kasih kejujuranya

anumodana

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #75 on: 09 April 2012, 01:00:38 AM »
anumodana atas penjelasannya.
terkesan adanya praktik yang dilakukan oleh guru Mahayana melalui praktik Theravada dengan batasan yang kabur, dimana praktik tsb telah tercapai.

Saya memang belum pernah mendengar soal "nimitta" dalam Mahayana, meski dari pengalaman2 dalam meditasi yang diceritakan pada beberapa sumber memang menyerupai deskripsi tentang nimitta. Kalau "jhana" memang disebutkan dalam literatur Mahayana. Sansekertanya adalah "dhyana". Deskripsinya dalam sutra2 Mahayana sama dengan yang ada di dalam sutta pali. 
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #76 on: 09 April 2012, 06:57:14 AM »

membenarkan secara tidak langsung, NATO (No Action Talk Only)

terima kasih kejujuranya

anumodana

anumodana atas penjelasannya.
terkesan adanya praktik yang dilakukan oleh guru Mahayana melalui praktik Theravada dengan batasan yang kabur, dimana praktik tsb telah tercapai.




setelah membaca tulisan diatas, kami meragukan statemen CHOA yang terkesan teorikal, baca buku hapalan thok


Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #77 on: 09 April 2012, 06:58:30 AM »

yah inilah yang kami maksud.  _/\_

Saya memang belum pernah mendengar soal "nimitta" dalam Mahayana, meski dari pengalaman2 dalam meditasi yang diceritakan pada beberapa sumber memang menyerupai deskripsi tentang nimitta. Kalau "jhana" memang disebutkan dalam literatur Mahayana. Sansekertanya adalah "dhyana". Deskripsinya dalam sutra2 Mahayana sama dengan yang ada di dalam sutta pali.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #78 on: 27 November 2017, 09:27:13 AM »
Bagaimana cara melafal nama Buddha hingga tercapai samadhi? apakah hal itu bisa dilakukan? setelah samadhi apakah masih melafal juga?

thanks
Yang saya tahu perenungan terhadap Sang Buddha, tidak akan menghasilkan jhana, kayak meditasi cinta kasih, tidak akan menghasilkan jhana.

Akan tetapi, tujuannya dapat mengarah ke sana, meditasi perenungan terhadap Sang Buddha, atau cinta kasih, tujuannya, selain mendapat manfaat itu sendiri, juga ia akan menyukai meditasi jika dilakukan dengan benar, jika ia telah menyukai dan mantap dengan meditasi, di sini, seharusnya tidak sulit baginya untuk mengambil objek yang bisa menghasilkan jhana, misalnya kasina warna, kasina tanah, dll.

Perenungan terhadap Sang Buddha, yang benar adalah merenungkan kualitas dari Sang Buddha, dimulai dari keyakinan terhadap Beliau seperti: "Itipi so Bhagava Araham Sammasambuddho ... Bhagava." "Sang Bhagava adalah Arahat, Yang Tercerahkan Sempurna, sempurna dalam pengetahuan sejati dan perilaku, guru para deva dan manusia, Yang Terberkahi." (ada versi lengkapnya).

Kemudian merenungkan 10 kekuatan Sang Buddha; kualitas lainnya dari Beliau, cara pengajaran, belas kasih yang universal, dll. (Yang terpenting, poin utamanya, merenungkan kualitas Sang Buddha, Yang Tercerahkan Sempurna.)
« Last Edit: 27 November 2017, 09:33:22 AM by Gwi Cool »
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #79 on: 27 November 2017, 11:47:22 PM »
Yang saya tahu perenungan terhadap Sang Buddha, tidak akan menghasilkan jhana, kayak meditasi cinta kasih, tidak akan menghasilkan jhana.

Akan tetapi, tujuannya dapat mengarah ke sana, meditasi perenungan terhadap Sang Buddha, atau cinta kasih, tujuannya, selain mendapat manfaat itu sendiri, juga ia akan menyukai meditasi jika dilakukan dengan benar, jika ia telah menyukai dan mantap dengan meditasi, di sini, seharusnya tidak sulit baginya untuk mengambil objek yang bisa menghasilkan jhana, misalnya kasina warna, kasina tanah, dll.

Perenungan terhadap Sang Buddha, yang benar adalah merenungkan kualitas dari Sang Buddha, dimulai dari keyakinan terhadap Beliau seperti: "Itipi so Bhagava Araham Sammasambuddho ... Bhagava." "Sang Bhagava adalah Arahat, Yang Tercerahkan Sempurna, sempurna dalam pengetahuan sejati dan perilaku, guru para deva dan manusia, Yang Terberkahi." (ada versi lengkapnya).

Kemudian merenungkan 10 kekuatan Sang Buddha; kualitas lainnya dari Beliau, cara pengajaran, belas kasih yang universal, dll. (Yang terpenting, poin utamanya, merenungkan kualitas Sang Buddha, Yang Tercerahkan Sempurna.)

anda katakan meditasi cinta kasih tidak akan menghasilkan jhana, lalu bagaimanakah anda memahami frasa mettā­ceto­vimutti yang tersebar dalam banyak sutta, misalnya dalam SN 46.54?

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #80 on: 28 November 2017, 09:53:35 AM »
anda katakan meditasi cinta kasih tidak akan menghasilkan jhana, lalu bagaimanakah anda memahami frasa mettā­ceto­vimutti yang tersebar dalam banyak sutta, misalnya dalam SN 46.54?
Meditasi cinta-kasih bisa melahap 4 jhana, ini hanyalah sebagai faktor pendukung. Ia mengambil objek lain yang bisa menghasilkan jhana, dengan cinta kasih sebagai pendukung.

Bhikkhu Devadatta jhana-nya merosot karena tidak memiliki faktor pendukung, hanya mengandalkan jhana. Fungsi meditasi cinta kasih adalah mempertahankan jhana-nya, paling kasar jika jhana-nya merosot maka dengan bantuan cinta kasih, ia akan meraih kembali jhana-nya. Atau kalau susah dimengerti maka seperti ini:

cinta kasih = menghalau 5 rintangan dengan kuat
cinta kasih = mempertahankan seseorang yang ingin maju ke jhana dua (agar tidak jatuh dan agar lebih mudah masuk ke jhana dua), dst. (hingga jhana 4)

Memang tanpa cinta kasih, dengan jhana saja, seseorang bisa naikhingga 8 pencapaian, tetapi istilah "petapa jahat" akan muncul, ia akan menggunakan jhana-nya untuk hal yang tidak baik.

cinta kasih kemudian melatih jhana (dari objek lain), atau jhana + cinta kasih = jhana-nya tidak akan dipakai untuk hal yang aneh-aneh
Ada jhana, tidak melatih cinta kasih = jhana-nya bisa dipakai untuk hal yang aneh-aneh.

Oleh karena itu, Sang Buddha mengajarkan cinta kasih itu, supaya ketika seseorang mencapai jhana, ia memiliki cinta kasih, ia tidak akan seperti bhikkhu Devadatta.

cinta kasih cukup kuat untuk menghalau 5 rintangan pada tahap awal.
Cinta kasih bukan hanya berarti melingkup semua makhluk (ini puncaknya), cinta kasih bisa saja hanya melingkup diri sendiri atau 2 orang, atau hanya satu rumah.

Jika ingin melingkup seluruh dunia, pemula tidak mungkin bisa, ia harus melingkup diri sendiri dulu baru kepada hewan-hewan kecil dan seterusnya hingga seluruh dunia (tidak semudah membalik telapak tangan).

Seseorang bisa saja mengatakan "Semoga semua makhluk berbahagia", mulut bisa saja sesuai, tetapi pikiran bisa nyeleweng. Mengapa? Karena melingkupi orang jahat saja, jika tak mampu, bagaimana ia melingkupi semua makhluk? Jika ia bisa melingkupi orang jahat, apalagi orang baik maka itu mungkin. Atau melingkupi cinta kasih kepada diri sendiri saja tidak mampu, bagaimana mungkin ia melingkupi seluruh dunia?

Oleh karena itu, meditasi cinta kasih harus didahului kepada "Diri sendiri", jika tidak, mimpi, kalau mau mendapatkan cinta kasih yang universal.

meditasi cinta kasih = tidak menghasilkan jhana.
Jhana apa yang akan dihasilkan dari cinta kasih? Tidak ada. Akan tetapi, manfaat meditasi cinta kasih cukup banyak, kalau tidak salah ada 20 lebih, jika meditasi cinta kasih dijadikan kendaraan ke mana-mana.

Seseorang yang penuh cinta kasih, 5 rintangan meditasi cukup mudah untuk ditaklukkan, di sinilah seperti komentar saya sebelumnya, ketika ia telah mahir dlaam cinta kasih, seharusnya tidak sulit baginya untuk melatih objek (lain) yang menghasilkan jhana.

Seseorang yang ingin mencapai jhana, tanpa mempelajari 5 rintangan = akan mendapat jhana (jhana-jhana-an), di mimpi :))
Cinta kasih cukup kuat untuk menghalau 5 rintangan itu, minimal selama ia duduk meditasi, ia menamkan cinta kasih di pikirannya saat itu.
« Last Edit: 28 November 2017, 09:57:50 AM by Gwi Cool »
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #81 on: 28 November 2017, 10:01:03 PM »
"“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, kebebasan pikiran melalui cinta kasih dikembangkan? Apakah tujuannya, puncaknya, buahnya, tujuan akhirnya? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian yang disertai dengan cinta kasih … faktor pencerahan keseimbangan yang disertai dengan cinta kasih, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Jika ia menghendaki: ‘Semoga aku berdiam dengan mempersepsikan kejijikan dalam ketidak-jijikan,’ maka ia berdiam dengan mempersepsikan kejijikan di sana. Jika ia menghendaki: ‘Semoga aku berdiam dengan mempersepsikan ketidak-jijikan dalam kejijikan,’ maka ia berdiam dengan mempersepsikan ketidak-jijikan di sana. Jika ia menghendaki: ‘Semoga aku berdiam dengan mempersepsikan kejijikan dalam ketidak-jijikan dan dalam kejijikan,’ maka ia berdiam dengan mempersepsikan kejijikan di sana. Jika ia menghendaki: ‘Semoga aku berdiam dengan mempersepsikan ketidak-jijikan dalam kejijikan dan dalam ketidak-jijikan,’ maka ia berdiam dengan mempersepsikan ketidak-jijikan di sana. Jika ia menghendaki: ‘Dengan menghindari ketidak-jijikan dan kejijikan, semoga aku berdiam dengan seimbang, penuh perhatian dan memahami dengan jernih,’ maka ia berdiam di sana dengan seimbang, penuh perhatian dan memahami dengan jernih. Atau kalau tidak demikian, maka ia akan masuk dan berdiam dalam kebebasan keindahan. Para bhikkhu, kebebasan pikiran melalui cinta kasih memiliki keindahan sebagai puncaknya, Aku katakan, bagi seorang bhikkhu bijaksana di sini yang belum menembus kebebasan tertinggi."

SN 46.54 yang dikutip om indra diatas
Keindahan = Jhana 3
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #82 on: 28 November 2017, 10:05:48 PM »
Di kaki pohon Assatha yang tumbuh hijau
Berfokus dalam persepsi pada Buddha, aku mendapatkan Yang Satu
Persepsi itu yang kudapatkan 31 kalpa lalu,
Dengan ingatan akan persepsi tersebut, Aku mendapatkan akhir dari noda-batin

(Theragatha 217-218)

============================================

Jika seorang bhikkhu taat pada perenungan terhadap Sang Buddha ini, ia menghormati dan menghargai Sang Guru, ia mencapai kesempurnaan dalam keyakinan, kesadaran, pemahaman dari kebaikan. Ia banyak memiliki kegiuran dan kegembiraan. Ia mengalahkan kekhawatiran dan ketakutan. Ia mampu menahan kepedihan. Ia merasa seolah-olah hidup pada masa Sang Guru. Dan badannya, ketika perenungan terhadap sifat-sifat khusus Sang Buddha sedang dilakukan, menjadi patut dihormati seperti suatu pemujaan di ruang pemujaan. Batinnya cenderung ke arah bidang para Buddha. Jika ia mempunyai peluang untuk berbuat salah, ia mempunyai kesadaran akan rasa malu dan takut yang hidup, bagaikan ia berhadapan langsung dengan Sang Guru. Dan jika ia belum mampu menembus yang lebih tinggi, paling tidak ia telah mengarah pada satu kehidupan yang bahagia.

Sekarang ketika orang sungguh bijaksana,

Tugas tetapnya pastilah

Perenungan terhadap Sang Buddha ini

Yang Terberkahi dengan kemampuan yang begitu hebat

(Vissudhi Magga III, bab 7)

 

===============================================================

Ekadhammo, bhikkhave, bhāvito bahulīkato ekanta­nibbidāya virāgāya nirodhāya upasamāya abhiññāya sambodhāya nibbānāya saṃvattati. Katamo ekadhammo? Buddhānussati. Ayaṃ kho, bhikkhave, ekadhammo bhāvito bahulīkato ekanta­nibbidāya virāgāya nirodhāya upasamāya abhiññāya sambodhāya nibbānāya saṃvattatī”ti.

Para bhikkhu, ada satu hal yang, ketika dikembangkan dan dilatih, akan mengarah secara eksklusif pada kekecewaan, pada kebosanan, pada lenyapnya, pada kedamaian, pada pengetahuan langsung, pada pencerahan, pada nibbana.

Apakah satu hal itu? Perenungan pada Buddha.

Ini adalah satu hal yang, ketika dikembangkan dan dilatih, akan mengarah secara eksklusif pada kekecewaan, pada nibbana.

(AN I 296)
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #83 on: 28 November 2017, 11:36:45 PM »
Meditasi cinta-kasih bisa melahap 4 jhana, ini hanyalah sebagai faktor pendukung. Ia mengambil objek lain yang bisa menghasilkan jhana, dengan cinta kasih sebagai pendukung.

Bhikkhu Devadatta jhana-nya merosot karena tidak memiliki faktor pendukung, hanya mengandalkan jhana. Fungsi meditasi cinta kasih adalah mempertahankan jhana-nya, paling kasar jika jhana-nya merosot maka dengan bantuan cinta kasih, ia akan meraih kembali jhana-nya. Atau kalau susah dimengerti maka seperti ini:

cinta kasih = menghalau 5 rintangan dengan kuat
cinta kasih = mempertahankan seseorang yang ingin maju ke jhana dua (agar tidak jatuh dan agar lebih mudah masuk ke jhana dua), dst. (hingga jhana 4)

Memang tanpa cinta kasih, dengan jhana saja, seseorang bisa naikhingga 8 pencapaian, tetapi istilah "petapa jahat" akan muncul, ia akan menggunakan jhana-nya untuk hal yang tidak baik.

cinta kasih kemudian melatih jhana (dari objek lain), atau jhana + cinta kasih = jhana-nya tidak akan dipakai untuk hal yang aneh-aneh
Ada jhana, tidak melatih cinta kasih = jhana-nya bisa dipakai untuk hal yang aneh-aneh.

Oleh karena itu, Sang Buddha mengajarkan cinta kasih itu, supaya ketika seseorang mencapai jhana, ia memiliki cinta kasih, ia tidak akan seperti bhikkhu Devadatta.

cinta kasih cukup kuat untuk menghalau 5 rintangan pada tahap awal.
Cinta kasih bukan hanya berarti melingkup semua makhluk (ini puncaknya), cinta kasih bisa saja hanya melingkup diri sendiri atau 2 orang, atau hanya satu rumah.

Jika ingin melingkup seluruh dunia, pemula tidak mungkin bisa, ia harus melingkup diri sendiri dulu baru kepada hewan-hewan kecil dan seterusnya hingga seluruh dunia (tidak semudah membalik telapak tangan).

Seseorang bisa saja mengatakan "Semoga semua makhluk berbahagia", mulut bisa saja sesuai, tetapi pikiran bisa nyeleweng. Mengapa? Karena melingkupi orang jahat saja, jika tak mampu, bagaimana ia melingkupi semua makhluk? Jika ia bisa melingkupi orang jahat, apalagi orang baik maka itu mungkin. Atau melingkupi cinta kasih kepada diri sendiri saja tidak mampu, bagaimana mungkin ia melingkupi seluruh dunia?

Oleh karena itu, meditasi cinta kasih harus didahului kepada "Diri sendiri", jika tidak, mimpi, kalau mau mendapatkan cinta kasih yang universal.

meditasi cinta kasih = tidak menghasilkan jhana.
Jhana apa yang akan dihasilkan dari cinta kasih? Tidak ada. Akan tetapi, manfaat meditasi cinta kasih cukup banyak, kalau tidak salah ada 20 lebih, jika meditasi cinta kasih dijadikan kendaraan ke mana-mana.

Seseorang yang penuh cinta kasih, 5 rintangan meditasi cukup mudah untuk ditaklukkan, di sinilah seperti komentar saya sebelumnya, ketika ia telah mahir dlaam cinta kasih, seharusnya tidak sulit baginya untuk melatih objek (lain) yang menghasilkan jhana.

Seseorang yang ingin mencapai jhana, tanpa mempelajari 5 rintangan = akan mendapat jhana (jhana-jhana-an), di mimpi :))
Cinta kasih cukup kuat untuk menghalau 5 rintangan itu, minimal selama ia duduk meditasi, ia menamkan cinta kasih di pikirannya saat itu.

anda menjawab panjang lebar entah apakah bertujuan untuk mengalihkan pertanyaan saya, atau ada tujuan lain. jadi saya ulangi sekali lagi
bagaimanakah anda memahami frasa mettā­ceto­vimutti yang tersebar dalam banyak sutta, misalnya dalam SN 46.54? saya yakin anda cukup paham Pali untuk dapat menerjemahkan kata itu

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: melafal nama Buddha sampai samadhi?
« Reply #84 on: 07 December 2017, 05:56:01 AM »
anda menjawab panjang lebar entah apakah bertujuan untuk mengalihkan pertanyaan saya, atau ada tujuan lain. jadi saya ulangi sekali lagi
bagaimanakah anda memahami frasa mettā­ceto­vimutti yang tersebar dalam banyak sutta, misalnya dalam SN 46.54? saya yakin anda cukup paham Pali untuk dapat menerjemahkan kata itu

kabur kale !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.