//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Melafal Nama Buddha  (Read 91224 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #90 on: 08 May 2009, 09:02:24 PM »
Halo Untung :). Met kenal.
Masa Bhiksu selevel Master Chin Kung atau Sesepuh Aliran Sukhavati, Alm. Master Yin Kuang yg sangat dihormati di seluruh Tiongkok mau berbohong.
Saya ada VCD Kisah Nyata Org2 yg Berhasil dlm Nien Fo seperti Encim2 yg Reliknya berbentuk Rupang gabungan dr Buddha Sakyamuni, Buddha Amitabha, Kwan Im Po Sat, terus ada Upasaka yg tahu persis tahun, bulan, hari dan jam kapan Beliau akan meninggal dan disaksikan oleh byk Umat Buddha di Vihara dan ternyata Benar, terus ada Bhiksuni di Tiongkok yg setelah meninggal beberapa hari, tubuhnya tetap lentur, tdk kaku, tdk busuk bahkan mukanya ke-merah2an. Itu semua bukti Nyata dr Praktisi yg berhasil dalam Nien Fo. Agar saya tdk dibilang bohong dan meng-ada2, tlg kirim alamat kamu via PM ke saya. Nanti saya kirimkan VCDnya ke kamu biar kamu Yakin

apakah ada bukti konkret bahwa vcd tersebut bukan rekayasa dan trik kamera atau sudah disutradarai atau menumpang pada kejadian laen?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #91 on: 09 May 2009, 08:24:56 AM »
*Pesan Moderator*
Kalao mo debat ato mengkritisi hal2 yang berkaitan dengan Mahayana, silahkan dilanjutkan di
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9103.1005.html .
Silahkan baca dari halaman-halaman awal, pembahasan pro dan kontra sudah sangat panjang dan masih berlanjut sampai sekarang...  :)
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #92 on: 12 May 2009, 03:25:25 PM »
Mengenai kemungkinan adanya kesamaan antara Nienfo dengan metode Buddho berikut ini saya kutipkan pendapat dari Ajahn Sumedho yang pernah menjadi murid dari Ajahn Chah

"Banyak bhikkhu hutan di Timur-laut Thailand menggunakan kata 'Buddho' sebagai objek meditasi mereka. Mereka menggunakannya sebagai sejenis koan. Pertama-tama, mereka membikin tenang pikiran dengan mengikuti keluar masuknya napas seiring suku kata BUD DHO, dan kemudian mulai melakukan kontemplasi, 'Apakah Buddho -Dia yang mengetahui- itu?' 'Apa artinya mengetahui?'

Ketika saya berkeliling di daerah timur-laut Thailand dan singgah di tudong, saya mengunjungi vihara tempat Ajahn Fun dan tinggal beberapa lama di sana.

[...]

Beliau mengajarkan untuk tidak hanya mengulang-ulang kata 'Buddho', tapi merenungkan dan mengamatinya, membawa pikiran menembus dan benar-benar melihat ke dalam 'Buddho', 'Dia yang mengetahui' -mengamati muncul dan lenyapnya, tinggi dan rendahnya, sebegitu hingga seluruh perhatian kita tumplek padanya.

Dengan melakukan hal itu 'Buddho' menjadi sesuatu yang bergema dalam pikiran. Kita mesti mengamati, menonton, dan memeriksanya sebelum ia muncul dan setelah ia muncul, lalu mendengarkan gema suara itu dan yang ada di baliknya -hingga akhirnya kita hanya mendengar keheningan."

Sumber: Ajah Sumedho, "Hidup Saat Ini."  Pustaka Karaniya, 1991

Nah, jika kita melihat kutipan kesaksian Ajahn Sumedho ini tentang meditasi Buddho, kita akan menemukan banyak sekali kesamaanya dengan nienfo.

Bagaimana menurut teman-teman?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #93 on: 12 May 2009, 04:08:21 PM »
Mengenai kemungkinan adanya kesamaan antara Nienfo dengan metode Buddho berikut ini saya kutipkan pendapat dari Ajahn Sumedho yang pernah menjadi murid dari Ajahn Chah

"Banyak bhikkhu hutan di Timur-laut Thailand menggunakan kata 'Buddho' sebagai objek meditasi mereka. Mereka menggunakannya sebagai sejenis koan. Pertama-tama, mereka membikin tenang pikiran dengan mengikuti keluar masuknya napas seiring suku kata BUD DHO, dan kemudian mulai melakukan kontemplasi, 'Apakah Buddho -Dia yang mengetahui- itu?' 'Apa artinya mengetahui?'

Ketika saya berkeliling di daerah timur-laut Thailand dan singgah di tudong, saya mengunjungi vihara tempat Ajahn Fun dan tinggal beberapa lama di sana.

[...]

Beliau mengajarkan untuk tidak hanya mengulang-ulang kata 'Buddho', tapi merenungkan dan mengamatinya, membawa pikiran menembus dan benar-benar melihat ke dalam 'Buddho', 'Dia yang mengetahui' -mengamati muncul dan lenyapnya, tinggi dan rendahnya, sebegitu hingga seluruh perhatian kita tumplek padanya.

Dengan melakukan hal itu 'Buddho' menjadi sesuatu yang bergema dalam pikiran. Kita mesti mengamati, menonton, dan memeriksanya sebelum ia muncul dan setelah ia muncul, lalu mendengarkan gema suara itu dan yang ada di baliknya -hingga akhirnya kita hanya mendengar keheningan."

Sumber: Ajah Sumedho, "Hidup Saat Ini."  Pustaka Karaniya, 1991

Nah, jika kita melihat kutipan kesaksian Ajahn Sumedho ini tentang meditasi Buddho, kita akan menemukan banyak sekali kesamaanya dengan nienfo.

Bagaimana menurut teman-teman?
perbedaannya, kalo ajah sumedho keknya itu untuk meditasi, tujuan untuk mengurangi kemelekatan.
kalo nien fo keknya untuk nambah kemelekatan deh.

tari di sangka ngajak debat nih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #94 on: 12 May 2009, 04:15:08 PM »
Mengenai kemungkinan adanya kesamaan antara Nienfo dengan metode Buddho berikut ini saya kutipkan pendapat dari Ajahn Sumedho yang pernah menjadi murid dari Ajahn Chah

"Banyak bhikkhu hutan di Timur-laut Thailand menggunakan kata 'Buddho' sebagai objek meditasi mereka. Mereka menggunakannya sebagai sejenis koan. Pertama-tama, mereka membikin tenang pikiran dengan mengikuti keluar masuknya napas seiring suku kata BUD DHO, dan kemudian mulai melakukan kontemplasi, 'Apakah Buddho -Dia yang mengetahui- itu?' 'Apa artinya mengetahui?'

Ketika saya berkeliling di daerah timur-laut Thailand dan singgah di tudong, saya mengunjungi vihara tempat Ajahn Fun dan tinggal beberapa lama di sana.

[...]

Beliau mengajarkan untuk tidak hanya mengulang-ulang kata 'Buddho', tapi merenungkan dan mengamatinya, membawa pikiran menembus dan benar-benar melihat ke dalam 'Buddho', 'Dia yang mengetahui' -mengamati muncul dan lenyapnya, tinggi dan rendahnya, sebegitu hingga seluruh perhatian kita tumplek padanya.

Dengan melakukan hal itu 'Buddho' menjadi sesuatu yang bergema dalam pikiran. Kita mesti mengamati, menonton, dan memeriksanya sebelum ia muncul dan setelah ia muncul, lalu mendengarkan gema suara itu dan yang ada di baliknya -hingga akhirnya kita hanya mendengar keheningan."

Sumber: Ajah Sumedho, "Hidup Saat Ini."  Pustaka Karaniya, 1991

Nah, jika kita melihat kutipan kesaksian Ajahn Sumedho ini tentang meditasi Buddho, kita akan menemukan banyak sekali kesamaanya dengan nienfo.

Bagaimana menurut teman-teman?

yup, saya juga merasa demikian
menurut gw, alangkah baiknya, bila menyebut buddho diganti menjadi amitofo

hehehe, CMIIW

koq bisa menyerempet kek gitu ya?
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #95 on: 12 May 2009, 04:33:05 PM »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #96 on: 12 May 2009, 04:46:36 PM »
^
^
ayo, sapa tekong... :P
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #97 on: 01 July 2010, 01:36:02 PM »
kalau saya lebih nyaman melafalnya Amitabha bukan Amitofo tidak apa2? Bagus mana?

saya pakai wrist mala dengan 21 beads boleh?

kalau saya baca nama Amitabha memang bermanfaat kok

thanks.

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #98 on: 01 July 2010, 11:43:17 PM »
ke tanah suci kan mahal, mesti pakai pesawat terbang dan jual sawah

I like this reply, very inspiring

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #99 on: 18 March 2012, 03:17:08 PM »
Namo Buddhaya,
sis and bro sekalian, saya ada pertanyaan mengenai sistim pemujaan Amitabha Buddha :
Kenapa melafal nama Buddha bisa melenyapkan karma buruk ?
bagaimana kalau ternyata setelah anda menghabiskan waktu untuk melafal nama namun ternyata tanah suci itu tidak ada ?

terima kasih ^:)^
intinya begini,
saat anda melafalkan nama buddha anda memproduksi kamma baik (kusala kamma)
disaat yang sama pula anda tidak memproduksi kamma jelek (akusala kamma)

jika perbuatan ini, melapalkan nama buddha  dilakukan sepanjang hidupmu otomatis
anda akan membuat kamma baik secara "signifikan" disinilah mungkin miskonsepsi
tentang pelenyapan kamma buruk itu "ada"

cara kerjanya saya yang seharusnya di jelaskan secara spesifik, umat jaman dahulu
tidak terlalu kritis seperti umat jaman sekarang,

Buddha Amitabha ada, sukhavatinya juga ada, bagi yang dapat pergi kesana tampa
perlu menunggu mati, maka dasar keyakinan seharusnya dapat di singkirkan

namanya ehipassiko, bagi yang tidak dapat membuktikanya adalah tidak bijak juga
bilang sukhavati itu tidak ada, karena belum ehipassiko juga

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #100 on: 18 March 2012, 05:44:36 PM »
Di Sutra Mahayana Patriarch ke Enam, seseorang bertanya pada seniornya, "Apakah benar ketika orang - orang melafalkan nama Buddha Amitabha, mereka dapat terlahir kembali ditanah suci Barat. Senior tersebut membalas bahwa Tanah Suci sanagat dengat dengan mereka yang teramat bijaksana tetapi sangat jauh dengan mereka yang dungu. Dia menambahkan, "Orang dungu melafalkan nama Buddha untuk terlahir disana, sementara yang bijaksana mensucikan batinnya sendiri." Dari sini jelaslah bahwa batin kita (atau hati) sangat penting.
 
Dalam ajaran Buddha, dunia adalah ciptaan kesadaran atau pikiran kita. Pikiran yang murni menciptakan dunia yang bahagia, pikiran yang jahat menciptakan dunia yang menyedihkan. Jadi mensucikan pikiran adalah yang paling penting untuk kelahiran kembali di alam yang bahagia, bukan membaca paritta atau berdoa atau bersumpah.
 
Ini adalah prinsip dasar lainnya yang penting dari kamma yang harus kita ingat. Tidak ada seorang pun yang dapat merubah cara kerja hukum kesunyataan dari kamma. Semua mahluk berhubungan dengan hukum kamma-vipaka. Sang Buddha menjelaskan kebenaran dari keberadaan hukum kesunyataan kepada kita, tetapi hukum itu berlaku sepanjang masa, terlepas dari apakah kita memahami hukum itu atau tidak.
 
...
 
 
 
dikutip dari: Only We Can Help Ourselves, hal.25 - 28
Author: Bhikkhu Dhmmavudhho Mahathera
Di Publikasikan oleh: Dewan Pengurus Daerah PATRIA Sumatera Utara.
web: http://dhammacitta.org/perpustakaan/hanya-kitalah-yang-dapat-menolong-diri-kita-sendiri/
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #101 on: 18 March 2012, 06:36:24 PM »
Di Sutra Mahayana Patriarch ke Enam, seseorang bertanya pada seniornya, "Apakah benar ketika orang - orang melafalkan nama Buddha Amitabha, mereka dapat terlahir kembali ditanah suci Barat. Senior tersebut membalas bahwa Tanah Suci sanagat dengat dengan mereka yang teramat bijaksana tetapi sangat jauh dengan mereka yang dungu. Dia menambahkan, "Orang dungu melafalkan nama Buddha untuk terlahir disana, sementara yang bijaksana mensucikan batinnya sendiri." Dari sini jelaslah bahwa batin kita (atau hati) sangat penting.
 
Dalam ajaran Buddha, dunia adalah ciptaan kesadaran atau pikiran kita. Pikiran yang murni menciptakan dunia yang bahagia, pikiran yang jahat menciptakan dunia yang menyedihkan. Jadi mensucikan pikiran adalah yang paling penting untuk kelahiran kembali di alam yang bahagia, bukan membaca paritta atau berdoa atau bersumpah.
 
Ini adalah prinsip dasar lainnya yang penting dari kamma yang harus kita ingat. Tidak ada seorang pun yang dapat merubah cara kerja hukum kesunyataan dari kamma. Semua mahluk berhubungan dengan hukum kamma-vipaka. Sang Buddha menjelaskan kebenaran dari keberadaan hukum kesunyataan kepada kita, tetapi hukum itu berlaku sepanjang masa, terlepas dari apakah kita memahami hukum itu atau tidak.
 
...
 
 
 
dikutip dari: Only We Can Help Ourselves, hal.25 - 28
Author: Bhikkhu Dhmmavudhho Mahathera
Di Publikasikan oleh: Dewan Pengurus Daerah PATRIA Sumatera Utara.
web: http://dhammacitta.org/perpustakaan/hanya-kitalah-yang-dapat-menolong-diri-kita-sendiri/
bisa saja nanti di wihara2 banyak peta yang berkumpul menunggu di dalam wihara karena mereka percaya "akan di angkat amitabha" untuk naik ke tanah suci
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #102 on: 19 March 2012, 05:42:25 AM »
perbedaannya, kalo ajah sumedho keknya itu untuk meditasi, tujuan untuk mengurangi kemelekatan.
kalo nien fo keknya untuk nambah kemelekatan deh.

tari di sangka ngajak debat nih =))

komen paling konyol yang pernah saya baca di DC ini

ternyata anda ini berforum hanya untuk memuaskan "kebodohan anda"

calon mahluk menyebrang ke alam "apaya" karena ketololanya


sudah tidak ngerti apa yang di komeni, tidak praktek menjawab/menulis
dengan cetana buruk
bodoh berforum di forum ini, malah membuat kamu melakukan akusala kamma
percaya apa ngak, tidak saya pusingkan

kasihan "mahluk bodoh" ini

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #103 on: 19 March 2012, 06:37:42 AM »

komen paling konyol yang pernah saya baca di DC ini

ternyata anda ini berforum hanya untuk memuaskan "kebodohan anda"

calon mahluk menyebrang ke alam "apaya" karena ketololanya


sudah tidak ngerti apa yang di komeni, tidak praktek menjawab/menulis
dengan cetana buruk
bodoh berforum di forum ini, malah membuat kamu melakukan akusala kamma
percaya apa ngak, tidak saya pusingkan

kasihan "mahluk bodoh" ini
komen paling pintar yang pernah saya baca di DC ini

ternyata anda ini berforum hanya untuk memuaskan "kepintaran anda"

calon mahluk menyebrang ke alam "pepaya" karena kepintarannya

wah sungguh suatu perkataan yang kusala kama. cetana anda sangat terjaga sekali wahai ke"choa"

percaya apa ngak, saya pusingkan kok

sungguh patut dipuji "mahluk pintar" ini

ngemeng2, sudah selesai dari mencuci dosanya? jadinya seperti ini ya hasil meditasinya? sungguh patut dikembangkan, bagi2 dong ilmu meditasinya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Melafal Nama Buddha
« Reply #104 on: 19 March 2012, 07:25:21 AM »

komen paling konyol yang pernah saya baca di DC ini

ternyata anda ini berforum hanya untuk memuaskan "kebodohan anda"

calon mahluk menyebrang ke alam "apaya" karena ketololanya


sudah tidak ngerti apa yang di komeni, tidak praktek menjawab/menulis
dengan cetana buruk
bodoh berforum di forum ini, malah membuat kamu melakukan akusala kamma
percaya apa ngak, tidak saya pusingkan

kasihan "mahluk bodoh" ini

kalau memang diforum ini banyak yg bodoh2... terutama gw...
mohon...tolong... bro Choa memberi bimbingan supaya kebodohan/ketololnya terkikis habis...

janganlah bro Choa berpangku tangan.... janganlah bro Choa mengatakan "tidak saya pusingkan"...

welcome back bro Choa....

utk mempermudah pencarian kelinci percobaan, bagaimana kalau bro Choa perbaikin gw dulu.... ;D ;D
« Last Edit: 19 March 2012, 07:30:14 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018