//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PENDERITAAN MENURUT AGAMA BUDDHA: SEBUAH TINJAUAN KRITIS DARI PERSPEKTIF kr****n  (Read 81714 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
 [at] jaomarselo
saudara yg baik , sy hargai anda ingin berdiskusi dan bertukar pikiran serta berusaha tidak menjatuhkan agama lain...ini lebih dari ini atau itu lebih dari itu...

tetapi alangkah baiknya saudara juga bisa membuktikan keberadaan Tuhan bro, yang di anggap serba - MAHA..
dalam agama C pernah di katakan "segala sesuatu itu bersumber dari Tuhan"
nah bagaimanakah dengan kemampuan gaib? kemampuan tenaga dalam seperti tummo? apakah itu juga bersumber dari Tuhan?

jadi secara tidak langsung jelas maskud anda adalah "kemampuan para bikkhu yang tidak percaya Tuhan, tentu berasal dari iblis atau setan"...
tp sangat bagus menurut saya iblis yg penuh cinta kasih ketimbang tuhan yang pemarah sehingga menjatuhkan hukuman dimana-mana ;D
coba lihat negara seperti kongo di afrika sana...bagaimana nasih mereka? kelaparan tiap hari hingga meninggal..oh kasihan benar...

may u be happyness
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Quote
Alkitab / Kitab Suci bukan buku sejarah atau buku arkeologi. Kitab Suci ini merupakan ajaran iman yang sudah sempat ditulis. Apa ada yang tidak ditulis? Ada! Darimana ajarannya? Dari Gereja. OK kalau diterusin bakal panjang, maka sampai sini dulu.
perlu diketahui sampai sekarang versi alkitab sendiri tidak tahu yg mana ASLI....dari sedemikian ada 2-3 versi alkitab....dan perumusan nya sendiri banyak di ubah oleh manusia sendiri...

kalau memang namanya firman dari yang serba MAHA...wong masa bisa salah dan keliru?

dan yang paling nyata kekeliruan adalah
anda tidak mungkin menutup mata sedemikian banyak SUKU,RAS dari setiap bangsa dan negara....
yg jadi pertanyaan nya...bagaimana DNA adam dan hawa itu? apa hawa kulitnya setengah hitam setengah putih kek sapi? matanya setengah biru setengah cokelat setengah hijau setengah hitam?
rambut nya depan itu lurus, belakang griting, tengah semi?

SY TIDAK INGIN MEMBAHAS AGAMA ANDA BAHKAN SAMPAI MENJELEKKAN...MAAP SAJA.
tapi kalau anda bisa memberikan gambaran paling cocok...yah silahkan...

kalau anda sangat mempercayai konsep "the creation" maka sy ada ingin tanya disitu..
sebelum langit dan bumi tercipta Tuhan ada dimana?
disurga? kalau begitu sebelum ada surga Tuhan ada dimana? di angkasa melayang-layang?
intinya adalah "yg manakah lebih dulu ADA...
Tuhan atau Ruang dan Waktu"?

belum lagi masalah hari pertama dalam alkitab misalkan "jadilah petang dan jadilah pagi"
pertanyaan nya adalah hari berganti hari kita tahu lewat tenggelam dan terbitnya matahari...
wong matahari saja belum di ciptakan jadi "petang dan pagi itu dari mana?"

jelas pertanyaan ini tidak mungkin anda bisa jawab, bahkan konsep Adam dan Hawa hingga melahirkan sedemikian banyak suku dan ras...
coba lihat kasus pulau tirtan da cunha..yang terpencil di britania raya...mereka mengalami penyakit genetic akibat d larang ada nya orang pendatang...jadi saudara saling sikat saja.
« Last Edit: 22 May 2010, 05:32:08 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Bro Joemarselo yang baik, anda sendiri yang memberikan link terhadap teori penciptaan dari berbagai agama primitif, kepercayaan terhadap teori penciptaan seperti ini telah ada sebelum munculnya Ajaran Buddha, Buddhist bukan tidak mengerti mengenai hal ini, Sang Buddha yang "pengetahuanNya luar biasa" menerangkan 62 pandangan salah, diantaranya teori penciptaan ini.

Anda sungguh-sungguh perlu banyak belajar bila masuk dalam forum diskusi agama Buddha karena apa yang anda ketahui kami juga tahu. Sedangkan apa yang kami ketahui banyak yang belum anda ketahui karena Ajaran Buddha sangat dalam.

Banyak diantara kami yang bahkan lebih mengenal keyakinan yang anda anut dibandingkan keyakinan kami sendiri, karena demikian luasnya ajaran (Tipitaka saja terdiri dari 41 buah buku, banyak diantara teman member disini yang mungkin bahkan belum pernah melihat Tipitaka ini secara lengkap).

Diskusi akan timpang bila kami mengenal dengan baik ajaran yang anda anut, sedangkan anda hanya sedikit mengenal ajaran yang kami anut. Oleh karena itu pada tahap ini lebih baik anda lebih banyak bertanya, boleh bertanya Ajaran Buddha atau Ajaran yang anda anut pada teman-teman di forum ini (karena banyak member disini yang dahulunya memiliki keyakinan yang sama dengan anda).
Percayalah pada saya, mereka sangat mengerti ajaran yang anda anut.

 _/\_

« Last Edit: 22 May 2010, 06:49:10 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Kamu dan saya ‘takut’ untuk hidup seenaknya dan menjalani hellenism. Benar kan?

Jika orang tidak takut imbalan setelah mati, untuk apa ia hidup repot-repot, ikut jalan ini itu, ikut ajaran ini itu, nurut Nabi/Guru/Sesembahan ini itu. Hidup aja dengan mencari kenikmatan. Apalagi kalau kaya dan banyak uang, why should care about charity, about sharing to the poor, about giving to others? Kenapa gak uangnya buat menikmati heroin, methamphetamine, hashis, cocain, atau kenapa gak uangnya untuk menikmati pemuas syawat? Why? Why? Why? … what do we care?

Karena kita menjaga hidup kita untuk sesuatu saat setelah mati.
Kalau sampe ada yang bilang “SAYA TIDAK …  ‘menjaga diri dalam hidup untuk sesuatu setelah mati’ , maka ia bodoh kalo sampe tidak memperoleh kenikmatan sehabis-habisnya!

saya TIDAK menjaga diri dalam hidup untuk sesuatu setelah mati

malah sebaliknya, orang yg menjaga diri dalam hidup untuk sesuatu setelah mati adalah orang bodoh.

why?
1. seseorang menjaga diri dalam hidup untuk sesuatu setelah mati dengan alasan supaya bisa masuk surga. right?
2. so... supaya masuk surga bagaimana? ikutin apa yg diajarkannya. right?
3. ok... so.. berarti orang tersebut menjalankan apa yg diajarkan supaya masuk surga. right?
4. ok... apa yg diajarkannya? apakah tidak boleh membunuh, tidak boleh berbohong, dan membantu sesama yg susah termasuk ajarannya? seharusnya ada. right?
5. so... kesimpulannya:
supaya masuk surga, jalankan apa yg diajarkan. yg diajarkan salah satunya adalah tidak boleh membunuh, tidak boleh berbohong, dan membantu sesama yg susah.

maka pertanyaannya,
1. orang tersebut tidak membunuh, tidak berbohong, dan membantu sesama yg susah atas landasan supaya masuk surga kah?
2. menjalankan semua larangannya untuk hanya supaya masuk surga kah?
3. kl begitu, dimana hati nurani yg jujur terhadap diri sendiri yg berjalan di jalan kebenaran tanpa ada iming2 hadiah(yg tulus)?

Buddhism menekankan pada diri sendiri, mengembangkan diri sendiri, mencari jati diri. Nibbana, karma, .. dll bukan lah yg ditekankan, tetapi penekanannya adalah pada diri sendiri. menjadi diri sendiri yg sebenarnya, yg jujur pada diri sendiri, yg sadar terhadap amarahnya sendiri, yg sadar atas sifat munafik, picik, iri hati, dll.
berlatih dan berlatih agar menjadi orang yg baik dan bijak.

soal mo dilahirkan kembali, jadi kebo kek, jadi monyet kek, itu urusan nanti.
mengutip Master Cheng Yen (Tzu Chi),
When walking,
as we step one foot forward,
we lift the other foot up.
In the same way, we should
let go of yesterday
and focus on today.


hidup di hari ini. bukan kemarin, bukan besok. hari ini. sadar atas segala tindakan, perbuatan, ucapan, pikiran, dan perasaan diri sendiri.

jika tuhan ternyata memang ada, dan seandainya nanti saya masuk neraka, akan saya mempertanyakan kredibilitas seorang tuhan mengapa seseorang yg tidak membunuh karena sadar atas sebab dan akibat yg dihasilkannya, tidak berbohong karena sadar atas sebab dan akibat yg dihasilkannya, dan membantu sesama yg susah karena tulus dimasukan ke neraka, sedangkan seseorang yg menjalankan semuanya hanya demi sebuah surga(kl dunia realitasnya, demi naik gaji, jilat2 bos) malah masuk surga?

jika-pun ternyata orang yg menjaga diri dalam hidup untuk surga setelah mati ternyata masuk surga, jujur saja tuhan yg seperti itu tidak layak saya kagumi.

dan soal mati, saya takut mati. saya takut karena saya takut kehilangan dengan segala sesuatu yg saya miliki. karena saya melekat pada hal2 yg saya miliki. tetapi saya tidak takut mati hanya karena masuk neraka.

semoga bisa menjawab semua postingan bro joemarselo

terima kasih  _/\_

« Last Edit: 22 May 2010, 07:08:17 PM by wen78 »
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote
Indra: Buddhist tidak memilih 2 option yg anda tawarkan, B++ dan C++ adalah tujuan yg rendah jika dibandingkan dengan tujuan Buddhist yg sesungguhnya.
Upasaka : Anda hanya memilih menurut apa yang Anda suka... Anda suka dengan C++, makanya Anda pasti memilih C++. Pertanyaannya... Bagaimana kalau B++ itu yang merupakan realitas kehidupan? Anda memilih hal yang Anda sukai (C++), namun jika hal itu bukan realitas; bagaimana?
Ryu : maksud anda, anda memilih agama atau ajaran karena iming2 dan ganjaran yak? anda itu sungguh menyedihkan kalau pemilihan agama berdasarkan itu, anda takut masuk neraka karena agama anda menakut2i yak  , atau anda memilih agama anda karena ada iming2 surga?  cobalah anda renungkan kembali tujuan anda memilih agama dan jalan hidup anda.
:::
Pemikiran yang menarik!
Pertama, ada konsep berTuhan dan tidak berTuhan. Pilih mana? Setelah menelusuri kesana kemari, kita menemukan adanya beberapa agama. Ada agama ber-Tuhan dan agama tidak ber-Tuhan.  Just between God and no God, bagaimana kita membandingkan kebenarannya? Kita tidak perlu membahas konsep-konsep kematian pada agama2 berTuhan, sebab ini diluar premis diskusi kita. Sebab kamu termasuk tidak berTuhan.
Apa yang “ditawarkan” oleh agama tidak berTuhan mengenai kematian, dan apa yang ditawarkan oleh agama berTuhan. Hanya itu yang kita perbandingkan (B++ or C++).

Selain itu, apakah yang significant? Ajaran dalam kehidupan? Artinya kamu menerima ajaran B1, kamu jalankan B1, seperti saya menerima ajaran C1, saya jalankan C1. Mengenai B1 hingga Bx dan C1 hingga Cx isinya apa, itu hal lain.

Jika ternyata B++ adalah yang terjadi, so nothing to loose, saya jalani dan kamu juga jalani. Jika ternyata C++ yang terjadi, saya jalani dan kamu tidak.

Saya paham maksud Anda... Namun saya tetap memilih konsep kelahiran berulang daripada kehidupan kekal di surga atau neraka. Dari sepasang mata ini kita bisa melihat pemandangan memilukan. Ada orang yang terlahir cacat fisik (misalnya buta dan tuli), ada orang yang terlahir cacat mental, ada orang yang meninggal ketika masih bayi, ada orang yang meninggal ketika masih di dalam rahim; orang-orang seperti itu sama sekali tidak memiliki peluang untuk mengenal agama dengan baik. Dan bila mereka meninggal dunia, apakah adil bila mereka harus menempati surga atau neraka selamanya? Dalam analogi ini, sepertinya mustahil orang-orang seperti ini bisa masuk neraka; sebab mereka bahkan mungkin tidak bisa melakukan kejahatan. Demikian pula sepertinya mustahil bagi orang-orang seperti ini untuk masuk ke surga; sebab mereka juga bahkan tidak mungkin untuk melakukan perbuatan baik.

Jika seandainya konsep akhirat itu nyata, ini tetaplah konsep yang tidak adil. Apakah Anda setuju?

Offline joemarselo

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • -|---
Saya tidak bisa meng-address 1 per 1 poin yg disampaikan oleh rekan-rekan. Sebisa yang saya cerna, saya rangkum menjadi beberapa point sbb.:
  • Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.
  • Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhan
  • Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?
  • Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.
  • Konsep akhirat, adil atau tidak?

Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.

Frase ini secara otomatis membuktikan keberadaan Tuhan terhadap konsep ‘tidak ada tuhan’ yang diyakini oleh Buddhism.

TUHAN dalam kaum Theist memiliki predikat The Ultimate Creator, The First Cause (prima causa), The Omnipotent, The Ultimate Truth, Tuhan adalah Kasih, dan ada beberapa lainnya, namun inilah yang populer. Sehingga dengan predikat tersebut, manusia mengenali sifat-sifat TUHAN, antara lain Sempurna, Tak Terbatas, Kekal / Abadi.
Karena saya percaya Tuhan, maka saya simply believe dengan adanya dunia dan alam semesta, itu adalah ciptaan Tuhan. Bagaimana awalnya, prosesnya, dan kerumitan di dalamnya, itu premise Tuhan.

Ada hal-hal yang diluar pengetahuan dan kemampuan manusia untuk mengerti. Karena itulah diperlukan IMAN. Jika semua dan segala sesuatu sudah dimengerti oleh manusia, tidak lagi diperlukan iman, sebab semuanya sudah tahu. Ini adalah kebenaran absolute (seperti yg perna saya kemukakan di post sebelumnya). Manusia tidak memahami semuanya yang ada dan terjadi di semesta ini.

Memang argument populer dari kaum theist tentang Tuhan ada beberap, seperti argument for first cause, argument from design, ontological argument, moral argument, dan yang terbaru, argument of DNA specification, bisa jadi ada beberapa argumen2 lain yang ada hanya saya tidak tahu.
Jika Tuhan adalah tidak sempurna, maka ia bukan Tuhan. Dan samasekali tidak diperlukan Tuhan. Namun kenyataannya, manusia tidak sempurna, tapi ada manusia lain yang lebih sempurna dari manusia satunya, dan masih ada yang lain lagi yang lebih sempurna. Sehingga sesuatu yang total sempurna perlu ada (need to exist). Itulah Tuhan.

Sesuatu tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Sebab infinite adalah imajiner, tidak nyata. Tapi ‘sesuatu’ adalah nyata. Alam semesta adalah sesuatu yang nyata. Bumi, mahluk-mahluk, semua hal kosmik adalah nyata, dan bukan imajiner. Sehingga tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Berarti pasti memiliki awal dan/atau akhir. Maka semesta ini memiliki awal (The universe has a cause).

Semesta yang terjadi itu, oleh sebab apapun, mengalami proses. Misal, big bang. Dalam suatu rentang waktu yang sangat panjang, bisa jadi ada ‘big bang’- ‘big bang’ lain yang ternyata tidak menghasilkan kehidupan. Namun The Big Bang yang kali itu, berhasil. Dengan kecepatan benda-benda angkasa pada angka limit tertentu, shg mampu ditarik kembali oleh daya gravitasi bumi, shg bagi bumi menjadi benda2 angkasa. Selanjutnya, dengan pancaran sinar matahari yang terukur sekian angkanya, cukup untuk men-stimuli sesuatu di bumi hingga muncul organisme dan mewujudkan kehidupan. Artinya, ada syarat-syarat yang sangat rumit untuk mewujudkan semua ini terjadi, namun dalam design yang Maha Agung, semua parameter itu bisa terpenuhi dan membuat bumi menjadi tempat untuk habitat manusia.

Moral ! Moral adalah argumen bahwa Tuhan itu ada. Moral adalah himpunan aturan/perintah bagi manusia. Tidak ada manusia yang tidak terikat moral. Jika ada aturan, maka ada pengatur. Jika ada perintah, maka ada pemberi perintah. Moral itu *Ultimately Authoritative*, mengalahkan kepentingan-kepentingan manusia. Misal, saat dalam perjalanan ke kantor karena rapat penting, jika ditengah jalan sepi orang itu melihat ada orang lain terluka tabrak-lari, pasti akan timbul ‘sesuatu’ dalam dirinya untuk berbuat – walaupun dalam kesadarannya ia tahu bahwa rapat itu penting – entah jadi menolong atau tidak, kekuasaan moral telah muncul untuk menolong korban. Darimana ini datangnya? Moralitas tidak bisa diperintahkan oleh manusia walau dengan kekuasaan seperti apapun. Moral yang *Ultimately Authoritative* ini meng-implikasi-kan bahwa ada Ultimate Authority. The existence of morality thus points us to a being that is greater than any of us and that rules over all creation. Tuhan. God. Lord Almighty.


Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhan

Tidak ada kalimat-kalimat spektakuler disini. Simply stated: Keselamatan. Setelah mati akan masuk Kerajaan Surga (atau Neraka).

Area pembahasan ini HANYA menjadi valid jika audience-nya PERCAYA TUHAN. Jika tidak, area ini tidak berarti apa-apa.

Maka saya kira ini diluar premise kamu.


Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?

Sebelum penciptaan TUHAN sudah ada. Dimana? Entah. Tidak sebutkan eksplisit dalam Kitab Suci.

Ada banyak teori dan ajaran tentang ini, namun jawaban mudahnya: Nowhere. Sebab sebelum penciptaan Tuhan tidak berada dalam ruang dan waktu.

Ini akan menjadi area diskusi bagi yang percaya Tuhan, jadi area ini tidak berarti apa-apa bagi kamu.


Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.

Frase ‘untuk diri sendiri’ ini kurang konklusif ya? Saya belum bisa mengerti, untuk apanya or kenapanya diri sendiri?

Begini saja, contohnya, saya pendendam dan saya jahat. Jika ada orang yang menyinggung saya, saya cari waktu untuk memukul dia. Jika saya kalah berkelahi, saya akan pulang ambil senjata dan bunuh orang itu. Saya puas karena 1 orang yang saya benci mati. Kalau ada orang lain lagi yang begitu, saya lakukan hal yang sama.
Anggap kita tidak bicara tentang hukum pidana. Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?

Contoh lain, saya orang yang mudah iba. Jika ada pengemis saya memberinya. Jika ada berita bencana, saya mendaftar ke posko untuk ikut membantu di lokasi kejadian.
Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?


Konsep akhirat, adil atau tidak?

‘akhirat’ is simply things happen to you when you are death.

Akhirat bagi kamu berarti something, something, something, then rebirth, dengan kondisi begini-begini-begini. Akhirat bagi saya berarti something, something, something, then masuk surga atau tidak, dengan kondisi begini-begini-begini.

Lalu apanya yang mau dibandingkan adil atau tidaknya? Mungkin masalah orang mati masuk surga atau tidak, adil atau tidak.

OK, karena saya Kath01ik, maka saya paparkan ajaran iman saya.

II. HEAVEN

1023 Those who die in God's grace and friendship and are perfectly purified live for ever with Christ. They are like God for ever, for they "see him as he is," face to face:598
1024 This perfect life with the Most Holy Trinity - this communion of life and love with the Trinity, with the Virgin Mary, the angels and all the blessed - is called "heaven." Heaven is the ultimate end and fulfillment of the deepest human longings, the state of supreme, definitive happiness.
1025 To live in heaven is "to be with Christ." The elect live "in Christ,"600 but they retain, or rather find, their true identity, their own name.601
1026 By his death and Resurrection,  Christ has "opened" heaven to us. The life of the blessed consists in the full and perfect possession of the fruits of the redemption accomplished by Christ. He makes partners in his heavenly glorification those who have believed in him and remained faithful to his will. Heaven is the blessed community of all who are perfectly incorporated into Christ.
1027 This mystery of blessed communion with God and all who are in Christ is beyond all understanding and description. Scripture speaks of it in images: life, light, peace, wedding feast, wine of the kingdom, the Father's house, the heavenly Jerusalem, paradise: "no eye has seen, nor ear heard, nor the heart of man conceived, what God has prepared for those who love him."603
1028 Because of his transcendence, God cannot be seen as he is, unless he himself opens up his mystery to man's immediate contemplation and gives him the capacity for it. The Church calls this contemplation of God in his heavenly glory "the beatific vision":
1029 In the glory of heaven the blessed continue joyfully to fulfill God's will in relation to other men and to all creation. Already they reign with Christ; with him "they shall reign for ever and ever."605


Mau membahas inipun percuma. Konsep surga baru bisa menjadi realita kamu jika kamu percaya Tuhan.
Ini ada bisnis kami para agama berTuhan.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
peace yo!
jm

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Bro Joemarselo yang baik, forum ini lebih baik menjadi tempat anda bertanya, bukan tempat anda mengajar, karena yang anda tulis itu duluuuu... sekali, kami sudah belajar.
Lebih baik anda mengajukan pertanyaan untuk menguji pengetahuan member-member yang ada di forum...
Sudah saya katakan anda boleh mengajukan pertanyaan hal-hal mengenai agama Buddha atau hal-hal mengenai ajaran anda... karena banyak yang sudah belajar keyakinan anda bahkan mungkin sebelum anda lahir bro.... 
Jadi disini bro Joe bisa mengasah ilmu dan mengasah pengetahuan... :)

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
waduh... ni bro joe mau promosi agama nya ? atau mau mengajarkan agama nya ? atau apa nih...

bro joe, banyak sekali kelemahan dari pernyataan yg anda nyatakan... uraian anda diatas bagi aa hanya uraian "anak kecil" yg sedang semangat2 nya seakan baru mendapatkan mainan baru yg di anggap nya paling muktahir/keren/terbaru... :D maaf, itu aa nilai dari sudut pandang seorang dhanuttono...

klo sempat setelah selesaikan pkerjaan aa, nti aa mau mendiskus nya dengan bro joe... ya itung2 aa refreshing lg hal yg dulu sring aa ulas ma rekan2 nasrani...

salam aa'tono

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Bro Joe,
menurut saya ya, kalau bro mau mengajar ajaran agama Anda, sebaiknya di tempat lain saja ya. saya bosan dengan pelajaran ini, mengingat lebih dari 18 tahun belajar itu-itu terus, belum lagi ditambah paksaan ke tempat ibadah anda selama 18 tahun. enough ya...
kalau mau diskusi, silahkan. tapi please, nggak ada yang minta anda ngajar. oke?
saya menghargai agama anda, dan please hargai juga forum ini ya.
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Tulisan Bedjo Lie ini, "perspektif kr****n"-nya iya, cuma "kritis"-nya agak diragukan :))
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Saya tidak bisa meng-address 1 per 1 poin yg disampaikan oleh rekan-rekan. Sebisa yang saya cerna, saya rangkum menjadi beberapa point sbb.:
  • Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.
  • Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhan
  • Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?
  • Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.
  • Konsep akhirat, adil atau tidak?

Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.

Frase ini secara otomatis membuktikan keberadaan Tuhan terhadap konsep ‘tidak ada tuhan’ yang diyakini oleh Buddhism.

TUHAN dalam kaum Theist memiliki predikat The Ultimate Creator, The First Cause (prima causa), The Omnipotent, The Ultimate Truth, Tuhan adalah Kasih, dan ada beberapa lainnya, namun inilah yang populer. Sehingga dengan predikat tersebut, manusia mengenali sifat-sifat TUHAN, antara lain Sempurna, Tak Terbatas, Kekal / Abadi.
Karena saya percaya Tuhan, maka saya simply believe dengan adanya dunia dan alam semesta, itu adalah ciptaan Tuhan. Bagaimana awalnya, prosesnya, dan kerumitan di dalamnya, itu premise Tuhan.

Ada hal-hal yang diluar pengetahuan dan kemampuan manusia untuk mengerti. Karena itulah diperlukan IMAN. Jika semua dan segala sesuatu sudah dimengerti oleh manusia, tidak lagi diperlukan iman, sebab semuanya sudah tahu. Ini adalah kebenaran absolute (seperti yg perna saya kemukakan di post sebelumnya). Manusia tidak memahami semuanya yang ada dan terjadi di semesta ini.

Memang argument populer dari kaum theist tentang Tuhan ada beberap, seperti argument for first cause, argument from design, ontological argument, moral argument, dan yang terbaru, argument of DNA specification, bisa jadi ada beberapa argumen2 lain yang ada hanya saya tidak tahu.
Jika Tuhan adalah tidak sempurna, maka ia bukan Tuhan. Dan samasekali tidak diperlukan Tuhan. Namun kenyataannya, manusia tidak sempurna, tapi ada manusia lain yang lebih sempurna dari manusia satunya, dan masih ada yang lain lagi yang lebih sempurna. Sehingga sesuatu yang total sempurna perlu ada (need to exist). Itulah Tuhan.

Sesuatu tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Sebab infinite adalah imajiner, tidak nyata. Tapi ‘sesuatu’ adalah nyata. Alam semesta adalah sesuatu yang nyata. Bumi, mahluk-mahluk, semua hal kosmik adalah nyata, dan bukan imajiner. Sehingga tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Berarti pasti memiliki awal dan/atau akhir. Maka semesta ini memiliki awal (The universe has a cause).

Semesta yang terjadi itu, oleh sebab apapun, mengalami proses. Misal, big bang. Dalam suatu rentang waktu yang sangat panjang, bisa jadi ada ‘big bang’- ‘big bang’ lain yang ternyata tidak menghasilkan kehidupan. Namun The Big Bang yang kali itu, berhasil. Dengan kecepatan benda-benda angkasa pada angka limit tertentu, shg mampu ditarik kembali oleh daya gravitasi bumi, shg bagi bumi menjadi benda2 angkasa. Selanjutnya, dengan pancaran sinar matahari yang terukur sekian angkanya, cukup untuk men-stimuli sesuatu di bumi hingga muncul organisme dan mewujudkan kehidupan. Artinya, ada syarat-syarat yang sangat rumit untuk mewujudkan semua ini terjadi, namun dalam design yang Maha Agung, semua parameter itu bisa terpenuhi dan membuat bumi menjadi tempat untuk habitat manusia.

Moral ! Moral adalah argumen bahwa Tuhan itu ada. Moral adalah himpunan aturan/perintah bagi manusia. Tidak ada manusia yang tidak terikat moral. Jika ada aturan, maka ada pengatur. Jika ada perintah, maka ada pemberi perintah. Moral itu *Ultimately Authoritative*, mengalahkan kepentingan-kepentingan manusia. Misal, saat dalam perjalanan ke kantor karena rapat penting, jika ditengah jalan sepi orang itu melihat ada orang lain terluka tabrak-lari, pasti akan timbul ‘sesuatu’ dalam dirinya untuk berbuat – walaupun dalam kesadarannya ia tahu bahwa rapat itu penting – entah jadi menolong atau tidak, kekuasaan moral telah muncul untuk menolong korban. Darimana ini datangnya? Moralitas tidak bisa diperintahkan oleh manusia walau dengan kekuasaan seperti apapun. Moral yang *Ultimately Authoritative* ini meng-implikasi-kan bahwa ada Ultimate Authority. The existence of morality thus points us to a being that is greater than any of us and that rules over all creation. Tuhan. God. Lord Almighty.


Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhan

Tidak ada kalimat-kalimat spektakuler disini. Simply stated: Keselamatan. Setelah mati akan masuk Kerajaan Surga (atau Neraka).

Area pembahasan ini HANYA menjadi valid jika audience-nya PERCAYA TUHAN. Jika tidak, area ini tidak berarti apa-apa.

Maka saya kira ini diluar premise kamu.


Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?

Sebelum penciptaan TUHAN sudah ada. Dimana? Entah. Tidak sebutkan eksplisit dalam Kitab Suci.

Ada banyak teori dan ajaran tentang ini, namun jawaban mudahnya: Nowhere. Sebab sebelum penciptaan Tuhan tidak berada dalam ruang dan waktu.

Ini akan menjadi area diskusi bagi yang percaya Tuhan, jadi area ini tidak berarti apa-apa bagi kamu.


Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.

Frase ‘untuk diri sendiri’ ini kurang konklusif ya? Saya belum bisa mengerti, untuk apanya or kenapanya diri sendiri?

Begini saja, contohnya, saya pendendam dan saya jahat. Jika ada orang yang menyinggung saya, saya cari waktu untuk memukul dia. Jika saya kalah berkelahi, saya akan pulang ambil senjata dan bunuh orang itu. Saya puas karena 1 orang yang saya benci mati. Kalau ada orang lain lagi yang begitu, saya lakukan hal yang sama.
Anggap kita tidak bicara tentang hukum pidana. Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?

Contoh lain, saya orang yang mudah iba. Jika ada pengemis saya memberinya. Jika ada berita bencana, saya mendaftar ke posko untuk ikut membantu di lokasi kejadian.
Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?


Konsep akhirat, adil atau tidak?

‘akhirat’ is simply things happen to you when you are death.

Akhirat bagi kamu berarti something, something, something, then rebirth, dengan kondisi begini-begini-begini. Akhirat bagi saya berarti something, something, something, then masuk surga atau tidak, dengan kondisi begini-begini-begini.

Lalu apanya yang mau dibandingkan adil atau tidaknya? Mungkin masalah orang mati masuk surga atau tidak, adil atau tidak.

OK, karena saya Kath01ik, maka saya paparkan ajaran iman saya.

II. HEAVEN

1023 Those who die in God's grace and friendship and are perfectly purified live for ever with Christ. They are like God for ever, for they "see him as he is," face to face:598
1024 This perfect life with the Most Holy Trinity - this communion of life and love with the Trinity, with the Virgin Mary, the angels and all the blessed - is called "heaven." Heaven is the ultimate end and fulfillment of the deepest human longings, the state of supreme, definitive happiness.
1025 To live in heaven is "to be with Christ." The elect live "in Christ,"600 but they retain, or rather find, their true identity, their own name.601
1026 By his death and Resurrection,  Christ has "opened" heaven to us. The life of the blessed consists in the full and perfect possession of the fruits of the redemption accomplished by Christ. He makes partners in his heavenly glorification those who have believed in him and remained faithful to his will. Heaven is the blessed community of all who are perfectly incorporated into Christ.
1027 This mystery of blessed communion with God and all who are in Christ is beyond all understanding and description. Scripture speaks of it in images: life, light, peace, wedding feast, wine of the kingdom, the Father's house, the heavenly Jerusalem, paradise: "no eye has seen, nor ear heard, nor the heart of man conceived, what God has prepared for those who love him."603
1028 Because of his transcendence, God cannot be seen as he is, unless he himself opens up his mystery to man's immediate contemplation and gives him the capacity for it. The Church calls this contemplation of God in his heavenly glory "the beatific vision":
1029 In the glory of heaven the blessed continue joyfully to fulfill God's will in relation to other men and to all creation. Already they reign with Christ; with him "they shall reign for ever and ever."605


Mau membahas inipun percuma. Konsep surga baru bisa menjadi realita kamu jika kamu percaya Tuhan.
Ini ada bisnis kami para agama berTuhan.

anda sudah tahu artikel anda tidak berarti bagi non theist tapi kok di post juga =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
 [at] joe

jangan panjang-panjang dulu nulis nya. mending dikit-dikit aja dulu, biar enak didiskusikan.


Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
dia pikir di buddha tidak mengenal surga ya?
...

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
dia pikir di buddha tidak mengenal surga ya?

tampaknya begitu. dia tampak awam dengan budhism.

dia menyamakan budhisme dengan atheisme.

padahal budhisme itu berbeda dengan atheisme.

dia tidak tahu, Tuhan seperti apa yang diakui adanya oleh Budhisme.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
[at] Joe..
janji keselamatan di kr****n adalah surga.. itu betul...
skrg...  apa itu arti keselamatan? bahkan surga pun masih terdapat rasa tidak puas... dan dimana ada rasa tidak puas... disana ada penderitaan.. dan di ikuti dgn hal2 lainnya...

tuhan ada dimana sebelum penciptaan alam semesta...
menurut buddhist..mahluk yg kalian anggap tuhan, mungkin ada di alam abbashara... (alam cahaya) sebelum alam semesta terbentuk .... (itu dah alam te- rendah saat tidaknyanya alam semesta loh), maka dari itu..pengambaran tuhan.. kebanyakan berupa cahaya only.. (terutama jika pengalaman org bertemu tuhan)

di buddhist tuhan kalian itu ada... TAPIIII.. tidak sehebat kalian bayangkan.....bahkan bukan dia yg menciptakan manusia, walau menurut dia demikian, menurut mahluk2 lainnya juga demikian.... karena kesalahan dalam pemikiran doank...
letak kesalahannya..karena dia mahluk pertama yg muncul di alam semesta.. dan karena sangking kesepiannya..dia selalu berharap ada yg lain.... hari demi hari demikian
dan muncul mahluk2 berikutnya ( dgn sebab kemunculan yg sama dgn dia.... ) dan dia berpikir..karena aku menginginkannya maka mereka ada.., dgn demikian akulah penciptanya

nah sama dgn manusia.. coba dia tiap hari demi hari berdoa hujan turun..suatu saat pasti turun hujan..dan dia beranggapan doanya terkabul..
padahal bukan demikian..tampa doa pun hujan akan turun jika sudah saatnya...
...

 

anything