//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Rahasia Kehidupan Suster Teresa  (Read 17947 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Pooh

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: 2
Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« on: 30 August 2007, 11:11:19 AM »
Rahasia Kehidupan Suster Teresa

Surat-surat Suster Teresa yang mengungkapkan krisis iman dari seorang
tokoh yang sangat dicintai publik selama lebih dari 50 tahun

Oleh David Van Biema
Dimuat dalam majalah Times edisi 3 September 2007

DERITA SUSTER TERESA. Sepuluh tahun setelah Teresa meninggalkan dunia,
surat-surat rahasianya mengungkapkan bahwa ia menghabiskan hampir 50
tahun dari hidupnya tanpa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Apakaha makna pengalaman Suster Teresa yang dapat mengajarkan kita
akan nilai dari suatu kegoyahan iman?

Yesus memiliki rasa cinta yang sangat khusus padamu. [Tapi] untukku –
kesunyian dan kesunyaan (emptiness) begitu besar – aku memandang tapi
tidak melihat, mendengarkan tetapi tidak mendengar [apapun]
-- Bunda Teresa kepada Pendeta Michael Van Der Peet, September 1979

Pada tanggal 11 Desember 1979, Bunda Teresa, "Santa penolong orang
miskin" pergi ke kota Oslo. Dengan mengenakan pakaiannya yang khas,
sari India dengan garis biru dan hanya mengenakan sandal walaupun suhu
di bawah nol derajat, wanita yang memiliki nama asli Agnes Bojaxhiu
menerima salah satu penghargaan dunia paling tinggi, Hadiah Perdamaian
Nobel. Dalam pidatonya, Teresa, yang memiliki organisasi kemanusiaan
Missionary of Charity, telah berkembang dari seorang wanita yang
dianggap kehilangan akal sehat di Calcutta pada tahun 1948 menjadi
sebuah mercu suar dunia yang menyuarakan kegiatan kemanusiaan, yang
menyampaikan pesan kepada dunia atas apa yang diharapkan dunia dari
Bunda Teresa. "Tidaklah cukup bagi kita untuk berkata, Aku mencintai
Tuhan, tetapi aku tidak mencintai tetanggaku", ujar Bunda Teresa,
sejak mengalami penderitaan di Salib, Tuhan Yesus telah menjadikan
dirinya menjadi "yang kelaparan" – "yang tidak memiliki pakaian" –
"yang tidak memiliki tempat tinggal". Apa yang diharapkan Yesus dalam
derita rasa laparNya, ujar Bunda Teresa, adalah apa yang harus
ditemukan oleh kita semua, untuk mengurangi deritaNya. Teresa mengutuk
aborsi dan generasi muda yang kecanduan obta-obatan, khususnya di
Barat. Di penghujung pidatonya, Teresa menyarankan agar pada hari
natal mendatang, kita seharusnya mengingatkan  dunia bahwa
"kebahagiaan yang memancar adalah nyata" karena Kristus ada di mana –
mana – Kristus ada di dalam hati kita, Kristus datang sebagai orang
miskin yang kita temui, Kristus dalam senyum yang kita berikan dan
senyum yang kita terima.

Kembali ke tiga bulan sebelumnya, dalam sebuah surat kepada seorang
kawan spiritual, Pendeta Michael Van Der Peet, yang baru sekarang
dibuka untuk publik, Teresa menulis dengan keakraban yang jenuh dengan
Kristus yang berbeda, Kristus yang tidak hadir. "Yesus memiliki rasa
cinta yang sangat khusus padamu.", ujar Teresa kepada Van Der Peet."
[Tapi] untukku – kesunyian dan kesunyaan (emptiness) begitu besar –
aku memandang tapi tidak melihat, mendengarkan tetapi tidak mendengar
[apapun] – lidahku bergetar [dalam doa] tetapi tidak berucap sepatah
kata pun…… Aku ingin kau berdoa untukku, bahwa aku membiarkanNya
memiliki tangan yang bebas.

Kedua pernyataan tersebut, berbeda waktu 11 minggu, sangatlah bertolak
belakang.  Pernyataan yang pertama adalah pernyataan yang sangat
tipikal dari seorang wanita sebagaimana dunia menilainya. Yang kedua,
tampak seolah-olah muncul dari sebuah drama eksistensialis tahun
1950-an. Kedua pernyataan ini menunjukkan suatu gambaran yang
mengejutkan akan kontradiksi diri – bahwa salah satu figur
 kemanusiaan
terbesar dalam 100 tahun terakhir, yang mana tindakannya yang
mengharukan tampak sangat erat dengan kedekatannya dengan Tuhan, yang
begitu sering terlihat dalam kesunyian diri dan dalam doa yang begitu
damai, dalam kehidupan nyata, menjalani kenyataan spiritual yang
berbeda, dan hidup dalam gurun yang gersang di mana Sang Kuasa telah
pergi.

Dan sesungguhnya, hal itu benar-benar terjadi. Sebuah buku yang diberi
judul Bunda Teresa : Datanglah Menjadi CahayaKu, merupakan kumpulan
surat-surat antara Teresa dengan pastur pengakuan dosa selama periode
lebih dari 66 tahun, menceritakan pengalaman spiritual yang kontras
dengan kehidupannya yang dikenal melalui perbuatannya. Surat-surat
tersebut, yang sebagian disimpan walau tidak berkenan dengan
permintaan Teresa (Teresa telah meminta agar surat-suratnya
dimusnahkan tetapi ditolak oleh otoritas gereja), mengungkapkan bahwa
pada paruh terakhir dari hampir separuh abad hidupnya, Teresa tidak
merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya -  atau, sebagaimana ditulis
oleh editor dan penghimpun surat-surat untuk buku tersebut, Pendeta
Brian Kolodiejchuk, "[Teresa tidak merasakanNya] baik dalam hatinya
maupun dalam ekaristi".

Hilangnya Tuhan dalam hidup Teresa tampaknya bermula sejak ia mulai
melayani kaum miskin di Calcutta, dan – kecuali untuk suatu masa 5
minggu pada tahun 1959, tidak pernah kembali. Meskipun acapkali tampak
gembira di depan publik, Teresa yang hidup dalam surat-suratnya hidup
dalam penderitaan yang dalam tiada henti. Dalam lebih dari 40 surat
yang belum pernah dipublikasikan, Teresa mengeluh akan "kekeringan",
"kegelapan", "kesepian" dan "siksaan" yang dialaminya. Ia
membandingkan penderitaannya dengan alam neraka, dan pada suatu titik
telah membuatnta ragu akan keberadaan surga, bahkan Tuhan. Teresa
sangat menyadari kesenjangan antara keadaan dirinya dengan di hadapan
publik. "Senyum itu", menurut Teresa, "adalah sebuah topeng atau
sebuah jubah yang menutupi segalanya". Demikian pula, ia sering kali
mempertanyakan dirinya apakah ia sedang menipu diri dengan kata-kata.
"Aku berucap seolah-olah hatiku sangat penuh cinta kepada Tuhan –
cinta yang begitu halus dan pribadi", ia menjelaskan kepada seorang
penasihat. "Jika anda berada [di sana], anda akan berkata, Begitu
Munafik." Menurut Pendeta James Martin, editor majalah Jesuit America
dan pengarang buku My Life with the Saints, sebuah buku yang membahas
keraguan Teresa pada tahun 2003 dalam uraian yang lebih singkat :
"Saya tidak pernah membaca kisah kehidupan seorang Suci di mana Sang
Santa menghadapi kegelapan batin yang begitu gulita. Tak seorangpun
yang tahu betapa menderitanya Teresa." Menurut Kolodiejchuk, editor
Datanglah Menjadi CahayaKu: "Saya membacakan satu surat kepada para
Saudari [dari Missionary of Charity], dan mereka hanya dapat terpana.
Ini akan memberikan seluruh dimensi baru akan pemahaman orang akan
dirinya."

Buku tersebut bukanlah merupakan hasil karya beberapa wartawan
investigasi yang tidak religius yang mengacak-acak tempat sampah untuk
mencari berkas-berkas milik Teresa. Kolodiejchuk, anggota senior
Missionary of Charity, adalah Postulator (Postulator adalah seseorang
yang mengajukan seseorang untuk dinyatakan sebagai Santo dalam Gereja
ka****k), yang bertanggung jawap atas petisi untuk pengangkatan Teresa
sebagai Santa dan mengumpulkan materi pendukung. (Sampai sejauh ini,
Teresa telah dinyatakan terberkati, satu langkah sebelum menjadi
Santa). Surat –surat tersebut dikumpulkan dalam rangka proses
tersebut.

Gereja mengantisipasi periode-periode tanpa perkembangan spiritual
tersebut. Jelasnya, mistik spanyol Santo Yohanes Salib pada abad 16,
menggunakan istilah "malam yang gelap" dari batin  untuk menggambarkan
suatu karakteristik dari tahapan dalam perkembangan para tokoh
spiritual. Kegelapan batin Teresa mungkin merupakan kasus yang paling
ekstensif yang pernah dicatat. ("periode kegelapan batin Santo Paulus
Salib berlangsung selama 45 tahun, walau ia akhirnya terpulihkan).
Kolodiejchuk melihatnya dalam konteks Santo Yohanes, kegelapan dalam
iman. Teresa menemukan jalan, dimulai sejak awal tahun 1960, untuk
hidup bersama hal itu, dan tidak mengabaikan kepercayaannya maupun
pekerjaannya. Kolodiejchuk menunjukkan bahwa buku tersebut merupakan
bukti akan kegigihan yang diisi oleh iman, yang menurutnya, adalah
tindakan Teresa yang paling heroik.

Dua tokoh ka****k yang sangat berbeda memprediksi bahwa buku ini akan
menjadi buku yang sangat penting. Pendeta Matthew Lamb, chairman dari
Universitas Ave Maria jurusan teologi di Florida, berpendapat bahwa
buku ini akan sejajar dengan buku Pengakuan karya Santa Augustin dan
Gunung Tujuh Tingkatan karya Thomas Merton , sebagai otobiografi
kebangkitan spiritual. Pendeta James Martin, editor majalah Jesuit,
yang lebih liberal, mengatakan buku tersebut sebagai bentuk pelayanan
baru dari Bunda Teresa, sebuah pelayanan dari bagian dalam
kehidupannya.", dan mengatakan, "Buku ini akan diingat sama pentingnya
dengan pelayannya bagi kaum miskin. Buku ini akan menjadi bentuk
pelayanan bagi orang-orang yang mengalami keraguan, ketidakhadiran
Tuhan dalam hidup mereka. Dan tahukan anda siapa mereka? Kita semua.
Orang Ateis, orang yang ragu, pencari, orang yang percaya, semua
orang."

Tidak semua penganut Ateis dan orang yang ragu akan setuju. Baik
Kolodiejchuk maupun Martin mengasumsikan ketidakmampuan Teresa untuk
melihat Kristus dalam hidupnya bukan berarti Kristus tidak hadir. Pada
hakikatnya, mereka melihat ketidakhadiranNya sebagai bagian dari
berkah ilahi yang memungkinkan Teresa melakukan pekerjaan besar. Akan
tetapi, bagi banyak penganut paham Ateis di Amerika Serikat, argumen
ini tampak tidak masuk akal. Mereka akan melihat Teresa dalam buku ini
lebih sebagai wanita yang sering digambarkan dalam lagu-lagu country
dan daerah barat Amerika Serikat yang masih tetap setia menunggu suami
mereka selama 30 tahun meskipun suami mereka pergi membeli rokok dan
tidak pernah kembali. Menurut Christopher Hitchens, pengarang The
Missionary Position, polemik seputar Teresa, dan perwujudan Atheisme
yang sedang populer, buku bertajuk God Is Not Great, "Teresa tidak
dapat dikecualikan lagi dari kenyataan bahwa agama adalah rekaan
manusia, ia tidak terkecuali dari orang lain, dan upayanya untuk
memperoleh kesembuhan [spiritual] dengan cara memperdalam imannya
hanya akan memperdalam lubang yang digali untuk dirinya sendiri." Di
lain pihak, bagi orang-orang yang sudah terbiasa dengan semangat luar
biasa Bunda yang tersenyum, dapat mendiagnosa kondisinya bukan sebagai
berkah Tuhan tetapi sebagai upaya alam bawah sadar dalam bentuk
kerendahan hati yang paling radikal : Teresa menghukum dirinya sendiri
dengan figur yang   lemah untuk menyeimbangkan keberhasilannya yang
gemilang."

Datanglah Menjadi CahayaKu adalah sesuatu yang langka, sebuah
otobiografi yang disusun setelah Teresa meninggal, yang dapat
mengakibatkan pertimbangan ulang atas seorang figur publik – dengan
satu cara atau lainnya. Buku itu membuka pertanyaan tentang Tuhan dan
Iman, mesing penggerak di balik pencapaian yang gemilang, ketabahan
dalam cinta, ilahi dan manusia. Kenyataan bahwa surat-surat itu tidak
disusun dalam bentuk yang terstruktur dan dengan maksud tertentu
tetapi sebagai kumpulan catatan-catatan justru akan semakin meyakinkan
pembaca bahwa surat-surat tersebut benar-benar asli – dan bahwa
surat-surat itu sangat mengejutkan, menyentuh kehidupan sejati dalam
diri seorang Santa di jaman modern.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #1 on: 09 July 2008, 12:29:39 AM »
Emank postingan lama sih, tapi kayaknya harus pindah kamar deh Hyang Momod...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #2 on: 09 July 2008, 01:04:00 AM »
Terbongkarnya konsep tuhan ?? hemm...
Samma Vayama

Offline Lien hua Rue Liang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #3 on: 17 November 2008, 01:07:42 AM »
seorang "santa" aja kebingungan mencari2 cinta Tuhanny..
koq bisa gini ya.. :( :(

 _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #4 on: 17 November 2008, 07:03:42 AM »
emang Tuhan itu tidak ada, karena sampai sekarang belum ada yang bertemu dengan TUHAN dan berbicara dengan NYA, pihak 'tetangga' yang sengaja 'memblowing' menajadi berita besar supaya ajaran 'mereka' itu bagus dan bersifat cinta kasih.

Tapi dalam hal sosok Bunda Teresa memang harus di agungkan sifatnya dalam hal menolong dan membantu manusia tanpa pamrih, sebenarnya didunia ini yang seperti Bunda Teresa juga banyak, tetapi tidak pernah di ekspos keluar ke media, tapi dalam Buddha Dhamma tidak perlu, dimana suatu perbuatan 'baik' harus di ekspos keluar, yang penting tindakan itu sendiri.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #5 on: 17 November 2008, 07:13:18 AM »
Duh, padahal pihak gereja aja uda tau kebenarannya, tapi masih mempertahankan "Tuhan" mereka supaya tetap exist...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #6 on: 17 November 2008, 10:53:39 PM »
Rumah yg blm pernah diguncang gempa dan dihantam badai, gak kan ketauan kuat ngganya.. Hanya setelah mengalami proses demikian baru akan teruji kekuatannya. Andaipun tidak, waktu yg akan membuktikan. Seperti dari surat2 Mother Teresa.

Gmnpun.. IMO, bukan munafik, melainkan berusaha utk jujur, di satu sisi beliau harus tetap mempertahankan imej demi menjaga keutuhan dan posisinya sbg public service, di lain pihak, ada kekosongan yg dirasakan.
Tp pada akhirnya ada sebuah quote yg pernah gw baca dan gw ckp stuju dr Mother Teresa, "Dlm keheningan, Tuhan hadir." Tidak secara harafiah memang, tetapi gw mencoba melihat makna dibalik kata-kata sih.. sesuai pegangan yg ada tentunya :)

mettacitena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #7 on: 17 November 2008, 11:09:00 PM »
tidak merasakan Kehadirat Tuhan
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #8 on: 17 November 2008, 11:20:29 PM »
Menurutku sih ia orang yang jujur dengan dirinya sendiri
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline chomed

  • Teman
  • **
  • Posts: 52
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #9 on: 18 November 2008, 04:53:03 PM »
keren!!!

salut banget wat bunda teresa, tanpa harus punya tuhan bisa menjadi orang yang sangat sangat sangat mulia!!
TIDAK ADA YANG SEMPURNA

Hiksss......Hikssss.....

Offline Enlighted

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 2
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #10 on: 18 November 2008, 04:56:19 PM »
Tuhan menciptakan manusia dan dllnya, maka siapakah yang menciptkan Tuhan? ada yang bisa menjawab hehe.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #11 on: 18 November 2008, 04:57:54 PM »
Tuhannya Tuhan? :hammer:

Offline Enlighted

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 2
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #12 on: 18 November 2008, 04:59:34 PM »
Tuhanya Tuhan terusnya tuhannya tuhan tuhan waks....ndak ada habisnya......

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #13 on: 19 November 2008, 10:33:19 AM »
:outoftopic:

:backtotopic:
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Rahasia Kehidupan Suster Teresa
« Reply #14 on: 19 November 2008, 03:36:07 PM »
karena kebajikannya, tidak diragukan lagi Mother Theresa "MUNGKIN" telah bertumimbal lahir di alam yang lebih bahagia (Alam Surga)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan