//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cuci mobil dan sila pertama  (Read 1659 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline D1C1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 136
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Cuci mobil dan sila pertama
« on: 06 September 2017, 06:03:46 PM »
Halo temen2,

Buat yang suka mencuci kendaraannya sendiri di rumah. Kalian ada cara apa untuk mengusir/menyingkirkan semut2 atau binatang kecil yang ada di lantai sebelum kita mencuci mobil. Apakah mungkin kita mencuci mobil dengan tetap tidak melanggar sila pertama? Terima kasih.

Offline RetjaPentung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Eat Simple - Live Simple - Die Simple
Re: Cuci mobil dan sila pertama
« Reply #1 on: 08 September 2017, 03:24:07 AM »
Hidup itu jangan berlebihan.
Menjalankan Dhamma jangan terlalu maksa...
Kamu niatnya cuci mobil, bukan membunuh semut... ya sudah cuci saja tanpa perlu pikir lainnya.

Sesungguhnya yang disebut kamma adalah cettana.
Hanya seorang Dhammiko

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Cuci mobil dan sila pertama
« Reply #2 on: 08 September 2017, 08:50:09 AM »
sesungguhnya apa itu sila pertama dan bertujuan buat apa?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline RetjaPentung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Eat Simple - Live Simple - Die Simple
Re: Cuci mobil dan sila pertama
« Reply #3 on: 17 October 2017, 11:27:22 PM »
Sila pertama Pancasila Buddhist.
Pannatipata Veramani Sikkhapadang Sammadiyami.
Bertekad berusaha untuk tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup.

Tidak ada larangan, tidak ada perintah.
Tidak yang melarang, tidak ada yang memerintah.
Semua adalah atas dasar tekad karena hal tersebut baik dan pantas untuk dilakukan.

Ketika melakukan suatu kegiatan, lalu tanpa ada niat suatu makhluk terbunuh, itu adalah diluar niat kita.

Pertanyaan di atas adalah pertanyaan tentang mencuci kendaraan, lalu ekses dari mencuci kendaraan tersebut menyebabkan adanya semut-semut di lantai terbunuh. Ini berbeda dengan melihat sarang semut di pohon, lalu kemudian menyulut api untuk menghancurkan sarang semut tersebut.

Jika memang berniat menghindarkan ekses dari mencuci kendaraan mengenai binatang-binatang kecil di lantai, okelah, silakan pindah tempat mencucinya. Atau bawa kendaraan ke tempat jasa pencucian kendaraan.

Buddha ajarkan bahwa hidup adalah penderitaan. Hidup itu sudah penuh derita. Jangan membuat segala sesuatu menjadi lebih sulit lagi.
Prinsipnya ya JANGAN BERLEBIHAN.

Kalau berlebihan, maka jangankan soal cuci kendaraan, kita mungkin juga harus pusingkan bagaimana dengan air cucian baju dari mesin cuci yang mengandung deterjen lalu mengalir ke got dan bisa membunuh cacing-cacing di got.
Wah, kalau beragama jadi membuat hidup lebih susah, mendingan gak usah beragama saja.
Hanya seorang Dhammiko

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Cuci mobil dan sila pertama
« Reply #4 on: 19 October 2017, 09:42:17 AM »
Halo temen2,

Buat yang suka mencuci kendaraannya sendiri di rumah. Kalian ada cara apa untuk mengusir/menyingkirkan semut2 atau binatang kecil yang ada di lantai sebelum kita mencuci mobil. Apakah mungkin kita mencuci mobil dengan tetap tidak melanggar sila pertama? Terima kasih.
gw juga kadang klo kenc*ng, ada semut suka dekat lubang selokan (jika dekat situ sering kering), mau diusir, tapi gak ngerti dia, akhirna gw cuman bisa doain semoga dapat kelahiran yang baik. Saya kadang juga bilang dalam hati, "Pergilah, saya menjaga sila." Sekarang da lumayan, uda jarang semut itu dekat selokan klo lagi gk bersih-bersih. Menurut saya, kembang saja pikiran cinta kasih, terutama saat cuci mobil karena para hewan biasanya takluk sama cinta kasih walaupun mereka tidak ngerti apa yang kita lakukan, setidaknya kita memancarkan cinta kasih kepada mereka, meski kecil, dengan harapan menjaga sila pertama, menghindari pembunuhan (bahkan kepada makhluk yang paling lemah).
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.