//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis tentang status arahat ananda di sutra beserta aliran mahayana  (Read 7806 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Meliodas Amirta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
1. kenapa dalam sutra mahayana mau itu sutra amitabha maupun saddharma pundarika sutra beserta sutra lainnya jika ada pembukaan awalnya yang menyatakan nama-nama arahat termasuk ananda padahal ananda sendiri ketika buddha masih hidup masih belum mencapai kesucian arahat, ananda mencapai kesucian arahat ketika buddha sudah wafat ketika akan melakukan sidang konsili pertama?

2. benarkah aliran mahayana itu pecahan dari mahasingka yang dalam sejarahnya dikatakan perkumpulan bhikku yang mau merubah vinaya atau ajaran dari bhikku bernama mahadeva yang latar belakangnya banyak melakukan tindakan buruk serta merasa dirinya telah arahat dan mempertanyakaan status kearahatan lalu membuat alternative jalan bodhisattva?

tolong di jawab yang mendetail tentang sutra itu salah terjemahan atau bagaimana dan mengenai sejarah itu benar atau tidak soalnya lagi krisis keyakinan. semoga aja dapat menemukan jawabannya dari forum ini  ^:)^
« Last Edit: 16 August 2016, 05:50:45 PM by Meliodas Amirta »

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
1. Salah tulis sepertinya. Semua sutta/ sutra itu ditulis lama setelah Buddha parinibbana.
Ketika mereka menulis sutra, periode tsb sudah jadi pengetahuan umum bahwa Ananda adalah arahat
Jadi waktu sutra tsb ditulis, si penulis tanpa sadar menulis daftar arahat seperti yang umum diketahui.

2. tidak benar.
- perpecahan mengenai vinaya itu berbeda menurut catatan masing-masing sekte. Menurut mahasanghika, justru mereka yang mau mempertahankan vinaya. Jika ada yang berkata sebaliknya, itu menurut catatan versi lawannya mahasanghika.
Lebih lengkap ada di https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25572.0

Mahadeva adalah tokoh legenda yang disalahkan atas penyimpangan ajaran. Kebanyakan sumber cerita ini adalah dari teks propaganda dari satu aliran yang menyerang aliran lain.
lebih lengkap https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=23774.msg433813#msg433813

saya ambil dari tulisan Bhikkhu Sujato dari link pertama, bagian kesimpulan

Mahayana
Banyak pembaca mungkin bertanya-tanya: tetapi bagaimana dengan Mahayana? Kemana mereka ketika hal ini berlangsung? Penting untuk disadari bahwa tidak ada yang disebut Vinaya khas ‘Mahayana’. Para Mahayanis selalu mengikuti Vinaya dasar yang sama seperti halnya para biksu dan biksuni lainnya. Tidak pernah diabaikan, namun dilengkapi dengan satu set aturan atau prinsip yang dikenal sebagai “sumpah-sumpah Bodhisattva” , yang adalah bonus terhadap Vinaya yang umum. Saya tidak familiar dengan sumpah-sumpah tersebut, sehingga saya akan menyerahkan pada teman-teman Mahayana untuk menjelaskan arti dan cara kerjanya.

Para sarjana modern sering berkata bahwa Mahayana diturunkan dari Mahāsaṅghika mula-mula, dan Mahāsaṅghika dipersamakan dengan Vajjiputtaka dari Konsili Kedua; karena itu, Mahayana, dikatakan, mewakili pergerakan meninggalkan aturan-aturan monastik yang kaku. Namun, sangat sedikit bukti terhadap rantai penalaran ini. Seperti telah kita saksikan, terdapat alasan untuk meyakini bahwa Vajjiputtaka tidak memiliki kaitan dengan Mahāsaṅghika, dan Vinaya Mahāsaṅghika menunjukkan mereka memiliki sikap yang sama berkenaan Vinaya seperti halnya kelompok-kelompok lainnya. Selain itu, sumber-sumber primer mengkaitkan perpecahan pertama terhadap doktrin, bukan Vinaya. Sumber-sumber yang mengkaitkan Vajjiputtaka dengan Mahasanghika cenderung terlambat, dan kita dapat menduga mereka berniatan polemik.

Saya juga berpikir bahwa keterkaitan antara Mahāsaṅghika dan Mahayana telah dilebih-lebihkan. Bukti-bukti dari naskah-naskah, jurnal-jurnal, dan para penulis Mahayana menunjukkan bahwa Mahāsaṅghika masih ada sebagai sebuah sekte yang berbeda hingga di akhir Agama Buddha India; mereka bukan sekedar melebur ke dalam Mahayana. Sementara doktrin utama Mahāsaṅghika – kesempurnaan Arahat yang tidak sepenuhnya – digemakan dalam banyak karya Mahayana, namun Mahayana tetap berutang banyak pada Sarvāstivāda. Karenanya tradisi Tibet menyuarakan “empat aliran” Agama Buddha India (Sarvāstivāda, Sautrāntika, Cittamātra, Mādhyamaka), dan mengabaikan Mahāsaṅghika. China menerima versi Sarvāstivādin berkenaan kisah kehidupan Buddha, Lalitavistara, sebagai salah satu sutra utamanya, dibandingkan Mahavastu milik Mahāsaṅghika. Abhidharma dari Sarvāstivāda secara luas dipelajari di Tibet dan China, tetapi kita sedikit mendengar tentang Abhidharma Mahāsaṅghika. Debat-debat dari para filsuf Mahayana adalah dengan Sarvāstivāda, bukan dengan Mahāsaṅghika. Mungkin, untuk selanjutnya, kita harus menganggap Mahayana muncul dari trend-trend tertentu yang ditemukan di seluruh aliran, dan bukan diturunkan dari satu aliran spesifik tertentu. Hal ini menjelaskan referensi Hiuen Tsang [Xuan Zang / yang populer dalam kisah perjalanan ke barat] yang menyebutkan “Theravādin Mahāyāna” yang kemungkinan besar adalah para Theravādin yang mengikuti jalan Bodhisattva.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
1. kenapa dalam sutra mahayana mau itu sutra amitabha maupun saddharma pundarika sutra beserta sutra lainnya jika ada pembukaan awalnya yang menyatakan nama-nama arahat termasuk ananda padahal ananda sendiri ketika buddha masih hidup masih belum mencapai kesucian arahat, ananda mencapai kesucian arahat ketika buddha sudah wafat ketika akan melakukan sidang konsili pertama?

Pembukaan sutra mahayana itu tidak boleh dibaca sebagai kejadian historis yang benar-benar terjadi, melainkan itu cuma suatu ungkapan keyakinan dari para penyusunnya bahwa sutra tsb disabdakan Sang Buddha di hadapan para Arahant dan Bodhisattva Mahasattva yang hadir, bahkan sampai para makhluk non-manusia juga hadir spt dewa, Brahma, naga, yakkha, dst.

Quote
2. benarkah aliran mahayana itu pecahan dari mahasingka yang dalam sejarahnya dikatakan perkumpulan bhikku yang mau merubah vinaya atau ajaran dari bhikku bernama mahadeva yang latar belakangnya banyak melakukan tindakan buruk serta merasa dirinya telah arahat dan mempertanyakaan status kearahatan lalu membuat alternative jalan bodhisattva?

Sudah dijawab di atas oleh Xenocross, untuk info sejarah aliran2 Buddhisme awal termasuk aliran Mahasanghika lebih lanjut bisa dibaca di sini

Quote
tolong di jawab yang mendetail tentang sutra itu salah terjemahan atau bagaimana dan mengenai sejarah itu benar atau tidak soalnya lagi krisis keyakinan. semoga aja dapat menemukan jawabannya dari forum ini  ^:)^

Seperti yg saya tulis pd thread sebelah, kalo mau mempelajari sejarah Buddhisme sebenarnya bisa mempelajari Buddhisme awal :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Meliodas Amirta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Ada yang  bilang bahwa ananda itu adalah bodhisattva menurut paham mahayana setiap buddha selalu diikuti bodhisattva yang menjelma mengikuti buddha Sebagai manusi, kan dalam mahayana buddha dikatakan sudah lama mencapai penerangan sempurma buddha kembali menjelma sebagai putra raja yg bersandiwara menjadi pertapa hingga mencapai penerangan sempurna agar orang-orang percaya padanya apalagi soal buddha parinirvana itu juga dikatakan sandiwara untuk mengakarkan muridnya sesuatu ketidakkekalan, karena buddha sebenarnya adalah vairocana yang menjelma menjadi sakyamuni ke dunia.benarkah begitu? :-?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Ada yang  bilang bahwa ananda itu adalah bodhisattva menurut paham mahayana setiap buddha selalu diikuti bodhisattva yang menjelma mengikuti buddha Sebagai manusi, kan dalam mahayana buddha dikatakan sudah lama mencapai penerangan sempurma buddha kembali menjelma sebagai putra raja yg bersandiwara menjadi pertapa hingga mencapai penerangan sempurna agar orang-orang percaya padanya apalagi soal buddha parinirvana itu juga dikatakan sandiwara untuk mengakarkan muridnya sesuatu ketidakkekalan, karena buddha sebenarnya adalah vairocana yang menjelma menjadi sakyamuni ke dunia.benarkah begitu? :-?

Menurut Saddharmapundarika Sutra, para Arahant siswa Sang Buddha seperti Ananda, Mahakassapa, Sariputta, Moggallana, dst dulunya (jauh tak terhitung kalpa sebelumnya) adalah praktisi jalan Bodhisattva, tetapi mereka "lupa" dengan ikrar Bodhisattva mereka dan mengambil jalan Sravaka yang lebih rendah. Baru pada saat pembabaran sutra ini, mereka diingatkan kembali oleh Sang Buddha dan kembali ke jalan Bodhisattva kemudian diramalkan Sang Buddha akan menjadi Samma Sambuddha pada masa jauh yang akan datang (tak terhitung kalpa kemudian).
« Last Edit: 18 August 2016, 07:19:37 AM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Dlm Sutra Teratai Bab Pembukaan memang terlihat menempatkan Ananda di 'barisan' para Arahat, tapi dalam hal ini Mahayana tidak menganggap beliau Arahat. Para komentator Sutra Teratai juga ada menjelaskan bahwa Ananda masih sotapanna. Hal ini juga dikuatkan dalam Bab 9 dari Sutra Teratai, di mana Bab ini adalah tentang ramalan-pasti kepada para siswa yang masih perlu belajar (Sikkha), dan ramalan-pasti kepada Ananda di tempatkan pd Bab ini. Dalam beberapa Sutra Mahayana lain juga ada menyatakan Ananda masih BELUM Arahat.

Sutra Mahayana yang menyatakan Ananda belum Arahat:
Karunapundarika Sutra
“Demikianlah yang telah Aku dengar.”
“Pada suatu ketika Buddha berdiam di Gunung Grdhakuta, Rajagaha bersama para Maha-bhiksu yang berjumlah 62.000, semuanya merupakan Arahant yang telah mengikis habis kebocoran batin, tiada lagi noda batin. Semuanya telah bebas, pikiran[mereka] telah terbebaskan, kebijaksanaan [mereka] telah terbebaskan.   Ibarat [orang] yang piawai dalam menjinakkan naga besar.  [Mereka] telah melakukan apa yang harus dilakukan, melepaskan beban berat, memperoleh manfaat bagi diri sendiri dan mengakhir kemelekatan, dan telah menembus pemahaman kebijaksanaan sejati,  [mereka telah mencapai pikiran yang leluasa, dengan semua pikiran mereka telah mencapai pantai seberang, kecuali Ananda.”   



Sutra2 lain yang di pembukaannya hampir sama dengan Sutra di atas misalnya: 
Maha Prajnaparamita Sutra, Ratnamegha Sutra,  Bodhisatva Buddhanusmrti Samadhi Sutra,  Sutra Permata Hujan, Sutra Buddha Naik Ke Surga Travatrimsa Memberi Khotbah Dharrma Kepada IbuNya, dll...
« Last Edit: 18 August 2016, 05:49:31 PM by chingik »

Offline Meliodas Amirta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
terus tentang brahma jala sutra itu yang mengatakan bahwa buddha sakyamuni itu adalah penjelmaan dari buddha vairocana itu maksudnya apa, apalagi panca dhayani buddha dikatakan sebagai penjelmaan nya buddha vairocana padahal kan tiap buddha berbeda pribadi dna punya karir dalam pencapaian kebuddhaan nya masing-masing.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
terus tentang brahma jala sutra itu yang mengatakan bahwa buddha sakyamuni itu adalah penjelmaan dari buddha vairocana itu maksudnya apa, apalagi panca dhayani buddha dikatakan sebagai penjelmaan nya buddha vairocana padahal kan tiap buddha berbeda pribadi dna punya karir dalam pencapaian kebuddhaan nya masing-masing.
Menurut Master Jiaxiang Jizang, seorang guru aliran Trisastra dalam karya risalah beliau ttg Avatamsaka Sutra, beliau menjelaskan bahwa Buddha Vairocana adalah nama lain dari Buddha Sakyamuni. Artinya, keduanya adalah satu pribadi yang sama. Hal ini dapat ditelurusi dari Avatamsaka Sutra terjemahan Buddhabhadra dan Sikshananda di mana nama Vairocana diterjemahkan sebagai Sakyamuni, yang maksudnya kedua nama tersebut dapat saling digunakan. Di sini juga untuk menjelaskan bahwa Trikaya adalah sebuah satu kesatuan.

Mengenai panca-dhyani Buddha, mungkin memiliki penjelasan yang agak berbeda. Karena panca-dyani Buddha merupakan konsep Vajrayana, menurut saya tidak dapat dijelaskan dengan konteks Mahayana eksoterik.  Itu pula yang menjadi sebab mengapa Vajrayana walaupun sebagai bagian dari Mahayana tapi dibuat terpisah dari aliran Mahayana.   Sama halnya ketika menjelaskan konsep Arahat dalam aliran Theravada akan terbentur dengan konsep Arahat dalam Mahayana.

Offline Meliodas Amirta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Oh jadi ananda yang dikatakan arahat pada sutra mahayana itu salah tulis atau salah terjemahan doang ya.

Vairocana itu kan dharmakaya dari semua buddha dikatakan semua buddha adalah perwujudan vairocana itu apa maksudnya, kan setiap buddha berbeda individu

Buddha sakyamuni dikatakan telah lama mencapai pencerahan lalu cerita mengenai dirinya yg mengumpulan dasa paramitha itu apa dong?

Pada maharatnakuta sutra dikatalan bodhisattva membunuh terus bodhosattvanya masuk neraka gak.

Sila bodhisattva asal nya dari sang buddha gak? Soalnya ada yang mengatakan bajwa brahma jala sutra itu hanya selevel sama kitab komentar.