Permisiii....boleh ikutan ngisi ?
Saya ngikuti thread ini hanya muncul satu kalimat dalam benak saya "CAPE DEH"
Kenapa kalian meributkan sesuatu yang sudah jelas2 ada buktinya?
apa kalian melupakan kisah2 Theragatha dan Therigatha ? bukankah disana mereka memberikan kesaksian tentang betapa beratnya hukuman yg mereka tanggung akibat mereka melakukan pelanggaran...
Sering kita dengar ada yang bergurau mengatakan "darimana tahu kalo neraka itu ada? darimana tahu klo neraka sangat menyiksa ? karena yang masuk neraka tidak pernah laporan tuh ?"
Ato sebaliknya "darimana tahu bahwa surga itu ada? mereka tidak ada yang menelpon tuh setelah masuk surga bahwa disana enak?"
Namun sayang mereka melupakan kisah Theragatha dan Therigatha yang amat jelas2 memang ada semua itu, mereka telah menjalani siksaan akibat pelanggaran mereka, namun karena mereka memiliki tekad yang kuat untuk "menembus penerangan sempurna", memiliki timbunan parami yang cukup, memiliki sila yang tinggi, maka mereka dapat meraih tingkat kesucian Arahat, sehingga mereka mampu mengingat kelahiran masa lampau mereka dan menceritakan dlm kisah Theragatha dan Therigatha yang masih bisa kita baca hingga kini.
Kalau dibaca dari Thread awal dan lanjutan ini, maka kenapa masih juga ragu tentang "HUKUM KAMMA BISA DIBUKTIKAN" jelas2 sdh ada buktinya dari kisah mereka. Kalau kalian masih ingin mendesak lagi coba buktikan dlm kehidupan sekarang, apa hayo?
Saya ada cerita masa lalu (ini kisah nyata)
Sewkt sy kerja dlu, pagi itu ada intelejen mendatangi kepala cabang dan minta untuk menutup saat itu juga, karena kami akan dirampok, kami diminta segera menghitung uang dan memasukkan uang kedalam ruang tahan api (semua bank menyimpan uang didlm ruangan tahan api). Siang hari sy lapar dan keluar utk beli makan, semua teman menahan saya agar jangan keluar karena nanti kalau terjadi sesuatu bagaimana? saya tetap keluar sambil berkata kepada teman2 siapa yang mau nitip ? kalau saya beli makan nanti ketembak perampok kalian harus ngirim makanan buat saya ya, karena sekarang saya membelikan kalian makanan. Disebelah kantor kami ada RM.Bakmi Gajah Mada yang enak, saya makan disana, ternyata bertemu teman SMA dan kami sempat ngobrol, saya juga udah lupa dengan dia krn wajahnya amat berbeda (lebih seram) tapi saya tetap baik dg dia, juga dlu di SMA sy juga baik dg dia sering bantu dia buat PR, sehingga kami bergurau masa2 SMA dlu, setelah selesai saya kembali kantor dan membagi pesanan yang dipesan teman2. Semua aman2 saja, ternyata di harian berita koran keesokannya ada berita BRI dirampok dengan korban ditembak dihalaman bank setelah mengambil uangnya dari counter bank, pelaku dlm pengejaran, selang beberapa hari terjadi lagi di BRI lagi, dg modus yang sama, setelah terjadi 3 kali kemudian pelaku dapat tertembak sewaktu melarikan diri dalam pengejaran polisi sehingga tewas. Yang membuat saya terkejut adalah dia teman SMA saya yg ketemu di sebelah kantor saya itu. Saya lemas dan tidak tahu harus ngomong apa waktu itu.
nah dari cerita saya ini bukankah sangat amat jelas sekali, bahwa HUKUM KAMMA dapat dibuktikan, bahkan sangat jelas, BARANG SIAPA YANG MENANAM METTA (saya selalu baik dengan dia) MAKA AKAN MENUAI METTA pula (saya selamat, serta berikut kantor saya, selanjutnya tidak pernah dijadikan target perampokan mereka). BARANG SIAPA YANG MENANAM KEJAHATAN (merampok, membunuh, dll) MAKA AKAN MENUAI HASIL nya berupa penembakan dari penegak hukum.
apakah kalian masih meragukan pembuktian hukum kamma yg sy coba sampaikan dengan cerita kisah nyata ini? apabila saya tidak menanam METTA begitu ketemu dia saya cuek (pura2 ga kenal, krn mukanya seram, ihhh sapa lu? lalu segera pergi) DIJAMIN pasti dia akan melakukan aksi perampokan di kantor kami, tapi karena dia merasakan metta dari saya, dengan tetap baik dg dia dan dia masih ingat sy dlu sll bantu buat PR, maka dia tidak mengganggu kami, buah METTA yang saya tanam berbuah keselamatan saya dan kantor saya dimana saya bekerja.
Semoga apa yg ingin saya sampaikan ini bisa ada yg mengerti, bukan maksud saya untuk mengganggu kalian diskusi, itu tidak, bukan maksud saya untuk mengkritik itu tidakk, justru saya mendapat banyak hal dari DC, saya hanya ingin sedikit ikutan menambahkan saja... semoga dapat diterima.
may all beings be happy
mettacittena,