//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merokok, melanggar sila-kah?  (Read 43212 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #60 on: 23 May 2008, 04:46:57 PM »
willibordus,

Quote
Kalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara
Perasaan bukannya vedanna?

Yap Bro, sori saya salah.
Pencerapan (sanna) dan perasaan (vedana) serta sankhara (50 macam), kesemuanya adalah cetasika (faktor2 mental) muncul bersama2 menyertai kesadaran.

Quote
kalo nge-drugs, kesadaran apa yang lemah? kalo dibilang salah satu dari 6 landasan kesadaran, rasanya tidak juga. Karena ada yang abis nge-drugs lalu melakukan hal2 kriminal.

Lalu kalo dibilang perasaan yang dominan, bagaimana kalo kita lagi terlalu lelah dan pikiran ga bisa fokus, sehingga melantur seperti orang mabuk. Gejalanya sama, tetapi menurut saya itu bukan point-nya. Dan sebetulnya saya sendiri masih belom tau secara pasti apa yang dimaksud dengan kesadaran itu.  ;D

Ketika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat. Alih2 memegang objek dengan kuat,  pikiran cenderung menikmati sensasi2 dan perasaan2 (mirip2 orang ngelamun).
Pikiran/kesadaran mengambil objek lampau / yad dan terus menerus melaruti/menikmati keadaan tsb.

Perasaan yg saya maksud dominan adalah ketika nge-drugs, si pemakai menjadi lebih perasa, istilahnya: 'sensi' (sensitif). Perasaan lebih dominan ketimbang orang yg nggak ngedrugs, sehingga si pemakai merasa sangat bahagia, sangat ketakutan, sangat sedih, sangat cemburu, dsbnya.

----

Pendapat saya diatas adalah asumsi pribadi saya dan bukan dari literatur resmi.
Saya berusaha menggabungkan apa yg saya dapati dari Abhidhamma dan kenyataan sehari2 ketika orang2 mabuk.  ;D

::





Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #61 on: 23 May 2008, 04:48:36 PM »
Aduh jelasin dulu LDM itu apa??JD binggung gw...
_/\_

LDM = LOBHA DOSA MOHA

L = Lobha (keserakahan, melekat sama objek)
D = Dosa (kebencian, menolak objek)
M = Moha (kegelapan batin/kebodohan batin)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #62 on: 23 May 2008, 05:04:15 PM »
willibordus,

Quote
Kalo nge-drugs, kesadaran yg timbul lemah*) dan yang mendominasi adalah perasaan (cetasika) plus sankhara
Perasaan bukannya vedanna?
kalo nge-drugs, kesadaran apa yang lemah? kalo dibilang salah satu dari 6 landasan kesadaran, rasanya tidak juga. Karena ada yang abis nge-drugs lalu melakukan hal2 kriminal.

kalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #63 on: 23 May 2008, 05:16:53 PM »
willibordus,

Quote
Ketika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat.

Nah, orang ngantuk berat juga ga bisa megang objek dengan kuat. Lagi baca buku aja bisa tiba2 'blank'  ;D

Lalu kalo lagi kena PMS, wanita suka :ngomel: karena 'sensi'. Tapi seharusnya ga digolongkan ke kesadaran lemah, 'kan?! Ato termasuk??

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #64 on: 23 May 2008, 05:20:16 PM »
Lily W,

Quote
kalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

Ya, dulu saya memang pernah tanya dan udah dijawab Lily W. Yang saya mau tanya, contohnya ekagatta cetasika lemah ataupun manasikara lemah itu yang bagaimana. Saya tau ekagatta adalah konsentrasi dan manasikara adalah perhatian, tetapi tidak tahu contoh nyata dari keadaan sehari-harinya bagaimana.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #65 on: 23 May 2008, 05:32:47 PM »
Lily W,

Quote
kalo nge drugs... yg lemah adalah Ekaggata cetasika & manasikara cetasika makanya mempengaruhi lemahnya kesadaran juga.

Ya, dulu saya memang pernah tanya dan udah dijawab Lily W. Yang saya mau tanya, contohnya ekagatta cetasika lemah ataupun manasikara lemah itu yang bagaimana. Saya tau ekagatta adalah konsentrasi dan manasikara adalah perhatian, tetapi tidak tahu contoh nyata dari keadaan sehari-harinya bagaimana.

contohnya hanya bisa di rasakan dalam batin masing-masing dan juga dengan cara meditasi karena dengan meditasi, kita bisa melihat faktor2 batin itu & kesadaran itu... ;D

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 23 May 2008, 05:34:55 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #66 on: 23 May 2008, 05:34:47 PM »
willibordus,

Quote
Ketika nge-drugs, kesadaran / pikiran dipengaruhi sehingga menjadi lemah, akibatnya kesadaran tidak lagi bisa memegang objek dengan kuat.

Nah, orang ngantuk berat juga ga bisa megang objek dengan kuat. Lagi baca buku aja bisa tiba2 'blank'  ;D

Lalu kalo lagi kena PMS, wanita suka :ngomel: karena 'sensi'. Tapi seharusnya ga digolongkan ke kesadaran lemah, 'kan?! Ato termasuk??

ngantuk berat = kesadaran lemah, betul
begitu juga dengan nge-drugs = kesadaran lemah.
ada miripnya.

Wanita datang bulan = suka ngomel, karena sensi
nge-drugs = sensi
Sensi pada nge-drugs adalah efek samping, ada juga yg tidak, tapi kebanyakan iya.
Yang perlu diperhatikan adalah 'kesadaran yg melemah' tidak bisa memegang objek dengan kuat, cenderung mengikuti perasaan dan sensasi...

contoh2 kesadaran yg melemah dalam kehidupan sehari2 adalah:
~ ngantuk
~ melamun
~ nge-drugs
~ mabuk
~ meditasi yg nggak konsen
~ apalagi ya? (kalo 'tiba rembulan' pada wanita, sy kurang tau karena belum mengalami sendiri  ;D)
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #67 on: 24 May 2008, 10:32:35 AM »
Lily W,

Quote
contohnya hanya bisa di rasakan dalam batin masing-masing dan juga dengan cara meditasi karena dengan meditasi, kita bisa melihat faktor2 batin itu & kesadaran itu...
Kalo begitu, ga bisa didiskusikan donk?!


willibordus,

Kalo definisi kesadarannya seperti itu, maka emang bisa melemah dalam keadaan sehari2 dan seharusnya juga ada aturannya donk dalam sila?! Misalnya, "ga boleh ngelamun", ato "ga boleh ngantuk". 'kan sama2 melemahkan kesadaran?!   ;D

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #68 on: 24 May 2008, 12:15:28 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #69 on: 24 May 2008, 01:04:24 PM »
willibordus,

Kalo definisi kesadarannya seperti itu, maka emang bisa melemah dalam keadaan sehari2 dan seharusnya juga ada aturannya donk dalam sila?! Misalnya, "ga boleh ngelamun", ato "ga boleh ngantuk". 'kan sama2 melemahkan kesadaran?!   ;D


~ ngantuk: kesadaran memang melemah, namun tubuh membutuhkan istirahat. Bagi orang2 yg pikirannya 'suci', tidak terlalu banyak memerlukan 'kantuk' ini, contoh Sang Buddha, hanya butuh 1 jam saja, beda dengan kita yg menghabiskan 8 sd 12 jam untuk kantuk dan tidur2an. Jadi, kantuk dan diteruskan dengan tidur adalah suatu kebutuhan fisik.

~ melamun: kesadaran melemah. Melamun memang tidak disarankan dalam ajaran Buddha (sewaktu melamun, citta vitthi / proses pikiran nya kebanyakan bhavanga.... bbbbbbbbb..... ce Lily mungkin bisa membantu soal ini). Apalagi dalam melamun kamma yg timbul dalam pikiran biasanya adalah: Lobha (akusala citta, kamma buruk) jarang sekali orang yg melamun memproduksi Sobhana citta (pikiran indah/bermanfaat).

~ Narkoba dan alkohol,
melemahkan kesadaran secara sengaja. Ingin mendapatkan kenikmatan. Efek yg timbul karena kesadaran yg lemah plus efek samping narkoba/alkohol adalah: fantasi yg berlebihan dan kontrol diri yg kurang (semakin berani, semakin bernafsu). Selain melemahkan kesadaran secara sengaja dan mengakibatkan ketagihan, berpotensi langsung mengakibatkan pelanggaran 4 sila lainnya.
 
Jadi, meskipun ngantuk dan melamun termasuk 'kesadaran yg melemah', namun jika dilihat dari fungsi dan akibatnya, tidak perlu sampai masuk Pancasila.

----

Mungkin penjelasan diatas cukup masuk logika, atau jika tidak tepat, mungkin bisa dibantu koreksinya....

_/\_

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #70 on: 24 May 2008, 01:07:00 PM »
Wah.._/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Dhyanaputra

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 5
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #71 on: 25 May 2008, 12:09:47 AM »
Permisi.. saya nubie di sini..
ikut berbagi pendapat saja.

Kalau dilihat dari judul threadnya, tidak disebut "panca" sila.. melainkan "sila". AFAIK buddhism tidak hanya memiliki 5 sila, melainkan ada dasa sila buddhis.. CMIIW.

Semula saya berpikir mungkin cakupan 5 sila (yg wajib dilatih oleh upasakha / upasikha /mostly umat buddhis) merupakan dasar paling mudah dan awam, sedangkan ada banyak hal2 yg sifatnya "advanced" tercakup beyond 5 sila tersebut (mungkin?), tetapi setelah saya cek lagi isi dari dasa sila buddhis.. ternyata kok susah juga yah cari benang merah antara "sila" dan "rokok" :)

kalau dihubungkan pada sila ke 5, suramerayamajja..... kok rasanya agak "dipaksa" dan "dihubung-hubungkan" yah? maap, CMIIW.. karena rokok tidak memabokkan.., juga tidak melemahkan kesadaran, bahkan bagi sebagian orang merokok malah bisa meningkatkan semangat dan konsentrasi.. faktor "kecanduan" memang ada di dalam rokok, tetapi rasanya tidak serta-merta bisa dijadikan dasar yg kuat utk postulat bahwa merokok melanggar sila ke 5 pancasila buddhis..

Banyak dasar yg bisa dijadikan pelarangan terhadap "rokok" dalam buddhisme, tetapi utk cakupan 5 sila, nampaknya tidak terlalu kuat utk dijadikan tolok ukur penilaian apakah merokok termasuk melanggar atau tidak, IMHO.

Kecanduan yg bisa disebabkan oleh rokok (spt yg saya contohkan - baru bisa konsen kalo ngerokok dulu, baru bisa tenang kalo ngerokok dulu, baru semangat kerja setelah ngabisin 3 batang dll).. adalah contoh "keterikatan" yg sangat dalam, yg semestinya kita sebagai umat buddha (melatih diri)meninggalkan hal2 yg bisa menyebabkan timbulnya "keterikatan" yg sangat dalam terhadap sesuatu.

Terlebih lagi efek rokok tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain yg menghirup asapnya. Prinsip utama buddhism adalah menghindari perbuatan yg merugikan diri sendiri maupun orang lain, yg AFAIK hal itu merupakan penjelasan dari "perbuatan yg selaras dengan Buddha Dhamma"

Saya pernah mendengar dari seorang bhiksu, bahwa "pembunuhan" itu tidak hanya mencakup menghilangkan "nyawa" secara konkret.. (membuat seseorang / suatu makhluk berhenti bernafas / kehilangan kehidupannya), melainkan dalam tingkat yg lebih tinggi, bisa dipahami sebagai "menghilangkan (membunuh) kesucian" yg sedang dirintis di dalam diri. Merokok, karena merusak kesehatan (diri sendiri dan orang lain), dan mendatangkan kemelekatan, maka bisa digolongkan sebagai akusala kamma, yg harus kita hindari.

Jadi panca sila, atthanga sila, pun dasa sila (IMHO) tidak serta merta merupakan "hukum" yg mampu "mencakup" segala macam pelanggaran. Masih banyak dasar2 lain yg bisa dijadikan dasar evaluasi terhadap suatu perbuatan.
Selain rokok, ada lagi lho yg cukup membingungkan kalo dihubungkan dengan "sila", yaitu "JUDI" / pasang lotere... :D melanggar sila yg ke berapa hayoo?? :D but it's another topic and talk... :)

 _/\_

Hatred does not cease by hatred, but only by love; this is the eternal rule.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #72 on: 25 May 2008, 01:05:25 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #73 on: 25 May 2008, 10:54:57 PM »
Quote
contoh2 kesadaran yg melemah dalam kehidupan sehari2 adalah:
~ ngantuk
~ melamun
~ nge-drugs
~ mabuk
~ meditasi yg nggak konsen
~ apalagi ya? (kalo 'tiba remb

Dalam batin dan faktor mental (menurut Sautrantika, disebutkan dalam Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga):
* Ngantuk/tidur : termasuk salah satu faktor mental yang dapat berubah (English: changeable, Sanskrit: anyathabhava). Faktor mental dapat berubah dalam teks ini disebutkan 4, yaitu tidur (English: sleep, Sanskrit: middha), menyesal (regret, kaukritya), investigasi (investigation, vitarka) dan analisa (analysis, vichara)

* melamun: klo melamunnya tentang hal2 yang menyenangkan di masa lalu, maka disebut rangsangan (excitement, auddhatya), klo melamunnya tentang hal2 menyenangkan ataupun kemarahan bukan di masa lalu, tapi di masa sekarang maka disebut gangguan (distraction, vikshepa). Klo pikiran tidak melamun, namun mengingat objek2 kilesa maka yang timbul adalah faktor mental pengganggu sekunder yang disebut kealpaan (forgetfulnes, mushitasmrtita).

* nge-drugs: kudu lihat kasus, pendorongnya apa

* mabuk: kemungkinan di sana ada faktor mental penggangu sekunder tidak mawas diri (non-conscientious, pramada) dan tidak intropeksi (non-introspection, asamprajanya). Mungkin juga ada faktor mental pengganggu lainnya

* meditasi ga konsen: misal batin tiba2 berat atau seolah2 gelap ga ada fokus, berarti faktor mental pengganggu sekunder kelesuan (lethargy, styana) sedang muncul, klo pikiran melamun mungkin rangsangan atau gangguan ataupun kealpaan bila mengingat objek2 kilesa (lihat melamun di atas).

Mungkin yang belajar abhidharma bisa mengecek lagi, tentu saja dengan mengacu pada definisi masing2 faktor mental dalam teksnya masing2. Definisi dalam teks abhidharma Theravada belum tentu sama. Untuk acuan sementara mungkin bisa coba mencari istilah yang pali yang mirip dengan istilah sanskritnya. Moga2 dengan lebih mengenal definisinya, kita akan tahu apa yang sedang terjadi/muncul dalam batin kita sehingga semakin membantu praktik Dharma kita.


Terima kasih  :|
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Merokok, melanggar sila-kah?
« Reply #74 on: 27 May 2008, 01:07:24 PM »
Dalam batin dan faktor mental (menurut Sautrantika, disebutkan dalam Abidharmasamuccaya karya Arya Asanga):
* Ngantuk/tidur : termasuk salah satu faktor mental yang dapat berubah (English: changeable, Sanskrit: anyathabhava). Faktor mental dapat berubah dalam teks ini disebutkan 4, yaitu tidur (English: sleep, Sanskrit: middha), menyesal (regret, kaukritya), investigasi (investigation, vitarka) dan analisa (analysis, vichara)

delete...

Mungkin yang belajar abhidharma bisa mengecek lagi, tentu saja dengan mengacu pada definisi masing2 faktor mental dalam teksnya masing2. Definisi dalam teks abhidharma Theravada belum tentu sama. Untuk acuan sementara mungkin bisa coba mencari istilah yang pali yang mirip dengan istilah sanskritnya. Moga2 dengan lebih mengenal definisinya, kita akan tahu apa yang sedang terjadi/muncul dalam batin kita sehingga semakin membantu praktik Dharma kita.
Terima kasih  :|
                     Sankrit      Pali          Artinya
1. Tidur           Middha      Middha      Lamban
2. Menyesal     kaukrtya   Kukkucca    Kekhawatiran
3. Investigasi   vitarka      Vitakka      konsepsi pikiran, perenungan
4. Analisa        vichara      Vicara       penyokong   

Dalam Abhidhamma yg sy pelajari... Middha cetasika adalah kelambanan, tidak aktif, inert, faktor batin yang merupakan lawan dari viriya (semangat).

_/\_ :lotus:
 
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are