willibordus,
Terima kasih untuk pendapatnya. Saya sering mendengar pendapat itu, tapi saya pribadi tidak setuju. Karena jika memang 'mabuk'-nya yang difokus, seharusnya silanya adalah untuk menghindari 'mabuk', bukan 'konsumsi' zat yang memabukkan. Kalo secara teori dhamma, sila adalah 'jalan' untuk terlahir di alam bahagia. Biarpun seseorang menjalankan 4 sila, namun tidak memiliki kesadaran yang cukup kuat, ia tidak akan terlahir di alam bahagia. Begitu juga dengan 'kecanduan', betapapun orang berdana dan menjaga 4 sila lain, kecanduan akan mempengaruhi pola pikirnya, mungkin juga sampai pikiran menjelang kematian. Maka orang itu tidak akan terlahir di alam baik.
Nah, mengenai persisnya melanggar sila atau tidak, saya rasa memang tidak ada yang tahu secara pasti. Itu kembali lagi pada kebijaksanaan masing2. Definisi yang saya katakan melanggar sila adalah merujuk pada Sigalovada Sutta, tentang 6 saluran memboroskan kekayaan.