//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Boleh gak Oral Sex?  (Read 58313 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #15 on: 07 April 2008, 10:18:02 AM »
Theravada dan Mahayana tidak ada larangan (setahu saya), kalau sebagian Tantrayana sepertinya tidak boleh.

Mohon di catat baik-baik, Tantrayana adalah bagian dari Mahayana. kalau kita menelusuri secara dalam naskah Theravada, Mahayana Zen, Tanah Suci, saya rasa akan menemukan berbagai sumber yang menyatakan berhubungan pada lubang yang tidak tepat (oral seks) adalah pelanggaran terhadap sila yang kita punya.
Jangan "meng-encerkan" Dharma dengan mengatakan tidak ada larangan dari aliran-aliran tertentu.

bow and respect,

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #16 on: 07 April 2008, 10:22:37 AM »
asal ga ada unsur paksaan, ga ada yg dirugikan, ga ada yg dibuat menderita, gaya apapun, posisi apapun, lubang manapun it's ok...

bagi yg sudah bersuami/istri, tentu harus commit terhadap pasangan hidupnya. kalau bersex dgn yg bukan pasangannya baru melanggar sila.

itu menurutku seh... mungkin pendapat yg lain berbeda :)

Ibu Tesla, mohon renungkan sekali lagi, menurut hatimu yg paling dalam, oral seks suatu tindakan yang pantas? apakah tujuang dari hidup berumah tangga yang sebagaiman Buddha jelaskan? apakah tujuan sesungguhnya dari berumah tangga dan berhubungan seksual antara pasangan yang resmi?
seperti posting sebelumnya, kalau oral seks bisa membuahkan generasi baru, tentu saja itu sesuai dengan salah tujuan berumah tangga dan melakukan hubungan seksual pasangan suami-istri.

ini berhubungan dengan norma kepantasan, adat kultur tempat kita tinggal, budaya setempat, jangan membuta akan norma-norma tempat kita tinggal.

bow and respect,

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #17 on: 07 April 2008, 10:28:26 AM »
wah, bisa kembali ke topik lama nih... soal mail dari ajahn brams ke HH DL  ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #18 on: 07 April 2008, 10:31:03 AM »
 :whistle: padahal ane bermaksud biar gak bingung
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #19 on: 07 April 2008, 10:40:16 AM »
 _/\_ thanks untuk penjelasannya Samana Nyanabhadra
Dalam Sabda Sang Buddha memang ada dijelaskan bahwa untuk memulai segala sesuatu harus memperhatikan 4 hal
1. apakah bertentangan dengna hukum negara
2. apakah bertentangan dengan hukum masyarakat
3. apakah bertentangan dengna diri sendiri
4. apakah bertentangan dengan alam
<mohon dibetulkan kalo salah>
Dalam hal ini mungkin tulisan saya lebih terdengar,ayo lakukan oral seks ria ,it's okay kok. pemikiran saya begini,saya ingin membedakan sila upasaka dan sila kebhikkhuan.
Dalam sila upasaka yaitu Pancasila,selama dalam komitmen,tidak diperkenankan berselingkuh.
Dalam atthasila dan vinaya yaitu abrahmacariya,hal ini tidak diperkenankan melalui 3 lubang tadi.

untuk itu,saya sendiri akan meralat pernyataan saya yang pertama.  _/\_

Gunakan kebijaksanaan untuk melihat. Orang-orang berpendapat
1. Oral seks adalah variasi dalam melakukan seksual
2. Oral seks bisa juga dikatakan lust(sekedar pemuasan nafsu)
3. Oral seks bisa dikatakan tidak resmi karena masyarakat / adat isitiadat (yang ga muna lho yah)
4. Oral seks bisa dikatakan sebagai alternatif pada saat si istri tidak dapat melayani suami (cth :mens)
5. Oral seks bisa dikatakan okay-okay saja toh lazim dilakukan.

So what will u do kalo kebingungan menurut Sang Buddha? kalau memang itu masih diperdebatkan/dibingungkan tiada akhir,mendingan tinggalkan saja dan tidak usah dilakukan.


kalo jadi org muna...sama aja toh
« Last Edit: 07 April 2008, 10:52:21 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #20 on: 07 April 2008, 10:50:08 AM »
Maksud saya bukan sektarian, tapi menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dan saya tidak bermaksud "mengencerkan" sesuatu. Gak tahu kekotoran batin atau apa, tetapi saya tidak suka menempatkan sesuatu hanya dari satu sisi.

Pertanyaan asli :
Quote
Dalam Agama Buddha diperbolehkan atau tidak Oral Sex walaupun antara Suami Istri?

Ini definisi dari Theravada :
http://www.yellowrobe.com/five_precepts
Quote
The commentaries to the Brahmajala-sutta and the Kangkha-vitarani cite two factors for the third precept:

    * sevanacittam -- the intention to have sexual intercourse.
    * maggena maggap-pati-padanam -- sexual contact through any one of the 'paths' (i.e., genitals, anus or mouth).

The commentary to the Khuddakapatha gives four factors for the third precept:

    * ajjha-caraniya-vatthu -- the bases or paths for wrong conduct.
    * tattha sevanacittam -- the intention to have sexual intercourse through any of the above ajjha-caraniya-vatthu.
    * sevanap-payogo -- the effort at sexual intercourse.
    * sadiyanam -- being pleased .

Alasan saya bilang Theravada dan Mahayana boleh, karena saya tidak pernah menemui hal tersebut dilarang dalam konteks lima sila dan perumah tangga. Tetapi saya juga tahu HH Dalai Lama menyatakan sesuatu pasti berdasarkan teks-teks juga, kalau gak salah berhubungan dengan Pandaka. Dan saya menghormati semua pihak, karena itu saya sebutkan sebagian Tantrayana bukan hanya satu sisi saja.
« Last Edit: 07 April 2008, 10:52:43 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #21 on: 07 April 2008, 11:19:12 AM »
asal ga ada unsur paksaan, ga ada yg dirugikan, ga ada yg dibuat menderita, gaya apapun, posisi apapun, lubang manapun it's ok...

bagi yg sudah bersuami/istri, tentu harus commit terhadap pasangan hidupnya. kalau bersex dgn yg bukan pasangannya baru melanggar sila.

itu menurutku seh... mungkin pendapat yg lain berbeda :)

Ibu Tesla, mohon renungkan sekali lagi, menurut hatimu yg paling dalam, oral seks suatu tindakan yang pantas? apakah tujuang dari hidup berumah tangga yang sebagaiman Buddha jelaskan? apakah tujuan sesungguhnya dari berumah tangga dan berhubungan seksual antara pasangan yang resmi?
seperti posting sebelumnya, kalau oral seks bisa membuahkan generasi baru, tentu saja itu sesuai dengan salah tujuan berumah tangga dan melakukan hubungan seksual pasangan suami-istri.

ini berhubungan dengan norma kepantasan, adat kultur tempat kita tinggal, budaya setempat, jangan membuta akan norma-norma tempat kita tinggal.

bow and respect,

tujuan hidup berumah tangga (lebih specifiknya: sex) tidak sekedar mendapatkan keturunan :)
bahkan menurut saya, mayoritas hubungan sex terjadi dg tujuan mendapatkan kenikmatan. saya berbicara secara defacto, bukan idealis yah...

Quote
Orang dunggu merasa berbuat tidak bajik sedikit saja tidak apa-apa dan tidak memberikan efek buruk, padahal dia seperti orang yang meneteskan air ke penampungan air, sedikit demi sedikit air menjadi banyak dan penuh, begitu juga dengan dunggu mengumpulkan karma buruk sangat banyak.

menurut saya ajaran Buddha adalah universal, meliputi utk perumah tangga. mengikis lobha, dosa dan moha bukan pekerjaan yg dapat dilakukan sekaligus dalam satu waktu. semuanya adalah proses yg butuh waktu.

dunggu ataupun bijaksana? cobalah bercermin pada diri kita sendiri, dapatkah saya menahan semua tetesan air yg jatuh sekarang?

bow and respect
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #22 on: 07 April 2008, 11:36:42 AM »
Hidup itu harus realistis, selama menjadi perumah tangga dan belum bisa menaklukan nafsu sex, Ok2 saja oral sex  yg penting ngak selingkuh. Jaman sekarang jarang sekali having sex hanya buat keturunan.Dan walaupun membuat keturunan adalah hal yg tidak mungkin juga tidak mengalami kenikmatan surga duniawi alias orgasme, jadi mustahilah alih-alih murni buat keturunan. Mau ereksi aja mesti ada nafsu yg membawa kenikmatan duniawi baru bisa ON. Kalau tidak gimana bisa punya anak dengan voltage yg rendah? ;D

Jadi mau oral sex atau tidak , itu semua adalah pilihan, tidak bisa dipukul rata salah dan benar. Yang pasti selama ada nafsu sex, ngak bisa mencapai Nibbana. Jadi intinya adalah kilesa itu sendiri. Bentuk kilesa mau diapakan itu hanya pengembangan saja dan tetap tidak membawa pencerahan.

Sila2 itu dibuat untuk pengendalian diri yg harus dipakai secara bijaksana, kalau semuanya ini dan itu tidak boleh,hitam diatas putih dan demi kesucian diterapkan pada mereka yg belum siap, apa ngak stress nantinya :))

Yang saya tau ajaran Buddha mengajarkan tentang bagaimana mencapai pembebasan, dan bukan masalah oral sex tidak  boleh bagi umat awam. Nilai2 dalam masyarakat pun harus dipikir secara realistis, jangan2 nantinya jadi kemunafikan.

Jadi tetap pada pilihan masing2, mau jalan kesucian, jalankan dengan baik, mau jalan ngesex, jalankan dengan pasangan resminya(terserah mau fantasi apa sepanjang dua2nya enjoy ).Lagian waktu oral sex emangnya ada yg liatin, terus mengatakan "hey kamu tidak boleh oral sex karena melanggar sila!" who knows and I don't care, uda bagus ngak selingkuh, masi pake nakut2in dgn sila ngak boleh oral sex? :)) :))(inilah kata org yg masih penuh dengan kilesa) ;D ;D
 _/\_
 
« Last Edit: 07 April 2008, 11:45:40 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #23 on: 07 April 2008, 11:42:52 AM »
suami istri tapi berzinah? definisi zinahnya beda kali yah, dan zinah itu kan istilah tetangga.

hubungan sexual dalam buddhisme itu di vinaya *utk bhikkhu* itu definisinya memasukkan si pria punya ke 3 lubang, jadinya oral, anal dan biasa. tidak pernah ada ketemu yang bilang salah satu lubang itu "zinah" sih.


*sok polos mode on*
aku gk ngerti neh..~~ maksudnya apa yak yg di BOLD itu... :))

*sok polos mode off*

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #24 on: 07 April 2008, 11:44:26 AM »
Theravada dan Mahayana tidak ada larangan (setahu saya), kalau sebagian Tantrayana sepertinya tidak boleh.

Mohon di catat baik-baik, Tantrayana adalah bagian dari Mahayana. kalau kita menelusuri secara dalam naskah Theravada, Mahayana Zen, Tanah Suci, saya rasa akan menemukan berbagai sumber yang menyatakan berhubungan pada lubang yang tidak tepat (oral seks) adalah pelanggaran terhadap sila yang kita punya.
Jangan "meng-encerkan" Dharma dengan mengatakan tidak ada larangan dari aliran-aliran tertentu.

bow and respect,
dalam Theravada tidak ada karena...Lobang hanyalah lobang..-_-"

yg penting adalah NIAT..

mao lobang A kek..lobang B kek.. Lobang C kek..

semuanya itu Niatnya cuma 1..

berdasarkan nafsu..

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #25 on: 07 April 2008, 12:00:17 PM »
Hubungan intim intinnya adalah meneruskan generasi, bukan untuk kenikmatan, jagan cari-cari alasan untuk "membenarkan" oral seks, saya rasa sudah jelas oral seks adalah demi kenikmatan semata dan berhubungan intim yang sudah tidak sesuai dengan tujuanya, yaitu meneruskan generasi baru. kalau oral seks bisa membuahkan generasi baru, itu lain cerita.
samanera, saya berbeda pendapat dengan anda. saya malah berpikir pendapat samanera di atas kurang tepat dan bisa menimbulkan supression dan pertentangan batin kepada umat yg percaya kepada anda. saya kawatir umat awam yg membaca tulisan anda menjadi "merasa bersalah" untuk menikmati seks dari pasangan sahnya yg ujung2nya akan mengganggu keharmonisan rumah tangganya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #26 on: 07 April 2008, 12:14:12 PM »
apakah tujuang dari hidup berumah tangga yang sebagaiman Buddha jelaskan? apakah tujuan sesungguhnya dari berumah tangga dan berhubungan seksual antara pasangan yang resmi?
seperti posting sebelumnya, kalau oral seks bisa membuahkan generasi baru, tentu saja itu sesuai dengan salah tujuan berumah tangga dan melakukan hubungan seksual pasangan suami-istri.


Namo Buddhaya,

Kalau dasar pemikirannya: hubungan sex yg boleh dilakukan hanyalah untuk mendapatkan keturunan.

Berarti hubungan badan yg dilakukan oleh suami istri pun hampir semuanya tidak sah. Karena, hubungan sex antar suami istri yg dilakukan untuk mendapat keturunan paling hanya berapa kali? sedangkan sisanya yg dilakukan beberapa hari sekali dalam puluhan tahun (ribuan kali) adalah tidak sah, karena jelas2 demi kesenangan belaka.

Dasar pemikiran ini menurut saya tidak logis.

Hubungan badan biasa, oral, anal, dengan berbagai macam variasinya, semuanya hanyalah untuk memuaskan nafsu ragawi. Kegiatan ini adalah untuk pemuasan panca indra.

Sama halnya dengan makan eskrim... kita makan eskrim bukan untuk kebutuhan jasmani bukan? melainkan untuk memuaskan panca indra kita. Lantas, apakah makan eskrim tidak dibenarkan?

Memang berbeda, aturan untuk perumah tangga dan aturan untuk sangha.

Setahu saya, apapun kegiatan demi kesenangan, termasuk makan eskrim, tidak dibenarkan bagi Sangha. Sedangkan untuk umat awam, tidak ada larangan.

Demikianlah pendapat saya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #27 on: 07 April 2008, 12:33:26 PM »
 _/\_ balik lagi,anda umat awam atau bhikkhu atau ascetic? dan kembali lagi pada pemahaman anda mengenai Dhamma. bijaksana atau tidak bijaksana dilakukan, apakah ada makhluk yang tersakiti oleh kita karena oral sex.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #28 on: 07 April 2008, 01:18:25 PM »
 [at] atas
 Ada makhluk yg tersakiti bro kalau kena gigi atau di gigit :)) :))

Kabur akh.... ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #29 on: 07 April 2008, 01:20:56 PM »
Hubungan intim intinnya adalah meneruskan generasi, bukan untuk kenikmatan, jagan cari-cari alasan untuk "membenarkan" oral seks, saya rasa sudah jelas oral seks adalah demi kenikmatan semata dan berhubungan intim yang sudah tidak sesuai dengan tujuanya, yaitu meneruskan generasi baru. kalau oral seks bisa membuahkan generasi baru, itu lain cerita.
samanera, saya berbeda pendapat dengan anda. saya malah berpikir pendapat samanera di atas kurang tepat dan bisa menimbulkan supression dan pertentangan batin kepada umat yg percaya kepada anda. saya kawatir umat awam yg membaca tulisan anda menjadi "merasa bersalah" untuk menikmati seks dari pasangan sahnya yg ujung2nya akan mengganggu keharmonisan rumah tangganya...

Pertama, saya tidak punya umat di forum ini, dan sama sekali tak berniat mengumpulkan umat, ini serius...kalau mau mengumpulkan umat, lebih baik jadi anggota partai :)

Jangan memandang Sila itu suppresion, menjalankan Sila melihat intinya, ketika tidak mengerti Sila dan kita meng-encerkan Dharma yang diturunkan sejak ribuan tahun yang lalu.

menjelaskan sesuatu bukan untuk memberi tekanan atau supression kepada perumah tangga, ada menjelaskan sesuatu yg ingin mereka dengarkan, seperti anda boleh melakukan hubungan seksual dengan gaya apapun, di lubang manapun, sesuka hati, di waktu yg tidak tepat (contoh istri lagi hamil, lagi menstruari, lagi sakit dll). menjelaskan sesuatu perlu memberi tahu inti sesungguhnya, dan hubungan seksual memang pada intinya adalah keturuan, bukan untuk kenikmatan, walau byk yg menyatakan itu boleh dilakukan, dan sah-sah saja menikmati.

Menikmati seks memang kurang tepat, karena nafsu yang semakin besar, kita mulai perlu memperjelas urusan seperti ini, dan jangan hanya mau memberi jawaban yang "menyenangkan" pemirsa, apalagi urusan oral seks dan kaitannya dengan kultur indonesia (ini kita masih dlm topik oral seks).

Berhubungan seksual utk pemenuhan kebutuhan biologis, tentu saja silakan, ini alami bagi perumah tangga, yang kurang pantas menurut saya adalah pada "lubang" yang tidak tepat, yaitu "oral seks".

Dan semua orang tahu, seksual yang benar adalah menurunkan keturunan.....

Saya tidak bilang, bahwa umat perumah tangga tidak boleh menikmati seksual.........namun menikmati seksual juga perlu tatakrama yang sepantasnya menurut budaya, contoh oral seks, jangan samakan budaya barat dengan timur.

Kemudian, bagaimana kalau mereka bule2 yg menikmati oral seks, dan menurut budaya dan adat barat itu normal-normal saja????

bagi saya, saya tetap mengikuti budaya timur, jangan terlalu mengumbar nafsu, apalagi dengan oral seks, walaupun kultur budaya barat menyatakan itu suatu hal biasa, namun kita berhak utk tidak setuju dengan gaya mereka, karena kandungan di balik itu (yaitu kembali kepada lubang yang tidak tepat dan tidak bisa meneruskan keturunan dari oral seks).

Kalau suami-istri memang punya kebutuhan biologis, silakan melakukan hubungan intim sebagaimana mestinya, bukan urusan sah setiap kali menghasilkan keturunan, namun kuantitas yang masing2 anggap berbeda itu.

harmonisasi keluarga jangan diletakkan pada proses hubungan seksual, namun lebih tepat pada faktor2 lain, tentu saja lebih spiritual dan buddhistik, ini saran saja. karena kita berpatokan pada buddhis, tentu saja sebisa mungkin mengikuti jalur-jalur buddhis.

pemenuhan biologis seksual juga perlu di jaga (utk perumah tangga), dan untuk monastik sudah jelas, dari badan jasmani dan ucapan sudah harus dijaga dengan ketat, dan kemudian secara berkesinambungan utk melatih batinnya.

silakan beda pendapat, dan saling merenung,

bow and respect,