//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan  (Read 31305 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #15 on: 29 November 2012, 04:25:25 PM »

Please stop just meditating for your own self. It is time to wake up and be compassion by helping others.


Teman, coba baca ini dulu....

http://dhammacitta.org/dcpedia/Para_Arahant,_Boddhisattva,_dan_Buddha_(Bodhi)

dan setelah baca ini coba renungkan jalan yang akan ditempuh.....


Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #16 on: 29 November 2012, 04:28:35 PM »
[at]  liuyiusin

berjiwa sosial itu baik , dan akan lebih baik lagi jika dibarengi dengan kebijaksanaan
saran saya, bergaulah dengan banyak orang dengan background berbeda , jangan hanya dari lingkungan Tzu Chi. sebelum mengecap bahwa para meditator itu hanya berjuang untuk dirinya sendiri, cobalah belajar meditasi serta perhatikan bagaimana kualitas para meditator tersebut.

jika merujuk pada kata kata Anda maka bearti Tzu Chi mengajarkan untuk tidak bermeditasi tapi hanya membantu sesama manusia. bearti Tzu Chi hendaknya menghentikan menggunakan label "Buddha" , karena meditasi merupakan salah satu pilar utama Buddhism.





Untuk hal ini, saya sudah menyarankannya untuk membaca yg ada di DCpedia... setiap jalan yg dipilih itu harus menjalankan meditasi......kecuali ajaran baru yg dipromosikan oleh bro ini yg tidka perlu meditasi.. itu lain lagi ceritanya

Offline liuyiusin

  • Teman
  • **
  • Posts: 53
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #17 on: 02 December 2012, 11:58:43 AM »
Cobalah perhatikan dan baca lebih teliti sebelum terburu2 ingin komen.

"Please stop JUST meditating for your own self. It is time to wake up and be compassion by helping others."

Saya menggunakan kata JUST, yang secara literary memiliki arti "jangan hanya", bukan "tidak boleh". Jadi, secara lengkap kalimat di atas memiliki pemahaman : alangkah bagusnya, jika bisa, lakukan meditasi tapi SEKALIGUS juga tergerak untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Tidak ada larangan tidak boleh meditasi.

Inilah salah satu alasan mengapa di forum ini banyak sekali debat tidak perlu karena hampir semua membaca sepenggal-penggal, hanya membaca apa yang tersurat dan bukan yang tersirat. Ada kesan dari saya bahwa nafsu dari member sini sangat kuat ingin mengajari, ingin mengoreksi, ingin buru-buru pendapatnya didengar atau dihargai.

Bahkan ada yang seperti sudah kerasukan "agama", terlalu serius dan melupakan sense of humor. Di topik lain, saya pernah menulis seandainya Sidharta meditasi di ruangan tertutup (ber-AC) ......, kemudian saya disindir/ dicerca tidak bermutu dsb. karena zaman lalu mana ada AC dst....

Juga di topik ini, saat saya tulis seandainya "lumba-lumba harus meditasi dulu...", saya kemudian diajari bahwa hewan hanya bisa melaksanakan dana dan tidak mampu melakukan 3 latihan yang di lakukan seorang manusia dst...

Saya sarankan saja nama forum ini diubah jadi FORUM DEBAT, bukan FORUM DISKUSI.  ^:)^

Menolong sesama boleh dilakukan siapa saja, baik yang beragama maupun tidak. Apa perlu ditendang oleh bhante/biksu atau ditulis dalam tipitaka baru tergerak ? Itulah mengapa saya mengambil contoh lumba-lumba (artinya yang tidak beragama). Jangan karena tidak pernah ditulis, disuruh atau diminta maka merasa tidak perlu menolong. Tapi semuanya kembali ke diri masing-masing. Jika sanggup dan mau, terbaik. Jika merasa tidak sanggup atau tidak perlu, juga tidak apa-apa. Semuanya kembali ke masing-masing.

Kalo boleh saran, bagi yang belum pernah, cobalah sesekali ke tempat mereka yang miskin/ korban bencana. Lihatlah dan rasakan penderitaan mereka. Masih bisakah HANYA duduk bermeditasi dan hati tidak tergerak untuk membantu ?


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #18 on: 02 December 2012, 01:41:46 PM »
Kalo boleh saran, bagi yang belum pernah, cobalah sesekali ke tempat mereka yang miskin/ korban bencana.
sudah pernah, dan ternyata biasa2 aja
tidak sedramatis yang anda promosi

Quote
Lihatlah dan rasakan penderitaan mereka.

jangan terlena akan kesenangan
jangan putus asa dengan penderitaan

wajar setiap mahluk mengalami penderitaan, itulah dukkha

Quote
Masih bisakah HANYA duduk bermeditasi dan hati tidak tergerak untuk membantu ?

perbuatan baik menurut urutan adalah
1. latihan konsentrasi pikiran (bhavana).
2. latihan sila.
3. berdana.

bagaimana pula Buddha Gotama mencari pencerahan selama 6 tahun di hutan !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #19 on: 02 December 2012, 06:27:43 PM »
Suatu ketika Sang Buddha menceritakan kepada para bhikkhu kisah berikut (Satipatthana Samyutta, No.19):

Suatu ketika terdapat sepasang pemain sulap yang melakukan kemahiran akrobatik mereka pada sebatang tonggak bambu. Suatu hari sang guru berkata pada muridnya: “Sekarang naiklah ke atas bahuku dan panjatlah tonggak bambu itu.” Ketika sang murid telah melakukan demikian, sang guru berkata: “Sekarang lindungilah aku dan aku akan melindungi kamu! Dengan melindungi dan memperhatikan satu sama lain dengan cara itu, kita akan dapat menunjukkan keahlian kita, mendapatkan keuntungan yang besar dan dengan selamat turun dari tonggak bambu ini.” Tetapi sang murid berkata: “Bukan demikian halnya, guru! Anda, O guru, seharusnya melindungi diri anda sendiri, dan aku juga akan melindungi diriku sendiri. Dengan perlindungan diri dan penjagaan diri yang demikian kita akan dengan selamat melakukan kemahiran kita.”

“Inilah cara yang benar”, kata Sang Buddha dan berlanjut mengatakan sebagai berikut:

“Seperti halnya sang murid berkata: ‘Aku akan melindungi diriku sendiri’ – dengan cara itu landasan perhatian (satipatthana) seharusnya dilatih. ‘Aku akan melindungi orang lain’ – dengan cara itu landasan perhatian seharusnya dilatih. Dengan melindungi diri sendiri, seseorang melindungi orang lain; dengan melindungi orang lain, seseorang melindungi diri sendiri.”

“Dan bagaimanakah seseorang, dengan melindungi diri sendiri, melindungi orang lain? Dengan latihan meditasi yang berulang kali dan sering dilakukan (asevanaya bhavanaya bahulikammena).”

“Dan bagaimanakah seseorang, dengan melindungi orang lain, melindungi diri sendiri? Dengan kesabaran dan pengendalian diri, dengan kehidupan yang tanpa kekerasan dan tidak menyakiti, dengan cinta kasih dan belas kasih.”

Sutta ini berkaitan dengan hubungan antara diri kita dan sesama makhluk hidup, antara individu dan masyarakat. Sutta ini menyimpulkan suatu cara singkat perlakuan Buddhis terhadap masalah etika individu dan masyarakat, terhadap egoisme dan altruisme [sifat mementingkan kepentingan orang lain]. Intisari dari hal ini terkandung dalam dua kalimat singkat:

“Dengan melindungi diri sendiri, seseorang melindungi orang lain” (Attanam rakkhanto param rakkhati.)

“Dengan melindungi orang lain, seseorang melindungi diri sendiri” (Param rakkhanto attanam rakkhati.)

Dua kalimat ini saling melengkapi dan seharusnya tidak diambil atau dikutip secara terpisah. Saat ini, ketika pelayanan sosial sangat ditekankan, orang-orang mungkin berusaha mendukung gagasan mereka dengan mengutip hanya kalimat kedua. Tetapi kutipan yang satu sisi demikian akan salah mengartikan sudut pandang Sang Buddha. Harus diingat bahwa dalam kisah kita Sang Buddha dengan jelas menyetujui kata-kata sang murid, bahwa seseorang harus pertama kali memperhatikan dengan hati-hati langkah diri sendiri jika ia berharap untuk melindungi orang lain dari bahaya. Ia yang dirinya sendiri tenggelam dalam lumpur tidak dapat menolong orang lain keluar dari lumpur tersebut. Dalam pengertian itu, perlindungan diri membentuk landasan yang sangat diperlukan untuk perlindungan dan bantuan kepada orang lain. Tetapi perlindungan diri bukanlah perlindungan yang mementingkan diri sendiri. Ini adalah pengendalian diri, pengembangan diri secara spiritual dan etis.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23270.msg421824.html#msg421824
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline liuyiusin

  • Teman
  • **
  • Posts: 53
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #20 on: 03 December 2012, 07:51:37 AM »
sudah pernah, dan ternyata biasa2 aja
tidak sedramatis yang anda promosi

perbuatan baik menurut urutan adalah
1. latihan konsentrasi pikiran (bhavana).
2. latihan sila.
3. berdana.

Saya agak heran kok ada yang bisa kepikiran kalo mengajak orang agar terpanggil membantu sesama bisa dianggap promosi ? Edan juga. Kepikir juga enggak toh. Semuakan terserah masing-masing aja. Tiap individu memiliki karakter masing-masing. Ada yang bebal, keras hati, kurang sosial, iri atau tidak berhati nurani. Ada yang melankolis, lebih sensitif dsb. Kalo mau dan sanggup, bagus sekali. Kalo gak sanggup atau gak terpanggil, juga ok.

Kenyataan duniawi memang banyak sekali kasus yang sangat dramatis dan memilukan. Mau keperihan mereka karena takdir karma mereka atau bukan, itu urusan mereka dengan "Tuhan". Urusan saya sih, kalo sanggup membantu. Jika tidak bisa tuntas, paling tidak bisa meringankanlah.

Mengenai perbuatan baik menurut aturan, saya angkat topi anda bisa hapal. Tapi masak sih semua harus berurutan menurut "buku" 1,2,3 ? Kayak robot gitu. Untuk apa otak dan hati nurani-nya ? Apa gak ada sensor motion untuk nilai apa yang diajarkan udah pasti bener ? Apa gak kepikir apa masih sesuai zaman atau kondisi ? Tapi sekali lagi terserah setiap orang kalo anggap semua yang ditulis/diajarkan pasti bener dan gak boleh direvisi. Tiap orang berbeda.

Bagi yang selalu hapal tanpa bertanya, ini ada kutipan. Google aja jika mau cari tahu siapa yang mengatakannya :

“Ragukan semuanya. Temukan Cahaya anda sendiri. Jalan bukanlah dilangit bukan pula ditempat lainnya. Jalan adalah di hati. Rahasia spiritual sebenarnya adalah untuk menghapus semua ide, semua konsep, agar Kebenaran memiliki kesempatan untuk menembus, untuk mengungkapkan Dirinya sendiri”





Offline liuyiusin

  • Teman
  • **
  • Posts: 53
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #21 on: 03 December 2012, 07:54:02 AM »
“Dengan melindungi diri sendiri, seseorang melindungi orang lain” (Attanam rakkhanto param rakkhati.)

“Dengan melindungi orang lain, seseorang melindungi diri sendiri” (Param rakkhanto attanam rakkhati.)

Thanks. 

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #22 on: 03 December 2012, 08:27:31 AM »
Oh ternyata usin ini orang bertuhan toh. Pantes aja.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #23 on: 03 December 2012, 08:49:20 AM »
Oh ternyata usin ini orang bertuhan toh. Pantes aja.

belum tentu bro, baiknya di konfirmasikan dulu.
kan tuh ada pake tanda petiknya  ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #24 on: 03 December 2012, 09:36:29 AM »
belum tentu bro, baiknya di konfirmasikan dulu.
kan tuh ada pake tanda petiknya  ;D
menurut aye sih pastinya agama buddha bertuhan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #25 on: 03 December 2012, 03:39:16 PM »
menurut aye sih pastinya agama buddha bertuhan.

ini gue setuju
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #26 on: 03 December 2012, 03:41:13 PM »
menurut aye sih pastinya agama buddha bertuhan.

ohhh... i see

belakangan di fesbuk saya jumpa banyak yang sejenis  ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #27 on: 03 December 2012, 03:44:18 PM »
atau agama Buddha berkitab hati nurani

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #28 on: 03 December 2012, 03:47:29 PM »
atau agama Buddha berkitab hati nurani

yang itu di luar konteks boss..
yang berkitab hati nurani kan memang dah mereka akui sendiri bukan bagian dari buddhisme, cuman masih numpang/nebeng nama saja.

nah yang buddhis bertuhan ini lain, bahkan ada yang ngakunya udah Upasaka/upasika.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Berbagi Cerita Menarik Dari Taiwan
« Reply #29 on: 03 December 2012, 03:50:24 PM »
Saya agak heran kok ada yang bisa kepikiran kalo mengajak orang agar terpanggil membantu sesama bisa dianggap promosi ? Edan juga. Kepikir juga enggak toh. Semuakan terserah masing-masing aja. Tiap individu memiliki karakter masing-masing. Ada yang bebal, keras hati, kurang sosial, iri atau tidak berhati nurani. Ada yang melankolis, lebih sensitif dsb. Kalo mau dan sanggup, bagus sekali. Kalo gak sanggup atau gak terpanggil, juga ok.

kalau begitu jangan mencela orang yang bermeditasi
karena orang yang latihan meditasi belum tentu lebih buruk dari pada berdana, bahkan bisa lebih baik hasilnya.

Quote
Kenyataan duniawi memang banyak sekali kasus yang sangat dramatis dan memilukan. Mau keperihan mereka karena takdir karma mereka atau bukan, itu urusan mereka dengan "Tuhan". Urusan saya sih, kalo sanggup membantu. Jika tidak bisa tuntas, paling tidak bisa meringankanlah.

jadi anda masih punya 'tuhan' toh !  ^-^

Quote
Mengenai perbuatan baik menurut aturan, saya angkat topi anda bisa hapal. Tapi masak sih semua harus berurutan menurut "buku" 1,2,3 ? Kayak robot gitu. Untuk apa otak dan hati nurani-nya ? Apa gak ada sensor motion untuk nilai apa yang diajarkan udah pasti bener ? Apa gak kepikir apa masih sesuai zaman atau kondisi ? Tapi sekali lagi terserah setiap orang kalo anggap semua yang ditulis/diajarkan pasti bener dan gak boleh direvisi. Tiap orang berbeda.

betul sekali, kapasitas batin kamu dan saya memang berbeda  :)

Quote
Bagi yang selalu hapal tanpa bertanya, ini ada kutipan. Google aja jika mau cari tahu siapa yang mengatakannya :

“Ragukan semuanya. Temukan Cahaya anda sendiri. Jalan bukanlah dilangit bukan pula ditempat lainnya. Jalan adalah di hati. Rahasia spiritual sebenarnya adalah untuk menghapus semua ide, semua konsep, agar Kebenaran memiliki kesempatan untuk menembus, untuk mengungkapkan Dirinya sendiri”

siapa yang mengatakannya ? mahluk tuhan atau mahluk lainnya !  :))
« Last Edit: 03 December 2012, 03:55:02 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything