//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal  (Read 44352 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hariyanto_sio

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: -5
haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii adikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk meiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492

Tulisan yang ambigu. :) Jika Anda pernah membuktikan pernyataan Anda di atas silakan bicara, jika tidak orang akan memulti-interpretasikan apa yang Anda tulis.

Bagi saya semua percuma, karena karma yang bekerja. Obat (dokter maupun herbalis), baca paritta, liam keng, mantera tertentu, air suci tertentu, jampi-jampi, minyak urap, dsb... semua hanya faktor luar yang dilihat makhluk awam. Yang sebenarnya adalah karma dari makhluk yang bersangkutan. Semua metode pengobatan duniawi adalah sunya karena bukan faktor penentu satu-satunya.

Saya pribadi sering berurusan dengan hal-hal demikian, dan semua perangkat spiritual tersebut (mantera, paritta, doa, dlsb) tidak akan berguna bila dihadapkan pada kasus dimana karma orang tersebut berat. Makhluk halus yang didoakan pun demikian, tidak mempan bila memang sebab-sebab karmanya tidak mendukung upaya yang sedang kita lakukan tersebut (pelimpahan, pemindahan, pengusiran, dsb).

Jika ada seseorang meyakini benar-benar bahwa paritta dan semua perangkat spiritual tersebut bekerja, berarti mungkin ia sudah mengabaikan perbuatan yang pernah ia lakukan, dan berpendapat bahwa ritual bisa menyelamatkan dia atau makhluk lain. Padahal Buddha sendiri menekankan pada perbuatan (baik dan nyata) bukan percaya bahwa ritual (termasuk baca doa/paritta) bisa menyelamatkan seseorang atau suatu makhluk.

Demikian semoga jelas. Semoga semua berbahagia.  _/\_

Offline urban888

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 134
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Kebetulan terjerumus ke DC
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_



Lebih baik punya 1 sahabat daripada 1000 teman lebih baik punya 1000 teman daripada 1 musuh

Offline urban888

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 134
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Kebetulan terjerumus ke DC
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

Permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? Last questions: jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_
Lebih baik punya 1 sahabat daripada 1000 teman lebih baik punya 1000 teman daripada 1 musuh

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
namun sejak ikut Vipassana th.2000 MERUBAH segalanya, dia menjadi orang baru, dan seluruh hari2nya hanya utk menjalankan kebajikan saja. sungguh. Bahkan Bhante Pannavaropun memuji dia sewaktu melepas jenasah nya (malam maisongan).

bisa tolong ceritain lebih jauh ttg Vipassana nya?
thank you

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_

Wah menarik nih.  Ikutan menyimak deh.  ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Kalo prinsip tanpa membaca paritta ini cocok buat dia, untuk orang lain belum tentu.

Satu lagi komen gw,  dari tulisan anda yang gw baca sepertinya dia baru melakukan salah satu dari DANA-SILA-SAMADHI yaitu berdana.   Apakah dia juga rutin menjalankan sila (hingga attasila) dan samadhi ?

Makasih bro Sanjiva,
Dia memang menjalankan Dana - Sila - Samadhi, ketekunan beliau ini luar biasa sekali sampai2 dia tidak memilih berdana hanya untuk kalangan Buddhist saja... ;D

Masalah Samadhi, beliau tekun bermeditasi dan mengikuti kelas2 meditasi (tapi anehnya tetap tidak menyukai Paritta, ini saya ketahui belakangan setelah saya di datangi). Jika anda bertanya Sila, saya sejujurnya TIDAK mengetahui karena kita tidak akan pernah tahu persis 100 proses hati seseorang, bila dia melakukan kebohongan, atau bila dia melakukan pelanggaran sila lainnya, hal ini hanya dia ketahui sendiri.  ;D
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
saya lebih senang merenungkan arti Paritta dari pada hanya membaca.

SETUJU  ;D

hmm, rada2 mencurigakan..

maaf ya, bukan mau menyinggung perasaan anda, karena dia adalah teman karib anda..
tapi sy ragu yang dateng itu bener2 dia..

sy masih kurang jelas apa teman anda itu mengatakan "percuma baca Paritta" atau jelas2 mengatakan "tidak usah/tidak boleh baca Paritta" ?

IMHO sungguh karma buruk menurut sy klo sampe menganjurkan orang yang rajin baca Paritta untuk tidak baca Paritta lagi, berdasarkan pengalaman dia saja.. Apalagi kemudian anda nurut, sungguh sangat disayangkan.. Entah yang dateng itu beneran dia ato mahluk yang memang mau bikin anda ragu2 terhadap Buddhisme..

Baca Paritta saja tentu tidak akan hapus seluruh karma buruk, tapi klo sampe dibilang percuma alias sama sekali ga ada gunanya, kok rada2 gimana gitu ya? Klo bener2 ga ada gunanya, kenapa Sang Buddha sendiri ajarkan bhikkhu2 yang diganggu mahluk halus baca Karaniya Metta Sutta, kenapa ibu hamil memperoleh kemudahan dalam melahirkan setelah Arya Angulimala mengatakan kebenaran yang kemudian dikenal sebagai Angulimala Paritta.

Bahwa ternyata pengalaman teman anda yang banyak beramal itu yang ditekankan itu ya bagus sih, tapi bukan berarti terus jadi percuma baca Paritta. Sayang sekali klo sampe anda terus berhenti karena hal ini.. Ya beramal bisa diteruskan, baca Paritta juga. Memang di mana jahat dan ruginya sih baca paritta?

Makasih bro Wolvie,
Jika anda ragu, tidak apa2, karena ini khan pengalaman saya pribadi, tapi saya berbagi disini karena siapa tahu akan memberi manfaat. Kita yang sehat walafiat spt ini sangat mustahil melihat 2 dunia sekaligus dengan mata telanjang, apa2 saja vipaka kamma kita, selama hidup ini kita telah banyak menumpuk Akusala kamma, nah melalui bantuan dari mereka yang sedang menjelang ajal menjemput inilah yang dapat melihat dunia itu dengan jelas, kemana mereka akan dilahirkan KELAK.

Pesan dia adalah "PERCUMA baca Paritta yang penting perbuatan selama hidup" jadi ini yang menjadi pertimbangan saya, bahwa saya percuma saja membaca ribuan paritta jika saya masih melakukan Akusala Kamma, begitu. Keputusan saya berhenti membaca paritta karena saya tahu persis DIRI saya, tentu anda jika jujur terhadap diri anda maka anda akan paham seperti apa diri anda, daripada saya membaca ribuan paritta maka lebih baik saya menghentikan semua Akusala Kamma saya seperti yang di sabdakan sang Buddha, lebih baik kita sendiri, dengan menyendiri ini mengurangi kita melakukan Akusala Kamma kita, karena kita tidak menambah setidaknya. Lebih baik lagi dengan melakukan meditasi setiap hari (saya sering bolong, jujur aja).

Masalah baca paritta ini saya masih kadang2 membaca paritta kok...jangan kuatir. hanya tidak seperti dulu lagi. ;D
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
saya setuju sepenuhnya dengan frasa "daripada hanya baca paritta", karena paritta itu memang tidak berguna kalau HANYA dibaca, burung beo pun bisa membaca paritta jika sering2 diperdengarkan padanya, tapi jelas burung beo itu tidak akan mendapat manfaat dari baca paritta itu.

SETUJU bro.... :jempol:
Anda sangat paham dan sejalan pemikirannya dengan saya. ;D
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Yang saya tangkap maksudnya adalah, percuma baca paritta, jika tidak melakukan perbuatan baik.
Dengan ungkapan lain, teori tanpa praktek = nol besar.
Begitu juga sebaliknya, praktek juga baik jika dibarengi dengan teori yang benar.

Benar bro sl99.... ;D
Anda mampu menangkap pesan dia maupun saya secara clear. :jempol:

paritta hanya lah paritta bila hanya di baca saja tanpa ada usaha mengerti tentang Buddha, Dhamma dan Sangha (Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati) juga praktek nya dalam kehidupan sehari hari.

Ketika kita membaca Tisarana, berlindung kepada  Buddha, Dhamma dan Sangha tidak sekedar membaca saja tapi juga menjalankan praktek dhamma (jalan mulia berunsur 8, pancasila, atthasila, memahami dukkha, anicca, anatta, paticasamupada, metta, karuna, muditha, uphekka, dll termasuk juga sutta sutta ajaran Sang Buddha Gautama).

Makanya dia pesannya juga demikian. Percuma baca paritta yang penting perbuatan selama hidup.
Jika telah mampu memahami jalan mulia berunsur 8, pancasila, atthasila, memahami dukkha, anicca, anatta, paticasamupada, metta, karuna, muditha, uphekka, dll termasuk juga sutta sutta ajaran Sang Buddha Gautama, dengan sunguh2 PAHAM maka kita telah menjadi seorang Ariya. ;D
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492

dia Theravada bro Ryu  ;D

haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii adikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk meiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

maaf ya....kalo manggil orang silahkan membuka thread yang lain aja ya.... ;D

Tulisan yang ambigu. :) Jika Anda pernah membuktikan pernyataan Anda di atas silakan bicara, jika tidak orang akan memulti-interpretasikan apa yang Anda tulis.

Bagi saya semua percuma, karena karma yang bekerja. Obat (dokter maupun herbalis), baca paritta, liam keng, mantera tertentu, air suci tertentu, jampi-jampi, minyak urap, dsb... semua hanya faktor luar yang dilihat makhluk awam. Yang sebenarnya adalah karma dari makhluk yang bersangkutan. Semua metode pengobatan duniawi adalah sunya karena bukan faktor penentu satu-satunya.

Saya pribadi sering berurusan dengan hal-hal demikian, dan semua perangkat spiritual tersebut (mantera, paritta, doa, dlsb) tidak akan berguna bila dihadapkan pada kasus dimana karma orang tersebut berat. Makhluk halus yang didoakan pun demikian, tidak mempan bila memang sebab-sebab karmanya tidak mendukung upaya yang sedang kita lakukan tersebut (pelimpahan, pemindahan, pengusiran, dsb).

Jika ada seseorang meyakini benar-benar bahwa paritta dan semua perangkat spiritual tersebut bekerja, berarti mungkin ia sudah mengabaikan perbuatan yang pernah ia lakukan, dan berpendapat bahwa ritual bisa menyelamatkan dia atau makhluk lain. Padahal Buddha sendiri menekankan pada perbuatan (baik dan nyata) bukan percaya bahwa ritual (termasuk baca doa/paritta) bisa menyelamatkan seseorang atau suatu makhluk.

Demikian semoga jelas. Semoga semua berbahagia.  _/\_

Anda paham dengan maksud saya bro Sunya, memang demikianlah yang sebenarnya.  ;D
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_

Makasih bro Urban888,
Disaat itu tidak ada masalah apapun dengan pencernaan saya. ;D
Paritta yang saya lafal dikala itu yg sy pikir mampu membantu si Sakit ya hanya yg saya hafal diluar kepala aja, karena saya baca Paritta memejamkan mata dengan sepenuh hati. Namakaragatha, Saranamkaragatha, Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, Saccakiriyagatha, Ratanasutta, Karaniyametta Sutta, Ettavatta.
 _/\_
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
bisa tolong ceritain lebih jauh ttg Vipassana nya?
thank you

Waktu pertama kali ikut Vipassana Th.2000 di Bandung, di Graha Vipassana.
Dia bahkan pertama kali itu kenal dengan Bhante Djotidhammo (mendut) yang kemudian mengantarkan dia bersama2 ke tempat Vipassana tsb.

Wah menarik nih.  Ikutan menyimak deh.  ::)

Silahkan bro  ;D
I'm an ordinary human only

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Baca pAritta tanpa mengerti arti na
Dan tanpa perenungan = 0
yang benar..?

 

anything