//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta  (Read 44219 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« on: 10 December 2009, 07:20:32 AM »
Apakah yg dimaksud moralitas seorang sotapanna? hayo kita kumpulkan rujukannya.
« Last Edit: 11 December 2009, 06:55:31 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline DNA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 126
  • Reputasi: 23
  • Dhamma Nan Agung
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #1 on: 10 December 2009, 08:50:54 AM »
Penjelasan tentang Sotapanna yang memiliki Sila yang sempurna dapat dilihat di Anguttara Nikaya 3.85:
“Para bhikkhu, lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan yang harus diucap ulang setiap dua minggu, yang dilatih oleh para pria muda yang menginginkan tujuan. Semua peraturan itu tercakup di dalam tiga latihan ini. Apakah yang tiga itu? Latihan dalam moralitas yang lebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi. Inilah tiga latihan yang merangkum lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan itu.
Di sini, Oh para bhikkhu, seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan. Dia melanggar beberapa peraturan latihan minor, dan kemudian memperbaiki diri. Mengapa demikian? Karena, para bhikkhu, memang tidak dikatakan bahwa hal itu tidak memungkinkan baginya. Tetapi mengenai peraturan-peraturan latihan yang amat mendasar, yang sesuai dengan kehidupan suci, di situ moralitasnya stabil dan mantap, dan dia melatih diri dalam peraturan-peraturan latihan yang telah dia ambil. Dengan patahnya tiga belenggu tersebut, dia menjadi Sotapanna, yang tidak lagi mengalami kelahiran kembali di alam yang rendah, yang mantap keberuntungannya, dengan pencerahan sebagai tujuannya.”

Praktek yang sesuai dengan Dhamma lazimnya merujuk pada pelatihan lima kemoralan(Sila). Sedangkan moralitas Ariya yang tercakup dalam Jalan Ariya Berunsur Delapan terdiri dari 3 bagian yakni: Perbuatan/ Tindakan Benar, Perkataan/Ucapan Benar serta Penghidupan/ Mata pencaharian Benar.

Sekarang penjelasan tentang Perbuatan/ Tindakan Benar adalah sebagai berikut :
Ada orang yang tidak menghancurkan kehidupan, dengan kail dan senjata yang
disingkirkan, dia berhati-hati dan baik hati serta berdiam dalam kasih sayang terhadap semua makhluk. (Sila Pertama)
Dia tidak mengambil apa yang tidak diberikan kepadanya dan tidak didorong
oleh niat mencuri barang-barang milik orang lain, baik di desa maupun di hutan. (Sila Kedua)
Dia menghentikan perilaku seksual yang salah dan tidak melakukannya. Dia tidak melakukan hubungan seksual dengan mereka yang berada di bawah perlindungan ayah, ibu... tidak pula dengan mereka yang bertunangan dengan kalungan bunga di lehernya. (Sila Ketiga)

Kemudian penjelasan tentang Perkataan/ Ucapan Benar adalah sebagai berikut :
(Semua unsur–unsur di bawah ini merupakan Sila Keempat)
Ada orang yang telah menghentikan ucapan yang tidak benar dan tidak melakukannya. Ketika dia berada di antara komunitasnya atau di kelompok lain, atau di antara sanak saudara, rekan sekerja, di pengadilan negara, atau ketika dipanggil sebagai saksi dan diminta mengutarakan apa yang diketahuinya, maka bila tahu, dia akan berkata, “Saya tahu; dan bila tidak tahu, dia akan berkata, “Saya tidak tahu”; bila telah
melihat, dia akan berkata, “Saya telah melihat”; dan bila tidak melihat, dia akan berkata, “Saya tidak melihat”. Dia tidak mengucapkan kebohongan yang disengaja, baik demi dirinya sendiri, orang lain, maupun keuntungan materi.
Dia telah menghentikan ucapan yang memecah belah dan tidak melakukannya. Apa yang sudah didengarnya di sini tidak akan dilaporkannya di tempat lain untuk menimbulkan perselisihan di sana; dan apa yang telah didengarnya di sana tidak akan dilaporkannya di sini untuk menimbulkan perselisihan di sini. Dengan demikian dia mempersatukan mereka yang sedang bermusuhan dan mendukung mereka yang bersatu. Kerukunan membuatnya senang, dia bergembira dan bersukacita dalam kerukunan, dan dia mengucapkan kata-kata yang menyebabkan kerukunan.
Dia telah menghentikan ucapan yang kasar dan tidak melakukannya. Kata-katanya lembut, enak didengar, penuh kasih, menghangatkan hati, sopan, dapat diterima banyak orang, menyenangkan banyak orang.
Dia telah menghentikan percakapan yang tidak bermanfaat. Dia berbicara pada saat yang tepat, yang sebenarnya dan tentang hal-hal yang bermanfaat. Dia berbicara tentang Dhamma dan Vinaya dan berbicara dengan cara yang pantas disimak. Pembicaraannya bermanfaat, membantu, pantas dan penuh makna.

Sila yang terakhir (Sila kelima) adalah sebagai berikut :
Menghindari konsumsi arak/ganja/narkoba dan hal-hal lainnya yang mengakibatkan lemahnya kewaspadaan.
Dewasa ini, banyak orang yang meremehkan pelatihan Sila Kelima, terutama dalam hal minum arak, dengan mengatakan asalkan tidak mabuk, tidak menjadi masalah. Tetapi sejauh manakah anda menyadari kadar arak telah mempengaruhi kewaspadaan anda. Sering kita melihat, dari pelanggaran yang di anggap kecil ini, menimbulkan pelanggaran terhadap Sila–Sila yang lainnya.

Selanjutnya penjelasan tentang Penghidupan/ Mata Pencaharian Benar adalah sebagai berikut (Lihatlah Anguttara Nikaya 5.177) :
Menghindari perdagangan senjata
Menghindari perdagangan makhluk hidup
Menghindari perdagangan daging
Menghindari perdagangan benda-benda yang memabukkan
Serta menghindari perdagangan racun

Praktek yang sesuai dengan Dhamma selain pelatihan kemoralan di atas, dapat juga berupa tindakan–tindakan seperti dana, mengembangkan pikiran cinta kasih, tidak dengki, iri hati, cemburu dengan keberhasilan orang lain, tidak serakah, dsbnya.
Pentingnya menjalankan sila sungguh tidak dapat dianggap remeh. Bahkan Anguttara Nikaya 9.20 menyebutkan pahala daripada orang yang menjaga Sila adalah melebihi jenis pemberian (dana) manapun juga. Karena dengan menjaga Sila, kita sesungguhnya telah mempersembahkan dana terbesar bagi kesejahteraan makhluk hidup lain dan diri kita sendiri.
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #2 on: 10 December 2009, 09:21:08 AM »
bro, utk yg AN 3.85 ini ada sumbernya?
Quote
Penjelasan tentang Sotapanna yang memiliki Sila yang sempurna dapat dilihat di Anguttara Nikaya 3.85:
“Para bhikkhu, lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan yang harus diucap ulang setiap dua minggu, yang dilatih oleh para pria muda yang menginginkan tujuan. Semua peraturan itu tercakup di dalam tiga latihan ini. Apakah yang tiga itu? Latihan dalam moralitas yang lebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi. Inilah tiga latihan yang merangkum lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan itu.
Di sini, Oh para bhikkhu, seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan. Dia melanggar beberapa peraturan latihan minor, dan kemudian memperbaiki diri. Mengapa demikian? Karena, para bhikkhu, memang tidak dikatakan bahwa hal itu tidak memungkinkan baginya. Tetapi mengenai peraturan-peraturan latihan yang amat mendasar, yang sesuai dengan kehidupan suci, di situ moralitasnya stabil dan mantap, dan dia melatih diri dalam peraturan-peraturan latihan yang telah dia ambil. Dengan patahnya tiga belenggu tersebut, dia menjadi Sotapanna, yang tidak lagi mengalami kelahiran kembali di alam yang rendah, yang mantap keberuntungannya, dengan pencerahan sebagai tujuannya.”

dari kutipan diatas diketahui bahwa mahir dalam sila tapi bukan "sempurna" tanpa cela.


Quote
Sedangkan moralitas Ariya yang tercakup dalam Jalan Ariya Berunsur Delapan terdiri dari 3 bagian yakni: Perbuatan/ Tindakan Benar, Perkataan/Ucapan Benar serta Penghidupan/ Mata pencaharian Benar.
kalau ini kita bisa lihat juga di magga-vibhanga sutta, CMIIW mapping diatas itu diambil dari berbagai sumber dan dirangkum sendiri. bener nda bro?

Quote from: SN 45.8: Magga-vibhanga Sutta
...
"Dan apakah ucapan benar? Menahan diri untuk berbohong, menahan diri untuk kata-kata yang memecah-belah, menahan diri dari kata-kata kasar, menahan diri dari kata-kata yang tidak perlu: Ini, para bhikkhu, yang disebut ucapan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, perbuatan benar? Menahan diri dari pembunuhan, menahan diri dari pencurian, menahan diri dari hal-hal yang berhubungan dan melakukan kegiatan seksual.: Ini, para bhikkhu, yang disebut perbuatan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? Ada kasus dimana seorang murid dari Yang Mulia, meninggalkan penghidupan tidak jujur, hidup dengan penghidupan benar: Inilah, para bhikkhu, yang disebut penghidupan benar.
...
There is no place like 127.0.0.1

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #3 on: 10 December 2009, 09:56:21 AM »
bro, utk yg AN 3.85 ini ada sumbernya?
Quote
Penjelasan tentang Sotapanna yang memiliki Sila yang sempurna dapat dilihat di Anguttara Nikaya 3.85:
“Para bhikkhu, lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan yang harus diucap ulang setiap dua minggu, yang dilatih oleh para pria muda yang menginginkan tujuan. Semua peraturan itu tercakup di dalam tiga latihan ini. Apakah yang tiga itu? Latihan dalam moralitas yang lebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi. Inilah tiga latihan yang merangkum lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan itu.
Di sini, Oh para bhikkhu, seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan. Dia melanggar beberapa peraturan latihan minor, dan kemudian memperbaiki diri. Mengapa demikian? Karena, para bhikkhu, memang tidak dikatakan bahwa hal itu tidak memungkinkan baginya. Tetapi mengenai peraturan-peraturan latihan yang amat mendasar, yang sesuai dengan kehidupan suci, di situ moralitasnya stabil dan mantap, dan dia melatih diri dalam peraturan-peraturan latihan yang telah dia ambil. Dengan patahnya tiga belenggu tersebut, dia menjadi Sotapanna, yang tidak lagi mengalami kelahiran kembali di alam yang rendah, yang mantap keberuntungannya, dengan pencerahan sebagai tujuannya.”

dari kutipan diatas diketahui bahwa mahir dalam sila tapi bukan "sempurna" tanpa cela.


kalau saya lihat sih, secara lengkap disebutnya : SEPENUHNYA MAHIR di dalam moralitas......

Quote
seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #4 on: 10 December 2009, 10:07:00 AM »
yah sepenuhnya mahir, tapi masih melanggar gitu, jadi tidak bisa dikategorikan sempurna :) tanpa pelanggaran toh
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #5 on: 10 December 2009, 10:09:32 AM »
baca aja sotapattisamyutta

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #6 on: 10 December 2009, 10:18:07 AM »
jgn to the point dunk hehehe... hayo keluarkan...
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #7 on: 10 December 2009, 10:21:58 AM »
semuanya akan terjawab dalam sotapattisamyutta, gue mau posting, tapi maaf... license blm ada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #8 on: 10 December 2009, 10:24:41 AM »
:)) license dah dapet, cuma surat kontrak yg belon jadi.
There is no place like 127.0.0.1

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #9 on: 10 December 2009, 11:00:08 AM »
pake license juga yah? emang siapa yg buat sotapattisamyutta ??
...

Offline DNA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 126
  • Reputasi: 23
  • Dhamma Nan Agung
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #10 on: 10 December 2009, 11:03:43 AM »
yah sepenuhnya mahir, tapi masih melanggar gitu, jadi tidak bisa dikategorikan sempurna :) tanpa pelanggaran toh

bro, utk yg AN 3.85 ini ada sumbernya?
Quote
Penjelasan tentang Sotapanna yang memiliki Sila yang sempurna dapat dilihat di Anguttara Nikaya 3.85:
“Para bhikkhu, lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan yang harus diucap ulang setiap dua minggu, yang dilatih oleh para pria muda yang menginginkan tujuan. Semua peraturan itu tercakup di dalam tiga latihan ini. Apakah yang tiga itu? Latihan dalam moralitas yang lebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi. Inilah tiga latihan yang merangkum lebih dari seratus lima puluh peraturan latihan itu.
Di sini, Oh para bhikkhu, seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan. Dia melanggar beberapa peraturan latihan minor, dan kemudian memperbaiki diri. Mengapa demikian? Karena, para bhikkhu, memang tidak dikatakan bahwa hal itu tidak memungkinkan baginya. Tetapi mengenai peraturan-peraturan latihan yang amat mendasar, yang sesuai dengan kehidupan suci, di situ moralitasnya stabil dan mantap, dan dia melatih diri dalam peraturan-peraturan latihan yang telah dia ambil. Dengan patahnya tiga belenggu tersebut, dia menjadi Sotapanna, yang tidak lagi mengalami kelahiran kembali di alam yang rendah, yang mantap keberuntungannya, dengan pencerahan sebagai tujuannya.”

dari kutipan diatas diketahui bahwa mahir dalam sila tapi bukan "sempurna" tanpa cela.


kalau saya lihat sih, secara lengkap disebutnya : SEPENUHNYA MAHIR di dalam moralitas......

Quote
seorang bhikkhu adalah orang yang sepenuhnya mahir di dalam moralitas, tetapi hanya agak mahir di dalam konsentrasi dan kebijaksanaan.


penjelasan sila tsb saya kutip dari artikel Pemasuk Arus di perpustakaan DC.
http://dhammacitta.org/perpustakaan/stream-entry-pemasuk-arus-sotapanna/
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #11 on: 10 December 2009, 11:09:37 AM »
pake license juga yah? emang siapa yg buat sotapattisamyutta ??
itu bagian dari Samyutta Nikaya yg akan di terbitkan DCPress :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #12 on: 10 December 2009, 11:20:05 AM »
kapan terbitnya :P
...

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #13 on: 10 December 2009, 11:22:19 AM »
bocoran dong.. 8)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sotapanna -> Moralitas
« Reply #14 on: 10 December 2009, 11:37:32 AM »
2010
There is no place like 127.0.0.1