//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tripitaka - Tipitaka  (Read 10911 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Tripitaka - Tipitaka
« on: 26 April 2014, 10:15:36 AM »
teman-teman tlg dong penjelasannya, apa perbedaan antara Tipitaka dan Tripitaka?
kenapa bisa berbeda?
dan mengapa isi Tripitaka ada yang berbeda, misalnya dalam hal makan dalam Tripitaka sangat dianjurkan untuk vegetarian seperti dalam Bhaisajyaguru Sutra, namun dalam Tipitaka hal ini tidak dianjurkan ::)
terimakasih  :)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #1 on: 26 April 2014, 12:46:38 PM »
hal makan daging memang tidak ada dalam patimokkha dan pratimoksha, tapi ada dalam sumpah bodhisatva yg diambil setelah penahbisan.

mungkin yg benar kita perlu membedakan koridor sektenya supaya kgk kecampur2. jadi sah2 saja kalau mau vegetarian karena dia mengikuti sekte yg menganut vegetarian.
There is no place like 127.0.0.1

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #2 on: 26 April 2014, 01:12:27 PM »
Untuk pandangan tentang vegetarian dalam Mahayana, bisa dibaca di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24840.0.html
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #3 on: 26 April 2014, 03:36:26 PM »
hal makan daging memang tidak ada dalam patimokkha dan pratimoksha, tapi ada dalam sumpah bodhisatva yg diambil setelah penahbisan.

mungkin yg benar kita perlu membedakan koridor sektenya supaya kgk kecampur2. jadi sah2 saja kalau mau vegetarian karena dia mengikuti sekte yg menganut vegetarian.

Untuk tripitaka dan tipitaka kenapa bisa berbeda ko?

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #4 on: 26 April 2014, 03:46:13 PM »
Untuk pandangan tentang vegetarian dalam Mahayana, bisa dibaca di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24840.0.html

Maaf mau tanya ko? bagaimana seseorang bisa tidak tahu bahwa daging itu dibuat untuknya? kan kita punya logika
terus sy pernah mendengar seorang pandita mengatakan kita boleh makan daging asalkan kita beli yang udah mati, bukankah dengan membeli yang mati sama aja dengan memancing pembunuhan?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #5 on: 26 April 2014, 10:20:05 PM »
Maaf mau tanya ko? bagaimana seseorang bisa tidak tahu bahwa daging itu dibuat untuknya?
Tentu bisa tahu karena diceritakan sama yg traktir atau yg undang

Quote
kan kita punya logika
terus sy pernah mendengar seorang pandita mengatakan kita boleh makan daging asalkan kita beli yang udah mati, bukankah dengan membeli yang mati sama aja dengan memancing pembunuhan?

Mungkin bro kelvin, boleh riset di pasar selama 1 Minggu, apakah tanpa belanja bangkai Dari pembunuhan mahluk hewan, apakah akan terjadi pengurangan pembunuhan !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #6 on: 27 April 2014, 11:04:02 AM »
Tentu bisa tahu karena diceritakan sama yg traktir atau yg undang

Mungkin bro kelvin, boleh riset di pasar selama 1 Minggu, apakah tanpa belanja bangkai Dari pembunuhan mahluk hewan, apakah akan terjadi pengurangan pembunuhan !

Maaf ko mau tanya apakah ga terlalu naif kita mengatakan tidak boleh membunuh namun kita memakan hasil pembunuhan?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #7 on: 27 April 2014, 05:48:08 PM »
Untuk tripitaka dan tipitaka kenapa bisa berbeda ko?
karena dari sekte yang berbeda. masing2 memiliki interpretasi terhadap ajaran dari sang buddha. karena berbeda mereka berpisah sekte. karena beda interpretasi dan pandangan maka yang dituangkan dalam teks kitab juga jadi berbeda
There is no place like 127.0.0.1

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #8 on: 27 April 2014, 06:24:39 PM »
tipitaka dan tripitaka.. ada bagian2 yang sama..ada bagian2 yg beda...kebanyakan bagian yg berbeda di luar agama sutra, sedangkan isi dari agama sutra hampir mirip..(walau ada dikit perbedaan) dgn sutta nikaya

abidhammanya juga mungkin demikian..
vinaya nya..juga demikian...ada yg sama ada yg beda
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #9 on: 27 April 2014, 06:55:33 PM »
Maaf mau tanya ko? bagaimana seseorang bisa tidak tahu bahwa daging itu dibuat untuknya? kan kita punya logika
terus sy pernah mendengar seorang pandita mengatakan kita boleh makan daging asalkan kita beli yang udah mati, bukankah dengan membeli yang mati sama aja dengan memancing pembunuhan?

Prinsipnya seperti dalam MN 55 Jivaka Sutta (atau versi Sanskrit dalam Dirgha Agama (DA) 43 Jivaka Sutra):

“Jīvaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini

Nah, jika ada yang menganggap tiga syarat tersebut (tidak melihat, tidak mendengar, tidak mencurigai) tidak terpenuhi dalam membeli daging di pasar (karena ia mencurigai pasti daging itu khusus dibunuh untuk para pembeli misalnya), maka sah saja ia tidak memakan daging dan bervegetarian. Tetapi ada juga yang menganggap membeli daging di pasar itu memenuhi tiga syarat karena secara langsung pembeli tidak melihat, mendengar, dan mencurigai hewan tsb dibunuh untuknya, maka boleh dimakan; ini juga tidak salah.

Intinya, terdapat perbedaan interpretasi terhadap ajaran awal tentang makan daging ini di antara aliran-aliran Buddhis yang berkembang kemudian sehingga muncul pandangan yang berbeda antara satu sama lainnya. Mau ikut yang mana kembali kepada diri masing2 karena tidak ada interpretasi yang mutlak benar.
« Last Edit: 27 April 2014, 06:57:06 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #10 on: 27 April 2014, 10:53:21 PM »
karena dari sekte yang berbeda. masing2 memiliki interpretasi terhadap ajaran dari sang buddha. karena berbeda mereka berpisah sekte. karena beda interpretasi dan pandangan maka yang dituangkan dalam teks kitab juga jadi berbeda

Ada yang mengatakan kalau sutra" Mahayana yang ditemukan itu tidak diakui oleh kaum Theravada sehingga terjadi perbedaan, makanya jumlah Tripitaka lebih banyak dari pada Tipitaka, apa itu benar ko?

Offline kelvin19041996

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #11 on: 27 April 2014, 10:55:09 PM »
Prinsipnya seperti dalam MN 55 Jivaka Sutta (atau versi Sanskrit dalam Dirgha Agama (DA) 43 Jivaka Sutra):

“Jīvaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini

Nah, jika ada yang menganggap tiga syarat tersebut (tidak melihat, tidak mendengar, tidak mencurigai) tidak terpenuhi dalam membeli daging di pasar (karena ia mencurigai pasti daging itu khusus dibunuh untuk para pembeli misalnya), maka sah saja ia tidak memakan daging dan bervegetarian. Tetapi ada juga yang menganggap membeli daging di pasar itu memenuhi tiga syarat karena secara langsung pembeli tidak melihat, mendengar, dan mencurigai hewan tsb dibunuh untuknya, maka boleh dimakan; ini juga tidak salah.

Intinya, terdapat perbedaan interpretasi terhadap ajaran awal tentang makan daging ini di antara aliran-aliran Buddhis yang berkembang kemudian sehingga muncul pandangan yang berbeda antara satu sama lainnya. Mau ikut yang mana kembali kepada diri masing2 karena tidak ada interpretasi yang mutlak benar.

Dan apakah Buddha sendiri mengkonsumsi daging ko?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #12 on: 28 April 2014, 07:51:40 AM »
Dan apakah Buddha sendiri mengkonsumsi daging ko?

Menurut sutta2 awal, Sang Buddha tidak vegetarian, misalnya dalam Amagandha Sutta dari Sutta Nipata, ada pertapa vegetarian yang mengkritik Sang Buddha krn makan daging, tetapi dijawab Sang Buddha bahwa sesungguhnya yg penting bukan apa yang dimakan tetapi pengendalian perbuatan, ucapan dan pikiran. Aturan tiga syarat dlm Jivaka Sutta sendiri muncul krn ada kritik dari para Nigantha krn Sang Buddha dan para bhikkhu menerima dana makanan berupa daging. Dalam Mahaparinibbana Sutta dikatakan santapan terakhir Sang Buddha adalah sukaramaddava yang diduga daging babi tetapi tidak dibunuh khusus utk Beliau.

Tentu saja sutra-sutra Mahayana mengatakan Sang Buddha tidak makan daging sama sekali dan menetapkan tiga syarat itu sebagai upaya kausalya bagi mereka yang masih berlatih pada jalan Sravaka (Kearahatan), sedangkan para praktisi jalan Bodhisattva diwajibkan vegetarian untuk mengembangkan Bodhicitta.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #13 on: 28 April 2014, 09:46:57 AM »
mungkin yg benar kita perlu membedakan koridor sektenya supaya kgk kecampur2. jadi sah2 saja kalau mau vegetarian karena dia mengikuti sekte yg menganut vegetarian.
Setuju...

Hal ini sangat perlu dipertegas. Buddhisme ini sudah mengalami banyak perkembangan dan asimilasi dengan kebudayaan setempat dan akibatnya memunculkan banyak sekte. Sekte Mainstream : Theravada, Mahayana, Vajrayana.

Dan kembali lagi ke bro Kelvin ingin mendalami sekte yang mana. Theravada bisa dikatakan tidak ada anjuran dalam vegetarian. Dalam Mahayana / Vajrayana bisa jadi ada anjuran vegetarian. Jadi dari sini saja bisa dilihat bahwa ada perbedaan di masing-masing sekte yang hendaknya kita hargai.

Dan perlu juga diingat di forum ini ada yang mendalami Theravada, ada yang mendalami Mahayana, dsb. Jadi jawaban bisa berbeda2 tergantung pemikiran masing2. Dan jika ingin mencari mana yang paling benar. Bisa dikatakan semua benar. Jika ingin mencari yang paling murni yang ajaran langsung dari Sang Buddha ? Bisa dikatakan tidak ada juga.

Intinya dari postingan saya, ada beberapa hal yang bisa direnungkan :
1. Bro Kelvin ingin mendalami yang mana ? Passionnya di mana ? Jika ingin mendalami Theravada, silakan fokus di Ti Pitaka, jika ingin mendalami Mahayana, silakan dalami di Tri Pitaka. Termasuk juga ajaran vegetarian / tidaknya
2. Jika ingin mencari mana yang paling benar.. mungkin lebih menarik mencari persamaan dari sekte. Bisa lirik2 di thread Buddhisme Awal.

Pesan Moral : Semangka ada yang berdaging buah merah dan kuning. Ada juga yang bentuknya bulat dan kotak. Jika dicari mana semangka yang paling benar apakah merah / kuning, kedua2nya benar2 nyata dan benar2 semangka dan diakui juga sebagai "Semangka". Jadi kadang "lebih manis" untuk melihat persamaan dan membiarkan perbedaan itu sebagai suatu "kekayaan" kultural. Yang tentunya harus sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku ya

Just my 0.02 $ ;D

untuk TS: ShowHide

jika April kemarin baru ultah : Happy Belated B'day ;D


« Last Edit: 28 April 2014, 09:50:56 AM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Tripitaka - Tipitaka
« Reply #14 on: 28 April 2014, 11:24:02 AM »
klo aku pribadi, jika tidak lagi malas meladani seseorg...
aku akan menghindari..kalimat2 berikut..
1. kmu pilih saja ajaran yg cocok buat kmu
2. pilih yang sesuai dgn mu
3. kalimat yg konteksnya kek no 1 or 2...

di saat org berusaha..cari mana yg paling mendekati kebenaran...

klo ibarat buah semangka.. asal jgn salah pilih buah pisang aja ...tp klo kmu cocok jika pisang di sebut semangka..silakan..toh sama2 buah...
asal jgn pilih ayam goreng...tp klo emang cocoknya ayam juga..silakan toh sama2 makanan...

padahal yg di ingin dicari tau mana yg semangka ...
...

 

anything