//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 198081 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #555 on: 28 December 2012, 07:00:37 PM »
:))

Nah, kalau moderator mengubah keputusan (baca: mengikuti opini sang master bahwa pendapat pribadinya adalah sesuai dengan Ajaran Mahayana), dia open-minded. Kalau tetap tidak berubah (baca: tidak sependapat), maka tidak open-minded.

Ayo, lagi donk hiburannya!!  ^:)^

Bukankah itu pernyataan Anda sendiri? Adakah saya pernah menulis demikian?

Teruskanlah hiburannya. Saya gembira jika ada yang coba membodohi, tapi masih kurang lihay. :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #556 on: 28 December 2012, 07:05:19 PM »
Bukankah itu pernyataan Anda sendiri? Adakah saya pernah menulis demikian?

Teruskanlah hiburannya. Saya gembira jika ada yang coba membodohi, tapi masih kurang lihay. :)
:))
Katanya udah ga ada emosi? Kok masih bisa gembira dan meminta hiburan?

Wah... memang belut kelas kambing. Ngibulnya ga konsisten.

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: sunyata BEKERJA...
« Reply #557 on: 28 December 2012, 07:05:29 PM »
Ini sptnya posting curhat.... tapi menjelaskan suatu topik KIIK bukanlah begitu...

apa itu bentuk sejati ?....gunakanlah kata2 yg mudah dimengerti...
bila ada kata2 sulit, maka kata2 tsb dijelaskan dan dijabarkan sebelum digunakan...

jadi janganlah FANATIK...
sunyata ini barang apa ? kenapa dia bisa BEKERJA dalam lingkup ANATTA ? apakah sunyata ini mahluk HIDUP ? atoo gimana ?

bro cumi mungkin yang lebih bisa menjelaskan konsep sunyata, anatta, atau anicca

saya belum mengerti konsep2 itu.

bentuk sejati yang saya maksud disini adalah bentuk fisik yang dapat dilihat dan diraba tapi bersifat tetap.

menurut analisa saya,
adalah benar bahwa bentuk fisik segala benda adalah tidak tetap,
hal ini dapat terjadi antara lain oleh sebab proses metabolisme tubuh (pada makhluk hidup)
disamping itu juga karena adanya gravitasi,
gravitasi menyebabkan setiap benda baik hidup maupun mati berubah bentuk karena menanggung beban berat sendiri yang bersifat kontinyu dan dinamis.
disamping itu ada juga faktor eksternal lain yang dapat menyebabkan perubahan bentukn  seperti pengaruh tekanan dan suhu, dll.

Quote
jadi janganlah FANATIK...
saya rasa tidak ada indikasi fanatisme dalam postingan ini

hahaha.........

« Last Edit: 28 December 2012, 07:07:28 PM by learner »
tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #558 on: 28 December 2012, 07:18:13 PM »
:))
Katanya udah ga ada emosi? Kok masih bisa gembira dan meminta hiburan?

Wah... memang belut kelas kambing. Ngibulnya ga konsisten.

lgnoratio elenchi + argumentum ad hominem?

Tanggapan saya:
Apakah Anda tahu saya benar-benar gembira karena emosi, atau berupa ekspresi kata-kata (alegori)?
Meminta hiburan? Lebih tepat dikatakan mempersilakan Anda meneruskan hiburan (ini Anda sering keliru membaca sesuatu, terlampau tendensius).
Ini kutipannya jika Anda lupa: "Teruskanlah hiburannya."

Jadi bagaimana, setelah berupaya mengalihkan pembicaraan Anda bisa menjawab postingan ini:

Bukankah itu pernyataan Anda sendiri? Adakah saya pernah menulis demikian?

Ini hal esensial, berhubung dari awal Anda selalu menuduh Anda digurui dan dipaksa menerima pendapat saya, sementara saya merasa saya tidak pernah menuliskan satu patah kata pun yang mengindikasikan ke arah sana.

Bagaimana? Bisa memberikan penjelasan?

Ditunggu dan sementara itu semoga Anda bahagia.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #559 on: 28 December 2012, 07:20:46 PM »
Apakah Anda tahu saya benar-benar gembira karena emosi, atau berupa ekspresi kata-kata (alegori)?

Buddha kerap tersenyum atau juga berekspresi lainnya, apakah itu karena emosi?

Mari kita lebih bijak dalam berpendapat dan menarik kesimpulan.

Salam bahagia selalu.  _/\_

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #560 on: 28 December 2012, 08:12:29 PM »
dear all
sebagai selingan,saya postkan 2 sajak yang berjudul egois dan emosi,dengan tujuan untuk dapat bermanfaat bagi semuanya,
karena saya sangat merasakan,thread ini penuh dengan ego dan emosi,saya tidak menyebutkan siapa,tapi harapan saya siapa saja yang tersentuh saat membaca 2 tulisan ini,bisa intropeksi.
saya tidak akan tersinggung bila tulisan ini dianggap sampah,bahkan sebaliknya saya minta maaf telah mengotori.
salam dari Hadi.

                 EGOIS
Egois .....sifat manusia yang selalu menitis,
egois......sifat manusia yang di pengaruhi iblis,
egois......penyakit manusia yang kronis,
egois......penghalang kehidupan harmonis.
 
 
gara gara egois,kawan menjadi lawan,
gara gara egois,insan menjadi hewan,
gara gara egois masa depan tertutup awan,
gara gara egois ,penampilan tidak lagi menawan.
 
 
orang egois tidak mau dibenahi,
orang egois tidak mau dikoreksi,
orang egois tidak mau kompromi,
orang egois tidak mau merugi.
 
 
ingin kurnia tidak mau dicoba,
ingin jaya tidak mau usaha,
ingin dibina tidak mau ditempa,
ingin minta tidak mau berjasa.
 
 
selalu menang! tidak mau mengalah,
selalu senang!tidak mau susah payah,
selalu terpandang! tidak mau dibantah,
selalu ditunjang ! tidak mau melangkah.
 
Hadi Surabaya 15-8-1985

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #561 on: 28 December 2012, 08:14:48 PM »
       EMOSI
Emosi, ada bermacam macam variasi,
emosi,ada yang menutup diri,
emosi,ada yang membuat sangsi,
emosi,ada yang mencaci maki.
 
mengapa emisi?karena gagal dan gagal lagi,
mengapa emosi?karena tersentuh harga diri,
mengapa emosi?karena berjiwa mini,
mengapa emosi?karena rendahnya pribadi.
 
orang yang emosi selalu mengatakan "dia yang mulai",
orang yang emosi selalu mengatakan "demi harga diri:,
orang yang emosi selalu mengatakan "terpaksa aku emosi",
orang yang emosi selalu mengatakan "aku tak tahan lagi".
 
saat emosi iblismu menari-nari,
saat emosi iblismu tertawa geli,
saat emosi iblismu berpesta gizi,
saat emosi iblismu memasang aksi!
 
ingatlah!gara gara emosi rokhanimu terkunci,
ingatlah!gara gara emosi wajahmu tak lagi berseri,
ingatlah!gara gara emosi nilaimu murah sekali.
ingatlah!gara gara emosi Tuhanmu menjauhi.
 
 
surabaya 25-6-1986
Hadi.

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #562 on: 28 December 2012, 08:54:22 PM »
Begini saja, rekan sl99. Pertama saya luruskan, saya bukan mengajar, tapi hanya berbagi pemahaman.

Kedua, saya ada pertanyaan untuk Anda: Jika Anda punya mobil BMW, dan Anda mengatakan terus terang bahwa Anda punya mobil BMW, apakah itu sombong? Lalu apa tolok ukur suatu kesombongan itu?

Terus terang, saya sering menjumpai orang yang sombong (dalam sudut pandang konvensional/awam), tapi bagi saya malah tidak sombong. Bagi saya terkadang mereka hanya mau menunjukkan bahwa mereka memiliki sesuatu, atau bahkan mereka sedikit melebihkannya. Itu saja. Saya melihat sesuatu hanya seperti adanya, tidak membuat kesimpulan tertentu.

Mengajar dengan attitude seperti apa? Rasanya yang berkata-kata kasar dan penuh sindiran bukan saya, mungkin Anda tidak melihatnya?

Mengagungkan ajaran Buddha? Maaf bagi saya malah ajaran Buddha itu sampah (jika Anda sampai mengira saya demikian).

Apakah itu termasuk kata kasar dan menghina? Apakah itu membuat Anda terluka? Sedalam itulah kefanatikan kita diukur (ketika kita melekat berlebihan pada sesuatu).

Maaf, hanya itu yang bisa saya berikan. Tidak ada niat saya menyakiti (ini mungkin Anda tidak percaya, tidak masalah). Salam bahagia untuk Anda, semoga sukses dan sehat sejahtera.  _/\_

Kalau saya mendengar anda mengatakan ajaran buddha itu sampah, dulu sewaktu saya baru euforia dengan dhamma, ya, saya akan marah dan terusik emosi saya.

Tapi karena masa-masa itu sudah berlalu, mau anda bilang sang buddha anjing kudisan pun, gak ngefek buat saya.

Yah, nanti setelah euforia anda terhadap pencapaian yang anda rasa telah anda tembus itu berlalu, maka attitude anda saya jamin akan berubah.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #563 on: 28 December 2012, 08:57:18 PM »
Begini saja, rekan sl99. Pertama saya luruskan, saya bukan mengajar, tapi hanya berbagi pemahaman.

Ciyus merasa bukan mengajar? Miapa?

Om, silahkan baca lagi postingan saudara dari awal.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #564 on: 28 December 2012, 09:08:56 PM »
Back to Topic.

Sebenarnya bila kita bisa menenangkan diri, mengesampingkan persepsi pribadi (ego), kita bisa melihat sifat sunya dari yang terjadi disini.

Kita akan melihat satu anggota forum (satu ID) sedang memetik buah karmanya mendapat "mosi tidak percaya" serta celaan dari setidaknya tiga ID lain.

Kita juga akan melihat, buah karma dari tiga ID yang masing-masing merasa digurui, merasa dibodohi, juga merasa melihat keangkuhan (lalu bereaksi memicu rasa tidak senang pada vedana-nya).

Jadi (terlepas dari yang dibahas benar atau tidak), sesungguhnya yang terjadi adalah keterkaitan satu dengan yang lain (Paticca Samuppada), memetik buah karma masing-masing.

Apakah ini bisa disadari atau tidak?

Ini berlaku bukan hanya untuk keempat ID tersebut, tapi kepada seluruh kesadaran yang mempersepsikan isi thread/topik diskusi ini. Inilah Pratītyasamutpāda, sebab-musabab saling bergantungan/terkait. :)

Setiap yang terkoneksi disini, memiliki karma beragam; netral, kurang menyenangkan, cukup menyenangkan, sangat tidak menyenangkan, dan sebagainya. Dan terlepas dari topik ini adalah suatu kebenaran mutlak atau bukan, hubungan inter-relasi antara anggota forum inilah wujud karma masing-masing yang berbuah (dilihat dari kesan apa yang didapat dari setiap kata-kata).

:)

Sebenarnya bagi saya lebih menarik bila diskusi seperti ini, membahas dharma dari kejadian sehari-hari, kita mencoba melihat korelasinya dengan teori/doktrin yang kita pelajari (percayai). Ini lebih membawa kemajuan daripada menghafal atau percaya begitu saja. Kita belajar melihat/menilai dari perspektif (sudut pandang) lain, tidak selalu dari sisi saya (ego).

Oke, semoga bermanfaat.

Salam kasih sayang untuk semua. Semoga berbahagia.  _/\_

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #565 on: 28 December 2012, 09:10:45 PM »
lgnoratio elenchi + argumentum ad hominem?

Tanggapan saya:
Apakah Anda tahu saya benar-benar gembira karena emosi, atau berupa ekspresi kata-kata (alegori)?
Meminta hiburan? Lebih tepat dikatakan mempersilakan Anda meneruskan hiburan (ini Anda sering keliru membaca sesuatu, terlampau tendensius).
Ini kutipannya jika Anda lupa: "Teruskanlah hiburannya."

Jadi bagaimana, setelah berupaya mengalihkan pembicaraan Anda bisa menjawab postingan ini:

Ini hal esensial, berhubung dari awal Anda selalu menuduh Anda digurui dan dipaksa menerima pendapat saya, sementara saya merasa saya tidak pernah menuliskan satu patah kata pun yang mengindikasikan ke arah sana.

Bagaimana? Bisa memberikan penjelasan?

Ditunggu dan sementara itu semoga Anda bahagia.  _/\_

Haiyaa... anda benar-benar belut.. wkwkwkwk
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #566 on: 28 December 2012, 09:12:15 PM »
Back to Topic.

Sebenarnya bila kita bisa menenangkan diri, mengesampingkan persepsi pribadi (ego), kita bisa melihat sifat sunya dari yang terjadi disini.

Kita akan melihat satu anggota forum (satu ID) sedang memetik buah karmanya mendapat "mosi tidak percaya" serta celaan dari setidaknya tiga ID lain.

Kita juga akan melihat, buah karma dari tiga ID yang masing-masing merasa digurui, merasa dibodohi, juga merasa melihat keangkuhan (lalu bereaksi memicu rasa tidak senang pada vedana-nya).

Jadi (terlepas dari yang dibahas benar atau tidak), sesungguhnya yang terjadi adalah keterkaitan satu dengan yang lain (Paticca Samuppada), memetik buah karma masing-masing.

Apakah ini bisa disadari atau tidak?

Ini berlaku bukan hanya untuk keempat ID tersebut, tapi kepada seluruh kesadaran yang mempersepsikan isi thread/topik diskusi ini. Inilah Pratītyasamutpāda, sebab-musabab saling bergantungan/terkait. :)

Setiap yang terkoneksi disini, memiliki karma beragam; netral, kurang menyenangkan, cukup menyenangkan, sangat tidak menyenangkan, dan sebagainya. Dan terlepas dari topik ini adalah suatu kebenaran mutlak atau bukan, hubungan inter-relasi antara anggota forum inilah wujud karma masing-masing yang berbuah (dilihat dari kesan apa yang didapat dari setiap kata-kata).

:)

Sebenarnya bagi saya lebih menarik bila diskusi seperti ini, membahas dharma dari kejadian sehari-hari, kita mencoba melihat korelasinya dengan teori/doktrin yang kita pelajari (percayai). Ini lebih membawa kemajuan daripada menghafal atau percaya begitu saja. Kita belajar melihat/menilai dari perspektif (sudut pandang) lain, tidak selalu dari sisi saya (ego).

Oke, semoga bermanfaat.

Salam kasih sayang untuk semua. Semoga berbahagia.  _/\_

Ah kayaknya si om baru belajar abhidhamma nih, makanya pamer
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #567 on: 28 December 2012, 09:15:48 PM »
Kalau saya mendengar anda mengatakan ajaran buddha itu sampah, dulu sewaktu saya baru euforia dengan dhamma, ya, saya akan marah dan terusik emosi saya.

Tapi karena masa-masa itu sudah berlalu, mau anda bilang sang buddha anjing kudisan pun, gak ngefek buat saya.

Yah, nanti setelah euforia anda terhadap pencapaian yang anda rasa telah anda tembus itu berlalu, maka attitude anda saya jamin akan berubah.

Anda siapa bisa menjamin sesuatu? Bagaimana juga Anda tahu saya sedang euforia pencapaian? Saya sendiri pernah menyatakan setidaknya dua kali; tiada yang dicapai, tiada siapa pun yang mencapai. Jadi, apakah Anda sedang bermain dengan persepsi Anda dalam hal ini?

Saya menyayangi Anda, itu yang penting. Semoga ini bisa mengurangi ketidaksenangan Anda terhadap topik ini (atau juga terhadap saya, yang Anda kira ada secara hakiki, yakni orang yang sombong).

Semoga dipahami. Salam sayang untuk Anda, be happy. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #568 on: 28 December 2012, 09:17:10 PM »
Haiyaa... anda benar-benar belut.. wkwkwkwk

Ah kayaknya si om baru belajar abhidhamma nih, makanya pamer

Sadarilah persepsi Anda. Tenangkan pikiran dan lihat sesuatu apa adanya.

Salam.  _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #569 on: 28 December 2012, 09:54:21 PM »
belut ini semakin lucu, dan semakin banyak ngomong malah semakin lucu

*siapkan kopi+snack untuk nonton lawak belut*

master belut, diatas adalah postingnya si sutta-minded banget...
bro Indra telah menterjemahkan berbagai sutta2 Buddhist

bila master belut merasa teori/sutta tidak penting...
inilah orang yg perlu master sampaikan.....

Quote
sunya: Jadi mari kita jadikan Dhammacitta lebih sopan dan beretika, karena rata-rata memang pengikut Buddha toh? Bukan pengikut teori tapi praktisi 'kan?

master belut, apakah konsialiasi I, itu bermanfaat atau tidak ? ;D ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

 

anything