[at] Bro Exam :
misalnya milih jadi bikhhu hidup di biara
di banding kan dengan hidup sbg umat awam tapi meditasi dan giat menanam karma baik
kira-kira beda hasilnya apa ya ?
>> sebelum nya mohon dimaafkan bila jawaban diskusi sy ini berdasarkan sudut pandang pribadi, menurut sy, hidup sebagai seorang Bhikku tidak dapat dibandingkan dengan umat, walaupun umat tersebut bermeditasi dan menanam karma baik atau bahkan jika menjalankan sila yang sama dengan seorang Bhikku, karena seorang Bhikku walaupun belum mencapai Magga dan Phala, adalah anggota Sangha, sedangkan umat, tetaplah umat.
biksu kan gak bisa berdana uang
sedangkan umat awam bisa berdana uang,bangun jalan,bangun wihara, menolong banyak anak yatim
>> Berdana adalah belatih melepas, berdana adalah kerelaan. Walaupun telah menjadi seorang Bhikku, seseorang dpt berlatih melepas dgn kerelaan, contoh : 1. tidak menjadi tersinggung jika di kritik oleh orang lain, 2. memancarkan kasih sayang terhadap semua mahluk, dll. Sebagai umat, umumnya orang berdana dengan harapan, harapan ini tidak salah, tetapi berarti latihan melepasnya tidak 100%.
juga sbg biksu, biasanya kan di hormati, jarang orang kurang menghormati
sementara ujian bagi umat awam masih sering menghadapi hinaan,celaan dalam hidup sehari-hari
bukankah ujian orang awam lebih berat ?
>>’Ujian’ nya sama berat nya, umat dan Bhikku masih manusia, jika belum mencapai Magga dan Phala, masih tergantung pada kondisi.
apakah jalan biksu akan lebih baik ?
apakah artinya orang awam yg meditasi dan melakukan kebajikan besar, tetap di nilai kurang dari biksu ?
how come ?
>>Jika ingin mencapai ‘kebebasan sejati’, menjadi Bhikku adalah jalan yang terbaik. Orang awam yang menjalankan meditasi dan berbuat kebajikan juga baik, tapi tidak dapat dibanding2kan dengan seseorang yang bertekad untuk merealisasi Magga dan Phala di kehidupan sekarang dengan menjadi seorang Bhikku, karena realisasi Magga dan Phala dapat pula di capai oleh umat yang memiliki parami yang cukup, walaupun tidak menjadi Bhikku.
Mohon di maafkan jika ada kata yg kurang berkenan.