//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dhamma itu apa ?  (Read 1713 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sugiharto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Dhamma itu apa ?
« on: 06 December 2017, 10:44:06 AM »
Mohon ijin untuk bertanya, mohon bantuan dari rekan-rekan semua yang saya hormati.
saya masih bingung dengan kata " Dhamma "
mohon di cerahkan .

Semoga semua mahkluk berbahagia  _/\_ _/\_ _/\_

Offline Hanni_Tan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 38
  • Reputasi: 2
  • Everything dependently arising
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #1 on: 06 December 2017, 10:59:15 AM »
Secara sempit artinya ajaran Buddha. Klo secara umum artinya truth/ kebenaran, fenomena2

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #2 on: 06 December 2017, 11:05:33 AM »
Jika menurut kamus, istilah "dhamma" itu memiliki beberapa makna:

1. Kebenaran, kebajikan. Makna umum yang digunakan sehari2, misalnya: "Hidup sesuai dengan dhamma, tidak melakukan adhamma (ketidakbajikan)"

2. Ajaran, doktrin. Digunakan utk menunjuk pd ajaran spiritual tertentu, misalnya Buddha Dhamma (ajaran Sang Buddha). Para guru spiritual pada masa Sang Buddha (ada 7 org yg terkenal) juga menyebut ajaran mereka masing2 sbg Dhamma.

3. Fenomena. Biasanya digunakan dalam istilah teknis Abhidhamma utk menunjuk pd fenomena berkondisi (bentukan/sankhara/sankhata) dan tidak berkondisi (asankhata). Misalnya: sabbe dhamma anatta (semua fenomena adalah bukan diri)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sugiharto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #3 on: 06 December 2017, 11:17:36 AM »
Jika menurut kamus, istilah "dhamma" itu memiliki beberapa makna:

1. Kebenaran, kebajikan. Makna umum yang digunakan sehari2, misalnya: "Hidup sesuai dengan dhamma, tidak melakukan adhamma (ketidakbajikan)"

2. Ajaran, doktrin. Digunakan utk menunjuk pd ajaran spiritual tertentu, misalnya Buddha Dhamma (ajaran Sang Buddha). Para guru spiritual pada masa Sang Buddha (ada 7 org yg terkenal) juga menyebut ajaran mereka masing2 sbg Dhamma.

3. Fenomena. Biasanya digunakan dalam istilah teknis Abhidhamma utk menunjuk pd fenomena berkondisi (bentukan/sankhara/sankhata) dan tidak berkondisi (asankhata). Misalnya: sabbe dhamma anatta (semua fenomena adalah bukan diri)

terima kasih atas penjelasannya, namun krn saya awam sekali, ada yg saya bold, itu seperti apa ? apa yg dilakukan dan tidak dilakukan ?

terima kasih

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #4 on: 06 December 2017, 11:24:17 AM »
terima kasih atas penjelasannya, namun krn saya awam sekali, ada yg saya bold, itu seperti apa ? apa yg dilakukan dan tidak dilakukan ?

terima kasih

hidup sesuai Dhamma itu pandangan salah.yg benar hidup menjalankan Dhamma.kenapa demikian .
1.Buddha Dhamma mengajarkan anicca sebagai dasar.jangan dulu ngomong dukkha dan anatta.
Termasuk pelaksanaan sila, 5 sila bagi umat biasa. disebut juga puthujana.
Jika anda hidup menyesuaikan diri dgn Dhamma, bagaimana dgn anicca nya .

Belum selesai, silakan jawab dulu.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #5 on: 06 December 2017, 11:37:34 AM »
terima kasih atas penjelasannya, namun krn saya awam sekali, ada yg saya bold, itu seperti apa ? apa yg dilakukan dan tidak dilakukan ?

terima kasih

Dengan menghindari perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran yg tdk baik:

“Para perumah-tangga, terdapat tiga jenis perilaku jasmani yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik. Terdapat empat jenis perilaku ucapan yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik. Terdapat tiga jenis perilaku pikiran yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik.

“Dan bagaimanakah, para perumah-tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik?
(1) Di sini seseorang, dengan meninggalkan pembunuhan makhluk hidup, ia menghindari pembunuhan makhluk hidup, dengan tongkat pemukul dan senjata disingkirkan, lembut dan baik hati, ia berdiam dengan berbelas kasih kepada semua makhluk hidup.
(2) Dengan meninggalkan perbuatan mengambil apa yang tidak diberikan, ia menghindari perbuatan mengambil apa yang tidak diberikan; ia tidak mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri.
(3) Dengan meninggalkan perbuatan salah dalam kenikmatan indria, ia menghindari perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia tidak melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, atau dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik.

“Dan bagaimanakah, para perumah-tangga, empat jenis perilaku ucapan yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik?
(1) Di sini seseorang, dengan meninggalkan kebohongan, menghindari ucapan salah; ketika dipanggil oleh pengadilan, atau dalam suatu pertemuan, atau di depan sanak saudaranya, atau oleh perkumpulannya, atau di depan anggota keluarga kerajaan, dan ditanya sebagai seorang saksi sebagai berikut: ‘Baiklah, tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ tidak mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu,’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat’; ia tidak dengan penuh kesadaran mengatakan kebohongan demi keselamatan dirinya sendiri, atau demi keselamatan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi.
(2) Dengan meninggalkan ucapan fitnah, ia menghindari ucapan fitnah; ia tidak mengulangi di tempat lain apa yang telah ia dengar di sini dengan tujuan untuk memecah-belah orang-orang itu dari orang-orang ini, juga ia tidak mengulangi kepada orang-orang ini apa yang telah ia dengar di tempat lain dengan tujuan untuk memecah-belah orang-orang ini dari orang-orang itu; demikianlah ia adalah seorang yang merukunkan mereka yang terpecah-belah, seorang penganjur persahabatan, yang menikmati kerukunan, bergembira dalam kerukunan, senang dalam kerukunan, pengucap kata-kata yang menciptakan kerukunan.
(3) Dengan meninggalkan ucapan kasar, ia menghindari ucapan kasar; ia mengucapkan kata-kata yang lembut, menyenangkan di telinga, dan indah, ketika masuk dalam batin, sopan, disukai banyak orang dan menyenangkan banyak orang.
(4) Dengan meninggalkan gosip, ia menghindari gosip; ia berbicara pada saat yang tepat, mengatakan apa yang sebenarnya, mengatakan apa yang baik, membicarakan Dhamma dan Disiplin; pada saat yang tepat ia mengucapkan kata-kata yang layak dicatat, yang logis, selayaknya, dan bermanfaat. Ini adalah empat jenis perilaku ucapan yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik.

“Dan bagaimanakah, para perumah-tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik?
(1) Di sini seseorang tidak bersifat tamak; ia tidak tamak pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’
(2) Pikirannya tanpa permusuhan dan ia memiliki kehendak yang bebas dari kebencian sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini bebas dari permusuhan, penderitaan, dan ketakutan! Semoga mereka hidup berbahagia!’
(3) Ia memiliki pandangan benar, penglihatan yang tidak menyimpang, sebagai berikut: ‘Ada yang diberikan, ada yang dipersembahkan, ada yang dikorbankan; ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; ada dunia ini, ada dunia lain; ada ibu, ada ayah; ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang sesuai dengan Dhamma, perilaku yang baik.
Jadi, para perumah-tangga, adalah dengan alasan perilaku yang sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku yang baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam bahagia, bahkan di alam surga.

~ MN 41
« Last Edit: 06 December 2017, 11:50:25 AM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sugiharto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhamma itu apa ?
« Reply #6 on: 06 December 2017, 12:20:06 PM »
terima kash kepada semuanya sudah membantu,  saya mengerti dan sangat jelas apa itu " Dhamma ".
Sangat indah jika semua bisa melakukannya.
hal ini sangat membantu saya, saya doakan semua rekan2 " Semoga Bahagia "
 _/\_ _/\_ _/\_

 

anything