Sebetulnya diklarifikasi, sayembaranya belum mulai. Tapi tidak apa.
[bel mode]Iya, kalau semua dipukul rata, tidak diklasifikasi berdasarkan niat, berarti bro hendrako mengatakan Buddha ajak Nanda ajep-ajep 'kan? Selain itu berarti bro mengatakan Buddha & Sangha mengemis di jalanan (dan masih banyak lagi kasus yang bisa di-belut-in nih) [/bel mode]
Sebetulnya mudah dilihat mana yang belut bro.... Sekarang saya tanya kepada anda:
Apakah Sang Buddha membenarkan seseorang membunuh ayah dan/atau ibunya...?
Sesuai dengan argumen anda berikut ini...?
"
Mātaraṃ pitaraṃ hantvā, rājāno dve ca khattiye;
Raṭṭhaṃ sānucaraṃ hantvā, anīgho yāti brāhmaṇo.
Membunuh ayah dan ibu, dua raja khattiya;
Menghancurkan kerajaan beserta penduduknya, Brahmana sejati berjalan tak tergoyahkan
Mātaraṃ pitaraṃ hantvā, rājāno dve ca sotthiye;
Veyagghapañcamaṃ hantvā, anīgho yāti brāhmaṇo.
Membunuh ayah dan ibu, dua raja makmur;
Membunuh harimau, Brahmana sejati berjalan tak tergoyahkan"
Saya ulangi pertanyaan saya,
apakah Sang Buddha membenarkan untuk membunuh ayah dan/atau ibu...?Apakah ini bisa dijadikan dasar pembenaran anda...?