//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka  (Read 76883 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #225 on: 14 April 2011, 08:54:45 AM »
Samanera yang saya hormati,   ^:)^ Bila cerita Jataka ini boleh dijadikan pembenaran maka saya juga mau menuntut bro Kainyn dan  bro Indra:

"Di masa lampau suatu ketika ada seorang ahli gulat datang ke kota tempat Bodhisatta berada, karena ia merasa hebat lalu ia menantang seisi kota, tak ada yang sanggup mengalahkannya. Kemudian teman-teman meminta Bodhisatta untuk bertanding melawan ahli gulat tersebut (karena beliau adalah yang terkuat di kota tersebut). Bodhisatta dalam pergulatan tersebut kemudian mematahkan punggung pegulat tersebut untuk memberi pelajaran. So.... 20 jutakah ini? hehehe....

Mettacittena,   _/\_
1. Kisahnya bukan di Tipitaka, tapi dikomentar. Jataka hanya berisi syair-syair saja.
2. Seandainyapun itu di Tipitaka, maka hanya diceritakan saja perbuatan kejam tersebut, tapi tidak disetujui oleh Buddha.

[belut mode]Dikonfirmasi dulu apakah pakai jurus Argentine Backbreaker atau Pendulum Backbreaker, baru bisa diteliti lebih jauh.[/belut mode]


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #226 on: 14 April 2011, 09:01:45 AM »
saya tunggu membayar atau di bayar   8->
 =))  =))

IMO, sebaiknya Bro Adi Lim segera mencairkan 1jt, pasti reputasi langsung melonjak, biar mbah fabian yg tetap jadi penjahatnya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #227 on: 14 April 2011, 09:15:02 AM »
Dari keseluruhan cerita, Buddha mengatakan Dirinya sebagai penjudi bijaksana di kehidupan lampau bukan karena Beliau tidak menelan dadu, melainkan karena Beliau berhasil memberikan pelajaran ke penjudi yang satunya dengan melukainya melalui racun yang dioleskan di dadu. Sang Buddha juga tidak mengatakan bahwa penjudi tersebut bodoh.

Ok, sekarang lupakan alasan yang berbelit-belit, dan kita kembali kepada pertanyaan yang disayembarakan. Pertanyaan yang disayembarakan adalah siapapun yang menemui pernyataan di dalam Tipitaka yang menyetujui / membenarkan perbuatan yang dengan sengaja melukai atau membunuh makhluk secara fisik akan diberi hadiah.

Syair yang saya kutip adalah PERNYATAAN. Pernyataan ini terdapat dalam TIPITAKA. Pernyataan ini juga MEMBENARKAN PERBUATAN YANG DENGAN SENGAJA MELUKAI MAKHLUK LAIN apalagi dengan adanya kata 'GILA' yang mana merupakan ungkapan suruhan untuk menelan. Ini menunjukkan suatu perbuatan dengan sengaja untuk melukai makhluk lain yang dalam hal ini adalah seorang penjudi jahat (pāpadhuttaka). Sesuai dengan ketentuan pertanyaan yang disayembarakan, semua persyaratan sudah ada.
Samanera, silahkan menuntut hadiah pada bro Fab & bro Adi yang menawarkan untuk umum. Tawaran bro Indra & saya hanya berlaku untuk bro Fab & bro Adi, itupun tidak terbatas pada 1st post, tapi sayembara yang terus ditambah persyaratannya. Karena itulah bro Indra & saya menjanjikan hadiah lebih besar jika bisa 'menangkap belut' (yang sebetulnya adalah tidak mungkin).


gini aja deh, gue double-in, 14 jt untuk masing2 Bro Adi dan mbah Fabian, jika anda berdua bisa menemukan fakta spt topik sayembara. *kita adu ilmu geliat belut*

Tambah 6 juta, jadi 20 masing-masing. *siap dengan jurus belut berkeringat direndam oli*


Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #228 on: 14 April 2011, 09:17:56 AM »
Samanera Dhammasiri yang saya hormati,   ^:)^  Sesuai dengan argumen yang dikemukakan oleh bro Indra, Samanera harus bisa membuktikan dengan apa tabib Jivaka Komarabacca memotong tengkorak kepala pasien (apakah dengan gergaji atau kapak) demikian juga dengan pembedahan perut, pisau bedah buatan mana tabib Jivaka mengoperasi pasien,  karena sesuai argumen bro Indra untuk membuktikan suatu tindak kriminal, selain adanya korban, kita harus memiliki bukti berupa alat yg digunakan dalam tindakan terse-but.

Untuk bro Indra terima kasih atas argumennya... 

Mettacittena,   _/\_
Saya melihat bahwa pihak penyelenggara sayembara ini tidak benar-benar mampu membedakan mana fakta yang berasal dari Tipitaka dan mana yang berasal dari Atthakatha. Terbukti dari fakta yang dikemukakan untuk berargumentasi tidak mencantumkan sumbernya. Lebih dari itu, definisinya selalu diubah-ubah. Saya melihat sikap Batara Indra bukan sebagai sesuatu yang serius tetapi sekedar untuk membuktikan bahwa dia pun bisa menggunakan theory "ell-wrinkle". Karena itu, saya melihat tidak ada keseriusan dalam sayembara ini.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #229 on: 14 April 2011, 09:32:02 AM »
Samanera Dhammasiri yang saya hormati,  ^:)^  Contoh yang paling jelas adalah Jivaka Komarabacca melukai kaki Sang Buddha untuk membuat agar darah mengalir supaya sembuh. Akankah ini juga berlalu untuk memenangkan hadiah ini dari bro kaynin dan bro Indra atau akan dijadikan dasar untuk berbelit...?

Mettacittena,   _/\_
Tentu saja akan digeliat-belut lagi, karena saya memang tidak berniat bertaruh pada hal yang tidak pasti.

[belut mode]Menurut saya kisah itu meragukan karena dalam berbagai Buddhapada (jejak kaki Buddha), tidak ada tanda bekas pisau bedahnya Jivaka tuh.[/belut mode]
« Last Edit: 14 April 2011, 09:33:58 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #230 on: 14 April 2011, 09:35:36 AM »
 :-&
[belut mode]Menurut saya kisah itu meragukan karena dalam berbagai Buddhapada (jejak kaki Buddha), tidak ada tanda bekas pisau bedahnya Jivaka tuh.[/belut mode]


 :-& muncrat =))

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #231 on: 14 April 2011, 09:43:23 AM »
Tetapi kejadian tentang Jivaka Komarabaccha melukai kaki Sang Buddha itu terdapat di mana? Apakah bisa disebutkan sumbernya? Jangan-jangan yang membuat sayembara sendiri belum tahu membedakan mana yang dari Tipitaka dan mana yang dari kitab komentar.

Samanera yang saya hormati,  ^:)^ Kisah tabib Jivaka mengobati Sang Buddha, melakukan operasi kecil terhadap kaki Beliau yang terluka akibat lemparan batu dari Devadatta bukan hanya ada di Atthakata. Silahkan baca di (Vin i.279 f)

Mettacittena,

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #232 on: 14 April 2011, 09:45:57 AM »
Tentu saja akan digeliat-belut lagi, karena saya memang tidak berniat bertaruh pada hal yang tidak pasti.

[belut mode]Menurut saya kisah itu meragukan karena dalam berbagai Buddhapada (jejak kaki Buddha), tidak ada tanda bekas pisau bedahnya Jivaka tuh.[/belut mode]


Jadi heran nih..... Yang disayembarakan adalah untuk mencari PERNYATAAN DALAM TIPITAKA sebagai evidence, tapi kok jadinya malah menyambung minta bukti-bukti lain. Sebenarnya jika yang disayembarakan adalah sekedar "PERNYATAAN', tidaklah penting untuk membuktikan apakah ada bekas pisau bedahnya atau tidak. Juga tidak penting apakah sebuah pernyataan yang dikutip benar-benar terjadi ataukah tidak.  Juga tidak penting apakah pernyataan tersebut disetujui oleh Buddha atau tidak, atau disetujui pihak tertentu atau tidak. Di sini yang dicari adalah pernyataan dalam tipitaka yang membenarkan bla bla...... dan bukan evidences lain...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #233 on: 14 April 2011, 09:58:33 AM »
Jadi heran nih..... Yang disayembarakan adalah untuk mencari PERNYATAAN DALAM TIPITAKA sebagai evidence, tapi kok jadinya malah menyambung minta bukti-bukti lain. Sebenarnya jika yang disayembarakan adalah sekedar "PERNYATAAN', tidaklah penting untuk membuktikan apakah ada bekas pisau bedahnya atau tidak. Juga tidak penting apakah sebuah pernyataan yang dikutip benar-benar terjadi ataukah tidak.  Juga tidak penting apakah pernyataan tersebut disetujui oleh Buddha atau tidak, atau disetujui pihak tertentu atau tidak. Di sini yang dicari adalah pernyataan dalam tipitaka yang membenarkan bla bla...... dan bukan evidences lain...
Betul, namun samanera jangan melupakan esensi 'menangkap belut'.  Kalau straight to the point, membahas hanya yang penting dan relevan dengan topik, tidak melebar, namanya 'menangkap trenggiling', tidak licin karena bersisik, dan tidak berlari cepat atau melompat-lompat. Kalau kita memang sedang main trenggiling dari kemarin saya sudah dapat 6 juta, atau minimal 3 juta (bagi dua dengan Samanera untuk kasus 'keluarkan batu yang tertelan'). 


Spoiler: ShowHide
Sebetulnya saya tahu bro fab mencari penganiayaan makhluk yang dibenarkan oleh Buddha, tapi karena tidak jelas term & condition, maka jadi kacau. Sudah kepalang basah jadi begini, saya pikir lebih baik kita nikmati saja gurauan di sini sambil kita bongkar2 Tipitaka & tambah wawasan juga.



Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #234 on: 14 April 2011, 10:04:58 AM »
pertarungan 5 juta yang sengit~  ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #235 on: 14 April 2011, 10:07:43 AM »
Betul, namun samanera jangan melupakan esensi 'menangkap belut'.  Kalau straight to the point, membahas hanya yang penting dan relevan dengan topik, tidak melebar, namanya 'menangkap trenggiling', tidak licin karena bersisik, dan tidak berlari cepat atau melompat-lompat. Kalau kita memang sedang main trenggiling dari kemarin saya sudah dapat 6 juta, atau minimal 3 juta (bagi dua dengan Samanera untuk kasus 'keluarkan batu yang tertelan').


jadi mana bagian saya? walaupun hanya sbg tim sukses?

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #236 on: 14 April 2011, 10:08:40 AM »
Betul, namun samanera jangan melupakan esensi 'menangkap belut'.  Kalau straight to the point, membahas hanya yang penting dan relevan dengan topik, tidak melebar, namanya 'menangkap trenggiling', tidak licin karena bersisik, dan tidak berlari cepat atau melompat-lompat. Kalau kita memang sedang main trenggiling dari kemarin saya sudah dapat 6 juta, atau minimal 3 juta (bagi dua dengan Samanera untuk kasus 'keluarkan batu yang tertelan'). 


Spoiler: ShowHide
Sebetulnya saya tahu bro fab mencari penganiayaan makhluk yang dibenarkan oleh Buddha, tapi karena tidak jelas term & condition, maka jadi kacau. Sudah kepalang basah jadi begini, saya pikir lebih baik kita nikmati saja gurauan di sini sambil kita bongkar2 Tipitaka & tambah wawasan juga.




Setuju.. hehehe... ;D

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #237 on: 14 April 2011, 10:09:42 AM »
Karena nampaknya postingan teman-teman nampaknya sudah melenceng dari tujuan awal, bahkan pernyataan-pernyataan mulai tak terkendali dan cenderung menjurus pada ad hominem dan ada juga yang disebabkan personal vendetta yang saya kira tak perlu saya ladeni. Maka saya perlu mengulangi spirit dari sayembara yang saya ingin agar diadakan ini:

Pada postingan terdahulu saya telah himbau teman-teman untuk membaca  awal thread, nampaknya tak ada satupun teman-teman yang getol posting disini yang berusaha membaca kembali dengan seksama, padahal saya sudah himbau. Oleh karena itu saya copas kembali:

Teman-teman sekalian, saya ada usul bagaimana bila DC mengadakan sayembara yang terbuka untuk umum, terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia.

Isi sayembaranya adalah sebagai berikut: ........................................................ 
..............................................
Saya bersedia menyumbang Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) bagi mereka yang berhasil menemukan pernyataan yang membenarkan hal itu dalam Tipitaka.

Postingan diatas dibuat karena saya mengharapkan DC untuk menjawab usul saya ini.... Bahkan menambah hadiah.....

Dan saya sudah katakan sebelumnya: Belakangan saya menyadari mengapa postingan-postingan teman-teman ini melenceng dari tujuan awal.

Diatas jelas saya katakan bahwa saya tidak mengatakan sayembara untuk warga DC... Saya mengusulkan sayembara untuk umum.... Dan  mengusulkan kepada DC......

Saya menanggapi karena saya mengira teman-teman tidak terlalu serius.... Ternyata disebabkan salah menginterpretasikan kemudian menjadi sangat serius...

Mettacittena,
« Last Edit: 14 April 2011, 10:13:36 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #238 on: 14 April 2011, 10:12:18 AM »
Karena nampaknya postingan teman-teman nampaknya sudah melenceng dari tujuan awal, bahkan pernyataan-pernyataan mulai tak terkendali dan cenderung menjurus pada ad hominem dan ada juga yang disebabkan personal vendetta yang saya kira tak perlu saya ladeni. Maka saya perlu mengulangi spirit dari sayembara yang saaya ingin agar diadakan ini:

Pada postingan terdahulu saya telah himbau teman-teman untuk membaca  awal thread, nampaknya tak ada satupun teman-teman yang getol posting disini yang berusaha membaca kembali dengan seksama, padahal saya sudah himbau. Oleh karena itu saya copas kembali:

Teman-teman sekalian, saya ada usul bagaimana bila DC mengadakan sayembara yang terbuka untuk umum, terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia.

Isi sayembaranya adalah sebagai berikut: ........................................................ 
..............................................
Saya bersedia menyumbang Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) bagi mereka yang berhasil menemukan pernyataan yang membenarkan hal itu dalam Tipitaka.

Postingan diatas dibuat karena saya mengharapkan DC untuk menjawab usul saya ini.... Bahkan menambah hadiah.....

Dan saya sudah katakan sebelumnya: Belakangan saya menyadari mengapa postingan-postingan teman-teman ini melenceng dari tujuan awal.

Diatas jelas saya katakan bahwa saya tidak mengatakan sayembara untuk warga DC... Saya mengusulkan sayembara untuk umum.... Dan  mengusulkan kepada DC......

Saya menanggapi karena saya mengira teman-teman tidak terlalu serius.... Ternyata disebabkan salah menginterpretasikan kemudian menjadi sangat serius...

Mettacittena,


Ah.. benar juga ya... Jadi hanya usul doang nih.. 

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sayembara mencari kelemahan Tipitaka
« Reply #239 on: 14 April 2011, 10:16:16 AM »
jadi mana bagian saya? walaupun hanya sbg tim sukses?
Yah, komisi 10% deh dari masing2 pemenang :D




 [at]  fabian

Don't take it personally, bro Fab. Ini hanya simulasi saja dan menunjukkan bahwa oleh warga DC saja bisa serusuh ini, apalagi kalau terbuka untuk umum? Seharusnya kalau bro fabian memang baru berniat minta usul saja, dari posting awal sudah dikembalikan lagi ke topik, bukan menyanggah klaim dari member DC yang lain.



 

anything