//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Rahula... mn62 v ea17.1  (Read 3094 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Rahula... mn62 v ea17.1
« on: 31 October 2014, 06:23:57 PM »
Benarkah arhat ketika konsili benar2 penghapal sutta/sutra?

http://suttacentral.net/id/mn62
http://suttacentral.net/en/ea17.1

Jika Ya,
Kenapa nikaya dan agama beda?

ea17.1 berbicara:
- pancakhanda,
- brahmavihara,
- nafas

mn62 berbicara:
- pancakhanda,
- five elements
- brahmavihara,
- nafas

Extra detail mengenai five elements datang dari mana?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #1 on: 04 November 2014, 03:03:53 AM »
mana yg terdistorsi?
kenapa bisa ada distorsi?
500 arhats seharusnya, bisa mencegah distorsi, bagaimana teknis-konsili sebenarnya?

or?
distorsi driven by purposes? what purposes?

disini,
keduanya (baik canon dan agama) menjelaskan event yang sama,
but kenapa, beda output?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #2 on: 04 November 2014, 08:28:16 AM »
Benarkah arhat ketika konsili benar2 penghapal sutta/sutra?

http://suttacentral.net/id/mn62
http://suttacentral.net/en/ea17.1

Jika Ya,
Kenapa nikaya dan agama beda?

ea17.1 berbicara:
- pancakhanda,
- brahmavihara,
- nafas

mn62 berbicara:
- pancakhanda,
- five elements
- brahmavihara,
- nafas

Extra detail mengenai five elements datang dari mana?

berdasarkan teks konsili 1  pengulangan sutta oleh YM Ananda, tp teks2 ini kemudian di tulis jauh pada masa -masa kemudian.

setelah konsili 1.. sutta di hapal oleh bukan hanya para 500 org Arahat tsb...

kemudian..diajarin lg turun temurun...krn memang tidak tertulis acuannya adalah ingatan...

untuk masalah four elements atau five ya?

bisa jd salah 1nya kelupaan... atau salah 1nya kelebihan... hal ini cukup sering terjadi antara nikaya dan agama...

tp untuk mengecek lebih jauh.. antara hub element ini dan perneapasan..harus di cek di Agama sutra..apakah sutra lain menghubungankan teknik pernpasan dgn 4 element atau gak..jika agama sutra konsisten pada sutra2 lain..baru bisa ambil kesimpulan bahwa teknik nya emang berbeda.

jika ingin lebih detail.. cek juga itu ekotara agama versi siapa? dharmagupta? sarvastivada atau mahasamgikha ..(mahayana seh ga punya sutra begini)...atau yg lain..

tp ttg 4 element..ada juga di AN.4.177 yg katanya sepandan dgn http://suttacentral.net/zh/sa465 tp sayangnya mandarin, jika emang iya..maka memang rahula di ajarin juga ttg 4 element... tp apakah bersamaan saat waktu di MN 62..kita ga tau.
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #3 on: 04 November 2014, 10:26:13 AM »
mana yg terdistorsi?
kenapa bisa ada distorsi?
500 arhats seharusnya, bisa mencegah distorsi, bagaimana teknis-konsili sebenarnya?

or?
distorsi driven by purposes? what purposes?

disini,
keduanya (baik canon dan agama) menjelaskan event yang sama,
but kenapa, beda output?

Konsili Pertama terjadi tidak "seindah" yang dikisahkan dalam tradisi-tradisi Buddhis. Menurut teori GIST (General Integrated Sutta Theory) dari Bhikkhu Sujato dalam bukunya A History of Mindfulness, kemungkinan Konsili I hanya mengulang kumpulan sutta-sutta penting yang sekarang kita kenal sebagai Samyutta Nikaya atau Samyukta Agama. Dari perbandingan Samyutta dan Samyukta ini disimpulkan bahwa bagian paling awal adalah Sacca-Samyutta (Satya-Samyukta) di mana kotbah pertamanya adalah Dhammacakkappavattana Sutta [posisi kotbah pertama ini menjadi kotbah ke-11 dalam Sacca-Samyutta Pali karena ada penyisipan satu vagga dari 10 kotbah pada bagian awal Samyutta tsb]. Secara perlahan-lahan dari kumpulan awal Samyutta Nikaya/Samyukta Agama ini dikembangkan kumpulan-kumpulan (nikaya/agama) lain, misalnya Majjhima/Madhyama dibentuk dengan mengambil beberapa bagian dari Samyutta dengan panjang kotbah yang menengah, Digha/Dirgha dibentuk dengan mengambil kotbah-kotbah tentang pelatihan bertahap seperti dalam Silakkhandha-vagga, dan Anguttara/Ekottara dibentuk dengan menyusun kotbah-kotbah yang lebih pendek dalam urutan numeris. Selengkapnya bisa dibaca pada link di atas.
« Last Edit: 04 November 2014, 10:27:44 AM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #4 on: 04 November 2014, 11:08:07 AM »
Yang saya pernah baca, setelah Konsili I ada dibentuk semacam sistem kelompok bhikkhu/bhiksu yang bertugas melestarikan semua yang diulang di Konsili I. Sistem ini membagi berdasarkan format yang kita kenal sekarang: digha/dirgha, majjhima/madhyama, samyutta/samyukta, anguttara/ekottarika, dan khuddaka/ksudraka. Tapi walaupun sudah dibagi begitu, belum ada kesepakatan sutta mana masuk ke nikaya mana, maka bisa dilihat perbedaan komposisinya. Untuk vinaya, dugaan format awalnya adalah bhikkhuvibhanga, bhikkhunivibhanga, dan khandaka.

Sistem redaksi ini dalam tradisi Pali disebut bhanaka, jadi terdapat vinayabhanaka, dighabhanaka, dst. Abhidhamma, karena tahunnya yang sangat belakangan, tidak termasuk dalam sistem bhanaka awal. (Sistem bhanaka terus bertambah tahun demi tahun sampai akhirnya berjumlah 18, mencakup 6 kitab Abhidhamma.) Dighabhanaka memasukkan Abhidhamma ke dalam Khuddaka-PITAKA, dengan literatur lainnya, sementara Majjhimabhanaka menyusun format yang mirip kita kenal sekarang.
---

Dalam mengulang secara lisan, tidak semua bhikkhu seperti (legendanya) Ananda yang bisa mengulang semua persis. Jadi mereka mengingat secara berkelompok dan pakai cara-cara tertentu seperti standarisasi "demikian yang kudengar", diikuti format latar belakang tempat di mana Buddha berdiam, waktunya, siapa lawan bicaranya, dan topiknya apa. Tapi ini juga tidak bisa selalu konsisten sama persis antara satu kelompok dengan lainnya. Antara kelompok dalam tradisi yang sama seperti Dighabhanaka dan Majjhimabhanaka, bisa memiliki cerita yang jauh berbeda misalnya sewaktu konsili pertama, menurut Dighabhanaka Ananda datang terakhir saja, sementara menurut Majjhimabhanaka, tempat duduk Ananda kosong, dan ketika ditanyakan oleh bhikkhu lain, Ananda muncul, yang juga kemunculannya dalam berbeda versi: mendarat dari terbangnya atau membelah bumi dan keluar dari bawah.

Mengingat kondisi demikian, setelah ratusan generasi, adanya perbedaan antara Nikaya dan Agama adalah sangat lumrah.




Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #5 on: 04 November 2014, 12:00:47 PM »
Menurut teori GIST, format kumpulan teks-teks yang dibacakan pada konsili Pertama kemungkinan masih dalam format lama yang disebut anga (ada 9 menurut tradisi Pali atau 12 menurut tradisi Sanskrit, namun ada 3 anga yang dianggap paling awal: sutta, geyya, vyakarana) dan kenyataannya Samyutta awal yang diulang pada konsili I mengandung ketiga anga awal tsb, namun terdapat kecenderungan untuk menyusun ajaran-ajaran dalam format baru (dalam bentuk Nikaya/Agama) saat itu seperti yang disebutkan dalam komentar Vinaya Pali (Samantapāsādika):

"Mengesampingkan ratusan dan ribuan orang bhikkhu yang telah menghafal keseluruhan sembilan aṅga dispensasi tekstual dari Sang Guru, orang-orang biasa, pemasuk arus, yang kembali sekali, yang tidak akan kembali, para Arahat vipassanā-kering, Sesepuh [Mahā Kassapa] mengumpulkan 499 orang bhikkhu yang telah menghafal Tipiṭaka dengan semua pembagian tekstualnya, yang mencapai pembedaan, dengan kekuatan besar, kebanyakan mereka yang termasuk dalam para siswa terkemuka, pemilik tiga realisasi, dst., yang semuanya adalah Arahat.”

Komentar Bhikkhu Sujato tentang hal ini:

Jelasnya kelompok pertama [penghafal 9 anga] tidak disukai dibandingkan dengan yang belakangan [penghafal Tipitaka]; dengan demikian ini menyatakan bahwa kitab sembilan aṅga entah bagaimana lebih rendah daripada Tipiṭaka. Namun ini tersirat dalam tradisi-tradisi: karena mereka berpindah dari aṅga-aṅga menuju Tipiṭaka, mereka pasti tidak puas dengan sistem lama. Bacaan ini menyatakan bahwa Konsili Pertama adalah titik poros untuk perubahan ini, masa ketika sistem Tipiṭaka mulai muncul dalam pengaruhnya yang penting. Walaupun Abhidhamma bukan bagian dari pembacaan, kita dapat setuju dengan dinamika yang disarankan itu. Lagi ini bersesuaian sangat baik dengan kisah Konsili Pertama dalam Vinaya Mūlasarvāstivāda, karena di sana urusan menyusun Saṁyutta Āgama (tiga aṅga pertama GIST) diberikan tempat utama, dan membawa pada penyusunan Āgama-Āgama lain.

Selengkapnya: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.msg452838.html#msg452838
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #6 on: 04 November 2014, 07:51:29 PM »
Untuk MN 62 vs EA 17.1 ini, IMO mungkin ada satu sumber awal yang mendasari kedua sutta ini yang lebih sederhana isinya daripada keduanya (mungkin hanya mengandung perenungan terhadap pancakkhandha dan perhatian pada pernapasan karena keduanya adalah subjek meditasi Buddhis yang paling mendasar yang sering disebutkan dalam sutta-sutta). Sutta awal inilah kemungkinan besar yang diulang dalam konsili I dan kemudian dikembangkan masing-masing aliran. Jika teori GIST dari Bhikkhu Sujato itu benar, maka kemungkinan sutta awal tsb berasal dari kumpulan Anapana-Samyutta/Samyukta atau Khandha-Samyutta/Samyukta awal. Theravada mungkin menambahkan subjek-subjek meditasi lain ke dalamnya sehingga panjang suttanya menjadi agak panjang (menengah) dan memasukkannya ke dalam Majjhima Nikaya, sedangkan Mahasanghika mungkin menambahkan bahan yang hampir sama dan memandang ini lebih cocok dimasukkan ke dalam Ekottara Agama karena pernyataan "perhatian pada pernapasan jika dikembangkan akan bermanfaat besar" dianggap menyatakan satu hal dalam prinsip penomoran Anguttara/Ekottara [Ekottara Agama tempat sutta EA 17.1 ini ditemukan umumnya dianggap berasal dari aliran Mahasanghika].

Karena kita baru mengetahui sutta versi Theravada dan Mahasanghika ini, jika kita bisa mengetahui sutta sejenis dari aliran lain dan membandingkannya, mungkin kita bisa menghipotesiskan seperti apa sutta awalnya, seperti yang dilakukan Bhikkhu Sujato dengan membandingkan 7 teks Satipatthana dari berbagai aliran menghipotesiskan kemungkinan isi Satipatthana Sutta awal.
« Last Edit: 04 November 2014, 07:54:28 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« Reply #7 on: 17 November 2014, 10:26:14 AM »
Benarkah arhat ketika konsili benar2 penghapal sutta/sutra?

http://suttacentral.net/id/mn62
http://suttacentral.net/en/ea17.1

Jika Ya,
Kenapa nikaya dan agama beda?

ea17.1 berbicara:
- pancakhanda,
- brahmavihara,
- nafas

mn62 berbicara:
- pancakhanda,
- five elements
- brahmavihara,
- nafas

Extra detail mengenai five elements datang dari mana?

Mungkin kita perlu menelaah alur sutra/sutta tsb hingga bisa dalam wujudnya sekarang, singkatnya kemungkinan ada error di tengah jalan saat melakukan penerjemahan sutta/sutra . Hal ini bisa saja terjadi mengingat sutra-sutra dalam teks Sanskerta sudah banyak yang hilang, dan kita hanya menikmati hasil terjemahan dari bahasa Mandarin. Begitu juga dengan sutta.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -