//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pengalaman meditasi objek api/lilin  (Read 27484 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Pengalaman meditasi objek api/lilin
« on: 01 February 2008, 08:18:32 PM »
Bro & Sis sekalian, ijinkan saya bercerita pengalaman pribadi... :D

Dulu sewaktu msh muda :p (lebih dari 10 tahun yang lalu) saya pernah mencoba meditasi tanpa bantuan guru, objek yang saya pilih adalah objek api, karena itu saya menggunakan lilin menyala sebagai objeknya... (tapi krn tidak ada bimbingan, saya meditasi dengan mata agak terbuka, dan melihat api lilin scr terus menerus)
Menggunakan buku samasammadhi sebagai pegangan, saya setiap hari memperhatikan (menyadari) setiap perbuatan, ucapan, pikiran, (menjaga sila) dan melatih sikap duduk dalam meditasi...
Setelah menjalani selama kurang lebih satu bulan, perasaan sakit, pegal, kesemutan, bisa diatasi, duduk bermeditasi sudah dapat bertahan hingga 1jam, saya mengalami pengalaman yang tidak terduga...
pertama-tama suara2 yang ada di sekitar mulai terdengar melemah, seperti menjauh hingga hilang.. lilin yang saya lihat pun yang terlihat hanya nyala api nya saja, hingga akhirnya api lilin pun tak terlihat, hanya 'perasaan' terang meliputi ruang..
pada saat itu saya berpikir, dimanakah saya? tetapi krn keinginan untuk meneruskan meditasi, saya menjawab diri sendiri bahwa saya tidak kemana2, dan masih dalam posisi bermeditasi..
tak lama kemudian seakan2 saya tidak memiliki tubuh, saya tidak dapat merasakan tubuh, pikiran menjadi sangat tenang dan sangat terang, hingga saya merasa saya berada dalam ruang tanpa batas yg sangat terang, tapi tidak tahu dr mana asal cahaya nya dan pada saat itu saya merasa seperti melayang ditengah2nya..
saya masih berusaha terus agar tetap dalam kondisi yang sangat indah ini, begitu tenang, lembut, dan ringan, saya sangat sadar, dan pikiran terkonsentrasi..
ketika saya mencoba untuk menyadari tubuh, saya sangat kaget, karena ternyata saya tidak bernafas...
pada saat itu juga saya langsung dapat melihat, mendengar dan merasakan tubuh, tapi jantung saya sangat berdebar selama hampir 5 menit, dan sejak saat itu, saya tidak pernah mengalami hal yang serupa atau pengalaman yg lebih baik sewaktu bermeditasi...

Mungkinkah diantara bro & sis sekalian ada yang pernah mengalami hal yg mirip?
Apakah yg saya alami adalah arah meditasi yang benar atau salah? ( dalam hal ini tentunya meditasi samatha terlepas dari cara saya yg salah dlm bermeditasi, yaitu dgn mata terbuka )
Jika arah saya benar, bagaimanakah caranya agar saya dapat memperoleh kemajuan dimasa depan?

Mohon sharing nya dr bro & sis sekalian...

_/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #1 on: 02 February 2008, 03:44:20 AM »
 _/\_

Kebetulan saya pernah mengunakan kasina (objek) yg sama...

mengenai mata-terbuka ataupun tertutup memang sebaiknya meditasi kita melihat mengunakan pikiran (dengan membayangkan lilin tersebut ketika mata-tertutup)
Akan tetapi...
Mata terbuka juga bukan suatu kesalahan, jikalau anda bisa tetap focus ke lilin dan tidak terpengaruh faktor lain

IMO... Inti dari Samatha adalah "Mengikat" Objek tersebut dalam pikiran...
Walaupun mata-terbuka pikiran juga terkadang susah untuk tetap melihat lilin tanpa pikiran berpergian.
Terkadang pikiran kita ikut terbawa hembusan angin...
Terkadang pikiran kita terbawa bayangan lilin
Terkadang pikiran kita terbawa sumbu lilin...
Padahal... objek kita adalah Api-nya, bukan lilin, bukan sumbu...
(terkecuali memang anda mengunakan keseluruhan lilin + api-nya)

dan mengenai fenomena nafas berhenti diatas...
mungkin nafas anda terlalu halus...
(dan panjang) sehingga susah untuk disadari...
Nafas halus dan panjang ini wajar apabila pikiran sudah mencapai ketenangan

---

Kalau boleh saran...
Sebaiknya kembali lagi ke api...
(api nya doang... bukan lilin... bukan sumbu... bukan pula api yg meliuk2x dihembus angin)

Setelah puas melihat api lilin dengan mata terbuka...
Coba tutup mata sambil tetap memikirkan api tersebut...
Coba tetap melihat api tersebut dalam keadaan mata tertutup...

Jikalau api-lilin tersebut mulai samar-samar (ataupun lupa) coba buka mata kembali...
lalu... kembali menutup mata setelah mengingatnya...

Quote
bagaimanakah caranya agar saya dapat memperoleh kemajuan dimasa depan?
Untuk masalah ini...
Sebaiknya anda melirik Faktor-faktor Jhana...

dari tulisan anda...
saya yakin anda telah merasakan vitaka, vicara, piti, sukha...
dan besar kemungkinan anda juga telah menyadari Ekagatta...

Selanjutnya...
cobalah latih agar anda bisa menguasai faktor-faktor diatas...
cobalah latih agar anda bisa keluar-masuk Jhana sesuka anda...
 _/\_
« Last Edit: 02 February 2008, 03:46:47 AM by Kemenyan »

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #2 on: 08 February 2008, 02:41:48 PM »

Untuk masalah ini...
Sebaiknya anda melirik Faktor-faktor Jhana...

dari tulisan anda...
saya yakin anda telah merasakan vitaka, vicara, piti, sukha...
dan besar kemungkinan anda juga telah menyadari Ekagatta...

Selanjutnya...
cobalah latih agar anda bisa menguasai faktor-faktor diatas...
cobalah latih agar anda bisa keluar-masuk Jhana sesuka anda...


Terima kasih Bro Kemenyan,
_/\_

Bro benar... walaupun tidak terlalu lama pada kondisi itu, (saya tidak menggunakan timer waktu itu) tapi pada saat itu saya dapat merasakan adanya faktor-faktor seperti yang bro katakan.

Tetapi, bagaimanakah cara saya melatih untuk menguasai faktor2 itu?
1. Apakah dengan cara 'membangkitkan' sejak awal meditasi, seolah2 faktor-faktor tersebut muncul? atau
2. Menjadikan faktor-faktor tersebut objek meditasi? atau
3. Melatih dari awal, sehingga faktor-faktor tersebut muncul dgn sendirinya, kemudian kuasai cara/jalan untuk dapat masuk ke kondisi tersebut dgn mudah?

_/\_


Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #3 on: 08 February 2008, 02:58:17 PM »
No.3 jawabannya

bisa lirik lengkapnya http://www.paauk.org/files/knowing_and_seeing_rev_ed.pdf

Smoga bermanfaat.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline BlackDragon

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 154
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • *SADHAKA*
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #4 on: 06 March 2009, 04:03:22 AM »
Bro saya juga sedang membahas pengalaman yg sama dgn bro alami walaupun berbeda tehnik, coba masuk ke http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9267.msg157022#msg157022
Siapa tahu bermanfaat, dan bisa ikut berpendapat.

 _/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

Offline PIERREAN

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -2
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #5 on: 20 July 2009, 02:10:55 PM »
Menggunakan buku samasammadhi sebagai pegangan, saya setiap hari memperhatikan (menyadari) setiap perbuatan, ucapan, pikiran, (menjaga sila) dan melatih sikap duduk dalam meditasi...
Setelah menjalani selama kurang lebih satu bulan, perasaan sakit, pegal, kesemutan, bisa diatasi, duduk bermeditasi sudah dapat bertahan hingga 1jam, saya mengalami pengalaman yang tidak terduga...


wachhhh dlm 1 bln bisa memasuki keadaan pengalaman tak terduga....

saya juga menggunakan buku sammasamadhi....... tapi objek cahaya.... sudah 2 minggu....tp tidak ada kmajuan...
kok susah yachhhh.??????.. membayangkan cahaya dalam pikiran/bathin.....gmn caranya biar bias&cepat???
jadinya melihat bohlam dari bulatan kecil dgn mata terbuka saja.....
sudah datang ke vihara lembang...tapi penerjemah buku bhante sujivo sudah pulang ke thailand & tidak ada biksu yg mengajar meditasi, kecuali nanti 26 desember acara thnan pelatihan meditasi.

mungkin ada yg bisa berbagi pengalaman???? bung kemenyan????
thxxx
« Last Edit: 20 July 2009, 02:14:23 PM by PIERREAN »

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #6 on: 11 March 2010, 09:08:19 PM »
_/\_ ...  Hallo bro & sis sekalian..
Setelah sekian lama tidak berkunjung ke Dhammacitta,
ketika kembali membuka postingan lama.. :-p

 [at]  Bro Pierrean :

Fondasi dari meditasi adalah sila, kesempurnaan sila membawa bathin kepada kondisi ketenangan.
Kondisi bathin ini tidak dapat dibangun dengan cara instant, tapi harus dengan ketekunan dan kesabaran.
Setiap saat bawalah kesadaran luhur, agar selalu hadir dalam setiap pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Koreksi setiap kesalahan, yg akan timbul atau telah timbul di dalam bathin, maupun yang sudah terlanjur menjadi ucapan atau perbuatan, dan bertekadlah untuk tidak mengulangi nya kembali.

Pada saat memulai bermeditasi : bertekadlah untuk berlatih meditasi dengan serius, dengan ber-adithana.
Misalnya : "Lebih baik saya mati saat ini juga daripada melanggar tekad saya; untuk satu jam tidak bergerak dari posisi meditasi ini!"

Kemudian, pada setiap objek meditasi terdapat cara unik agar dapat diangkat menjadi objek bathin, Bro Kemenyan mengistilahkannya dengan 'mengikat'. Hal ini harus ditemukan sendiri, karena setiap orang tidak akan sama.

Saya sarankan Bro menemui seorang guru meditasi, mungkin dengan cara mengikuti latihan meditasi di center2 yang sesuai, yang sekarang sudah cukup ramai di indonesia.

Demikian.. _/\_

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #7 on: 11 March 2010, 10:19:13 PM »
 [at] Aloka: Very interesting experience!

Membaca cerita di atas, ada kemungkinan pengalaman anda semacam piti / kegiuran. Jika pada saat itu, anda mengalami jasmani anda terasa lembut / halus seperti kain sutra atau kapas, ringan, berada pada total rileks bahkan seperti melayang sendiri, sementara pikiran juga begitu terserap pada kondisi itu, terasa bebas tanpa beban meski sekecil apapun, ringan dan penuh kegiuran, maka pengalaman tersebut bisa dikatakan piti. Mengenai nimitta / gambaran batin berupa cahaya tentu karena obyek pertama anda adalh cahaya maka pengaruh itu masih ada ketika mencapai pengalaman tersebut, bahkan meskipun memakai obyek lain, pada saat seseorang mencapai keadaan tersebut, nimitta yang muncul umumnya cahaya.

This is just interpretation!

Offline hariyanto_sio

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: -5
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #8 on: 03 April 2013, 07:00:47 AM »
 _/\_



mau tanya.. buku sammasamadhi itu bisa didownload?


 
_/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #9 on: 03 April 2013, 10:11:36 AM »
^ lebih baik baca sutta-sutta yang berhubungan dengan sammasamadhi

bisa dicoba mendownload Samyutta Nikaya, terutama buku ke 5, Samyutta Ke 56, Sacca Samyutta, cari bagian Samadhi Vagga

http://dhammacitta.org/perpustakaan/samyutta-nikaya-khotbah-khotbah-berkelompok-sang-buddha/
There is no place like 127.0.0.1

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #10 on: 03 April 2013, 11:35:12 AM »
^ lebih baik baca sutta-sutta yang berhubungan dengan sammasamadhi

bisa dicoba mendownload Samyutta Nikaya, terutama buku ke 5, Samyutta Ke 56, Sacca Samyutta, cari bagian Samadhi Vagga

http://dhammacitta.org/perpustakaan/samyutta-nikaya-khotbah-khotbah-berkelompok-sang-buddha/

Setahu gw, sutta2 tsb tidak membahas mengenai meditasi khususnya kasina, sedetail buku Sammasamadhi nya Leungpu Wen Sucinno.

Untuk tahapan dan faktor jhana berikut sensasi dan pengalamannya mungkin bisa juga baca buku Ajahn Brahm berjudul Superpower Mindfulness.  Tapi mungkin pengalaman meditasi setiap orang tidak sama dengan yang ditulis dalam buku itu, apalagi objeknya berbeda2.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hariyanto_sio

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: -5
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #11 on: 03 April 2013, 12:25:57 PM »
^ lebih baik baca sutta-sutta yang berhubungan dengan sammasamadhi

bisa dicoba mendownload Samyutta Nikaya, terutama buku ke 5, Samyutta Ke 56, Sacca Samyutta, cari bagian Samadhi Vagga

http://dhammacitta.org/perpustakaan/samyutta-nikaya-khotbah-khotbah-berkelompok-sang-buddha/



 _/\_

Offline hariyanto_sio

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: -5
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #12 on: 03 April 2013, 12:26:14 PM »
Setahu gw, sutta2 tsb tidak membahas mengenai meditasi khususnya kasina, sedetail buku Sammasamadhi nya Leungpu Wen Sucinno.

Untuk tahapan dan faktor jhana berikut sensasi dan pengalamannya mungkin bisa juga baca buku Ajahn Brahm berjudul Superpower Mindfulness.  Tapi mungkin pengalaman meditasi setiap orang tidak sama dengan yang ditulis dalam buku itu, apalagi objeknya berbeda2.




 _/\_

Offline Che Yong

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #13 on: 04 April 2013, 05:45:39 AM »
^ lebih baik baca sutta-sutta yang berhubungan dengan sammasamadhi

bisa dicoba mendownload Samyutta Nikaya, terutama buku ke 5, Samyutta Ke 56, Sacca Samyutta, cari bagian Samadhi Vagga

http://dhammacitta.org/perpustakaan/samyutta-nikaya-khotbah-khotbah-berkelompok-sang-buddha/
Tq bro  _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #14 on: 04 April 2013, 08:11:38 AM »
Setahu gw, sutta2 tsb tidak membahas mengenai meditasi khususnya kasina, sedetail buku Sammasamadhi nya Leungpu Wen Sucinno.

Untuk tahapan dan faktor jhana berikut sensasi dan pengalamannya mungkin bisa juga baca buku Ajahn Brahm berjudul Superpower Mindfulness.  Tapi mungkin pengalaman meditasi setiap orang tidak sama dengan yang ditulis dalam buku itu, apalagi objeknya berbeda2.
Soal kasina ada disinggung juga tapi tidak sejumlah yang ada di komentary belakangan. itu merupakan perkembangan dan akulturasi dengan kebudayaan meditasi yang ada belakangan yang terbawa dalam komentar2.

Pengalaman setiap orang tidak akan ada yang sama, akan tetapi point2 penting dan utamanya sudah seharusnya diungkapkan dalam banyak sutta oleh sang buddha. Jadi kita cukup stick dengan point2 penting yg sudah dibabarkan oleh sang buddha instead of mencocokan dengan pengalaman2 orang atau senior. Yah jika kebetulan tidak sama, bisa membawa pada titik frustasi, jika kebetulan mirip2 bisa jadi cocologi. Jika sama persis yah bagus. moral of the storynya sih, be yourself :P
There is no place like 127.0.0.1

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #15 on: 20 June 2017, 06:05:55 AM »
Bro & Sis sekalian, ijinkan saya bercerita pengalaman pribadi... :D

Dulu sewaktu msh muda :p (lebih dari 10 tahun yang lalu) saya pernah mencoba meditasi tanpa bantuan guru, objek yang saya pilih adalah objek api, karena itu saya menggunakan lilin menyala sebagai objeknya... (tapi krn tidak ada bimbingan, saya meditasi dengan mata agak terbuka, dan melihat api lilin scr terus menerus)
Menggunakan buku samasammadhi sebagai pegangan, saya setiap hari memperhatikan (menyadari) setiap perbuatan, ucapan, pikiran, (menjaga sila) dan melatih sikap duduk dalam meditasi...
Setelah menjalani selama kurang lebih satu bulan, perasaan sakit, pegal, kesemutan, bisa diatasi, duduk bermeditasi sudah dapat bertahan hingga 1jam, saya mengalami pengalaman yang tidak terduga...
pertama-tama suara2 yang ada di sekitar mulai terdengar melemah, seperti menjauh hingga hilang.. lilin yang saya lihat pun yang terlihat hanya nyala api nya saja, hingga akhirnya api lilin pun tak terlihat, hanya 'perasaan' terang meliputi ruang..
pada saat itu saya berpikir, dimanakah saya? tetapi krn keinginan untuk meneruskan meditasi, saya menjawab diri sendiri bahwa saya tidak kemana2, dan masih dalam posisi bermeditasi..
tak lama kemudian seakan2 saya tidak memiliki tubuh, saya tidak dapat merasakan tubuh, pikiran menjadi sangat tenang dan sangat terang, hingga saya merasa saya berada dalam ruang tanpa batas yg sangat terang, tapi tidak tahu dr mana asal cahaya nya dan pada saat itu saya merasa seperti melayang ditengah2nya..
saya masih berusaha terus agar tetap dalam kondisi yang sangat indah ini, begitu tenang, lembut, dan ringan, saya sangat sadar, dan pikiran terkonsentrasi..
ketika saya mencoba untuk menyadari tubuh, saya sangat kaget, karena ternyata saya tidak bernafas...
pada saat itu juga saya langsung dapat melihat, mendengar dan merasakan tubuh, tapi jantung saya sangat berdebar selama hampir 5 menit, dan sejak saat itu, saya tidak pernah mengalami hal yang serupa atau pengalaman yg lebih baik sewaktu bermeditasi...

Mungkinkah diantara bro & sis sekalian ada yang pernah mengalami hal yg mirip?
Apakah yg saya alami adalah arah meditasi yang benar atau salah? ( dalam hal ini tentunya meditasi samatha terlepas dari cara saya yg salah dlm bermeditasi, yaitu dgn mata terbuka )
Jika arah saya benar, bagaimanakah caranya agar saya dapat memperoleh kemajuan dimasa depan?

Mohon sharing nya dr bro & sis sekalian...

_/\_

baik sekali dan tidak ada yg keliru. yg pasti jika mengulang tdk mampu, jgn ngotot.
ubah obyek meditasi ke yg kasar spt nafas.ubah samatha mdnjadi vipasana,
sebagaimana satipathana sutta.shg tdk mengejar tujuan yg salah.

tidak boleh nyontek bahiya atau malunkyaputta di sutta. mereka memiliki pondasi yg lebih mahir.
kemajuan diperoleh dgn mundur ke obyek yg lebih kasar.jika anda tdk mampu mengulang,
sementara orang lain bisa, itu berarti kalah.sati hancur dan padam.



Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #16 on: 11 October 2017, 02:56:59 PM »
saya juga pernah meditasi api lilin, tapi bentar aja, takut kalau apinya terbang trus rumah gw kebakar. :)) :))
Terakhir gw dapat melihat cahaya permata beryl (merah) cuman gw kegiuran, soalnya indah banget, and gw berhenti karena takut api itu (terbang n bakar rumah emak gw), mungkin gk cocok gw meditasi objek itu.

pengalaman meditasi saya sih seperti ini (gw pakai objek meditasi yang paling sulit, anapanasati): jika nafas semakin kencang (terasa sedikit sesak), itu tandanya meditasi sudah mulai maju, jika pikiran kacau nafas akan sesak, jika pikiran ditenangkan nafas begitu indah, nyaman banget. Karena kita terbiasa mengabaikan nafas sendiri, ketika kita dapat mengikutinya maka kita terasa sesak namun nyatanya itu hanya sebentar  (sekitar satu gigitan semut aja), jika kita fokus kembali (ikuti jalan nafas) nafas akan sangat nyaman. Salah satu faktor kemajuan kayak ne guys (pengalaman gw), panjang kalau diceritakan.
1. tubuh terasa seakan sedang menyamping atau seakan bagian atas seakan tiduran (namun sadar objek ada di tengah/tubuh sedang duduk). disini lo harus mengabaikan hal ini, harus fokus ke objek.
2. muncul piti 'kegiuran' (ini kata para sepuh, udah maju banget). Kegiuran itu gan, banyak yang gak ngerti, kegiuran seperti ini gan, u coba gogok-gosok tangan/kaki lo ke kasur, atau u gosok-gosok ke celana lo (yang tangannya berair tau itu) :))), lo akan dapat sensasi, tu namanya piti 'kegiuran'. Nah, ketika lo bisa dapat itu tanpa lo gosok-gosok, tu meditasi lo da maju, tapi ingat! fokus ke objek.
3. nafas semakin kencang seakan nafas lo dipompa (serius, bukan sekedar kata). Biasanya lo bakalan ketakutan (terutama pemula). semakin lo fokus, nafas akan semakin tenang n nyaman.
4. tubuh lo seakan kosong atau lo seakan beterbangan di angkasa kayak astronot (ini paling susah plus yang paling nyaman)
5. bulu roma naik (gw sekali aja pernah, coz gw kira digelitik hantu :)) :)), langsung buka mata deh)

kira-kira itu yang pernah gw alami, biasanya sekali meditasi dapat di antara satu itu (itu pun susah banget, lucky lucky-an karena gw bukan meditator)

bagi pemula, kendala yang saya alami seperti ini gan:
1. tubuh kerap kali gatal. panyebabnya karena belum terbiasa duduk manis :)) :)) tapi, seminggu da ilang ra, klo lo rutin
2. 5 menit terasa sehari. saran: jangan lihat jam :))gw lihat terus selama berbulan-bulan :)) :))
3. takut hantu  :)) :)) :)) yang ini harus dihilangkan, terlalu banyak nonton tv gan
4. mengharap-harap jadi superman (bisa terbang, ilang, dll) :)) :)) :)) ini masalah besar
5. ngantuk
6. kaki kejang, tubuh kejang. harus rileks gan


gw sejak pertama meditasi sudah meditasi lotus gan, caranya:
1. duduk santai, duduk bersila dengan satu kaki menindih selama 5 menit (gw sekali aja lakukan hal ini)
2. hajar! kaki kedua menindih satu sama lain
3. tahankan risiko (kaki kejang saat lepas/gak lepas makin akittt :'( :'()
4. luruskan kaki (ini hal yang paling menyakitkan setelah meditasi lotus). untuk itu, lakukan tips ini: setelah kedua kaki diluruskan, kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut (bukan di lututnya, tapi bagian atas [paha]). Diletakkan saja, letakkan seakan memegangnya dan sakit pun berkurang

kira-kira begini ra meditasi saya, yang gak maju-maju:)) :)) :)) :)) :))

saya hanya bisa 30 menit (minimal 15 menit) sekali meditasi. Seumur idup gak pernah sejam, sekali pernah 50 menit (lebih), tapi kaki kejang  ^:)^ ^:)^


biasakan rutin meditasi di pagi/sebelum tidur (atau sebelum tidur habis sikat gigi). Ini waktu yang paling tepat untuk umat awam. Bisa 15 menit per hari sudah lumayan gan. Walaupun tidak ada hasil (kyk superman) setidaknya pikiran kita telah dilatih untuk lebih tenang, terutama dalam menghadapi masalah.

Beberapa manfaat yang gw peroleh gan:
1. lebih berpikir logis (takhayul mulai lenyap)
2. badan jadi jarang sakit (bahkan penyakit bisa ilang, terutama sakit kepala)
3. lebih sabar (ketika ada masalah, kita bisa duduk meditasi sambil memikirkan masalah tersebut dengan nyaman)
4. kadang kala, pikiran baik bisa muncul dengan sendirinya (memecahkan masalah keragu-raguan, terutama saat bingung akan Dhamma/tidak paham)
5. menyehatkan tubuh, dll.

manfaat meditasi tidur:
1. tidur siang jadi sebentar (5 menit terasa satu jam)
2. kalau lelah, meditasi tidur walau dilakukan 5 menit hingga 10 menit, dengan sendirinya akan bangun dengan tubuh bugar (5 menit  seakan sejam)
3. begitu bangun, tubuh langsung fresh, dll.

kendala meditasi tidur:
1. sulit dilakukan saat tidur malam (oleh karena itu, latihlah beberapa kali, ketika tubuh Anda lelah, Anda bisa meditasi tidur)
2. tubuh terasa tidak nyaman (pemula).
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline RetjaPentung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Eat Simple - Live Simple - Die Simple
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #17 on: 18 October 2017, 12:02:02 AM »
Dari pengalaman saya, saya sangat yakin bahwa anda sempat masuk dalam faktor jhana Vitaka.
Saya bermeditasi anapanasati, dan pernah mengalami kejadian yang mirip-mirip yang anda rasakan.
Seakan "tersedot" dalam suatu keheningan, semua suara menjadi seperti hanya pada "background", ada tapi tidak kentara dan tidak mengganggu.
Pikiran sangat fokus, indera sangat tajam. Bahkan saya bisa mendengar suara pembicaraan tetangga, yang mana biasanya tidak terdengar.

Pada satu kesempatan retret MMD, pernah saya tanyakan pada Romo Hudoyo, dan menurut pendapat Romo, itu adalah Vitaka.

Vitaka adalah awal dari meditasi yang mendalam, karena Vitaka Dan setelahnya Vicara adalah awal dari Uggaha nimitta.

Namun, setelah mencapai Vitaka, biasanya para pemeditasi akan mengalami stuck alias sulit kembali mencapai vitaka pada sesi-sesi berikutnya.
Hal ini dikarenakan si "aku" terus-terus berekspektasi untuk mengalami hal tersebut lagi.
Pada pengalaman pertama, karena belum pernah mengalami, vitaka dicapai tanpa ada "persiapan", alias batin tidak mengoceh.
Sedangkan pada sesi berikutnya, batin cenderung berceloteh "ini dia"... yang berarti si "aku" yang harus pasif telah ikut campur.
Maka ketika akan memasuki vitaka, celoteh batin "ini dia" memutus konsentrasi dari obyek (walau hanya sepersekian detik).

Ya, its suck!
Tapi memang demikianlah susahnya meditasi.

Lalu bagaimana?
Apakah selamanya tidak akan bisa kembali mencapai tahap vitaka tersebut?
Sulit bukan berarti tidak bisa.

Menurut aku, teruslah berusaha, teruslah bermeditasi dengan durasi sepanjang mungkin.
kadang memang akan membuat kita sebal, duduk berjam-jam tapi koq seakan ga ada hasilnya.
Tetaplah duduk bermeditasi. Walau tidak memasuki vitaka, tidak ada kemajuan, minimal kamu mempertahankan apa yang sudah kamu capai, yakni ketahanan fisik dan mental untuk mampu duduk sekian lama bermeditasi.
Jika kamu kendor, lalu meninggalkan meditasi, kelak bila kamu kembali bermeditasi, kamu akan harus memulai lagi melatih kemampuan untuk duduk sekian lama.

Menurut aku lagi, dengan membiasakan duduk meditasi dan memperpanjang durasi meditasi kita, walau tanpa hasil yang kita "harapkan", lama-lama kita akan mengabaikan harapan kita tersebut. Kita akan terbiasa. Kita tidak lagi berekspektasi, dan mungkin pada satu ketika kita kembali "tersedot" kembali tanpa sempat kita berekspektasi dan berceloteh "ini dia".

BTW, kalau ada retret yang bilang bisa mencapai jhana dalam waktu 7 hari, 10 hari, 1 bulan, gak usah dipercaya.
Meditasi yang memiliki tenggat/target waktu adalah bukan meditasi.
Hanya seorang Dhammiko

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #18 on: 18 October 2017, 09:42:42 AM »
meditasi bisa dicapai dalam 7 hari atau paling cepat 3 minggu kalau jadi petapa.
Umat awam biasanya berpuluhan tahun. Bahkan ada bhikkhu yang butuh 20 tahunan, jadi umat awam harus rutin meditasi.

jika di kehidupan lampau pernah meditasi dan masih kuat, sekali pandang objek akan langsung terserap, jika lebih lemah dari itu, seminggu (7 hari) bisa mencapainya, atau jika lebih lemah dari itu, 3 minggu bisa dicapai. Seperti anak kecil yang berbakat menggambar, nyanyi, ia akan langsung mahir dalam hal demikian, tetapi beberapa perlu latihan yang lama.

Kalau mendengar suara tetangga, itu juga pernah saya alami (suara bisikan), menurut saya itu cuman bunyi suara sekitar saja yang mulai masuk ke telinga karena "kita sudah mulai fokus". Kunci meditasi adalah "pelepasan". Melepaskan semuanya, baik pekerjaan maupun keinginan, terutama lima utas kenikmatan atau dengan kata lain, harus rutin mempelajari 5 rintangan dan persepsi cahaya. Tapi, ya tetap saja, menurut saya, guru meditasi sangat diperlukan
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline RetjaPentung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Eat Simple - Live Simple - Die Simple
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #19 on: 18 October 2017, 06:44:48 PM »
meditasi bisa dicapai dalam 7 hari atau paling cepat 3 minggu kalau jadi petapa.
Umat awam biasanya berpuluhan tahun. Bahkan ada bhikkhu yang butuh 20 tahunan, jadi umat awam harus rutin meditasi.
Setiap pertapa, pada awalnya juga adalah seorag pemula.
Kan seseorang tidak mendadak menjadi pertapa.

BTW, meditasi bukan pencapaian, tetapi adalah "kegiatan".

jika di kehidupan lampau pernah meditasi dan masih kuat, sekali pandang objek akan langsung terserap, jika lebih lemah dari itu, seminggu (7 hari) bisa mencapainya, atau jika lebih lemah dari itu, 3 minggu bisa dicapai. Seperti anak kecil yang berbakat menggambar, nyanyi, ia akan langsung mahir dalam hal demikian, tetapi beberapa perlu latihan yang lama.
Tentu kita tidak bicara soal "simpanan" di kehidupan lalu. Itu sesuatu yang kita tidak bisa ketahui saat ini.
Kita hanya bisa menyimpulkan berdasarkan apa yang terjadi saat ini. Berapa banyak orang yang mampu menggapai samadhi hanya dalam kurun waktu 7 hari, mengingat untuk duduk selama 1 jam saja banyak yang tidak mampu.

Kalau mendengar suara tetangga, itu juga pernah saya alami (suara bisikan), menurut saya itu cuman bunyi suara sekitar saja yang mulai masuk ke telinga karena "kita sudah mulai fokus". Kunci meditasi adalah "pelepasan". Melepaskan semuanya, baik pekerjaan maupun keinginan, terutama lima utas kenikmatan atau dengan kata lain, harus rutin mempelajari 5 rintangan dan persepsi cahaya. Tapi, ya tetap saja, menurut saya, guru meditasi sangat diperlukan

Ketika konsentrasi sudah sangat kuat, pikiran akan sangat terfokus, sehingga segala kebisingan disekitar akan tersingkirkan ke "background".
Suara-suara bising itu ada di sekitar, tapi hanya di latar belakang, tidak mengganggu.
Dalam kondisi seperti ini, seorang pemeditasi tidak lagi menyadari waktu, dan karenanya tidak akan terasa bahwa dia telah duduk bermeditasi selama berjam-jam.


Hanya seorang Dhammiko

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #20 on: 19 October 2017, 09:04:26 AM »
ada sebab ada akibat. karena di kehidupan lampau seseorang prnh meditasi dengan baik, ia akan menggapainya dengan cepat. Kita memang tidak bicara kehidupan lampau, akan tetapi segala sesuatu adalah saling bergantungan, kita membawa hasil kamma lampau masing-masing. Oleh karena itu, jika seseorang tidak mantap dalam meditasi selama 3 minggu, ia harus rutin meditasi. Namun, kalau ia bisa mencapai tidak lebih dari 3 minggu atau sedikit lebih lama (baik pencapain meditasi maupun objek perenungan seperti Buddha, Dhamma, Sangha, perilaku baik, dll.) maka penyebabnya adalah di kelahiran sebelumnya ia sudah fasih dalam meditasi.
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Re: Pengalaman meditasi objek api/lilin
« Reply #21 on: 19 October 2017, 09:08:47 AM »
gw kira cuman gw yang gak mampu duduk sejam, ternyata banyak :)) :))
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.