Mengendalikan Pikiran
Di antara lima alat indera, pikiran adalah tuannya. Karena itu, kamu seharusnya mengendalikan pikiranmu. Pikiran itu lebih mengerikan daripada seekor ular berbisa, binatang buas, perampok besar, ataupun api yang besar.
~ Mahaparinirvana Sutra
Lebih baik menghancurkan tulang-tulang dan jantungmu daripada melakukan kesalahan dengan mengikuti hatimu yang egois. Bukan hanya orang yang secara fisik kuat yang memiliki kekuatan, orang yang menguasai pikirannya sendiri itu lebih kuat darinya. Kalpa-kalpa tak terhitung banyaknya telah dilalui sejak Sang Buddha berjuang menaklukkan pikirannya sendiri. Beliau tak pernah menyerah, dan setelah berusaha dengan tidak mengenal lelah Beliau mencapai Kebuddhaan.
~ Nirvana Sutra
Sifat pikiran adalah murni, tetapi kejahatan adalah debu pada pikiran. Bersihkanlah debu pikiran dengan air kebijaksanaan.
~ Manjusri-pariprikkha Sutra
Kesabaran
Kesabaran adalah hal yang terbaik di dunia; ia adalah cara untuk mendapatkan kepuasan, ia menyamankan kesunyian, ia dihargai para bijaksana, ia merekatkan persahabatan, ia mengkondisikan reputasi yang baik, ia membimbing menuju tercapainya kebebasan, kekuatan, martabat, ia menerangi dunia, ia mengkondisikan tercapainya keterampilan, ia mengatasi kemurungan dan sikap bermusuhan, ia meningkatkan keindahan, ia memuluskan hubungan antar suku bangsa, ia mendatangkan akibat-akibat yang menyenangkan, ia bekerja untuk berbagai kebajikan, panjang umur, dan kehormatan. Kesabaran tidak menyakiti siapa pun dan merupakan Buddha Dharma.
~ Mahasannipata Sutra
Ketekunan
Seorang Bodhisattva harus tekun agar tidak diganggu oleh hawa nafsu, ketidaktahuan, kesombongan, kejengkelan, iri hati, permusuhan, kebencian, godaan, dan sifat tidak tahu malu. Seorang Bodhisattva harus selalu berpikir dengan cara demikian: 'Saya selalu berlatih dengan tekun karena saya tidak ingin menyebabkan penderitaan pada makhluk mana pun, karena saya ingin mengenal semua makhluk dan mengetahui cara mereka dilahirkan dan mati. Saya berlatih dengan tekun karena saya ingin mengenal Buddha Dharma yang sejati, memiliki kebijaksanaan, dan mengetahui bagaimana menggunakan cara yang terampil untuk mendapatkan kebahagiaan Nirvana bagi semua makhluk. Saya berlatih dengan tekun karena saya ingin merasakan penderitaan neraka untuk kepentingan semua makhluk, untuk membuat mereka merealisasikan Pencerahan.'
~ Avatamsaka Sutra