Dear All,
Namo Buddhaya,
Saya baru bergabung hari ini di Forum.
Tanpa bermaksud untuk menggurui sesepuh2 disini..saya rasa topik ini sudah terlampau ribet..
dan berpotensi menimbulkan perselesihan antara 2 (dua) kubu..
1. Pihak yang yakin bahwa Hukum Karma bisa dibuktikan
2. Pihak yang menganggap Hukum Karma tidak bisa dibuktikan.
Baiklah, izinkan saya meluruskan semua yang ada disini sesuai dengan ajaran Sang Buddha.
Semoga semuanya sepakat dengan Poin2 dibawah ini, agar perdebatan tidak lagi diperpanjang:
1. Hukum Kamma = Hukum PERBUATAN.
Tapi ingat, Sang Buddha pernah bersabda: "O Bikhhu..KEHENDAK itulah yang kusebut KAMMA"
Maksud beliau adalah, Perbuatan yang disertai Kehendak itulah Kamma.
Jika kita bawa mobil di jalan raya tanpa sengaja melindas semut, Itu tidak menimbulkan akibat.
Tapi jika kita melihat semut, lalu sengaja datang dan menginjaknya sampai mati. Itu pasti menimbulkan akibat.
***Sampai disini semoga semuanya Sepakat***
2. Tidak ada satupun makhluk didunia ini yang bisa membuktikan kebenaran Ajaran Sang Buddha kecuali ANDA Sendiri.
Tidak akan ada yang bisa membuktikan Surga/Neraka, Kelahiran Kembali, Kelahiran Lampau, Terbentuknya Bumi, Keberadaan/Ketidakberadaan Tuhan, Kehancuran Bumi, dan lain sebagainya.
KECUALI ANDA SENDIRI.
Ingin membuktikan kebenaran Hukum Karma?
CAPAILAH JHANA 1-2-3-4, seperti yang dilakukan Sang Buddha dan Para Arahat.
***Sampai disini semoga semuanya Sepakat***
Kesimpulan:
1. Saya sendiri tidak mampu membuktikan kepada Saudara2 sekalian, karena belum mencapai Jhana.
2. Kalaupun saya sudah mencapai Jhana, mampu melihat masa lampau, masa depan, alam setan, alam raksasa, alam surga, alam neraka, dll, saya tetap gak akan bisa membuktikan kepada orang lain.
3. IRONISnya, Mereka yang merasa Hukum Kamma tidak bisa dibuktikan, namun tidak melakukan sesuatu jerih upaya untuk membuktikannya, itu sama halnya ibarat umat-umat Agama Lain, yang NGOTOT bahwa Tuhan mereka Paling Hebat, umat lain adalah Kafir, -atau- Percaya sosok Tuhan tertentu PASTI MASUK SURGA, maka tidak ada gunanya meneruskan perdebatan terhadap orang-orang demikian.
Jika nanti salah seorang dari kita di forum ini, berhasil mencapai Jhana 1-2-3-4 dan ternyata kebenaran ajaran Sang Buddha itu dirasa omong kosong, silakan buat thread baru untuk menghujat & mencaci..misalnya:
"Capek2 saya meditasi 15 tahun, sudah capai Jhana, tapi semua yang diajarkan Sang Buddha itu gak bener"
Silakan menghujat dan pindah agama lain.
4. Jadi tidak ada gunanya meneruskan perdebatan tentang pembuktian Hukum Kamma ini. Janganlah ngotot berdebat dan meminta pembuktian dari orang lain. Anda sendiri harus berusaha untuk membuktikannya kalau ragu. Namun jika Anda tetap NGOTOT itu gak bisa dibuktikan, tapi tidak mau berusaha, silakan keluar dari ajaran Buddha.
Agama Buddha adalah Agama Kualitas, Bukan KUANTITAS.
Kita tidak butuh Umat Banyak namun cekcok.
Jika ada yang tersinggung, saya mohon maaf.
Sabbe Satta Bhavanthu Sukkhithatta
P.S.
*Ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaan itu sangat berbahaya, bisa menjerumuskan diri sendiri & orang lain.
*Tidak ada gunanya Anda bisa menghafal penuh kitab suci, mulut lancar komat-kamit melafal sutra-sutra sanskrit/pali, semuanya nonsense tanpa dibarengi kebijaksanaan.
*Ibarat musibah Tsunami di Aceh (2004), katakan menelan 242.999 korban jiwa, apakah Anda menuntut pembuktian kamma dari ke-semua 242.999 jiwa?
*Ada yang mati kepalanya bentur tembok, ada yang mati kejepit reruntuhan, ada yang mati karena minum air laut terlalu banyak, ada yg bahkan mayatnya gak ketemu, Apa mau dibuktikan satu persatu kamma buruk yang sudah mereka perbuat di masa lampau? cape de..