//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi Buddhanusati  (Read 44237 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #15 on: 10 October 2014, 02:14:38 AM »
Contoh yg baik
Dari penjelasan diatas
Ya budhanusati ini
Banyak nalar yg tidak sesuai
Dengan teknisnya.
Anda rugi besar
Samadi rusak
Karena salah siapa.
Ya bukan salah siapapun
Ini karena keadaan yg berbeda
Ketika sammasambuddha
Masih ada di dunia.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #16 on: 10 October 2014, 02:20:47 AM »
Untuk aliran murni perumahtangga
Lewati saja posting ini.
Kalau anda nekad
Pasti bingung
Antara saya dan suttanya
Yg dituduh bukan bukan.


Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #17 on: 10 October 2014, 06:20:53 AM »
Pak
Masih ingat dengan ini.
Ada 4 orang samana
Melakukan tapa bisu
Di hari ketiga
Orang pertama berkata
Ingat jangan sampai bersuara
Kemudian
Ssst jangan bersuara
Kemudian
Kamu yg mulai duluan
Kemudian
Hore saya satu satunya yg tidak bersuara.

Ini model yg baik
Bagaimana kegelisahan
Beranak pianak

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #18 on: 10 October 2014, 06:35:10 AM »
Karena ini room meditasi
Standar disini adalah
Praktisi meditasi
Bukan praktisi ingin tahu meditasi.
Dibatasi dulu.
Pak
Humor model beginilah
Yg banyak beredar.
Kalau sdh berujung
Pada kegelisahan
Yg tidak bisa hilang seumur hidup
Ya
Nrimo ing pandum pak
Menerima sekedarnya saja.
Kemampuannya sampai disana saja.
Gurau boleh tapi
Jangan agama dicampur gurau.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #19 on: 11 October 2014, 06:36:00 AM »
Samadi yg dicengkeram
Kegelisahan akibat
Teori dan sutta
Bersifat seperti yoyo
Sudah naik ia pasti turun.
Saat dibawah
Ia mengerahkan daya upaya lagi.
Naik lagi.
Demikian seterusnya.


Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #20 on: 11 October 2014, 11:19:25 AM »
Samadi yg dicengkeram
Kegelisahan akibat
Teori dan sutta
Bersifat seperti yoyo
Sudah naik ia pasti turun.
Saat dibawah
Ia mengerahkan daya upaya lagi.
Naik lagi.
Demikian seterusnya.
ni thread da berapa taon...

ybs aja da jadi bhante di myanmar
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #21 on: 11 October 2014, 12:55:07 PM »
ni thread da berapa taon...

ybs aja da jadi bhante di myanmar

Sdr moderator
Dharma beliau
Berada dekat
Tidak lekang oleh waktu
Karena itu dikatakan
Mengatasi ruang dan waktu.



Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #22 on: 11 October 2014, 01:02:54 PM »
Tidak bergantung
Pada orang biasa atau bukan biasa
Obyeknya
Pada diri masing masing.
Bukan pada orang lain.


Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #23 on: 11 October 2014, 01:29:37 PM »
Di luar negri atau
Domestik
Sifat nama rupa sama
Seperti ini munculnya
Seperti itu juga lenyapnya.
Mre

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #24 on: 11 October 2014, 08:25:03 PM »
cape deh
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #25 on: 12 October 2014, 06:47:12 AM »
Ketika sdh gelisah
Saat vipasana
Mereka biasanya ngobrol
Ada yg main main dengan lingkungannya.
Lihat bunga, kupu, kolam,
Kalau ada tamu vihara
Semangat bangkit
Kalau tamunya pergi
Loyo lagi.
Cape deh
samadi Model yoyo
Memang parasit

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: Meditasi Buddhanusati
« Reply #26 on: 05 September 2019, 05:13:47 PM »
Ini ajaran yang tidak benar, salah kaprah, alias SESAT

Pertama : Jadi seseorang harus mencapai Jhana keempat dulu baru bisa melakukan perenungan terhadap Buddha?
Tentu ini SANGAT SALAH
Perenungan terhadap Buddha justru harus dilakukan saat-saat awal, sering-sering, agar tercapai kondisi² pikiran yang baik untuk mendukung pencapaian terhadap Jhana²

Kedua : Meditasi dengan Obyek Cahaya, ini ada 2 macam, yaitu
a). Pencerapan terhadap Cahaya di dalam pikiran (Perception of Inner Light)
b). Obyek Cahaya (termasuk salah satu Kasina), yang gunanya untuk membuka penglihatan Mata Dewa
Kedua macam ini sama² mendukung untuk membuka Mata Kedewaan dan keMahaTauan, untuk yang a). disarankan dilakukan untuk dilakukan pada awal latihan agar mudah mencapai Jhana² (dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan Sati Sampajjhana dan Sati Patthana 4 dalam kehidupan sehari² sehingga pikirannya tajam dan jernih jadi mampu mencapai Jhana), fungsi lain dari point a). ini adalah untuk menekan Kemalasan dan Kelesuan sehingga orang berhasil menindas Nivarana 5 ...... jadi BUKAN untuk memvisualisasikan Buddha

Ketiga : Patung Buddha tidak boleh dijadikan Obyek Meditasi (jangan membayangkan atau berpatokan pada Patung itu), karena apa? karena banyak banget (99%) Patung Buddha yang dibuat tidak sesuai, tidak mewakili Jasmani Buddha yang sebenarnya ... ada yang badannya panjang, ada yang jidatnya tidak rata, ada yang hidungnya tidak mancung, bahkan ada yang perutnya gendut ... parah khan kalo mesti ngebayangin Patung kaya' gitu sebagai Perwujudan Buddha?
Jadi yang benar gimana donnkkk?
Yang benar : Baca baik-baik mengenai 32 keajaiban Badan Jasmani seorang SammaSamBuddha (Bulu Mata Lentik, Jidat Tinggi dan Lurus, Kulitnya berwarna keemasan, rambut Hitam dan tumbuh melingkar ke kanan, Bola Mata Biru, Hidung Mancung dan Lurus, Alis seperti Bulan Sabit, Bibir Sempurna dan berwarna Merah, jumlah Giginya 40 dlsb ... Bla ... Bla) lalu bayangkan sosok seperti itu ! itu baru mewakili untuk sosok seorang SammaSamBuddha di pikiran anda !

Keempat : Perhatikan tulisan ini :
Ketika pikirannya tenang dan terfokus pada sifat itu selama satu atau 2 jam tanpa ada gangguan apapun, maka ia harus melihat faktor² jhana. Dan dari sana ia menyadari bahwa ia telah mencapai upacara samadhi seperti ia dapat melihat faktor² jhana yang tenang dan berkembang dengan baik.
Faktor² Jhana dianalisa pada akhir Jhana pertama untuk persiapan memasuki Jhana kedua, setelah melalui Tahapan² sehingga mencapai Jhana Keempat, sebelum keluar atau setelah keluar si pencapai bisa melakukan analisa terhadap Jhana yang dicapainya, kalimat maka ia harus melihat faktor² jhana ini sungguh sangat ngaco dan bego (pake banget), kenapa?
sebab orang ini dengan Buddhanussati hanya mencapai Upacara Samadhi dan belum mencapai Jhana, jadi faktor Jhana mana yang bisa dilihat? orang belum mencapai khoq ... hanya sampai di Upacara Samadhi ... lagipula, ngapain meninjau Faktor Jhana diwaktu itu? Mao juga memperkuat Saddha dlsb ... kesimpulan yang jelas banget : si Penulis Sesat ini belum pernah mencapai keadaan yang ditulisnya (Jhana keempat + Upacara Samadhi melalui Buddhanussati) ... jadi apa yang ditulis ngambang ... hanya rekaan ... dan tolol

Dan tulisan diatas, bisa menyesatkan banyak orang Bodoh yang maen percaya dan maen ikut aja ...... Parah
Banyak Bikkhu, Romo dlsb yang cuma mereka² dengan pikiran mereka dan membuat orang menjadi tersesat atau salah paham, sehingga gagal dalam pencapaian, harus diakurkan kembali dengan Sabda Buddha yang asli (bukan cuma mengaku dikatakan oleh Buddha padahal bukan) atau Tipitaka yang Murni ...

Hati² Belajar Dhamma, seperti memegang Ular dengan cara yang salah, menekuni Dhamma yang salah tidak bermanfaat, melelahkan, sia-sia, mengajarkan Dhamma yang salah dapat menyebabkan terlahir di Neraka