//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN  (Read 93263 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #75 on: 30 December 2008, 03:29:34 PM »
kenapa harus email? DC kan forum buddhist, bagi umat bukan buddhist toh jg bs ngerti toh ini forum buddhist?
jadi wajar aja bila ada perbedaan, toh gak dipaksain percaya ato harus ikut kan?

jadi gpp donk ngmg di forum, kita kan gk ngmg diforum umum ato forum agama lain?

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #76 on: 30 December 2008, 03:38:42 PM »
kenapa harus email? DC kan forum buddhist, bagi umat bukan buddhist toh jg bs ngerti toh ini forum buddhist?
jadi wajar aja bila ada perbedaan, toh gak dipaksain percaya ato harus ikut kan?

jadi gpp donk ngmg di forum, kita kan gk ngmg diforum umum ato forum agama lain?


Ya, kamu ada benarnya, cuman sering karena kurangnya pengetahuan para Netter hingga terjadi penulisan yang bisa memalukan moral kita, tapi bila anda juga mau memberi alasan ; "inikan forum belajar, wong belajar tentu ada salahnya kan and bleh...bleh.." alasan ini juga ada benarnya seh...up to you aja...

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #77 on: 30 December 2008, 03:40:46 PM »
saia nda beri alasan itu kok :hammer:

coba sebutkan deh yg menurut anda memalukan itu bagian mananya?

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #78 on: 30 December 2008, 03:48:29 PM »
Sukma, kenapa kamu begitu pemalu?

Offline andre_golden

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
TUHAN APA DEWA? Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #79 on: 30 December 2008, 03:52:56 PM »
"God is a deity in theist and deist religions and other belief systems, representing either the sole deity in monotheism, or a principal deity in polytheism."

"a person or thing of supreme value" maria webdict


ETIMOLOGI Tuhan dalam bahasa INDONESIA

Di dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, dua konsep atau nama yang berhubungan dengan ketuhanan,
yaitu: Tuhan sendiri, dan Dewa.
Penganut monoteisme biasanya menolak menggunakan kata Dewa di Indonesia,
tetapi sebenarnya hal ini tidaklah berdasar. Sebab di Prasasti Trengganu, prasasti tertua di dalam bahasa Melayu
yang ditulis menggunakan Huruf Arab (Huruf Jawi) menyebut
Sang Dewata Mulia Raya.

Bagaimanapun, pada masa kini, pengertian istilah Tuhan digunakan untuk merujuk Tuhan yang tunggal, sementara Dewa dianggap mengandung arti salah satu dari banyak Tuhan sehingga cenderung mengacu kepada politeisme.

Secara filsafat, prestasi dalam pencarian Tuhan biasanya berujung pada penemuan eksistensi Tuhan saja, dan tidak sampai pada substansi tentang Tuhan. Dalam istilah filsafat eksistensi Tuhan itu dikenal sebagai absolut dan unik.

Absolut itu artinya keberadaanya mutlak bukannya relatif. Hal ini dapat dipahami, bahwa pernyataan semua kebenaran itu relatif itu tidak benar. Kalau semua itu relatif, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sesuatu itu relatif. Padahal yang relatif itu menjadi satu-satunya eksistensi realitas. Ibarat warna yang ada di seluruh jagat ini hanya putih, bagaimana kita bisa tahu putih padahal tidak ada pembanding selain putih. Dengan demikian tidak bisa disangkal adanya kebenaran itu relatif, dan secara konsisten tidak bisa disangkal pula adanya kebenaran mutlak itu.

Dalam gagasan Nietzsche, istilah "Tuhan" juga merujuk pada segala sesuatu yang dianggap mutlak kebenarannya. Jadi, di dalam hal ini ilmu pengetahuan (sains) bisa saja di-"Tuhan"-kan oleh manusia. Sedang Nietzsche berpendapat tiada "Kebenaran Mutlak"; yang ada hanyalah "Kesalahan yang tak-terbantahkan". Karenanya, dia berkata, "Tuhan telah mati".

"Kesalahan yang tak-terbantahkan" dengan "Kebenaran yang-tak terbantahkan" tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Sekiranya pemikiran Nietszhe ini dimanfaatkan untuk melanjutkan proses pencairan Tuhan, maka Tuhan itu suatu eksistensi yang tak terbantahkan. Dengan demikian eksistensi absolut, mutlak dan tak terbantahkan itu sama saja.

Jadi, persoalan umat manusia dalam proses pencairan Tuhan tiada lain proses penentuan peletakan dirinya kepada (segala) sesuatu yang diterimanya sebagai 'tak terbantahkan', atau mutlak, atau absolut. Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim Ph.D mendefiniskan Tuhan sebagai segala sesuatu yang dianggap penting dan dipentingkan sehingga dirinya rela didominirnya (Buku:Kuliah Tauhid).

Perbedaan Tuhan dengan dewa hanya
sekedar perbedaan terjemah bahasa,


meski masing-masing punya latar belakang perkembangan makna terkait dengan apresiasi masing-masing atas konsepsi Ketuhanannya. Namun secara universal keduanya menunjuk pada eksistensi yang sama, yaitu soal 'Yang Tak Terbantahkan'

============================

"Janganlah menyembah tuhan tuhan yang lain" ini didalam kitab kristiani tertuliskan makna yang sejenis seperti yang tertuliskan "janganlah menyembah tuhan tuhan yang lain"
sebenernya kalau mau jujur kata
seharusnya tertulis : "janganlah menyembah dewa dewa yang lain".

bangsa barat termasuk yunani dan negara bekas jajahan kerajaan Romawi kuno
meyakini keDewaan seperti yang bangsa cina dan india anut.
lantaran karena pengaruh ke kr****nan kuat dieropa,
maka ia ingin mengukuhkan ke Dewa an kristiani.

masalah ketuhanan yang mana yang benar?
ini sama juga disuruh percaya apa adanya dewa(i) Sri? dewa Phrtivi(du di kung)? atau dewa(i) Athena?
tetapi adanya suatu tipe(jenis/kelas) makluk yang supreme diluar batas manusia
entah lah kamu  mau sebut tuhan, dewa, malaikat,Yehowa atau Yahweh, Allah(Lord/Bapa/Tuan) makluk khayangan maupun Divina(o)
toh asal kata Tuhan sendiri diambil dari kata Lord/Allah yang diartikan dibhs indonesia yah sebenarny
TUAN, cuma diplesein aja jadi Tuhan.
trus hurufnya dikapitalkan/huruf besar.
emangnya beda apa?
apakah dahulu kala Yesus saat berucap Tuhan
bibirnya di monyong monyongin sehingga manusia menuliskannya
dengan huruf besar?menjadi "Tuhan"?
trus saat mengucapkan "tuhan" (huruf kecil) bibirnya di mengok mengokin?
kan nggak bukan?
ini hanya permainan atau simbolis aja yah sebenernya
gak usah muluk muluk, itulah DEWA. ataupun dewa.

singkat kata, semua keistilahan makluk diluar manusia,
Tuhan(supaya lebih jelas, bibir kamu dimonyongin dulu saat berucapkan, karena pake huruf besar/kapital),
maupun dewa atau kedewataan,
semuanya memang diakui diagama, legenda dan mitos manapun.
bahwa adanya makluk diluar manusia. yang manusia sendiri belum 100 persen memahami.

lalu apakah harus disembah?
itu personal bangat.
kalo gak pengen sembah juga boleh.
jangan bilang karena siapa orang bisa berubah.
tapi atas dasar kehendak dan kesadaran diri sendiri lah yangingin berubah
maka dengan atau tanpa agamapun orang bisa jadi baik,
orang bisa jadi sukses, orang bisa jadi tercerahkan hidupnya.
agama atau sarana/media umum hanya sebagai penopang
maupun pendukung/support saja.
ada banyak orang yang ketempat ibadah tapi masih aja bejat
licik dan gak bener, suka makan teman, dsb.
tapi orang yang gak kenal agama pun bisa juga jadi baik ramah
dan tulus dalam persahabatan maupun dimasarakat.

=========================

buat umat Buddha sendiri?
dengan atau tanpa percaya akan kekuasaan adikuasa dari dewa, atau Tuhan yang Esa
itu masalah pribadi.
Buddhist diingatkan akan karma
itu yang lebih penting dibandingkan segala upacara maupun seremonial dan sembah menyembah.
ingat akan karma. merenungkan 3 fenomena alam:
"segala sesuatunya mengalami perubahan
segala sesuatu nya tidak sempurna
dan tiada satupun yang merupakan pemilikan kita"
serta meyakinin diri sama Buddha dengen perenungannya
Buddhanusati.
ini pun bisa menuntun kita kepada arti dari memeluk agama.
« Last Edit: 30 December 2008, 03:59:31 PM by andre_golden »


"to love is to understand.  amor es invincible.  inexplicable por palabras, invisible del ojos y ocultado en nuestro corazon. salam kasih buat semuanya. sabbe satta bhavantu sukhitata"

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #80 on: 30 December 2008, 03:56:24 PM »
 [at] mu

jadi gak bisa minta nibbana donk ke Tuhan :'(
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #81 on: 30 December 2008, 03:59:38 PM »
Sukma, kenapa kamu begitu pemalu?

Thanks untuk berani menilai saya, dan jujur saya tidak tersinggung, tapi saya tidak setuju bahwa ada sifat malu di diri saya, bisa di baca semua tulisan saya yang berani tampil beda dengan resiko di kecam sobat=sobat DC, mungkin sikap ku hanya mau berhat--hati dalam mengeluarkan Ungkapan, dan sikap ini di nilai CKRA sebagai PEMALU.

Offline andre_golden

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #82 on: 30 December 2008, 04:01:24 PM »
hahahhaha yah ora bisa!
kamu cuma bisa diberikan coklat saat natal
oleh dewa clause asalkan mau menyiapkan kaos kaki kosong aja di gantung
ditempat perapian dirumah kamu. ^-^
mauapun malaikat yang ada sayap burung
dengan pake tongkat ajaibnya


"to love is to understand.  amor es invincible.  inexplicable por palabras, invisible del ojos y ocultado en nuestro corazon. salam kasih buat semuanya. sabbe satta bhavantu sukhitata"

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #83 on: 30 December 2008, 04:03:52 PM »
tak perlu malu-maluuu......
tak ada yang tabu kok disini....
hanya saja, mbak sukma juga harus tau ini kan forum buddhist
ya tentu saja yang dibicarakan ya dari sudut pandang buddhist toohh...
biar tidak bentrok gitu looh......nda muter kemana-mana nih pembicaraannya....

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #84 on: 30 December 2008, 04:09:31 PM »
Sukma, kenapa kamu begitu pemalu?

Thanks untuk berani menilai saya, dan jujur saya tidak tersinggung, tapi saya tidak setuju bahwa ada sifat malu di diri saya, bisa di baca semua tulisan saya yang berani tampil beda dengan resiko di kecam sobat=sobat DC, mungkin sikap ku hanya mau berhat--hati dalam mengeluarkan Ungkapan, dan sikap ini di nilai CKRA sebagai PEMALU.

Maafkan kelancangan saya. Tidak ada maksud saya menilai anda. Klarifikasi dari anda sudah cukup jelas. Mohon jangan salah sangka lagi ya.  ^:)^

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #85 on: 30 December 2008, 04:11:39 PM »
Sukma, kenapa kamu begitu pemalu?

Thanks untuk berani menilai saya, dan jujur saya tidak tersinggung, tapi saya tidak setuju bahwa ada sifat malu di diri saya, bisa di baca semua tulisan saya yang berani tampil beda dengan resiko di kecam sobat=sobat DC, mungkin sikap ku hanya mau berhat--hati dalam mengeluarkan Ungkapan, dan sikap ini di nilai CKRA sebagai PEMALU.

Maafkan kelancangan saya. Tidak ada maksud saya menilai anda. Klarifikasi dari anda sudah cukup jelas. Mohon jangan salah sangka lagi ya.  ^:)^

You are Hot Welcome....

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #86 on: 30 December 2008, 04:12:15 PM »
Saya heran... benar-benar heran...
Mengapa begitu banyak pembela sosok tuhan.
Padahal di thread ini,
sudah dipilah dengan jelas bahwasanya menurut logika dan akal sehat, tuhan tidak mungkin ada dan jelas tidak ada.

namun,
tetep ada aja yg ngotot kalao tuhan itu ada (ataupun tidak diketahui) dengan alasan yang tidak mematahkan ketiga argument diatas.

Ibarat seorang anak kecil yang merengek2x ketika santa-klaus tidak nongol dari cerobong asep.
Dimana anak kecil tersebut tidak perduli kenyataan kalau pak tua gendut tersebut tidak mungkin bisa keluar/masuk melalui cerobong asep...
Dimana anak kecil tersebut juga tetep ngotot keberadaan santa-klaus dengan harapan mendapatkan hadiah dari santa di kaos kakinya

Tulisan ini bukan hanya mempertanyakan tuhan,
Namun juga mempertanyakan Hukum Kamma-Vipaka versi Buddhism.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #87 on: 30 December 2008, 04:17:28 PM »
ayo mbah!
mari dibahas!
jgn ngikutin para oot....
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline andre_golden

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #88 on: 30 December 2008, 04:26:32 PM »
memang bener tidak ada yang adikuasa maupun mahakuasa dari God atau deva ataupun brahma maupun yang lebih tinggi dari itu.
akan tetapi bahwa keberadaan dewa, maupun brahma, atau makluk surgawi
itu diakui dalam agama Buddha.
maka itu saya menuliskan Etimologi dari kata Tuhan.
supaya dimengerti dahulu makna katanya.
baru kita masuk dalam pembicaraan.
toh karena semua yang dikatakan sebagai tuhan baik itu diagama samawi
yah sebenernya itu dewa artinya.
cuma dewa itu diagung-agungkan oleh bangsa barat
(yunani, negara bekas jajahan kerajaan romawi termasuk israel kuno dan arab jaman dahulu kala)
sehingga mereka menyebut dewa ini sebagai yang maha... maha... pencipta dsb.
lantaran orang jaman batu
kala bencana alam dateng, seperti badai maupun angin topan.
mereka menganggap itulah keladi si dewa.
maka mereka mencoba untuk membuatkan altar/persembahan
manusia(korban)
karena didalam pemikiran mereka inilah kerjaan dewa.
hingga proses pemikiran yang sedemikian diturunkan dan diyakini oleh mereka
hingga terbentuklah sebuah pemahaman yang terpadu akan dewa yang Kuasa dan pencipta.
dari etimologi yang saya lampirkan sebelumnya
kata Tuhan ini ada kaitan yang dewa yang saya ceritakan ini.
maka jelas hal ini hanyalah legenda termasuk yang ada dikitab agama samawi.

mereka mengagungkan dewa dengen penuh kerendahan hati mereka
hingga beranggapan dewa itu maha kuasa dan pencipta.
sedangkan oleh bangsa india kuno sendiri, Tuhan itu disebut Brahma.
sebuah atta (jiwa roh) kekal dan esa.
yah singkat kata ini pun berarti dewa yang diagungkan.
ditinggi tinggikan derajatnya.
akan tetapi Sang Buddha telah meredakan peninggian mereka,
para manusia yang meninggikan status dewa.

jadi kenyataan bahwa dewa yang maha kuasa dan pencipta dari alam semesta ini dibantah oleh Sang Buddha sendiri, bisa dilihat di Brahmajala sutta.


"to love is to understand.  amor es invincible.  inexplicable por palabras, invisible del ojos y ocultado en nuestro corazon. salam kasih buat semuanya. sabbe satta bhavantu sukhitata"

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #89 on: 30 December 2008, 04:39:41 PM »
Mantap nih tulisan Bro Menyan.
Mengupas kepercayaan manusia kepada tuhan, dan membuktikannya bahwa kepercayaan mayoritas tsb adalah TIDAK LOGIS disertai argumen yg mantap.
Sayangnya, bagi yg kontra tidak membalasnya secara argumen pula (biasa... tipikal lama).

Agama Samawi menjadikan 'tuhan' sebagai pusat kepercayaan mereka. Sebagai 'pusat' otomatis tuhan adalah segala-galanya: tuhan mencipta, tuhan maha baik tuhan penentu nasib manusia, tuhan yg menghancurkan, dan tujuan akhir adalah tuhan. Suka dan duka manusia ditentukan oleh tuhan, sehingga mereka memuja si tuhan ini, menghindari larangannya dan mematuhi aturannya.

Beda dengan kenyataan yg ditemukan oleh psikolog super, Buddha Gotama. Beliau menemukan bahwa segala sesuatunya berpusat pada DIRI SENDIRI dalan hal ini adalah PIKIRAN SENDIRI. Pikiran yg menentukan bahagia dan derita, pikiran (perkataan dan perbuatan) yg menentukan nasib manusia. Oleh karena segala sesuatunya ditentukan oleh pola pikir kita, maka tugas kita adalah melakukan hal2 yg menuju kepada Kontrol / Kekuatan Pikiran.

Bila kepercayaan kepada tuhan menjadikan umatnya ber-doa, maka kepercayaan atas kekuatan diri sendiri menuntut kita melatih pikiran kita.

Tiada lain yg bisa disampaikan bahwa saya sangat setuju dengan argumen Bro Menyan dan yakin argumen tsb sulit sekali dipatahkan, bahkan oleh para pentolan Christiananswers sekalipun.

Satu lagi, mungkin banyak yg bertanya2 apakah keyakinan atas ADA atau TIDAK ADA nya tuhan ini memang sangat perlu sekali? IMO, SANGAT PERLU.

Dengan mempercayai adanya tuhan, maka kemungkinan2 sbb sangat berpotensi muncul:
~ berharap sangat kepada tuhan, ketika tidak terkabul maka akan timbul kekecewaan (bahkan kemarahan kepada tuhan)
~ kurangnya kepercayaan pada diri sendiri
~ timbul harapan2 yg seringkali tidak masuk akal (berdoa supaya dijauhi tsunami, berdoa agar lulus ujian, berdoa agar menang lotere, berdoa supaya dipilih jadi caleg, dsbnya)
~ memupuk ketamakan
~ mematikan logika
~ kurangnya tanggung jawab pribadi (krn segala sesuatunya ditentukan oleh tuhan, plus adanya pengakuan dosa)
~ Seringkali tidak bisa menerima kenyataan ("kenapa tuhan tidak adil...." <--- ini sering dikeluhkan oleh orang2 yg merasa dirugikan)
~ Bertindak semena2 atas nama tuhan
~ ....dstnya....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything