//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tradisi pai cheng bu  (Read 52499 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #90 on: 07 September 2011, 02:48:38 PM »
lho bukannya bro wei yang mengeluarkan jurus
muter, coba liat atau lupa atau mungkin bingung lagi

untuk mengingatkan supaya jangan bingung aja

tradisi paicengbu tidak ada hubungan dengan tradisi sungkem kepada orang tua

utk sungkem tidak harus dijadikan tradisi, tapi memang perlu dan wajib serta kapan saja.
dan kenali orang tua utk praktek Buddha Dhamma  :jempol:

Hihihi, suka banget ya anda kalau bisa hina2 orang lain.

Ya sudahlah, terserah anda. Putar terus saja.

Yang waras ngalah :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #91 on: 07 September 2011, 02:54:01 PM »
Ajaran Buddha bukan tentang merubah orang lain atau agama orang lain tetapi merubah diri sendiri. Jika anda sibuk pada dunia luar, maka penderitaanlah yang anda rasakan. Sibuk mencela. Manusia cenderung menyalahkan dunia luar sebagai sumber kegagalannya, ketidak bahagiannya. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya, maka rasa kecewa yang akan diperolehnya. Jika ia tidak memahami bahwa itu adalah kenyataan bahwa segala sesuatu memang tidak tetap dan tidap pasti, maka penderitaan yang akan dirasakannya.
buda yang mana nih? kalau menurut pandangan om jo, itu seperti pandangan terawada, bukannya mahayana lho.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #92 on: 07 September 2011, 02:55:29 PM »
Jika anda meresap dharma, budaya hanyalah budaya, tradisi hanyalah tradisi. Apa yang menjadi rasa cemas dan ketakutan anda merupakan kotoran batin anda sendiri.
Dari statement anda, sepertinya dharma yang anda pelajari tidak memberi manfaat bagi batin anda atau batin anda tidak mampu meresap dharma.
Jika hanya melihat tinta diatas kertas, maka tinta yang diserap bukan dharma. Sibuk pada hal luar lupa pada batin sendiri. Seharusnya yang anda perhatikan rasa cemas dan ketakutan anda dan bukan pada budaya atau tradisi.
Cari sumber cemas dan ketakutan anda sendiri yaitu pada batin anda sendiri. Karena sumber cemas dan ketakutan berada disitu bukan pada hal luar . Atasi cemas dan takut itu pada sumber nya bukan pada hal luar.

master djoe sedemikian benar-nya... harus konsisten lo kalau pertolongan pihak luar tidak ada kaitannya dengan kekotoran bathin... termasuk juga pencapaian pencerahan/kesempurnaan/nibbana dan sejenisnya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #93 on: 07 September 2011, 02:56:15 PM »
buda yang mana nih? kalau menurut pandangan om jo, itu seperti pandangan terawada, bukannya mahayana lho.
Adakah dharma yang bernama terawada atau mahayana?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #94 on: 07 September 2011, 02:56:18 PM »
di sutra perlindungan anak di akhir katanya :
Sang Buddha berkata kepada Bodhisattva Manjushri bahwa “Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa” dan Hukum Sebab-Musabab yg terdiri dari 12 mata rantai lingkaran dari kelahiran dan kematian yg dikhotbahkan saat ini adalah sama spt yg telah diajarkan oleh para Buddha di masa yg lampau. Jika ada umat manusia yg bersedia menerima, menjunjung tinggi, menjalankan dan menyebarkan demi untuk kebahagiaan dan keberuntungan makhluk hidup, maka beliau akan memperoleh usia yg panjang pada kehidupan yg skr dan akan hidup melebihi 120 tahun.
Pada saat beliau meninggal, sewaktu rohnya keluar dari jasmaninya dan menyentuh udara beliau tdk akan merasa sakit yg bagaikan disayat pisau. Beliau tdk akan mengalami penderitaan apapun karena beliau telah memiliki tubuh yg abadi seperti seorang Buddha yg selamanya tdk akan pernah rusak. Tubuh yg spt inni benar2 bersih dan suci dan pikirannya juga tdk akan tergoyahkan. Di manapun beliau berada akan trs dilindungi oleh para Bodhisattva.

mantap khan? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #95 on: 07 September 2011, 03:06:40 PM »
hehe...

sepertinya thread ini telah pecah menjadi 2 topic berbeda.

tapi saya tetap pada topik semula.

ya... saran para senior saya ambil sesuai dengan kondisi saya saja.

sekarang menurut saya,
menjalankan tradisi PaiChengBu adalah murni sebuah tindakan spontan atas tradisi itu sendiri, kenapa harus ada karma jelek disini? betul tidak?

percaya bahwa hal tersebut akan membawa berkah, rezeki dan perlindungan mungkin bodoh.

namun meyakini itu sebagai tindakan positif adalah hal lain lagi. betul tidak?

walau akibatnya saya akan mewarisi tradisi yang katakanlah tidak bermanfaat pada keturunan saya, itu masalah lain lagi. apa yang kelak terjadi tidaklah pasti. bisa saja anak saya jadi pemeluk isl*m atau kr*sten atau bahkan atheist.
yang penting tugas saya sebagai orang tua akan memberikan pemahaman yang benar pada anak cucu, membimbing mereka pada dhamma. sekali lagi soal warisan tradisi ini saya pandang sebagai hal positif saja.

nah semua kembali pada pemahaman dhamma kita sendiri. saya mungkin cetek, tapi saya mau belajar. sekarang saya belajar.... dan terima kasih sekali atas masukannya. saya belajar lebih banyak pada sesi topic ini, dari pada saya bongkar sana sini, obok2 mbah suhu google yang hasilnya nol.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #96 on: 07 September 2011, 03:15:33 PM »

ya... saran para senior saya ambil sesuai dengan kondisi saya saja.

sekarang menurut saya,
menjalankan tradisi PaiChengBu adalah murni sebuah tindakan spontan atas tradisi itu sendiri, kenapa harus ada karma jelek disini? betul tidak?

percaya bahwa hal tersebut akan membawa berkah, rezeki dan perlindungan mungkin bodoh.

namun meyakini itu sebagai tindakan positif adalah hal lain lagi. betul tidak?

walau akibatnya saya akan mewarisi tradisi yang katakanlah tidak bermanfaat pada keturunan saya, itu masalah lain lagi. apa yang kelak terjadi tidaklah pasti. bisa saja anak saya jadi pemeluk isl*m atau kr*sten atau bahkan atheist.
yang penting tugas saya sebagai orang tua akan memberikan pemahaman yang benar pada anak cucu, membimbing mereka pada dhamma. sekali lagi soal warisan tradisi ini saya pandang sebagai hal positif saja.

nah semua kembali pada pemahaman dhamma kita sendiri. saya mungkin cetek, tapi saya mau belajar. sekarang saya belajar.... dan terima kasih sekali atas masukannya. saya belajar lebih banyak pada sesi topic ini, dari pada saya bongkar sana sini, obok2 mbah suhu google yang hasilnya nol.

Untuk itu lah saya salut pada kebijaksanaan anda memilih yang sesuai untuk anda dalam kondisi anda ^^

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #97 on: 07 September 2011, 03:16:13 PM »
kamma baik itu bth kondisi yang tepat supaya bisa berbuah..jadi tidak serta merta hanya berpangku tangan.. :)
kalo boleh tau apa dampak yang ditimbulkan dr tradisi ini?

Tentu saja saya sependapat bahwa kamma baik itu butuh kondisi yang tepat supaya bisa berbuah, namun bukankah ada cara lain dalam membentuk kondisi tersebut? Bagi yang mempelajari Buddhisme, bukankah ada cara menciptakan konsisi sehingga kamma baik itu berbuah? Kecuali kita yakin bahwa apa yang diajarkan dalam Buddhisme tidak membentuk kondisi yang membuat kamma baik untuk berbuah sehingga kita perlu mencari cara lain.

Mengenai dampak sudah saya sampaikan di awal.

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #98 on: 07 September 2011, 03:17:15 PM »
Jika anda meresap dharma, budaya hanyalah budaya, tradisi hanyalah tradisi. Apa yang menjadi rasa cemas dan ketakutan anda merupakan kotoran batin anda sendiri.
Dari statement anda, sepertinya dharma yang anda pelajari tidak memberi manfaat bagi batin anda atau batin anda tidak mampu meresap dharma.
Jika hanya melihat tinta diatas kertas, maka tinta yang diserap bukan dharma. Sibuk pada hal luar lupa pada batin sendiri. Seharusnya yang anda perhatikan rasa cemas dan ketakutan anda dan bukan pada budaya atau tradisi.
Cari sumber cemas dan ketakutan anda sendiri yaitu pada batin anda sendiri. Karena sumber cemas dan ketakutan berada disitu bukan pada hal luar . Atasi cemas dan takut itu pada sumber nya bukan pada hal luar.



Saya rasa saya tidak perlu menanggapi lebih lanjut perkataan anda ini

evam
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #99 on: 07 September 2011, 03:19:20 PM »
Tentu saja saya sependapat bahwa kamma baik itu butuh kondisi yang tepat supaya bisa berbuah, namun bukankah ada cara lain dalam membentuk kondisi tersebut? Bagi yang mempelajari Buddhisme, bukankah ada cara menciptakan konsisi sehingga kamma baik itu berbuah? Kecuali kita yakin bahwa apa yang diajarkan dalam Buddhisme tidak membentuk kondisi yang membuat kamma baik untuk berbuah sehingga kita perlu mencari cara lain.

Mengenai dampak sudah saya sampaikan di awal.



apakah meminta pertolongan "makhluk lain" bukan suatu tindakan yang mengkondisikan? (jika memang benar ada makhluk yang datang)
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #100 on: 07 September 2011, 03:20:06 PM »
Adakah dharma yang bernama terawada atau mahayana?
ya tentu saja ada, karena itulah maka adanya perpecahan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #101 on: 07 September 2011, 03:23:20 PM »
hehe...

sepertinya thread ini telah pecah menjadi 2 topic berbeda.

tapi saya tetap pada topik semula.

ya... saran para senior saya ambil sesuai dengan kondisi saya saja.

sekarang menurut saya,
menjalankan tradisi PaiChengBu adalah murni sebuah tindakan spontan atas tradisi itu sendiri, kenapa harus ada karma jelek disini? betul tidak?

percaya bahwa hal tersebut akan membawa berkah, rezeki dan perlindungan mungkin bodoh.

namun meyakini itu sebagai tindakan positif adalah hal lain lagi. betul tidak?

walau akibatnya saya akan mewarisi tradisi yang katakanlah tidak bermanfaat pada keturunan saya, itu masalah lain lagi. apa yang kelak terjadi tidaklah pasti. bisa saja anak saya jadi pemeluk isl*m atau kr*sten atau bahkan atheist.
yang penting tugas saya sebagai orang tua akan memberikan pemahaman yang benar pada anak cucu, membimbing mereka pada dhamma. sekali lagi soal warisan tradisi ini saya pandang sebagai hal positif saja.

nah semua kembali pada pemahaman dhamma kita sendiri. saya mungkin cetek, tapi saya mau belajar. sekarang saya belajar.... dan terima kasih sekali atas masukannya. saya belajar lebih banyak pada sesi topic ini, dari pada saya bongkar sana sini, obok2 mbah suhu google yang hasilnya nol.

Menurut saya anda punya kebijaksanaan walau pengetahuan dharma anda cetek. Kebijaksanaan anda itulah dharma sesungguhnya. Dharma sesungguhnya tidak diperoleh dari tinta diatas kertas.
Sayangnya sebagian orang yang belajar dharma tidak mengerti hal ini dan hanya meresap tinta tersebut. Akibatnya hanya kotoran batin yang bertambah tetapi kebijaksanaan makin cetek. Bahkan ada yang membedakan dharma terawada dan dharma mahayana

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #102 on: 07 September 2011, 03:31:32 PM »
Menurut saya anda punya kebijaksanaan walau pengetahuan dharma anda cetek. Kebijaksanaan anda itulah dharma sesungguhnya. Dharma sesungguhnya tidak diperoleh dari tinta diatas kertas.
Sayangnya sebagian orang yang belajar dharma tidak mengerti hal ini dan hanya meresap tinta tersebut. Akibatnya hanya kotoran batin yang bertambah tetapi kebijaksanaan makin cetek. Bahkan ada yang membedakan dharma terawada dan dharma mahayana
a kebijaksanaan anda sungguh sangat besar master djoe, maka silahkan berikan kebijaksanaan yang maha besar pada kami si tinta di atas kertas.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #103 on: 07 September 2011, 03:33:52 PM »
a kebijaksanaan anda sungguh sangat besar master djoe, maka silahkan berikan kebijaksanaan yang maha besar pada kami si tinta di atas kertas.

_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tradisi pai cheng bu
« Reply #104 on: 07 September 2011, 03:52:46 PM »
udah toh... jangan pada berantem.

ini kan cuman topic ringan yang TS angkat karena keragu-raguan TS.
kok malah berkembang menjadi perdebatan benar salah dalam dangkal.

TS pernah dengar, dharma itu cuman "itu ke itu" aja kok (walau bukan segampang ato sesederhana ngucapin "itu ke itu" doank)... apapun alirannya, siapun yang jadi buddhanya, sama saja dharmanya gak pake ver 1.2 ato ver 3.5Beta ato apa gituuu...
bukan kata TS lhoooo TSnya belum sampe pada pemahaman begitu.

so mohon berikan kesempatan pada TS yang junior ini untuk belajar dharma lebih baik. seperti yang TS sampaikan pada post sebelumnya. pengetahuan dharma TS hanya terbatas pada kurikulum sekolah. kasian kan?