Menurut saya,
Hanya pikiran bersekutu dengan dosa (kebencian), loba (keserakahan), dan moha (kebodohan batin) maka tindakan akan dikatakan perbuatan buruk.
Jika suatu tradisi hanya mewariskan hal yang tidak bermanfaat kepada generasi berikut mungkin akan mudah ditinggalkan, namun jika juga berdampak menggerogoti kualitas mental?
Sungguh ironis, kadang kita ingin memberikan pandangan benar kepada anak kita, namun justru kita menjejelnya juga dengan suatu hal yang membebani mental mereka.
Terus terang, saya melihat topik ini berdasarkan pada kekhawatiran TS pada menjalankan tradisi orang tua, apakah nanti kalau tidak diikuti akan berakibat buruk atau tidak, serta “kutukan-kutukan” orang tua menyelimuti tradisi tesebut. Semua inilah yang saya sebut sebagai warisan. Saya tidak tahu apakah anda juga akan memaki dan mengutuk anak anda sebagai anak durhaka jika anak anda tidak melakuan tradisi yang sama.
Sekali lagi, tidak ada yang bisa melarang anda melakukan tradisi.
hampir dipastikan tiada konteks Loba dan Dosa pada tradisi ini. ini pemahaman saya pribadi.
Moha mungkin.
nah menjadi moha kalau kita tidak memahami atau memahami dan melakukan dengan tujuan pemahaman itu sendiri.
tradisi ini bertujuan meminta perlindungan pada ibu peri untuk melindungi anak. padahal hal tersebut sedikit rancu dengan meminta permohonan pada makhluk lain. toh karma kita lah yang akhirnya menentukan kondisi kita.
tapi menurut saya kalau kita melaksanakannya dengan maksud mempertahankan keunikan tradisi itu sendiri, dan juga akan mendapat ketenangan batin rasanya tidaklah salah dijalankan.
sekali lagi kita harus memahami bahwa saya melakukan bukan karena akan mendapat perlindungan, saya melakukan hanya alasan sebab lain yang tidak berhubungan dengan mencari perlindungan.
betul pada awal saya ragu, makanya saya buka topik ini dengan harapan mendapat jawaban yang tepat. banyak sekali ragam komentar dan masukan, beberapa saling bertentangan malah.
ada yang bilang sebaiknya ditinggalkan
ada yang bilang tidak apa-apa dilanjutkan
saya ambil jalan tengah, makanya saya kembali pada penilaian tradisi itu sendiri.
1. tujuan tradisitradisi ini bertujuan untuk meminta perlindungan Cheng Bu untuk melindungi, menjaga, membimbing anak kita yang masih kecil. dalam pemahaman bahwa setiap orang tua ada kalanya akan lalai dalam menjaga anak, maka timbul tradisi kepercayaan meminta perlindungan dari sesuatu yang lain yang menurut kepercayaan kuno sangatlah nyata keberadaan dia yang akan kita minta perlindungannya.
dalam hal ini saya tidak menemukan sesuatu yang negatif pada tujuan pelaksanaanya. kecuali pandangan yang salah.
nah kalau kita tetap melakukan dengan pandangan yang benar, bahwa tidak bakal ada sesuatu mahluk lain yang akan melindungi anak kita. rasanya hal tersebut tidak lah salah.
LAKUKAN TRADISI KARENA TRADISI ITU SENDIRI
simpel, tiada kaitan LDM disini.
2. warisanentah kapan mulainya tradisi ini, tapi setahu saya nenek moyang saya sudah melakukannya dari dahulu kala. diwariskan turun temurun. ayah pada anak, anak pada anaknya lagi dan seterusnya entah kapan tradisi ini akan hilang.
dengan alasan kebudayaan dan tradisilah menjadikan salah satu tonggak peradaban manusia maka mempertahankan tradisi ini menjadi sebuah hal yang menurut saya cukup layak.
apakah saya akan mewariskan pada anak saya sesuatu yang tidak bermanfaat? itu hal lain lagi.
menurut saya seorang anak akan cendrung mengikuti atau mencontoh orang tuanya apa lagi pada hal-hal yang tidak dimengerti, dengan anggapan bahwa tindakan orang tuanya tidak salah jadi apa salahnya diikuti? nah dulu kita sering dihadapkan pada kondisi kalau kita bertanya kenapa? para orang tua selalu berkata jangan membangkang lakukan saja. hal tersebut salah, tugas kita sebagai orang tua harus memberikan pandangan dan pemahaman yang benar dan baik pada anak.
jadi jika saya ternyata mewariskan pada anak saya tradisi ini, maka saya akan memberi tahukan pada mereka pandangan dan pemahaman yang benar pada anak-anak saya. boleh di ikuti boleh di tinggalkan.
so what? tidak ada yang salah toh pada tradisi ini?
hal tersebutlah yang menghapus keraguan saya pada tradisi ini dan mungkin juga pada tradisi tradisi yang lainnya diluar topik ini.
namun pemahaman saya mungkin saja salah, dan mungkin justru saya dikuasai oleh MOHA yang parah.
untuk itu walau saya tegas pada pernyataan saya diatas, saya sangat wellcome pada masukan.
saya akan sangat senang jika ada yang bisa meyakinkan saya benar
saya juga akan sangat senang jika ada yang bisa meyakinkan saya salah
saya belajar
untuk itu saya sangat haus akan masukan untuk memperbaiki diri.