//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perbandingan Teks Berbagai Sumber  (Read 27317 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Cullakasetthi Jataka
« Reply #30 on: 24 January 2014, 02:15:41 PM »
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

 the latter had learned by heart
many words of the Buddha, and was
old enough, he was admitted a full
Brother. He now gave himself up to earnest thought till he won
Arahatship;
and as he passed his
days in the enjoyment of Insight and
the Paths, he thought whether he
could not impart the like happiness
to Little Wayman. So he went to his
grandfather the merchant, and said,
"Great merchant, with your consent,
I will admit Little Wayman to the
Order." "Pray do so, reverend sir,"
was the reply.
.
.
.
dst

coba dah di baca cerita cullaka setthi jataka ini, meskipun tanpa ada niat jahat seorang Arahat masih memungkin melakukan kesalahan.
« Last Edit: 24 January 2014, 02:40:47 PM by kullatiro »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #31 on: 24 January 2014, 02:52:00 PM »
Gak om, karena MA 33 jelas memberikan waktu kronologis kejadiannya ("Lagi, tak lama setelah Sang Buddha Parinibbana....")
Oh, berarti memang tidak konsisten sendiri yah. Atau sepertinya ada penambahan belakangan, karena salah satu ciri khas tambahan belakangan suka ga konsisten dengan produk awal. Lupa sync. ;D


loh bukan nya di jataka atahakata ada cerita arahat yang masih bisa salah hingga Sang Buddha memperbaikinya.
Tidak jauh-jauh, dari DhA kita tahu Pindola Bharadvaja, Arahant dengan raungan singa terunggul, masih disamakan seperti pelacur oleh Buddha dalam konteks "memperlihatkan kesaktian". Jadi Arahant secara duniawi masih bisa melakukan hal yang salah. Secara noda batin, rata-rata mengakui Arahant sudah sempurna, walaupun kemungkinan kemerosotan batin Arahant juga jadi perbedaan antar sekte.
« Last Edit: 24 January 2014, 02:57:01 PM by Kainyn_Kutho »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #32 on: 24 January 2014, 03:22:02 PM »
wa sebenarnya masih ada pertanyaan tentang Abhidhama pitaka ini.

Bila kita pikir YA Sariputra menerima Abhidhamma pitaka maka pertanyaan nya murid murid utama Buddha Lain nya Apakah ada menerima pitaka lain nya, seperti Mogalana, Rahula, Pajapati Gotami dll


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #33 on: 24 January 2014, 06:31:07 PM »
wa sebenarnya masih ada pertanyaan tentang Abhidhama pitaka ini.

Bila kita pikir YA Sariputra menerima Abhidhamma pitaka maka pertanyaan nya murid murid utama Buddha Lain nya Apakah ada menerima pitaka lain nya, seperti Mogalana, Rahula, Pajapati Gotami dll


Secara logika, jika Buddha ada mengajarkan satu ajaran untuk eksklusif kelompok tertentu, yah tidak menutup kemungkinan ada mengajarkan ajaran lain untuk eksklusif kelompok lainnya.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #34 on: 24 January 2014, 06:51:59 PM »
Oh, berarti memang tidak konsisten sendiri yah. Atau sepertinya ada penambahan belakangan, karena salah satu ciri khas tambahan belakangan suka ga konsisten dengan produk awal. Lupa sync. ;D


Yups :)

Bagian awalnya memang cukup otentik, tetapi sisanya tampaknya tambahan belakangan karena tidak sinkron dengan narasi di bagian awalnya:

Bagian awal MA 33 mengisahkan Sang Buddha yang sudah tua mencari pelayan tetap. Satu per satu para bhikkhu senior mengajukan diri, tetapi ditolak Sang Buddha karena mereka sendiri sudah tua juga. Lalu Bhikkhu Moggallana dengan kekuatan batinnya mengetahui bahwa Sang Buddha menghendaki agar Bhikkhu Ananda menjadi pelayan tetap dan membujuk Ananda agar mau menjadi pelayan tetap. Setelah Ananda mengajukan 3 permintaan, Sang Buddha menjelaskan kepada Moggallana tentang kualitas-kualitas luar biasa dari Ananda.

Dari sini tiba-tiba narasinya berubah dari perkataan Sang Buddha menjadi perkataan Ananda sendiri (Yang Mulia Ananda telah mengatakan: "Teman-teman Yang Mulia, saya telah melayani Sang Buddha selama dua puluh lima tahun...." dst.) Lalu disambung dengan kejadian-kejadian lain sampai pencapaian Kearahantaan dan Parinibbana Bhikkhu Ananda di mana kualitas-kualitas luar biasa Ananda disebutkan satu per satu. Akhirnya ditutup lagi dengan perkataan Sang Buddha tadi.

Entah karena salah terjemahan dari Sanskrit ke Mandarin atau memang dari sumber awalnya sudah tidak sinkron
« Last Edit: 24 January 2014, 06:58:57 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #35 on: 24 January 2014, 10:35:30 PM »
Secara logika, jika Buddha ada mengajarkan satu ajaran untuk eksklusif kelompok tertentu, yah tidak menutup kemungkinan ada mengajarkan ajaran lain untuk eksklusif kelompok lainnya.

Seperti mengajarkan mahayana ke Maitreya dan bodhisattva lain......... :D


tapi serius, ajaran untuk bhikkhuni ada gak ya
Jarang kan di sutta dibilang, "sang bhagava bersama dengan 500 bhikkhuni, mengajar...."
Jangan2 gak dimasukkin ke dalam kanon karena bhikkhuni gak diajak konsili
« Last Edit: 24 January 2014, 10:41:21 PM by xenocross »
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #36 on: 25 January 2014, 12:02:49 AM »
Kalo versi Theravada tentang Bhikkhu Ananda menjadi pelayan tetap tidak dimasukkan dalam Nikaya, melainkan berasal dari komentar; jadi MA 33 itu tidak ada padanan suttanya dalam Nikaya Pali.

Secara garis besar, MA 33 yang diberi judul "Kotbah tentang [Bagaimana Ananda Menjadi] Pelayan" isinya memuji kualitas Bhikkhu Ananda yang narasinya dimulai dari sejak Bhikkhu Ananda ditunjuk sebagai pelayan tetap sampai pencapaian Kearahatan dan Parinibbana-nya Bhikkhu Ananda setelah Sang Buddha Parinibbbana di mana tiap kualitas yang disebutkan diakhiri dengan kalimat "Bahwa Yang Mulia Ananda .... [kualitas yang disebutkan], inilah yang dikatakan sebagai kualitas luar biasa dari Yang Mulia Ananda." Anehnya, kejadian dari Bhikkhu Ananda menjadi pelayan tetap sampai Parinibbana-nya dikatakan tsb dikisahkan oleh Sang Buddha sendiri karena pada sutta tersebut diakhiri dengan kalimat: "Itulah apa yang dikatakan Sang Buddha dan para bhikkhu bergembira menerimanya."

IMO, sepertinya MA 33 ini adalah tambahan yang dimasukkan Sarvastivada ke dalam Agama, namun untuk versi permintaan yang diajukan Bhikkhu Ananda kayaknya lebih otentik dibandingkan versi Theravada.
Pada pertengahan Sutta ini memang Sang Buddha-lah yang memuji kualitas Ananda sebagaimana Beliau ceritakan kepada Maha Moggalana. Jadi pada akhir kotbah mengatakan itu sebagai apa yang dikatakan Sang Buddha masih nyambung. :) Cuma mungkin karena topik Sutta ini adalah tentang Kualitas luar biasa Ananda , maka Ananda menambahkan beberapa point kualitas untuk melengkapi 'kelayakan' dirinya menjadi pelayan Sang Buddha bahkan sampai Buddha mahaparinibbana, di mana hal ini untuk menunjukkan kualitas itu masih tetap dipegang teguh olehnya. 

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #37 on: 25 January 2014, 07:24:54 AM »

tapi serius, ajaran untuk bhikkhuni ada gak ya
Jarang kan di sutta dibilang, "sang bhagava bersama dengan 500 bhikkhuni, mengajar...."
Jangan2 gak dimasukkin ke dalam kanon karena bhikkhuni gak diajak konsili

Yang kutahu cuma kotbah singkat Sang Buddha kepada Bhikkhuni Mahapajapati Gotami dalam AN 8.5 dan Nandakovada Sutta (MN 146) di mana Sang Buddha menunjuk Bhikkhu Nandaka berkotbah kepada lima ratus bhikkhuni di bawah Mahapajapati.

Selain itu, kita juga menjumpai kotbah para bhikkhuni seperti Culavedalla Sutta (MN 44), kumpulan sutta dalam Bhikkhuni Samyutta (SN 5), dan Therigatha (syair para bhikkhuni senior). Kalo para bhikkhuni tidak diikutkan dalam konsili, kira-kira dari mana sutta-sutta ini berasal?
« Last Edit: 25 January 2014, 07:44:15 AM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #38 on: 25 January 2014, 07:30:42 AM »
Pada pertengahan Sutta ini memang Sang Buddha-lah yang memuji kualitas Ananda sebagaimana Beliau ceritakan kepada Maha Moggalana. Jadi pada akhir kotbah mengatakan itu sebagai apa yang dikatakan Sang Buddha masih nyambung. :) Cuma mungkin karena topik Sutta ini adalah tentang Kualitas luar biasa Ananda , maka Ananda menambahkan beberapa point kualitas untuk melengkapi 'kelayakan' dirinya menjadi pelayan Sang Buddha bahkan sampai Buddha mahaparinibbana, di mana hal ini untuk menunjukkan kualitas itu masih tetap dipegang teguh olehnya. 

Ya, kalo secara topiknya memang masih nyambung :)

Mungkin juga ini adalah tambahan yang diberikan setelah konsili I (seperti Bakkula Sutta yang juga terdapat dalam MA 34 dan padanan Pali-nya di MN 124), tapi kalo penambahannya oleh Ananda sendiri kenapa tidak ditemukan dalam Nikaya Pali? (Entahlah kalo dalam Agama Sutra aliran lain ditemukan juga karena saya tidak ada ref Agama Sutra yang lain ;D )
« Last Edit: 25 January 2014, 07:35:52 AM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #39 on: 25 January 2014, 09:52:20 AM »
Ya, kalo secara topiknya memang masih nyambung :)

Mungkin juga ini adalah tambahan yang diberikan setelah konsili I (seperti Bakkula Sutta yang juga terdapat dalam MA 34 dan padanan Pali-nya di MN 124), tapi kalo penambahannya oleh Ananda sendiri kenapa tidak ditemukan dalam Nikaya Pali? (Entahlah kalo dalam Agama Sutra aliran lain ditemukan juga karena saya tidak ada ref Agama Sutra yang lain ;D )
Sekadar buat perbandingan lagi, di kitab 賢愚經 Xian Yu Jing (Taiso 0202)  juga menyebutkan Ananda mengajukan 3 permintaan. Tapi disebutkan bhw orang yang membaca pikiran Ananda di sini bukan Moggallana, melainkan Aniruddha. Kitab ini lebih jauh mengisahkan bhw tak terhingga asankheyakalpa lalu Ananda sudah melayani Buddha.   

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #40 on: 25 January 2014, 12:11:56 PM »
Sekadar buat perbandingan lagi, di kitab 賢愚經 Xian Yu Jing (Taiso 0202)  juga menyebutkan Ananda mengajukan 3 permintaan. Tapi disebutkan bhw orang yang membaca pikiran Ananda di sini bukan Moggallana, melainkan Aniruddha. Kitab ini lebih jauh mengisahkan bhw tak terhingga asankheyakalpa lalu Ananda sudah melayani Buddha.   

Thx for the info, berarti memang benar versi 3 permintaan dari Sarvastivada lebih otentik daripada versi 8 permintaan dari Theravada walaupun Theravada sudah benar memasukkannya dalam komentar karena kisah pengangkatan pelayan tetap ini tidak bersifat kanonik, sedangkan kualitas mengagumkan dari Bhikkhu Ananda sebagai pelayan tetap dalam versi Pali sudah dimasukkan dalam Mahaparinibbana Sutta
« Last Edit: 25 January 2014, 12:14:47 PM by Shinichi »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #41 on: 25 January 2014, 01:00:27 PM »
wah ini sangat menarik bila sekte lain tentang pelayanan ananda meskipun tidak lengkap sampai 8 permintaan; pada awalnya sekte selain theravada tidak ada abhidhamma pitaka hingga tidak terjadi kontradiksi.


Tetapi di dalam Theravada sendiri terjadi kontradiksi antara peristiwa pengangkatan YA Ananda dengan cerita awal mula Abhidhamma pitaka.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #42 on: 25 January 2014, 03:06:02 PM »
wah ini sangat menarik bila sekte lain tentang pelayanan ananda meskipun tidak lengkap sampai 8 permintaan; pada awalnya sekte selain theravada tidak ada abhidhamma pitaka hingga tidak terjadi kontradiksi.


Tetapi di dalam Theravada sendiri terjadi kontradiksi antara peristiwa pengangkatan YA Ananda dengan cerita awal mula Abhidhamma pitaka.

Dalam tradisi Theravada kisah Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma di surga Tavatimsa kepada ibu-Nya dan para dewa lainnya sangat terkenal sebagai sumber keotentikan Abhidhamma sebagai ajaran langsung Sang Buddha. Namun demikian, sumber kisah ini berasal dari komentar Sutta Nipata dan Jataka dengan detail yang lebih rinci dalam komentar Dhammapada. Dalam kanon Pali sendiri, hanya ada satu kali penyebutan Sang Buddha mengajar di Tavatimsa, yaitu MN 134  Lomasakangiyabhaddekaratta Sutta yang secara sekilas menyebutkan Sang Buddha mengajarkan penjelasan dan ringkasan Bhaddekaratta Sutta di sana.

Menurut penelitian Bhikkhu Analayo, kisah ini juga ditemukan dalam Samyukta Agama (SA) dari tradisi Mulasarvastivada. Selain itu dapat ditemukan juga dalam Avadanasataka dan Vinaya Mulasarvastivada. Dalam teks Mandarin kisah ini dapat ditemukan dalam Ekottarika Agama (yang diduga berasal dari tradisi Mahasanghika) dan padanan Atthakavagga dari Sutta Nipata dalam bahasa Mandarin.

Selengkapnya bisa dibaca di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24191.msg447292.html#msg447292
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #43 on: 25 January 2014, 03:32:06 PM »
Yups :)

Bagian awalnya memang cukup otentik, tetapi sisanya tampaknya tambahan belakangan karena tidak sinkron dengan narasi di bagian awalnya:

Bagian awal MA 33 mengisahkan Sang Buddha yang sudah tua mencari pelayan tetap. Satu per satu para bhikkhu senior mengajukan diri, tetapi ditolak Sang Buddha karena mereka sendiri sudah tua juga. Lalu Bhikkhu Moggallana dengan kekuatan batinnya mengetahui bahwa Sang Buddha menghendaki agar Bhikkhu Ananda menjadi pelayan tetap dan membujuk Ananda agar mau menjadi pelayan tetap. Setelah Ananda mengajukan 3 permintaan, Sang Buddha menjelaskan kepada Moggallana tentang kualitas-kualitas luar biasa dari Ananda.

Dari sini tiba-tiba narasinya berubah dari perkataan Sang Buddha menjadi perkataan Ananda sendiri (Yang Mulia Ananda telah mengatakan: "Teman-teman Yang Mulia, saya telah melayani Sang Buddha selama dua puluh lima tahun...." dst.) Lalu disambung dengan kejadian-kejadian lain sampai pencapaian Kearahantaan dan Parinibbana Bhikkhu Ananda di mana kualitas-kualitas luar biasa Ananda disebutkan satu per satu. Akhirnya ditutup lagi dengan perkataan Sang Buddha tadi.

Entah karena salah terjemahan dari Sanskrit ke Mandarin atau memang dari sumber awalnya sudah tidak sinkron
Iya, aneh juga. Sebetulnya kalau ini dibacakan waktu pengulangan konsili I, tidak aneh juga. Jadi Ananda cerita tentang asal mula pengangkatan jadi pelayan, kemudian lanjut ke Buddha parinibbana sampai pencapaian Arahatta Ananda. Tapi jadi sangat aneh karena di ujungnya ada "demikian yang dikatakan Buddha...". ;D Kelihatannya awalnya memang hanya kisah pengangkatan dan pujian Buddha, kemudian kisah belakangan itu diselipkan kemudian.


Seperti mengajarkan mahayana ke Maitreya dan bodhisattva lain......... :D
Hehe Betul. Prinsip "ajaran ini sudah diajarkan sebelumnya ke kelompok tertentu tapi tidak diketahui secara umum" ini memang sepertinya sukses. Beberapa orang menyadari dan ambil ajaran positifnya saja, namun tidak sedikit yang termakan dongeng sementara isi ajarannya juga ga tau.

Quote
tapi serius, ajaran untuk bhikkhuni ada gak ya
Jarang kan di sutta dibilang, "sang bhagava bersama dengan 500 bhikkhuni, mengajar...."
Jangan2 gak dimasukkin ke dalam kanon karena bhikkhuni gak diajak konsili
Nah, ini juga menarik. Sedikit OOT yah. Saya baca vinaya, asalnya 'kan Gotami menerima 8 peraturan, kemudian Gotami menahbiskan bhikkhuni. Kemudian dalam satu kesempatan Buddha memperbolehkan bhikkhu menahbiskan bhikkhuni. Lalu yang ditahbiskan Gotami mengatakan Gotami tidak ditahbiskan dan mereka juga bukan bhikkhuni sebab bhikkhuni harus ditahbiskan oleh bhikkhu. Tapi diklarifikasi bahwa ketika Gotami menerima 8 peraturan, itu adalah penahbisan (dari Buddha). Kemudian lagi karena bhikkhuni baru berdiri dan banyak yang tidak mengerti tentang dhamma-vinaya, maka yang sudah ditahbis satu sisi (=oleh sangha bhikkhuni) boleh ditahbis lagi di sangha bhikkhu.

Kalau dari ceritanya, sebetulnya awalnya memang tidak selalu bhikkhuni harus ditahbis bhikkhu + bhikkhuni. Setiap peraturannya ada alasan dan latar belakangnya. Jadi jika kondisi berbeda, seharusnya vinayanya juga relatif selama tidak menghilangkan makna intinya, namun tradisi Mahavihara tetap teguh tidak boleh ada bhikkhuni. Ini tentu saja memang otoritas mereka dan bagi yang penganut sekte tersebut harus menghargai keputusan sanghanya, namun kalau saya pribadi merasa aneh saja.

Nah, kemudian kalau dari catatan2 Buddhisme Awal, kita tahu Tamraparniya ini bukan hanya "Vibhajjavada", namun juga campuran dari sebagian Mahisasaka. Sekte ini dikenal diskriminatif terhadap wanita dan menyalahkan wanita atas mundurnya dharma. Apakah mungkin ada pengaruhnya?


Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« Reply #44 on: 25 January 2014, 05:39:15 PM »
Thx for the info, berarti memang benar versi 3 permintaan dari Sarvastivada lebih otentik daripada versi 8 permintaan dari Theravada walaupun Theravada sudah benar memasukkannya dalam komentar karena kisah pengangkatan pelayan tetap ini tidak bersifat kanonik, sedangkan kualitas mengagumkan dari Bhikkhu Ananda sebagai pelayan tetap dalam versi Pali sudah dimasukkan dalam Mahaparinibbana Sutta
New info:
仁王护国般若经疏 (The commentary of Prajna Sutra of the Humane King Who Protects His Country), adalah kitab komentar yang dibawakan Master Zhiyi (sesepuh mazhab Tiantai) di masa Dinasti Sui (abad ke-6 M) ,  dalam kitab ini beliau menjelaskan bahwa Ananda mengajukan 4 permintaan. Selain 3 permintaan yang sudah disebutkan sebelumnya, permintaan ke-4 adalah memohon Buddha mengulang khotbah yang sebelumnya belum pernah didengar Ananda. Master Zhiyi sendiri mengatakan 4 permintaan ini mengacu pada kitab 報恩經 (Bao En Jing). Kitab ini entah sama tidak dengan 大方便佛報恩經 (Da FangbianFoBaoEn Jing) (Taiso 156)yang diterjemahkan pada masa Dinasti Han Belakangan.   
Beberapa kitab komentar atas sutra-sutra Mahayana lain pada masa-masa setelah Master Zhiyi juga mengomentari hal yg sama , yakni 4 permintaan, bahkan turut menjelaskan bahwa di Maha Parinirvana Sutra menyebutkan 3 permintaan kemudian mengatakan 4 permintaan mengacu pada Bao En Jing.