//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cerita Tentang Hakim Bao  (Read 15889 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Cerita Tentang Hakim Bao
« on: 18 May 2010, 11:30:25 PM »

Bao Zheng (999-1062) adalah seorang hakim dan negarawan terkenal pada jaman Dinasti Song Utara. Karena kejujurannya dia mendapat julukan Bao Qingtian yang berarti Bao si langit biru, sebuah nama pujian bagi pejabat bersih. Musuh-musuhnya menjulukinya Bao Heizi yang artinya si hitam Bao karena warna kulitnya yang gelap. Nama kehormatannya adalah Xiren.


Bao dilahirkan dalam keluarga sarjana di Luzhou (sekarang Hefei, provinsi Anhui). Kehidupan awalnya banyak mempengaruhi kepribadiannya. Orang tuanya walaupun hidup pas-pasan, namun masih sanggup menyekolahkannya dengan baik. Ketika sedang mengandungnya, ibunya sering turun naik gunung untuk mengumpulkan kayu bakar. Di kampungnya dia banyak berteman dengan rakyat jelata sehingga dia mengerti beban hidup dan masalah mereka. Hal ini membuatnya membenci korupsi dan bertekad untuk menegakkan keadilan dan kejujuran. Orang yang berpengaruh besar pada kehidupannya adalah Liu Yun, seorang pejabat kehakiman di Luzhou, seorang pejabat yang ahli dalam puisi dan literatur serta adil dan membenci kejahatan. Dia juga seorang yang menghargai intelektual dan bakat Bao. Di bawah pengaruh Liu, Bao bertekad untuk memberikan kesetiaannya terhadap kerajaan dan cintanya pada negara dan rakyat.



Pada usia 29 tahun, dia lulus ujian kerajaan tingkat tertinggi dibawah pengujian langsung dari kaisar hingga menyandang gelar Jinshi. Sesuai hukum dan peraturan saat itu yang mengatakan bahwa seorang sarjana Jinshi dapat ditunjuk menempati posisi penting dalam pemerintahan, maka Bao diangkat sebagai pejabat kehakiman mengepalai Kabupaten Jianchang. Namun dia mengundurkan diri tak lama kemudian karena sebagai anak berbakti dia memilih pulang kampung untuk merawat orang tuanya yang sudah tua dan lemah selama sepuluh tahun. Baru setelah kematian orang tuanya, dia kembali diangkat sebagai pejabat, kali ini sebagai pejabat kehakiman Provinsi Tianchang. Ketika itu dia telah berumur 40 tahun.


Sebagai pejabat, Bao bekerja dengan adil, berani, dan berpegang pada kebenaran. Kecerdasan dan bakatnya membuat banyak orang kagum, termasuk Kaisar Song Renzong yang mempromosikannya dan memberikannya jabatan penting termasuk sebagai hakim di Bian (sekarang Kaifeng), ibukota Dinasti Song. Dia terkenal karena pendiriannya yang tak kenal kompromi terhadap korupsi diantara pejabat pemerintahan saat itu. Dia menegakkan keadilan bahkan menolak untuk tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi darinya bila itu tidak benar termasuk pada Guru Besar Pang, ayah mertua kaisar yang merangkap guru besar yang membimbing putra mahkota sehingga Pang sangat menganggap Bao sebagai musuhnya.


Sejarah mencatat bahwa selama kurang lebih 30 tahun sejak dia memegang jabatan pertama kalinya, sebanyak lebih dari 30 orang pejabat tinggi termasuk beberapa mentri telah dipecat atau diturunkan pangkatnya olehnya atas tuduhan korupsi, kolusi, melalaikan tugas, dan lain-lain. Dia sangat berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak akan menyerah selama dianggapnya sesuai kebenaran. Enam kali dia melaporkan pada kaisar dan memintanya agar memecat pejabat tinggi, Zhang Yaozhuo, paman dari selir kelas atas kerajaan, tujuh kali untuk memecat Wang Kui, pejabat tinggi lain yang kepercayaan kaisar, bahkan dia pernah beberapa kali membujuk kaisar untuk memecat perdana mentri Song Yang. Dalam kapasitasnya sebagai juru sensor kerajaan dia selalu sukses meyakinkan kaisar tanpa membawa kesulitan bagi dirinya, padahal dalam sejarah banyak juru sensor telah mengalami nasib yang buruk, seperti misalnya Sima Qian, sejarawan dan filsuf Dinasti Han yang dikebiri karena Kaisar Han Wudi tidak bisa menerima pendapatnya.

Dalam pemerintahan, teman dekatnya adalah paman kaisar yaitu Zhao Defang yang lebih dikenal dengan nama pangeran ke delapan (Ba Wang Ye). Di kalangan rakyat, Bao Zheng dikenal sebagai hakim yang adil dan berani memutuskan segala sesuatu berdasarkan keadilan tanpa rasa takut, juga mampu membedakan mana yang benar dan yang salah. Baginya siapapun termasuk kerabat dekat kaisar sekalipun harus dihukum bila terbukti bersalah melakukan pelanggaran. Bao meninggal tahun 1062 dan dimakamkan di makam keluarganya di Hefei, di kota itu juga dibangun kuil untuk mengenangnya.


Bao Zheng banyak menghiasi karya literatur dalam sejarah Tiongkok, kisah hidupnya yang melegenda sering ditampilkan dalam opera dan drama, kebanyakan kisah-kisah ini didramatisasi. Dalam opera biasanya dia digambarkan sebagai pria berjenggot dengan wajah hitam dan tanda lahir berbentuk bulan sabit di dahinya (beberapa versi menyebutkan tanda ini berasal dari luka ketika dia memberi hormat dengan sangat keras pada ibunya untuk menunjukkan baktinya).



Disebutkan juga bahwa kaisar menganugerahi Bao tiga gilotin (alat penggal) dalam tugasnya sebagai hakim. Ketiga gilotin itu mempunyai dekorasi yang berbeda dan digunakan untuk menghukum orang sesuai statusnya. Guilotine kepala anjing untuk menghukum rakyat jelata, kepala macan untuk menghukum pejabat korup, dan kepala naga untuk menghukum bangsawan jahat. Dia juga dianugerahi tongkat emas kerajaan oleh kaisar sebelumnya untuk menghukum kaisar sendiri bila bersalah dan pedang pusaka kerajaan sebagai tanda berhak untuk menghukum siapapun termasuk anggota kerajaan tanpa melapor atau mendapat persetujuan dulu dari kaisar. Dalam tugasnya dia dibantu oleh enam deputinya yaitu polisi Zhan Zhao, sekretaris Gongsun Zhi, dan empat pengawal Wang Chao, Ma Han, Zhang Long, dan Zhao Hu. Selain itu juga lima pendekar dari dunia persilatan yang dijuluki lima pendekar tikus. Keduabelas orang ini disebut “tujuh pendekar lima ksatria”









  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #1 on: 18 May 2010, 11:41:59 PM »
om virya juga ada perhatian juga dengan biografi mr. pao.  ;D ;D ;D ;D
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #2 on: 18 May 2010, 11:46:05 PM »
papa gw senang sama cerita Hakim Bao ..... Bukan Hakim Pao yaaah ..... jgn keliru  :P
dirumah dvd Hakim Bao ..... komplit

Jangan Geer ..... biografi mr pao .... kagak laku  :whistle:
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #3 on: 18 May 2010, 11:55:27 PM »
papa gw senang sama cerita Hakim Bao ..... Bukan Hakim Pao yaaah ..... jgn keliru  :P
dirumah dvd Hakim Bao ..... komplit

Jangan Geer ..... biografi mr pao .... kagak laku  :whistle:
Ini kan kloningnya, harus dihargai dong.  8) 8) 8) 8) 8)
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #4 on: 19 May 2010, 02:50:21 AM »
dulu gw suka banget ama nih film..

tegas, gw pengen jadi pengacara karena terinspirasi gara gara hakim Bao (bukan pao  :P)

coba kalo ada hakim di indonesia kayak hakim Bao, pasti udah di bunuh ama orang yang mau di sidang huakakakaa

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #5 on: 19 May 2010, 09:16:50 AM »
Indonesia sangat membutuhkan Hakim Bao   :-? :-?
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline miracle_boyzz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 152
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #6 on: 19 May 2010, 10:48:16 AM »
wihh... akhirnya bisa tw jg biografinya...^^ semoga kejujuran, kebijaksanaan dan rasa keadilannya akan bersinar sampai ke indonesia ^^ may all beings be happy...
Sati in every Breath of my Breath, Sati in every Steps of my Feet, Sati in every Mind of my Concentration... and Sati in every Parts of My Life... Be Mindful and Be Happy...

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #7 on: 19 May 2010, 11:10:30 AM »
wihh... akhirnya bisa tw jg biografinya...^^ semoga kejujuran, kebijaksanaan dan rasa keadilannya akan bersinar sampai ke indonesia ^^ may all beings be happy...
Ane bintang libra (jujur dan adil)  dan ane kebetulan reinkarnasi dan menetap di indonesia.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #8 on: 19 May 2010, 11:12:45 AM »
wihh... akhirnya bisa tw jg biografinya...^^ semoga kejujuran, kebijaksanaan dan rasa keadilannya akan bersinar sampai ke indonesia ^^ may all beings be happy...
Ane bintang libra (jujur dan adil)  dan ane kebetulan reinkarnasi dan menetap di indonesia.
ngarep amat si =))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #9 on: 19 May 2010, 12:11:18 PM »
dulu gw suka banget ama nih film..

tegas, gw pengen jadi pengacara karena terinspirasi gara gara hakim Bao (bukan pao  :P)

coba kalo ada hakim di indonesia kayak hakim Bao, pasti udah di bunuh ama orang yang mau di sidang huakakakaa
Gw menukar sebutan menjadi Mr. pao karena hakim Pao gak ngetren di jaman ini lagi. Ini hy masalah nama. Gw merasa posisi gw tetap aman skrg.
Indonesia sangat membutuhkan Hakim Bao   :-? :-?
thanks, maka gw mengundurkan diri gak tugas ni neraka lagi, gw reinkarnasi ke indonesia.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline miracle_boyzz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 152
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #10 on: 19 May 2010, 12:40:02 PM »
wihh... akhirnya bisa tw jg biografinya...^^ semoga kejujuran, kebijaksanaan dan rasa keadilannya akan bersinar sampai ke indonesia ^^ may all beings be happy...
Ane bintang libra (jujur dan adil)  dan ane kebetulan reinkarnasi dan menetap di indonesia.

wkwkwk.... asle neh bang pao...=))
Sati in every Breath of my Breath, Sati in every Steps of my Feet, Sati in every Mind of my Concentration... and Sati in every Parts of My Life... Be Mindful and Be Happy...

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #11 on: 19 May 2010, 02:10:26 PM »

Gw menukar sebutan menjadi Mr. pao karena hakim Pao gak ngetren di jaman ini lagi. Ini hy masalah nama. Gw merasa posisi gw tetap aman skrg.

gitu yah.. jadi, apa komentar tentang kasus janda veteran kita?
sapa yang salah disini?


thanks, maka gw mengundurkan diri gak tugas ni neraka lagi, gw reinkarnasi ke indonesia.

kok masuk neraka pao? bukannya lu banyak buat baik, bisa masuk surga?

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #12 on: 19 May 2010, 02:47:46 PM »

Gw menukar sebutan menjadi Mr. pao karena hakim Pao gak ngetren di jaman ini lagi. Ini hy masalah nama. Gw merasa posisi gw tetap aman skrg.

gitu yah.. jadi, apa komentar tentang kasus janda veteran kita?
sapa yang salah disini?
Berita itu gw gak ikut,bisa kasi referensinya?


thanks, maka gw mengundurkan diri gak tugas ni neraka lagi, gw reinkarnasi ke indonesia.

kok masuk neraka pao? bukannya lu banyak buat baik, bisa masuk surga?
Yang di atas meminta hakim pao ke neraka menghakimi orang2 yang bersalah.
Lu belum tau yah setelah kematian hakim pao, Yang di atas menugaskannya ke neraka?
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Cerita Tentang Hakim Bao
« Reply #13 on: 19 May 2010, 03:39:48 PM »
di dc ndak ada keknya. udah cari, ndak ketemu..
cari di detik aja dulu.. ntar yee mr. pao

Didakwa Serobot Rumah Dinas, 2 Janda Pahlawan Merasa Diintimidasi Jaksa

Jakarta - 2 Janda pahlawan didakwa dalam kasus penyerobotan rumah dinas. Jaksa dinilai mengintimidasi dua perempuan sepuh tersebut.

Dua janda itu adalah Soetarti Soekarno (78) istri mendiang Soekarno dan Rusmini Husaeni (78) istri mendiang Ahmad Husaeni. Kedua suami mereka adalah pensiunan karyawan Perum Pegadaian yang juga veteran perang agresi militer Belanda.

Soetarti dan Rusmini diadili dengan dugaan penyerobotan rumah dinas Perum Pegadaian di daerah Cipinang Jaya, Jakarta Timur. Kedua nenek itu dinilai tidak berhak tinggal di rumah dinas karena suami mereka sudah lama pensiun bahkan sekarang sudah meninggal.

Mereka didakwa melanggar UU No 4/1992 tentang Perumahan dan pemukiman dan Pasal 67 ayat 1 KUHP dengan ancaman maksimal dua tahun penjara. Namun kuasa hukum mereka, Kiagus Ahmad menilai ada intimidasi jaksa penuntut umum (JPU)yang meminta terdakwa menandatangani surat permohonan untuk tidak ditahan.

"Hal ini sangat aneh. Ditahan itu kan bila tidak pidana dengan hukuman pidana penjara lima tahun atau lebih. Lalu apa maksud JPU meminta para terdakwa untuk membuat surat permohonan untuk tidak ditahan?" ujar Agus Ahmad dalam pembacaan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Jl Pulo Mas, Jakarta, Selasa, (23/3/2010).

Selain itu, Ahmad juga melihat adanya upaya pemaksaan dari polisi dan jaksa dalam proses hukum kliennya. Ahmad menduga BAP kedua terdakwa telah direkayasa tanpa melalui proses tanya jawab.

"Penyidik langsung menyodorkan BAP pemeriksaan saksi untuk ditandatangani karena setelah diterima, salinan BAP berbeda dengan BAP yang telah ditandatangani sebelumnya," jelasnya.

Dalam eksepsinya, Agus meminta PN Jaktim menghentikan pemeriksaan perkara, mengganti JPU yang mengintimidasi, dan menindak penyidik yang merekayasa BAP.

Sementara usai sidang, jaksa membantah tuduhan intimidasi. JPU Ibnu Suud mengatakan surat tersebut adalah surat penangguhan penahanan bukan surat untuk tidak ditahan.

"Kami hanya meminta surat jaminan kepada keluarganya, karena terdakwa sudah berusia lanjut" ujar Ibnu Suud kepada wartawan usai sidang.

Suud juga berencana akan tetap akan melanjutkan perkara ini dengan memberikan tanggapan terhadap eksepsi terdakwa. Dia juga menilai semua dakwaan sudah tepat dan sesuai dengan BAP para saksi.

"Semua dakwaan yang saya ajukan dasarnya BAP dan keterangan saksi. Yang tidak ada di BAP, tidak mungkin kami ungkapkan di persidangan. Minggu depan akan kami beberkan tanggapan dari kami dalam persidangan," pungkasnya.

Mendian Soekarno dan Ahmad Husaeni adalah mantan prajurit I Brigade Infanteri Tentara Pelajar. Mereka berjuang melawan Belanda saat terjadi Agresi Militer. Mereka mendapat bintang Satya Lencana Aksi Militer I, dan untuk Husaeni juga mendapat Satya Lencana Aksi Militer II.

Usai perang, mereka bekerja di Perum Pegadaian. Saat mereka wafat, mereka pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.