//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] About Vinaya  (Read 7266 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
[ASK] About Vinaya
« on: 18 December 2011, 06:56:32 PM »
Mohon bila ada yg tau soal Vinaya di bawah ini bersedia membantu..

Manakah yg benar?

1. Seseorang (bhikkhu) melakukan dua pelanggaran bila berdiri dari tempat duduknya dan pergi saat Sanggha sedang mengadakan perundingan tanpa memberi perkenan kepadanya: saat meninggalkan pertemuan sejauh satu rentangan tangan (hatthapāsa),  pelanggaran Dukkata; bila ia telah meninggalkan, pelanggaran Pacittiya. [80]
atau
Seseorang (bhikkhu) melakukan dua pelanggaran bila berdiri dari tempat duduknya dan pergi saat Sanggha sedang mengadakan perundingan, tanpa memberi perkenannya: saat meninggalkan pertemuan sejauh satu rentangan tangan (hatthapāsa),  pelanggaran Dukkata; bila ia telah meninggalkan, pelanggaran Pacittiya. [80]


2. Seseorang (bhikkhu) melakukan satu pelanggaran bila berperilaku tidak sopan, makan sambil mengeluarkan bunyi suru-suru (menyeruput) ... sambil menjilat tangan … dengan mengeruk (dasar) patta dengan tangan ... sambil menjilat bibir: Dukkata. [51-54]
atau
Seseorang (bhikkhu) melakukan satu pelanggaran bila berperilaku tidak sopan, makan sambil mengeluarkan bunyi suru-suru (menyeruput) ... sambil menjilat tangan … sambil menjilat patta ... sambil menjilat bibir: Dukkata. [51-54]


3. jika tanpa menyentuh mulut mayat yang terbuka lebar tersebut, ia memasukkan alat kelaminnya, pelanggaran Dukkata.
atau
jika tanpa menyentuh alat kelaminnya, ia memasukkannya ke mulut mayat yang terbuka lebar, pelanggaran Dukkata.


4. “Di manakah pelanggaran Pacittiya karena mencabut bulu di badan ditetapkan?”
atau
“Di manakah pelanggaran Pacittiya karena membiarkan bulu badan tumbuh ditetapkan?”


5. “Di manakah pelanggaran Pacittiya karena pergi meninggalkan jubah luarnya lebih dari lima hari ditetapkan?”
atau
“Di manakah pelanggaran Pacittiya karena pergi meninggalkan jubah luarnya selama lima hari ditetapkan?”


6. “Di manakah pelanggaran Pacittiya karena menahbiskan seorang wanita yang masih mengasuh anak ditetapkan?”
atau
“Di manakah pelanggaran Pacittiya karena menahbiskan seorang wanita yang masih menyusui ditetapkan?”


7. “Di manakah pelanggaran Pacittiya karena tidak melayani seorang pavattini selama dua tahun ditetapkan?”
atau
 “Di manakah pelanggaran Pacittiya karena tidak menunggu seorang pavattini selama dua tahun ditetapkan?”



Lalu utk yg di bawah ini, ada yg bisa menjelaskan atau kasih contoh? terutama yg di bold ga ngerti.

Sumber: Vinaya Pitaka Vol. VI; by I.B. Horner, M.A.; PTS

Page 50:
Laying claim (for oneself) to a non-existent, non-actual state of further-men … one falls into three offences: if, having evil desires, evil longings, he lays claim to a non-existent … there is an offence involving Defeat. If he says, “The monk who lives in this vihara is an arahant,” there is a grave offence for acknowledging (a conscious lie); there is an offence of wrong-doing for not acknowledging it. [4]

Page 52:
Defaming a monk with an unfounded charge of an offence involving Defeat, he falls into three offences: if he speaks desiring his expulsion but without having gained his leave there is an offence of wrong-doing together with an offence requiring a Formal Meeting of the Order; if he speaks intending abuse, having gained his leave, there is an offence of insulting speech. [8]

Page 52:
Defaming a monk with a charge of an offence involving Defeat, taking up some point as a pretext in a legal question really belonging to something else, he falls into three offences: if he speaks desiring his expulsion but without having gained his leave there is an offence of wrong-doing together with an offence requiring a Formal Meeting of the Order; if he speaks intending abuse, having gained his leave, there is an offence of insulting speech. [9]

Page 54:
Accepting sheep’s wool and exceeding the three yojanas he falls into two offences: if he makes the first foot go beyond the three yojanas there is an offence of wrong-doing; if he makes the second foot go beyond there is an offence of Expiation involving forfeiture. [16]

Page 77:
Because of not giving up his course a monk who brings a family into disrepute, though being admonished up to three times falls into three offences: following the motion there is an offence of wrong-doing; following the two resolutions there is a grave offence; following the the conclusion of the (three) resolutions there is an offence requiring a Formal Meeting of the Order. [13]

Page 84:
The offence requiring a Formal Meeting of the Order for nuns who ara living in company and do not give up (their course) though being admonished up to the third time ... [9]

Page 87:
The offence of Expiation for an application of lac … [4]
The offence of Expiation for taking an ablution with water consisting of more than (a measure of) two finger-joints … [5]

Page 91:
The offence of Expiation for holding back a legally valid division of robe-material ... [27]

Page 92:
The offence of Expiation for a nun who keeps company (and) does not give up (her course) though admonished up to the third time ... [36]

Page 94:
The offence of Expiation for not having given up a household robe but making use of it ... [47]

Page 95:
The offence of Expiation for being grudging as to families ... [55]

Page 103:
Bringing a law-suit, a nun who is one who speaks in envy falls into three offences:

Page 136:
... A monk, thinking it is allowable, begging himself, builds a hut without the site being marked out, exceeding the measure, involving destruction, not with an open space round it; in the action there is an offence of wrong-doing; if one lump is still to come there is a grave offence; when that lump has come there is an offence requiring a Formal Meeting of the Order.

Page 144:
Because of falling away from a (right) mode of livelihood how many offences does one fall into? ... one falls into six offences: ... for the sake of livelihood, for the reason of livelihood if one speaks saying "Whatever monk lives in your vihara is an arahant" there is a grave offence involving recognition;

Page 196:
VA. 1329 here speaks of a collective offence, sabhāgāpatti, and says "whoever confesses one, falling into an offence of wrong-doing because of the confession, confesses a certain offence of Expiation and so on, and confessing that he falls into an offence of wrong-doing. But, falling into that offence of wrong-doing he rises from the offence of Exp. and so on, but rising from that offence of Exp. he falls into that".


 ^:)^
« Last Edit: 18 December 2011, 07:03:28 PM by Yumi »
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline icykalimu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • from zero to hero
Re: [ASK] About Vinaya
« Reply #1 on: 14 January 2012, 12:42:50 PM »
banyak banget.
pacittiya 80 maksudnya bhikkhu itu meninggalkan tempatnya tanpa memberikan pendapatnya.
dukkata 53: tanpa menjilati patta.

yg bhs inggris
acknowledge: menyatakan. conscious lie: berbohong dgn sengaja.
1st foot, 2nd foot itu ukuran.
disrepute: nama buruk.
holding back: menahan. di situ artinya menyimpan.
household robe: jubah sehari-hari?
envy: iri hati
destruction: penghancuran. maksudnya  bangunan yg dihancurkan
recognition: pengakuan
rise itu lawan katanya fall/jatuh. tapi ini penggunaan yg salah. fall into offence lawan katanya bukan rise into offence
...

Offline thres

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 4
Re: [ASK] About Vinaya
« Reply #2 on: 17 April 2013, 12:53:17 PM »
Saya tidak tau thread yang sesuai, jadi saya bertanya di sini saja. Ada yang mengerti 4 poin berikut?


II. Tentang peraturan makan (Bhojanapatisamyuti)

6. Saya akan makan dana makanan dengan perhatian pada mangkuk; ini adalah latihan untuk dilaksanakan. (perhatian pada mangkuk, maksudnya apa?)

9. Saya tidak akan makan makanan dengan mengambilnya dari atas ke bawah; ini adalah latihan untuk dilaksanakan. Maksudnya? apakah "atas" maksudnya bagian makanan di mangkuk kita, yang jauh dari tubuh?

18. Saya tidak makan dengan berulang-ulang menyuapkan potongan makanan yang sama (kecuali beberapa buah-buahan dan lain-lain; ini adalah latihan untuk dilaksanakan). Contohnya? apakah seperti kalau orang makan es krim batangan?

19. Saya tidak akan makan dengan menceraikan suatu suapan menjadi pecah-pecahan (kecuali beberapa buah-buahan dan lain-lain); ini adalah latihan untuk dilaksanakan). Contohnya?

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/
« Last Edit: 17 April 2013, 01:00:26 PM by thres »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: [ASK] About Vinaya
« Reply #3 on: 17 April 2013, 01:29:47 PM »
Saya tidak tau thread yang sesuai, jadi saya bertanya di sini saja. Ada yang mengerti 4 poin berikut?


II. Tentang peraturan makan (Bhojanapatisamyuti)

6. Saya akan makan dana makanan dengan perhatian pada mangkuk; ini adalah latihan untuk dilaksanakan. (perhatian pada mangkuk, maksudnya apa?)

9. Saya tidak akan makan makanan dengan mengambilnya dari atas ke bawah; ini adalah latihan untuk dilaksanakan. Maksudnya? apakah "atas" maksudnya bagian makanan di mangkuk kita, yang jauh dari tubuh?

18. Saya tidak makan dengan berulang-ulang menyuapkan potongan makanan yang sama (kecuali beberapa buah-buahan dan lain-lain; ini adalah latihan untuk dilaksanakan). Contohnya? apakah seperti kalau orang makan es krim batangan?

19. Saya tidak akan makan dengan menceraikan suatu suapan menjadi pecah-pecahan (kecuali beberapa buah-buahan dan lain-lain); ini adalah latihan untuk dilaksanakan). Contohnya?

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/

Kalau gw salah mohon dikoreksi:
6. Maksudnya makan fokus ke mangkuk miliknya saja, bukan menoleh2 ke mangkuk bhikkhu lain (yg berada di sebelahnya). Mungkin membanding2kan makanan di mangkuknya dengan yg diperoleh bhikkhu lain, dsb.

9. Mungkin seperti ngebor, artinya membongkar2 makanan yang ada dalam mangkuknya dari atas sampai ke dasar mangkuk.

18. Kadang potongan seperti daging yang besar kita gigit sedikit sambil menyuap nasi, kemudian sisa potongan itu kita gigit lagi. Demikian seterusnya sampai potongan daging itu habis.

19. Makan jaman dulu itu kan pakai suapan tangan, mungkin makanan sejumlah satu suapan itu dibagi2 lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline UNAGI

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: -10
  • Persepsi Sang Maestro
Re: [ASK] About Vinaya
« Reply #4 on: 17 April 2013, 01:35:56 PM »
6. Makan ya liat ke mangkuk lu sendiri emang lu mau makan jatah rekan lu
9. Lu aduk makanan lu apa bedanya dengan anjing yang ngaduk makananya
18. Jangan begaya makan ya makan tidak perlu banyak gaya
19. Lu makan pakai tangan siap siap diare lu

Salam  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: [ASK] About Vinaya
« Reply #5 on: 18 April 2013, 05:48:18 AM »
6. Makan ya liat ke mangkuk lu sendiri emang lu mau makan jatah rekan lu
9. Lu aduk makanan lu apa bedanya dengan anjing yang ngaduk makananya
18. Jangan begaya makan ya makan tidak perlu banyak gaya
19. Lu makan pakai tangan siap siap diare lu

Salam  _/\_

sepertinya anda, kurang 'beberapa gram' ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.