Alo semua,
Ada umat Buddha Theravada yang tidak makan daging sapi, sebenarnya boleh atau tidak makan daging sapi? Karna saya belum pernah liat tentang pantangan makan daging sapi di Sutta, tapi mengapa ada yang tidak makan khusus daging sapi saja?
daging sapi (biasanya) dibuat dengan mengoles "alkohol" pada dagingnya (daging sapi) atau ditambah alkohol sebagai bumbu (caranya jangan tanya saya). Mungkin ia takut melanggar sila ke-5. Saya juga enggan mengkonsumsi daging sapi, tapi tidak fanatik dong, klo kemakan ya gw telan, (kalau lezat, katanya seh lezat karena alkohol). Intinya: sila ke-5 adalah menghindari alkohol yang memabukkan, klo Anda tidak mabok, ya tidak melanggar sila. Mengapa, mabok masuk sila ke-5?? karena, klo Anda mabok, Anda pasti ngaco, bicara gak karuan, bahkan hingga berantem, dst.
Seperti halnya susu fermentasi, akan menghasilkan alkohol dalam jumlah yang sedikit, tidak ada alasan untuk mencela susu fermen hanya karena mengandung alkohol. Karena, dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak memabokkan. Hanya saja, akan membuat Anda "ndut" n "mao bobok" (maka bhikkhu tidak minum susu lewat tengah hari karena susu demikian pastinya sudah fermen, apalagi zaman sekarang, dapat susu sapi yang murni pastinya sangat sulit, mungkin hanya di tempat-tempat tertentu saja).
Tidak ada yang salah, jika bhikkhu makan daging sapi (walaupun resepnya memakai alkohol) dan tidak ada yang salah jika bhikkhu mengkonsumsi susu fermentasi (walaupun menghasilkan alkohol, akibat fermentasi). Demikian juga dengan umat awam, atau siapa pun, tidak ada yang salah mengkonsumsi daging sapi.
Akan tetapi, jika tidak ingin memakannya, itu hak Anda karena perut Anda. Mau makan ini atau tidak makan itu, ya masuknya ke perut Anda. Anda yang tentukan sendiri.