//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Galaunya Tin Chan  (Read 33359 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Galaunya Tin Chan
« on: 06 November 2013, 05:13:26 PM »
Berhubung belakangan ini di kantor lagi boring banget. Akhir taon, budget lagi habis... Di kantor ga ada kerjaan, mau ke lapangan juga malas dengan kondisi tanpa peluru. Jadinya baca-baca mejeng mulu di DC. Ikutan bikin jurnal deh...

Today lagi rada galau, karna ada teman yang baru meninggal, jadi topiknya soal kematian.

Mati itu kira-kira seperti apa ya rasanya? Beberapa kali hampir mati, tapi malah ga mati-mati. Dalam keadaan sehat, sering kali bilang ga takut mati, malah sering cari mati... Tapi bila dihadapkan dalam keadaan setengah mati alias sekarat, takutnya setengah mati...

Saya punya buku andalan yang judulnya "No Death No Fear". Kenapa gw sebut buku andalan? Karna buku ini baru gw keluarin setiap kali gw dalam keadaan sekarat. Dan walaupun si penulis begitu pintar menjelaskan mengenai ketidak adanya kematian, bahwa semuanya hanya proses, tetap saja hati ini tak bisa tenang. Takut mati.

Kalau dipikir-pikir lagi, yang ditakutkan sebenarnya bukan matinya. Tapi perpisahannya. Perpisahan dengan keluarga, dengan lingkungan kita, dengan segala kebiasaan kita, dan takut mengetahui apa yang menanti disana. Takut akan perubahan. Anicca. Bener gak sih?

Hari ini seorang teman meninggal. Begitu cepat. Kankernya baru terdeteksi beberapa bulan. Bagaimana ya perasaannya di hari-hari sebelum meninggal? Takutkah meninggalkan anaknya yang masih kecil? Sanggupkah dia tidur di malam hari? Tanpa ketakutan tak akan bangun lagi.

Tapi sekarang semua sudah berlalu. Ga ada lagi kesakitan. Ga ada lagi kekhawatiran. Tinggal mungkin, dia perlu berjalan sendiri di kehidupan barunya. Menemukan orang-orang baru, lalu kembali mengulang kehidupan.

 _/\_
« Last Edit: 06 November 2013, 05:14:59 PM by Kristin_chan »
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #1 on: 06 November 2013, 05:27:05 PM »

Saya punya buku andalan yang judulnya "No Death No Fear". Kenapa gw sebut buku andalan? Karna buku ini baru gw keluarin setiap kali gw dalam keadaan sekarat. Dan walaupun si penulis begitu pintar menjelaskan mengenai ketidak adanya kematian, bahwa semuanya hanya proses, tetap saja hati ini tak bisa tenang. Takut mati.


dalam keadaan sekarat apa masih bisa baca?

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #2 on: 06 November 2013, 05:34:56 PM »
Bisa lah.. Kan mata kagak sekarat. Cuma ga bisa bangun doank...
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #3 on: 06 November 2013, 05:35:32 PM »
Bisa lah.. Kan mata kagak sekarat. Cuma ga bisa bangun doank...

gak bisa bangun cemana bisa keluarin buku?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #4 on: 06 November 2013, 07:08:23 PM »
tp tetap di gaji kan?
...

Offline neutral

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.510
  • Reputasi: 89
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #5 on: 06 November 2013, 10:08:51 PM »
Membaca jurnal anda, jd teringat teman saya.

Mamanya teman saya baru2 ini terdiagnosa kanker stadium 4, no cures..if there's cure, then Steve Jobs wont die, kata dokternya.

Ga bisa dibayangkan bagaimana perasaan temanku itu.  I can't imagine if its happened to the person I love.. U know something's gonna happen to your loved one, but there's nothing u can do...  :'(

Makanya yg masih hidup hrs bersyukur dan do something for yourself, ur loved one, for society.

Jgn dikit2 menyerah, dikit2 mau bunuh diri..org lain berjuang setengah mati untuk tetap hidup. knp hrs dgn mudah menyia2kan hidup? pikirkan org yg sayang sama kamu.

saya percaya setiap org dilahirkan ke dunia ada tujuannya sih..apa tujuan hidupmu?

maaf jd panjang komennya  ;D
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #6 on: 06 November 2013, 11:18:41 PM »
klo kmu apa tujuannya?
...

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #7 on: 07 November 2013, 05:28:01 AM »
gak bisa bangun cemana bisa keluarin buku?

jangankan keluarin buku, pegang buku aja susah
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #8 on: 07 November 2013, 09:18:36 AM »
Membaca jurnal anda, jd teringat teman saya.

Mamanya teman saya baru2 ini terdiagnosa kanker stadium 4, no cures..if there's cure, then Steve Jobs wont die, kata dokternya.

Ga bisa dibayangkan bagaimana perasaan temanku itu.  I can't imagine if its happened to the person I love.. U know something's gonna happen to your loved one, but there's nothing u can do...  :'(

Makanya yg masih hidup hrs bersyukur dan do something for yourself, ur loved one, for society.

Jgn dikit2 menyerah, dikit2 mau bunuh diri..org lain berjuang setengah mati untuk tetap hidup. knp hrs dgn mudah menyia2kan hidup? pikirkan org yg sayang sama kamu.

saya percaya setiap org dilahirkan ke dunia ada tujuannya sih..apa tujuan hidupmu?

maaf jd panjang komennya  ;D
gw juga pernah ada temen deket kena kanker.. Cepet banget nyebarnya. 1 atau 2 hari sebelum meninggal dia sms gw, cuman bilang dia sedih sekarang pake kacamata plus, gara2 kankernya tuh.. Ga nyangka kalo abis itu dia besoknya meninggal.. Padahal gw dah seneng di sms sama dia, sebelum2nya kalo gw sms ga pernah bales dan setelah gw bales sms nya itu ga dibales lagi juga sama dia..


Sedih sih, sedih banget malah pas tau people that we love pergi dan ga akan kembali lagi dan nemenin kita seperti biasanya. Tapi gw percaya kalo orang2 yang sakit kanker gitu akan lebih bahagia setelah meninggal karena udah terbebas dari rasa sakit yang sakit sekaliiiiii...
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #9 on: 07 November 2013, 11:04:44 AM »
Belom pernah sih mengalami kejadian hampir mati. Tapi di umur segini, sudah lumayan banyak mengalami, kesakitan, kesusahan, baik fisik maupun mental.

Keadaan kesakitan itu bisa menimbulkan pengalaman dan pemahaman tersendiri.
Misalnya, jadi bisa sadar bahwa tubuh ini memang hanya sekedar alat, atau kendaraan.
Kemudian berpikir, ah di kehidupan ini gua menumpang pada tubuh yang seperti ini, dimana banyak kekurangan.
Mungkin di kehidupan berikut, gua akan mendapat tumpangan yang lebih baik.
Pemikiran seperti itu membuat gua sedikit banyak bisa "memisahkan tubuh ini dari bathin/pikiran"


Setelah menyadari hal tersebut, idealnya gua harus banyak-banyak berbuat kebajikan, banyak berdana (kebetulan sekarang sedang musim kathina), banyak membantu orang lain, banyak berbuat kebajikan dengan pikiran.


Dan terakhir, gua baru baca lagi satu kata-kata motivasi.


"Aku akan selalu berusaha memupuk kebajikan, akan selalu berusaha tetap di "jalan", whatever it takes, berapapun banyak kelahiran akan ku alami, berapapun banyaknya kalpa yang akan ku lalui, hingga akhirnya aku mencapai pencerahan sempurna."
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #10 on: 07 November 2013, 11:15:33 AM »
jangankan keluarin buku, pegang buku aja susah

Bukunya sih diambilin, tapi megang masih bisa. Berarti masi beruntung banget ye...

Kalau untuk si penderita sih kayanya mending begitu terdiagnosa, langsung koit deh daripada digantung2. Karna perasaan mau mati, tapi ga mati itu ga enak bener. Khawatir, gelisah, mikir macem-macem, bla bla bla...

Cuma ya bagusnya sih, kalau kita merasa uda mau mati itu ntah napa tiba2 sekeliling semuanya jadi indah :D . Tiba-tiba nyokap yang biasanya cerewet, omelannya jadi dinikmati banget. Lingkungan sekitar yang biasa-biasa aja, tiba-tiba jadi terasa bagus banget. Kaya menikmati detik-detik perpisahan sekolah...

Ada yg pernah ngerasa gitu gak sih? ;D
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #11 on: 07 November 2013, 11:27:03 AM »
 [at] ugi, yoi... banyak berbuat kebajikan. Musti bisa do something buat sekitar. Leave some trace... Biar bisa dikenang ntar :p.

Di buku "Who will cry when you die" ada quote bagus: "When you were born, you cried while the world rejoiced. Live your life in such a way that when you die, the world cries while you rejoice."

Plus ada lagu bagus buat dibagi-bagi dari Lady Antebellum ;D

I Was Here

You will notice me
I'll be leaving my mark like initials carved
In an old oak tree, you wait and see
 
Maybe I'll write like Twain wrote
Maybe I'll paint like Van Gogh
Cure the common cold, I don't know
But I'm ready start 'cause I know in my heart
 
I wanna do something that matters, say something different
 Something that sets the whole world on its ear
I wanna do something better with the time I've been given
I wanna try to touch a few hearts in this life
Leave nothing less than something that says I was here
 
I will prove you wrong
If you think I'm all talk, you're in for a shock
'Cause this dream's too strong and before too long
 
Maybe I'll compose symphonies
Maybe I'll fight for world peace
'Cause I know it's my destiny
To leave more than a trace of myself in this place!
 
I wanna do something that matters, say something different
 Something that sets the whole world on its ear
I wanna do something better with the time I've been given
I wanna try to touch a few hearts in this life
And leave nothing less than something that says I was here
 
And I know that I, I will do more than just pass through this life
I'll leave nothing less than something that says I was here
I was here

Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline neutral

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.510
  • Reputasi: 89
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #12 on: 07 November 2013, 01:18:38 PM »
gw juga pernah ada temen deket kena kanker.. Cepet banget nyebarnya. 1 atau 2 hari sebelum meninggal dia sms gw, cuman bilang dia sedih sekarang pake kacamata plus, gara2 kankernya tuh.. Ga nyangka kalo abis itu dia besoknya meninggal.. Padahal gw dah seneng di sms sama dia, sebelum2nya kalo gw sms ga pernah bales dan setelah gw bales sms nya itu ga dibales lagi juga sama dia..


Sedih sih, sedih banget malah pas tau people that we love pergi dan ga akan kembali lagi dan nemenin kita seperti biasanya. Tapi gw percaya kalo orang2 yang sakit kanker gitu akan lebih bahagia setelah meninggal karena udah terbebas dari rasa sakit yang sakit sekaliiiiii...

 :'( sedih sekali nasib temenmu..

if i were him/her, bagaimana ya gw memandang diri gw dan kankernya?

hey, masi banyak hal yg belom gw lakuin, belom bahagiakan ortu, belom merid, dll *sempet2nya mikir ini*

yg tabah ya sis..at least temenmu udah terbebas dr penderitaan fisiknya..

 ::) mgkn inilah kenapa kita harus belajar "melepaskan"

it's hard...real hard...
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #13 on: 07 November 2013, 01:35:14 PM »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #14 on: 07 November 2013, 04:47:44 PM »
Dibakar aja ah gampang. Kalo pake peti, lama2 habis juga tanah di bumi buat kuburnya. Tapi sekarang tempat nyimpan abu di vihara juga uda mahal. Kemarin tetangga gue baru beli duluan spacenya, biar ntar letaknya bisa disamping istrinya. 30 juta untuk beli tempat sekecil itu itu. Kayanya cuma 30x30cm. Exclude maintenance tiap taon. Trus kita disuruh cepet-cepet beli. Katanya tiap tahun harganya naik X_X. Kaya invest rumah beneran jadinya.
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #15 on: 07 November 2013, 08:32:02 PM »
"Semua makhluk hidup akan mengalami kematian
Demikian halnya pula dengan saya
Sebelum kematian itu datang
Saya akan berusaha sungguh-sungguh dalam jalan pembebasan."


Inilah renungan mengenai kematian yang biasa menjadi renungan saya.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #16 on: 07 November 2013, 09:02:07 PM »
Dibakar aja ah gampang. Kalo pake peti, lama2 habis juga tanah di bumi buat kuburnya. Tapi sekarang tempat nyimpan abu di vihara juga uda mahal. Kemarin tetangga gue baru beli duluan spacenya, biar ntar letaknya bisa disamping istrinya. 30 juta untuk beli tempat sekecil itu itu. Kayanya cuma 30x30cm. Exclude maintenance tiap taon. Trus kita disuruh cepet-cepet beli. Katanya tiap tahun harganya naik X_X. Kaya invest rumah beneran jadinya.
duh semahal itu mendingan simpan dirumah aja deh.... dari pada repot banget....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #17 on: 08 November 2013, 07:16:56 AM »
 [at] Kristin dan Cumi: Abu kremasi bisa ditabur saja di laut, tidak perlu disimpan..

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #18 on: 08 November 2013, 07:19:43 AM »
Sebenarnya abu kremasi dibuang ke mana saja tidak masalah, asal tidak mengganggu orang lain....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #19 on: 08 November 2013, 10:15:32 AM »
Iya. Kemarin temen meninggalnya pas berobat di Singapur. Dari pada bawa balik biayanya mahal, akhirnya langsung di kremasi di sana dan abunya langsung di tebar disana juga.

Cuman kalau langsung ditebar gitu, ga ada sisanya, kok jadinya ga ada kenang-kenangan gitu...

Ah... attachment... attachment...
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #20 on: 08 November 2013, 12:02:57 PM »
Kalo gak ada attachment, pastinya gak ada lagi di sini ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #21 on: 08 November 2013, 02:02:44 PM »
Kalo gak ada attachment, pastinya gak ada lagi di sini ;D

gak ada attahcment artinya plain text

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #22 on: 08 November 2013, 02:38:10 PM »
gak ada attahcment artinya plain text

html text jg bisa...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #23 on: 08 November 2013, 02:41:41 PM »
Pasti pada baru baca buddhist joke itu... :))
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #24 on: 08 November 2013, 08:06:10 PM »
 [at]  Kristin: kalo saya, merasa takut juga simpen abu. Kayak rada-rada nuansa horor.. :hammer:

Offline suwarto8116f

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 202
  • Reputasi: 3
  • kilesa sebab akibat.
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #25 on: 08 November 2013, 09:40:25 PM »
yang harus datang biarlah datang
yang harus pergi biarlah pergi  :)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #26 on: 08 November 2013, 10:27:49 PM »
[at]  Kristin: kalo saya, merasa takut juga simpen abu. Kayak rada-rada nuansa horor.. :hammer:
klo sacheng sih lebih pingin simpang tulangnya yg lengkap...
soalnya salah satu anjing kesayangan cumpol (toy poodle),
   tulang2nya masih lengkap di kotak tuhhh (termasuk gigi2nya juga).... :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #27 on: 08 November 2013, 10:59:58 PM »
^ ^ ^

kalo binatang sih ga horor, belum pernah dengar cerita-hantu-binatang soalnya :hammer: :hammer:
« Last Edit: 08 November 2013, 11:13:24 PM by dhammadinna »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #28 on: 09 November 2013, 07:25:04 AM »
^ ^ ^

kalo binatang sih ga horor, belum pernah dengar cerita-hantu-binatang soalnya :hammer: :hammer:
tulangnya boleh direndam cairan pembersih tulang...wahh jadi putih...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #29 on: 12 November 2013, 10:56:07 AM »
Weks... CUmpol hobinya aneh... Bayangin tulang manusia disimpen x_x

Lanjut sesi 2 curhat. Medinya juga gabung disini aja deh...

Hari minggu kemarin ga tau angin apa, tiba2 semangat banget meditasi. Begitu ada ajakan dari grup BB meditasi, langsung meluncur. Padahal biasanya tiap hari pagi n malam juga slalu ada ajakan, tapi ga w gubris.

Setelah berbulan-bulan ga meditasi, ngerasa meditasinya back to basic banget, anapanasati.

Satu, dua, tiga... Eh nge-blank...
Satu, dua tiga... pikiran melayang...
Satu, dua, tiga... Ngantuk... Hmm... kata bhante kalo da ngantuk berarti uda lumayan konsen... Ayo tangkap terus nafasnya...
Satu, dua, tiga... Kepala jatuh dikit... Hampir ketiduran... Back to nafas lagi... Terasa kaki dingin, trus dinginnya naik ke paha, pinggang... Ahh... Ini uda mulai asyik... Ayo naik lagi ke kepala... Grrr... Kok ga naik-naik... Eh... Eh... hilang... Ahh kebanyakan komentar... balik lagi ke nafas...
Satu, dua, tiga... Uda jam berapa ya? Kok alarmnya belum bunyi juga... Hmm... Udahin aja gak ya?? Eits... Ga bole... musti sampe selesai sesi stengah jamnya. Sampe alarm bunyi... Ayoo.. Ayo... Bunyi donk... Hmm... Ga bunyi2... Rasanya jadi sesak... Mulai batuk... Hadeh... lupain dulu deh... balik ke nafas...
Satu, dua, tiga... Tenang... Tenang...

Tidittt tidit... Meditasi stengah jam selesai...

Mikir-mikir, meditasnya kurang berbobot karna kebanyakan komentar... Trus langsung angkat selimut tidur...

Amazingly, besoknya gue bangun pagi dengan seger dan tepat waktu (uda seminggu kena penyakit malas, telat mulu ke kantor). Ternyata meditasi versi berantakan begini juga berguna ya... Lalu ngomong ke diri sendiri... Musti meditasi tiap malam nih. Biar segar terus...

Alhasil kemarin malam, kepikiran mo medi... Hmm... Besok aja deh... X_X... Dan semangat itu pun hilang tak berbekas...

Anicca...

Kapan ya semangat itu datang lagi???
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #30 on: 12 November 2013, 11:27:21 AM »

Lanjut sesi 2 curhat. Medinya juga gabung disini aja deh...

Hari minggu kemarin ga tau angin apa, tiba2 semangat banget meditasi. Begitu ada ajakan dari grup BB meditasi, langsung meluncur. Padahal biasanya tiap hari pagi n malam juga slalu ada ajakan, tapi ga w gubris.

Setelah berbulan-bulan ga meditasi, ngerasa meditasinya back to basic banget, anapanasati.

Satu, dua, tiga... Eh nge-blank...
Satu, dua tiga... pikiran melayang...
Satu, dua, tiga... Ngantuk... Hmm... kata bhante kalo da ngantuk berarti uda lumayan konsen... Ayo tangkap terus nafasnya...
Satu, dua, tiga... Kepala jatuh dikit... Hampir ketiduran... Back to nafas lagi... Terasa kaki dingin, trus dinginnya naik ke paha, pinggang... Ahh... Ini uda mulai asyik... Ayo naik lagi ke kepala... Grrr... Kok ga naik-naik... Eh... Eh... hilang... Ahh kebanyakan komentar... balik lagi ke nafas...
Satu, dua, tiga... Uda jam berapa ya? Kok alarmnya belum bunyi juga... Hmm... Udahin aja gak ya?? Eits... Ga bole... musti sampe selesai sesi stengah jamnya. Sampe alarm bunyi... Ayoo.. Ayo... Bunyi donk... Hmm... Ga bunyi2... Rasanya jadi sesak... Mulai batuk... Hadeh... lupain dulu deh... balik ke nafas...
Satu, dua, tiga... Tenang... Tenang...

Tidittt tidit... Meditasi stengah jam selesai...

Mikir-mikir, meditasnya kurang berbobot karna kebanyakan komentar... Trus langsung angkat selimut tidur...

Amazingly, besoknya gue bangun pagi dengan seger dan tepat waktu (uda seminggu kena penyakit malas, telat mulu ke kantor). Ternyata meditasi versi berantakan begini juga berguna ya... Lalu ngomong ke diri sendiri... Musti meditasi tiap malam nih. Biar segar terus...

Alhasil kemarin malam, kepikiran mo medi... Hmm... Besok aja deh... X_X... Dan semangat itu pun hilang tak berbekas...

Anicca...

Kapan ya semangat itu datang lagi???

+1 GRP untuk semangatnya

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #31 on: 12 November 2013, 07:01:15 PM »
Dibakar aja ah gampang. Kalo pake peti, lama2 habis juga tanah di bumi buat kuburnya. Tapi sekarang tempat nyimpan abu di vihara juga uda mahal. Kemarin tetangga gue baru beli duluan spacenya, biar ntar letaknya bisa disamping istrinya. 30 juta untuk beli tempat sekecil itu itu. Kayanya cuma 30x30cm. Exclude maintenance tiap taon. Trus kita disuruh cepet-cepet beli. Katanya tiap tahun harganya naik X_X. Kaya invest rumah beneran jadinya.
Gila....mahal bangetttt.....mending disumbangkan aja jenasah kita, seminggu lalu bertemu dengan Om saya, beliau seorang Buddhist, beliau bercerita telah membuat kesepakatan dengan keluarga dan pihak Fakultas Kedokteran suatu perguruan tinggi, bahwa jenasah nya akan disumbangkan ke FK tsb, untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan praktek, karena para mahasiswa Kedokteran yang akan praktek bedah mayat paling sedikit harus merogoh kocek Rp.20jt utk mendapatkan seorang mayat, angka yang sangat fantastis sekali mengingat RSU banyak menyimpan mayat gelandangan yang tidak dikenal ato mayat tabrak lari tanpa identitas.

Rupanya pemikiran Om saya ini menginspirasi saya dan saya kemukakan kepada anak2 saya bahwa saya juga ingin mendonorkan jenasah saya, tetapi sayang sekali agama mereka melarang untuk melakukan itu, karena menurut agama mereka kita terbuat dari tanah dan harus kembali ke tanah lagi (***kasihan sekali tugas nya si pembuat tanah ini utk menciptakan manusia, padahal wkt saya tanya ke mereka, bahwa darimana mrk berasal, dari tanah ato dari sperma ayahnya dan ovum ibunya ? mereka hny meringis...duuuhhhh  :hammer: :hammer: )
I'm an ordinary human only

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #32 on: 19 December 2013, 05:15:27 PM »
 :jempol: :jempol: buat mom... Emang bagusan dimanfaatin daripada sia2 apalagi habisin biaya.
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #33 on: 19 December 2013, 05:29:21 PM »
Sharing next session...

Dipikir-pikir hidup ini amazing sekali. Perubahannya begitu cepat dan drastis. Rasanya baru kemarin diliputi aura2 kematian... Uring2an kemana-mana... Lalu begitu cepat berbalik menjadi kebahagiaan tak terkira... Seakan-akan seluruh keberuntungan sedang melindungi. Lantas berpikir lagi, kebahagiaan ini pun akan berlalu.

Minggu lalu secara mengejutkan saya mendapatkan sebuah penghargaan. Mungkin penghargaan itu tidak bernilai secara materi. Tetapi kebanggaan yang diperoleh tak terkira. Kebanggaan bahwa hasil kerja keras ternyata dihargai, walau hanya dengan piagam kecil. Semalaman senyum ini tak bisa hilang dari mulutku. Rasanya gigiku mau kering saja... Kututup mulutku tapi secara otomatis senyumnya merekah lagi...

Walau malam sudah larut dan mata mulai mengantuk, tapi rasanya tak ingin tidur... Ingin merasakan kebahagiaan itu sedikit lebih lama lagi. Lalu saya sms ke orang tua, saudara dan teman-teman dekat... Kebahagiaan itu semakin lengkap oleh ucapan selamat mereka. Pujian-pujian... Rasanya kepala ini sudah ga muat lagi dalam ruangan kecil itu. Senyumku makin tak mau hilang. Aku capek, ngantuk... Tapi aku tak mau semuanya berlalu... Sampai akhirnya dewi malam pun merengutnya dalam tidur...

And you know what? The next day herannya seluruh luapan emosi itu surut seketika. Senyumnya juga sudah normal. Dan pikiran mulai jernih kembali... Walau masih ada sisa-sisa kebahagiaan, tapi sudah tidak sekacau kemarin.

Lalu saya kembali berpikir. Ternyata bukan kesedihan saja yang bisa bikin galau dan mengacaukan pikiran. Tapi kebahagiaan juga...

Cpddd...

Kemudian ingatkan pada diri untuk sati sati dan sati kembali...
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #34 on: 19 December 2013, 10:26:39 PM »
Gua selalu berusaha meredam, menahan, acting cool jika sudah berhadapan dengan sesuatu yang sedang ataupun akan membuat gua bahagia. Muka tanpa ekspresi, sikap seakan tidak butuh, gaya cuek. Itu semua agar tidak terlarut dalam
kebahagiaan, karena biasanya kebahagiaan akan diikuti dengan kekecewaan dan kesedihan.

Sang Buddha mengajarkan untuk tenang seimbang, masalahnya bagaimana cara berlatih agar kita bisa tenang seimbang
dalam menghadapi kebahagiaan dan kesusahan hidup ini tanpa menjadi kaku dan sok cool?
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #35 on: 20 December 2013, 12:31:33 AM »
Sharing next session...

Dipikir-pikir hidup ini amazing sekali. Perubahannya begitu cepat dan drastis. Rasanya baru kemarin diliputi aura2 kematian... Uring2an kemana-mana... Lalu begitu cepat berbalik menjadi kebahagiaan tak terkira... Seakan-akan seluruh keberuntungan sedang melindungi. Lantas berpikir lagi, kebahagiaan ini pun akan berlalu.

Minggu lalu secara mengejutkan saya mendapatkan sebuah penghargaan. Mungkin penghargaan itu tidak bernilai secara materi. Tetapi kebanggaan yang diperoleh tak terkira. Kebanggaan bahwa hasil kerja keras ternyata dihargai, walau hanya dengan piagam kecil. Semalaman senyum ini tak bisa hilang dari mulutku. Rasanya gigiku mau kering saja... Kututup mulutku tapi secara otomatis senyumnya merekah lagi...

Walau malam sudah larut dan mata mulai mengantuk, tapi rasanya tak ingin tidur... Ingin merasakan kebahagiaan itu sedikit lebih lama lagi. Lalu saya sms ke orang tua, saudara dan teman-teman dekat... Kebahagiaan itu semakin lengkap oleh ucapan selamat mereka. Pujian-pujian... Rasanya kepala ini sudah ga muat lagi dalam ruangan kecil itu. Senyumku makin tak mau hilang. Aku capek, ngantuk... Tapi aku tak mau semuanya berlalu... Sampai akhirnya dewi malam pun merengutnya dalam tidur...

And you know what? The next day herannya seluruh luapan emosi itu surut seketika. Senyumnya juga sudah normal. Dan pikiran mulai jernih kembali... Walau masih ada sisa-sisa kebahagiaan, tapi sudah tidak sekacau kemarin.

Lalu saya kembali berpikir. Ternyata bukan kesedihan saja yang bisa bikin galau dan mengacaukan pikiran. Tapi kebahagiaan juga...

Cpddd...

Kemudian ingatkan pada diri untuk sati sati dan sati kembali...
Belum arahat khan sis ? masih wajar kok dengan merasakan itu semua, tapi dengan menulis jurnal pribadi begini kita jadi ikutan asyik, jadi bisa tahu bahwa yang mengalami demikian juga banyak, kerennn...lanjuttt nulis sis...(##mau pesen apa yak udh jam segini##)
I'm an ordinary human only

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #36 on: 20 December 2013, 09:04:56 AM »
Gua selalu berusaha meredam, menahan, acting cool jika sudah berhadapan dengan sesuatu yang sedang ataupun akan membuat gua bahagia. Muka tanpa ekspresi, sikap seakan tidak butuh, gaya cuek. Itu semua agar tidak terlarut dalam
kebahagiaan, karena biasanya kebahagiaan akan diikuti dengan kekecewaan dan kesedihan.

Sang Buddha mengajarkan untuk tenang seimbang, masalahnya bagaimana cara berlatih agar kita bisa tenang seimbang dalam menghadapi kebahagiaan dan kesusahan hidup ini tanpa menjadi kaku dan sok cool?

Orang yang jarang berdana,  saat berdana, dia akan merasa "wah", atau hebat, atau mengharapkan ini itu sebagai imbalan, bahkan dia mungkin sok-tulus (karena berdasarkan nasehat orang bijak, kita seharusnya tulus saat berdana). Apakah ini salah? Tidak, ini normal. Dan seiring berjalannya waktu, kalau sudah sering berdana, semua akan terasa alami (tidak berlebihan lagi seperti dulu). Ini karena terbiasa.

Intinya, untuk tidak kaku dan tidak sok cool (untuk menjadi alami) caranya adalah, terus berlatih. Lakukan berulang-ulang.

Kaku dan sok cool itu tidak salah, karena ini bagian dari proses. Yang penting jangan sok tau, karena cara kita berlatih, tidak mungkin langsung benar 100%. Harus terbuka dengan kemungkinan perbaikan dan pembelajaran.
« Last Edit: 20 December 2013, 09:14:00 AM by dhammadinna »

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #37 on: 20 December 2013, 10:18:22 AM »
Saya kalau di depan umum juga sok cool :p. Baru muncul hebohnya kalau ke orang2 dekat. Saat sok cool itu sering ngerasa bukan diri sendiri. Sering ngiri kalau ngeliat orang lain yang bisa dengan begitu plong meluapkan kebahagiaan. Begitu polos dan jujur ke siapa saja... Bagus ga sih seperti itu?

Kalau saya teliti lagi ke dalam diri, sok cool itu sering kali bukan semata-mata untuk tidak larut, tetapi juga bagian dari ego (takut dibilang sombong, takut dibilang lebay, etc etc).

Paling baik kalau bisa tetap tenang dalam keadaan jujur seperti kata ci dhammadina... Walau proses masih panjang tapi terus berusaha :D Thank you :)
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #38 on: 20 December 2013, 10:22:22 AM »
bah ..sok cool kata2nya...
...

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #39 on: 20 December 2013, 10:28:26 AM »
Orang yang jarang berdana,  saat berdana, dia akan merasa "wah", atau hebat, atau mengharapkan ini itu sebagai imbalan, bahkan dia mungkin sok-tulus (karena berdasarkan nasehat orang bijak, kita seharusnya tulus saat berdana). Apakah ini salah? Tidak, ini normal. Dan seiring berjalannya waktu, kalau sudah sering berdana, semua akan terasa alami (tidak berlebihan lagi seperti dulu). Ini karena terbiasa.

Intinya, untuk tidak kaku dan tidak sok cool (untuk menjadi alami) caranya adalah, terus berlatih. Lakukan berulang-ulang.

Kaku dan sok cool itu tidak salah, karena ini bagian dari proses. Yang penting jangan sok tau, karena cara kita berlatih, tidak mungkin langsung benar 100%. Harus terbuka dengan kemungkinan perbaikan dan pembelajaran.

Masih belum dapat "selanya" bagaimana cara untuk bahagia tanpa melekat.
Mungkin harus sering-sering meditasi disetiap saat.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #40 on: 20 December 2013, 10:31:11 AM »
bah ..sok cool kata2nya...

 :)) :)) :)) Cool banget kan gue ron....  8) 8) 8)
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #41 on: 20 December 2013, 02:00:33 PM »
Saya kalau di depan umum juga sok cool :p. Baru muncul hebohnya kalau ke orang2 dekat.

apa ini ciri-ciri introvert ya? saya juga begitu sih. Dan ini bukan tentang sok cool, tapi memang cool ke orang baru. Tidak bisa diubah/dipaksakan juga, karena dari sononya sudah begitu.

Quote
Saat sok cool itu sering ngerasa bukan diri sendiri. Sering ngiri kalau ngeliat orang lain yang bisa dengan begitu plong meluapkan kebahagiaan. Begitu polos dan jujur ke siapa saja... Bagus ga sih seperti itu?

No komen, coba dirasa-rasa atau dinilai sendiri yaa..

Quote
Kalau saya teliti lagi ke dalam diri, sok cool itu sering kali bukan semata-mata untuk tidak larut, tetapi juga bagian dari ego (takut dibilang sombong, takut dibilang lebay, etc etc).

Dari yang pahami, konteks sok-coolnya sl99 dan km, berbeda..

Kalau sok-coolnya sl99, ia bahagia tapi berusaha untuk mengabaikan rasa itu. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan orang lain.

Kalau sok-coolnya km, ini ada hubungan antara kamu dan orang lain. Dan ini tentang jenis kepribadian..

Quote
Paling baik kalau bisa tetap tenang dalam keadaan jujur seperti kata ci dhammadina... Walau proses masih panjang tapi terus berusaha :D Thank you :)

Kalau dari postinganmu sebelumnya, dimana kamu merasa sangat bahagia, lalu kemudian merasakan bahwa kebahagiaan itu surut. Menurut saya, tidak ada sok-cool di sini. Justru itu menunjukkan adanya perhatian (sati).

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #42 on: 20 December 2013, 02:27:27 PM »
Gua selalu berusaha meredam, menahan, acting cool jika sudah berhadapan dengan sesuatu yang sedang ataupun akan membuat gua bahagia. Muka tanpa ekspresi, sikap seakan tidak butuh, gaya cuek. Itu semua agar tidak terlarut dalam
kebahagiaan, karena biasanya kebahagiaan akan diikuti dengan kekecewaan dan kesedihan.

Sang Buddha mengajarkan untuk tenang seimbang, masalahnya bagaimana cara berlatih agar kita bisa tenang seimbang dalam menghadapi kebahagiaan dan kesusahan hidup ini tanpa menjadi kaku dan sok cool?

Masih belum dapat "selanya" bagaimana cara untuk bahagia tanpa melekat.
Mungkin harus sering-sering meditasi disetiap saat.

Ini saya copy-paste dari sutta (hanya bagian "perasaan". Silakan baca sutta lengkapnya, jika tertarik):

Quote
11. ‘Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam merenungkan perasaan sebagai perasaan?[31] Di sini, seorang bhikkhu yang sedang merasakan perasaan menyenangkan mengetahui bahwa ia sedang merasakan perasaan menyenangkan;[32] merasakan perasaan menyakitkan, ia mengetahui bahwa ia sedang merasakan perasaan menyakitkan;[33] merasakan perasaan yang-bukan-menyenangkan juga-bukan-menyakitkan, ia mengetahui bahwa ia sedang merasakan perasaan yang-bukan-menyenangkan-juga-bukan-menyakitkan;[34] merasakan perasaan indria yang menyenangkan, ia mengetahui bahwa ia sedang merasakan perasaan indria yang menyenangkan;[35] merasakan perasaan non-indria yang menyenangkan, ia mengetahui bahwa ia merasakan perasaan non-indria yang menyenangkan;[36] merasakan perasaan indria yang menyakitkan ...; merasakan perasaan non-indria yang menyakitkan ...; merasakan perasaan indria yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan ...; merasakan perasaan non-indria yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan, ia mengetahui bahwa ia sedang merasakan perasaan non-indria yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan.’

(PANDANGAN TERANG)

‘Demikianlah ia berdiam merenungkan perasaan sebagai perasaan secara internal. Ia merenungkan perasaan sebagai perasaan secara eksternal[37] .... Ia berdiam merenungkan munculnya fenomena dalam perasaan, lenyapnya fenomena, serta muncul dan lenyapnya fenomena dalam perasaan. [299] Atau, penuh perhatian bahwa “ada perasaan” muncul dalam dirinya hanya sejauh yang diperlukan bagi pengetahuan dan kesadaran. Dan ia berdiam tanpa bergantung, tidak melekat pada apa pun di dunia ini. Dan itu, para bhikkhu, adalah bagaimana seorang bhikkhu berdiam merenungkan perasaan sebagai perasaan.’

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mahasatipatthana_Sutta

intinya, kalau bahagia, ada perhatian bahwa perasaan menyenangkan itu ada. Tidak perlu berusaha kebal.

apakah ini cara "bahagia tanpa melekat"? entahlah... yang jelas, ini cara untuk memahami hakikat perasaan itu.
« Last Edit: 20 December 2013, 02:31:40 PM by dhammadinna »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #43 on: 20 December 2013, 02:47:55 PM »
nambahin aja http://dhammacitta.org/dcpedia/MN_74:_Dīghanakha_Sutta#10

Quote
10. “Terdapat, Aggivessana, tiga jenis perasaan: perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, dan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan menyenangkan, ia tidak merasakan perasaan menyakitkan atau perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan menyenangkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan menyakitkan, ia tidak merasakan perasaan menyenangkan atau perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan menyakitkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan, ia tidak merasakan perasaan menyenangkan atau perasaan menyakitkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan.

11. “Perasaan menyenangkan, Aggivessana, adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, lenyap, meluruh, dan berhenti. Perasaan menyakitkan juga adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, kelenyapan, peluruhan, dan penghentian. Perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan juga adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, kelenyapan, peluruhan, dan penghentian.

12. “Dengan melihat demikian, seorang siswa mulia yang terpelajar menjadi kecewa dengan perasaan menyenangkan, kecewa dengan perasaan menyakitkan, kecewa dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan. Karena kecewa, ia menjadi bosan. Melalui kebosanan [pikirannya] terbebaskan. Ia memahami: ‘Kelahiran telah dihancurkan, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak akan ada lagi penjelmaan menjadi kondisi makhluk apapun.’

13. “Seorang bhikkhu yang batinnya terbebas demikian, Aggivessana, tidak memihak siapapun dan tidak berselisih dengan siapapun; ia mengucapkan bahasa yang digunakan di dunia pada masa itu tanpa melekatinya.”
There is no place like 127.0.0.1

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #44 on: 20 December 2013, 03:48:42 PM »
Ikutan nimbrung ;D

27. “Yang Mulia, apakah yang harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan menyenangkan? apakah yang harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan menyakitkan? apakah yang harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan?”

“Teman Visākha, kecenderungan tersembunyi pada nafsu harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan menyenangkan. Kecenderungan tersembunyi pada penolakan harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan menyakitkan. Kecenderungan tersembunyi pada ketidak-tahuan harus ditinggalkan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan.”


MN 44 Culavedalla Sutta

[spoiler]Btw, thread pribadi orang kok jadi kayak diskusi sutta :hammer:[/quote]
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #45 on: 20 December 2013, 04:01:49 PM »
inilah yang membuat saya melekat sama Dhammacitta... berasa satu unsur dengan kalian semua...

:hug:

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #46 on: 24 December 2013, 05:08:32 PM »
Wkwkwk... Iye gpp. Pake rujukan sutta kan lebih pasti jadinya. Thx buat linknya om sinichi. Bait yang ini juga menarik:

24. “Yang Mulia, apakah menyenangkan dan apakah menyakitkan sehubungan dengan perasaan menyenangkan? Apakah menyakitkan dan apakah menyenangkan sehubungan dengan perasaan menyakitkan? Apakah menyenangkan dan apakah menyakitkan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan?”
 
“Teman Visākha, perasaan menyenangkan adalah menyenangkan selama perasaan itu berlangsung dan menyakitkan ketika perasaan itu berubah. Perasaan menyakitkan adalah menyakitkan selama perasaan itu berlangsung dan menyenangkan ketika perasaan itu berubah. Perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan adalah menyenangkan jika ada pengetahuan [atas perasaan itu] dan menyakitkan jika tidak ada pengetahuan [atas perasaan itu].”
 
Link nya tuhan ga bisa buka...
"!Saat ini tidak ada teks di halaman ini. Anda dapat melakukan pencarian untuk judul halaman ini di halaman-halaman lain, atau mencari log terkait, tapi Anda tidak memiliki izin untuk membuat halaman ini"
 :ngomel: halaman khusus tuhan dan para malaikat ya... Curang...  [-X

Ntar dirumah coba buka lagi DN yang sudah berdebu di lemari.

Kadang malas baca sutta karna kalimatnya suka ngulang2 di tiap baitnya, hanya merubah beberapa kata. Hilang sati sedikit uda ga ngerti trus musti ngulang baca lagi  :hammer: :hammer: :hammer:
*mencari alasan mode*
 
Gimana caranya biar baca sutta bisa semenarik baca komik??
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #47 on: 24 December 2013, 05:42:53 PM »
Quote
Gimana caranya biar baca sutta bisa semenarik baca komik??

ya ada gambar komik / cartoon nya tohh
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #48 on: 24 December 2013, 08:37:15 PM »
Wkwkwk... Iye gpp. Pake rujukan sutta kan lebih pasti jadinya. Thx buat linknya om sinichi. Bait yang ini juga menarik:

24. “Yang Mulia, apakah menyenangkan dan apakah menyakitkan sehubungan dengan perasaan menyenangkan? Apakah menyakitkan dan apakah menyenangkan sehubungan dengan perasaan menyakitkan? Apakah menyenangkan dan apakah menyakitkan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan?”
 
“Teman Visākha, perasaan menyenangkan adalah menyenangkan selama perasaan itu berlangsung dan menyakitkan ketika perasaan itu berubah. Perasaan menyakitkan adalah menyakitkan selama perasaan itu berlangsung dan menyenangkan ketika perasaan itu berubah. Perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan adalah menyenangkan jika ada pengetahuan [atas perasaan itu] dan menyakitkan jika tidak ada pengetahuan [atas perasaan itu].”
 
Link nya tuhan ga bisa buka...
"!Saat ini tidak ada teks di halaman ini. Anda dapat melakukan pencarian untuk judul halaman ini di halaman-halaman lain, atau mencari log terkait, tapi Anda tidak memiliki izin untuk membuat halaman ini"
 :ngomel: halaman khusus tuhan dan para malaikat ya... Curang...  [-X

Ntar dirumah coba buka lagi DN yang sudah berdebu di lemari.

Kadang malas baca sutta karna kalimatnya suka ngulang2 di tiap baitnya, hanya merubah beberapa kata. Hilang sati sedikit uda ga ngerti trus musti ngulang baca lagi  :hammer: :hammer: :hammer:
*mencari alasan mode*
 
Gimana caranya biar baca sutta bisa semenarik baca komik??

Intinya sih ketertarikan dan minat saja, sepertinya contohnya baca novel kan tidak semenarik komik tetapi ada juga yang bisa menikmatinya ;D

Untuk panduan bagaimana membaca sutta yang baik, bisa dibaca di http://dhammacitta.org/dcpedia/Bersahabat_Dengan_Sutta_%28Bullitt%29
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #49 on: 16 January 2014, 12:26:29 PM »
Hmm dimulai kemarin sore pas pulang kerja lewat gang depan rumah ada tetangga yg lagi sembahyang tapi sajennya ditaruh ke tengah jalan... Daripada gue lindes, jadinya gue turun mindahin itu sajen, hio, dkk nya ke pinggir sambil "pai2" baru lewat. Begitu sampai rumah kasi tau ke nyokap. Diomelin... Katanya ngapain loe lewat situ yg sempit... Uda pai2 belom??? Awas diikutin... Jadinya agak kepikiran dikit....

Trus malamnya pergi melayat, kebetulan ada papa nya temen meninggal baru pulang jam 11 malam. Begitu sampai ke rumah keinget... waduh... pergi melayat tapi cuma ngobrol... Malah ga beri penghormatan (pai2) sama yg meninggal... x_x Kepikiran lagi...

Nah jam 12 an tidur mustinya uda ga kepikiran yg aneh2, tapi tidur malah mimpi yang super serem sampai ga nyenyak tidurnya, trus telat bangun plus kondisi ngantuk to the max... Maksain diri bangun, trus duduk bentar di kursi stengah sadar... ehh kok kaya ngeliat ada bayangan hantu di lorong... Hadehh... Buru2 bangun trus mandi deh...

Ini dari tadi ngantuk banget... Kirain mau baca2 di DC buat hilangin ngantuk... Ehhh topiknya cenayang... Emang dari kemarin topiknya uda itu sih... Tapi ini karna auranya lagi begitu jadinya malah serius baca topik cenayang...

Ada apa dengan diriku ya... Tapi tadi mikir-mikir... Sebenernya ga ada yg perlu ditakutin sih... Tinggal pancarin metta kalau pun diganggu...

Keinget dulu pernah digangguin kakek2 pas dalam kondisi setengah sadar di icu. Digangguin beberapa kali, cuma karna guenya lagi lemah banget, gue cuekin n tinggalin tidur. Ehhh malah meraja rela si kakek... Bangunin gue berkali-kali. Akhirnya gue senyum trus pancarin metta sebentar sebelum ketiduran lagi. Dipikir2 gue keren juga... Dalam kondisi stengah sadar masi bisa senyum trus mancarin metta B-). Cuma bacain semoga saya berbahagia, semoga anda berbahagia, semoga keluarga saya berbahagia, dst... Kayanya cuma beberapa baris sebelum ketiduran. Eh langsung sampai pagi aman ga diganggu lagi :D Apa kabar si kakek ya...

Wkwkwk... Gimana caranya ngilangin topik beginian sehari ini ya? Ampun dah... :))
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Galaunya Tin Chan
« Reply #50 on: 16 January 2014, 10:39:12 PM »
sikakek sedang tersenyum dikursi rodanya ditemani dgn giginya.yg mulai ompong....
Samma Vayama