//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Aneka Mitos Pengukuhan Sekte-sekte Buddhisme  (Read 31464 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aneka Mitos Pengukuhan Sekte-sekte Buddhisme
« Reply #30 on: 20 January 2014, 02:37:33 PM »
Dalam Vinaya Pitaka, Bhikkhuni Vibhnõga termaktublah satu peraturan kedisiplinan:

…PAÑHAM PUCCHEYYÂTI SUTTANTE OKÂSAM KÂRÂPETVÂ VINAYAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, VINAYE OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, ABHIDHAMME OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ VINAYAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA...

Seorang bhikkhuni yang mengajukan suatu pertanyaan kepada bhikkhu haruslah sesuai dengan kesempatan yang dimohonkan. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Sutta tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Vinaya atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya.10) Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Vinaya tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Abhidhamma tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Vinaya; bhikkhuni tersebut melangar Pâcittiya...

---

Diterangkan dengan sangat jelas...

Jika bertanya Sutta, kemudian  berbalik menanyakan Vinaya dan Abhidhamma = Pacitiya
Jika bertanya Vinaya, kemudian berbalik menanyakan Sutta dan Abhidhamma = Pacitiya
Jika bertanya Abhidhamma, kemudian berbalik menanyakan Sutta dan Vinaya = Pacitiya..

Kalau tidak jelas lagi pembagian kelompok studi seperti ini, cppddd... wwwkwkwk
« Last Edit: 20 January 2014, 02:39:05 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Aneka Mitos Pengukuhan Sekte-sekte Buddhisme
« Reply #31 on: 29 June 2014, 09:26:23 PM »


Bonus: Kisah antagonis Devadatta tidak ada dalam Mahasangika dan turunannya, hanya ada pada kubu Sthaviravada. Mungkin ada yang bisa kasih info tambahan?
http://www.sacred-texts.com/bud/lob/lob54.htm

kemungkinan besar sumbernya dari lokotaravada..turunan mahasangika...

btw mengenai "turunan" ini kadang turunannya bisa beda jauh dgn induknya..semisal theravada di thai..salah 1 turunannya dhammakaya...
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aneka Mitos Pengukuhan Sekte-sekte Buddhisme
« Reply #32 on: 30 June 2014, 09:01:38 AM »
http://www.sacred-texts.com/bud/lob/lob54.htm

kemungkinan besar sumbernya dari lokotaravada..turunan mahasangika...

btw mengenai "turunan" ini kadang turunannya bisa beda jauh dgn induknya..semisal theravada di thai..salah 1 turunannya dhammakaya...
Ya, Mahasangika bukan tidak mengenal sosok Devadatta ini tapi kisah-kisah dan "komentar" tidak dimasukkan ke dalam kumpulan kitab suci mereka. Kisah ini ada beredar dan dicatat dalam sekte turunannya.

Mahasangika -berlawanan dengan rumor yang beredar- adalah yang paling konservatif dalam mempertahankan kitab sucinya. Bisa dilihat mereka (dan turunannya) tidak meng-kanon-kan Abhidharma mereka. Juga dalam studi vinaya menjadi perhatian karena disetujui merupakan bentuk paling tua.

Spoiler: ShowHide
Wikipedia

Scholars have generally agreed that the matter of dispute was indeed a matter of vinaya, and have noted that the account of the Mahāsāṃghikas is bolstered by the vinaya texts themselves, as vinayas associated with the Sthaviras do contain more rules than those of the Mahāsāṃghika Vinaya.[8] Modern scholarship therefore generally agrees that the Mahāsāṃghika Vinaya is the oldest.[8] According to Skilton, future scholars may determine that a study of the Mahāsāṃghika school will contribute to a better understanding of the early Dharma-Vinaya than the Theravāda school.[9]

8. Skilton, Andrew. A Concise History of Buddhism. 2004. p. 48
9. Skilton, Andrew. A Concise History of Buddhism. 2004. p. 64


Kalau masalah 'turunan' memang bisa saja beda jauh sih. Kadang doktrinnya sama, tapi praktiknya beda-beda. Dhammakaya juga sepertinya begitu, secara doktrin dasar masih pakai turunan Mahavihara, tapi kemudian sudah berbelok mengikuti ajaran tokoh mereka yang dikultuskan.