//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta  (Read 44395 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #120 on: 15 March 2010, 09:37:02 PM »
Quote
Wah maaf bro, mungkin saya ada yang kelewatan yang tidak terjawab (rasanya saya berusaha menjawab setiap pertanyaan), bolehkah saya tahu pertanyaan yang mana ya? 

Sebenarnya pada diskusi sebelumnya setiap kali bertanya malahan diberikan pertanyaan lagi. Saya sendiri sudah lupa juga di thread yg mana. akan tetapi kita lupakan masa lalu dan fokus pada sekarang ini saja bukan?

 :)

Quote
Link yang bro berikan nampaknya tidak menjawab pertanyaan saya, perkenankan saya ulangi pertanyaannya: "absorpsi terhadap apa? apakah yang menyebabkan disebut absorpsi atau penyerapan?".

Ok, saya lengkapi yah. Tentu jhana itu konsentrasi pada objek yg menjadi perhatian. Kenapa disebut absorpsi? Karena yg menerjemahkan dahulu memilih kata absorption bukan aborsi ;D. mungkin karena kemiripan sifat dimana kita terserap. tapi mungkin kurang pas juga karena terserap/absorpbed itu si objek yg menyerap/menarik padahal perhatian kita yg kita konsentrasikan pada objek.

Setelah ini terjawab saya akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan bro: apa itu jhana? apakah dipanggil tidak terasa? apakah sense tubuh hilang?
Silahkeen :)

Bro Sumedho yang baik, Saya rasa pertanyaan saya belum terjawab bro... "absorpsi terhadap apa?"
Pertanyaan berikutnya: "apakah yang menyebabkan disebut absorpsi atau penyerapan?" jawaban bro : " tapi mungkin kurang pas juga karena terserap/absorpbed itu si objek yg menyerap/menarik padahal perhatian kita yg kita konsentrasikan pada objek." Apakah maksudnya objeknya menyerap kita? menyerap bagaimana? Saya agak bingung jawaban ini...

Quote
Bukankah dalam sutta ini berarti seolah-olah ada jalan lain membersihkan batin selain  dari Satipatthana? Oleh karena itu kita harus melihat ajaran Sang Buddha tidak hanya dari Sutta tetapi juga dari Abhidhamma dan Vinaya juga sebagai satu kesatuan utuh.
Hubungan dengan membersihkan batin itu apa yah bro apakah menjadi sotapanna *sesuai topik kita*? Saya sih tidak bilang kalau dengan melihat pancakhanda batin akan bersih, tetapi pandangannya yg akan benar.

Tentu kita menilai dari sudut sutta-abhidhamma-vinaya. seperti biasa, kita urutkan berdasarkan prioritas.

Benar disinilah akan timbul masalah kalau kita hanya berpatokan mati pada satu sutta saja. Yang bisa menyebabkan muncul penafsiran yang berbeda-beda karena dalam satu sutta kadang-kadang tidak diterangkan semuanya, karena Sang Buddha hanya membabarkan Dhamma sesuai kebutuhan.

Dalam beberapa Sutta diterangkan mengenai perhatian murni terhadap pancakhandha akan mencapai tingkat kesucian Sotapanna coba baca SN 25.2 Rupa Sutta; SN25.3 Vinnana Sutta; SN25.5 Vedana Sutta; SN25.6 Sanna Sutta; SN25.10 Kandha Sutta

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/index.html#sagatha

Jelas diterangkan bahwa pengamatan terhadap Pancakhandha akan membawa kita pada kesucian Sotapanna (pemasuk arus) Pancakhandha pada meditator Vipassana sering disingkat Nama-rupa.

Quote
Quote
Nah ini aye tidak nyambung. Apa hubungannya mbah dengan membersihkan batin dengan jhana?
Lalu apa hubungannya sutta itu dengan "sutta-abhidhamma-vinaya"?

Tentu ada hubungannya, bro beranggapan bahwa kebersihan batin harus dicapai dengan Jhana, ternyata di Sutta ini dikatakan bahwa kebersihan batin bisa dicapai dengan sila.

Seingat saya, saya tidak pernah bilang kalau kita membersihkan batin kita dengan jhana? Apakah karena mbah mengira saya berpendapat bahwa dengan jhana *saja* bisa mencapai kesucian?

Kalau dalam sutta itu rangkumannya kira2x demikian kalau tidak salah. Kita tahu sifat A, lalu kita merenungkan sifat2x A. dengan merenungkan itu pikirannya menjadi bersih. lalu dengan meniru A kita melakukan uposatha.

Apakah membersihkan seperti ini yg dinamakan mencapai tingkat2x kesucian mbah?

Itulah sebabnya saya selalu membantah bila ada yang mengatakan bahwa kesucian hanya bisa dicapai kalau kita memiliki Jhana.

Disinilah letak dilemmanya, bila seseorang berpatokan hanya pada Sutta tersebut, dia bisa berargumen: lihat di Sutta itu dikatakan dengan merenungkan sila juga bisa membersihkan batin, tak perlu Vipassana. Sulit juga membantah argumennya, karena di Sutta itu memang tertulis demikian kan?

Sebenarnya ada keterangan lain tetapi terdapat di Sutta yang lain yang saling melengkapi dengan khotbah Sang Buddha dalam Muluposatha Sutta tersebut. Umpamanya setelah tercapai konsentrasi kemudian perhatian diarahkan melihat ketiga karakteristik (tilakkhana) Nama-rupa.

Quote
Kaitannya dengan Abhidhamma? Karena di Abhidhamma dijelaskan lebih rinci mengenai cara membersihkan kekotoran batin, demikian juga dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan Jhana. lebih rinci dan jelas di Abhidhamma dibandingkan dengan Sutta. Oleh karena itu bila kita ingin tahu lebih menyeluruh sebaiknya mempelajari Abhidhamma dan Vinaya juga selain dari Sutta.
(hanya sharing)
Tentu sudah pernah saya pelajari mbah. and then again, priority take places. prioritas saya menempatkan sutta diatas abhidhamma.

Ya Saya setuju priority takes place, tetapi Abhidhamma juga banyak berasal dari Sutta, hanya lebih rinci, lebih sistematis dan lebih teknis sifatnya, tetapi bukan berarti bila ada di Abhidhamma dan tak ada di Sutta dianggap tak valid.

Kitab suci agama Buddha mazhab Theravada adalah Tipitaka, yaitu Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka.

Quote
Oh ya maaf link untuk sutta yang ini lupa saya cantumkan:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an11/an11.012.than.html#recall-virtue
Ini dari (Mahanama Sutta: To Mahanama (1): AN 11.12)
Perhatikan disini dikatakan bahwa pikiran terkonsentrasi dengan bermeditasi terhadap kemurahan hati?
Menurut Bro kan pikiran terkonsentrasi itu tidak harus jhana dengan landasan sutta tersebut.
IMO kalau yang namanya konsentrasi itu adalah samadhi, kalau samadhi menurut buddhisme itu adalah jhana. dalam sutta tersebut juga jelas bagi aye kalau yg disinggung adalah jhana.
Quote from: AN 11.12
...
In one who is joyful, rapture arises. In one who is rapturous, the body grows calm. One whose body is calmed experiences ease. In one at ease, the mind becomes concentrated.
...
Yah kita masing2x mungkin menggunakan "pembenaran" kita masing2x :)

Jadi bro beranggapan meditasi dengan objek kemurahan hati (caganussati) bisa mencapai Jhana juga.

Quote

Rasanya pertanyaan saya belum dijawab bro:
"apakah meditasi terhadap 4 unsur (4 elements meditation) samma-samadhi atau bukan? apakah pernah mendengar mengenai Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, devatanussati, caganussati, silanussati (6 anussati/perenungan) Apakah meditasi-meditasi dengan objek-objek ini termasuk samma-samadhi atau bukan?
Wah, maap aye kurang explisit lebih jauh. Kalau dipostingan sebelumnya kan aye ada bilang kalau dalam nussati itu bisa jhana. karena samma-samadhi itu jhana, maka...... ? yakkk benarrrr

Menurut bro bagaimana? apakah dalam nussati itu tidak bisa jhana? apakah bisa membaca pada kesucian?
Sayang sekali menurut yang saya baca di Visuddhi Magga, beberapa objek meditasi tertentu tak akan membawa kita pada Jhana (absorption), hanya membawa kita pada Upacara Samadhi (access concentration).
objek-objek meditasi yang tak akan membawa kita pada Jhana diantaranya adalah enam Anussati dan empat unsur. Yang telah saya singgung diatas.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

 

anything