//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN  (Read 92746 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #60 on: 30 December 2008, 02:50:07 PM »
mo bikin thread baru ah... tentang Tuhan ini....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #61 on: 30 December 2008, 02:50:19 PM »
bukan Tuhan, tapi KeTuhanan, coba baca lagi...

menurut anda apakah maksudnya menyembah Tuhan secara personal?

 [at] hatRed

boleh jg tuh...pasti rame dahh :))

lebih baik Tuhan dan Ketuhanan, jgn Tuhan saja donk
« Last Edit: 30 December 2008, 02:52:02 PM by Reenzia »

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #62 on: 30 December 2008, 02:54:46 PM »
Sebagai mana pula, di dalam butir pancasila, Ketuhanan yang maha esa, tidak ada kewajiban untuk mengakui tuhan secara personal...

Penataran Penghayatan Pengamalan Pancasila di sebut P4, semua pejabat Indonesia di haruskan mengikutinya, sudah kah Anda mengetahui isi P4.?

Sedikit koreksi P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Diwajibkan bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai negeri. Untuk pegawai negeri ada tambahan paket 45 jam dan 100 jam. Dalam penataran P4 dibahas tentang UUD 45, GBHN, Repelita, dll. Paling tidak saya sudah 3 kali mengikuti penataran P4. Dan sudah sejak akhir 90an penataran P4 sudah dihapus dari muka bumi Indonesia.
Adakah manfaatnya? Bagaimana anda melihat hasil penataran P4 terhadap kualitas pegawai negeri kita pada masa itu? Bagaimana moralitas mereka setelah mengikuti penataran P4?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #63 on: 30 December 2008, 02:56:22 PM »
Sebagai mana pula, di dalam butir pancasila, Ketuhanan yang maha esa, tidak ada kewajiban untuk mengakui tuhan secara personal...



Penataran Penghayatan Pengamalan Pancasila di sebut P4, semua pejabat Indonesia di haruskan mengikutinya, sudah kah Anda mengetahui isi P4.?

Sedikit koreksi P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Diwajibkan bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai negeri. Untuk pegawai negeri ada tambahan paket 45 jam dan 100 jam. Dalam penataran P4 dibahas tentang UUD 45, GBHN, Repelita, dll. Paling tidak saya sudah 3 kali mengikuti penataran P4. Dan sudah sejak akhir 90an penataran P4 sudah dihapus dari muka bumi Indonesia.
Adakah manfaatnya? Bagaimana anda melihat hasil penataran P4 terhadap kualitas pegawai negeri kita pada masa itu? Bagaimana moralitas mereka setelah mengikuti penataran P4?

P4 sesudah reformasi tahun 1998 sudah hilang dari muka bumi indonesia..hehee....dan dipelajaran sekolah juga sudah tidak ada skr..

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #64 on: 30 December 2008, 02:57:56 PM »
[at]  sukma, dengan segala hormat saya bila anda adalah seorang yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Forum DhammaCitta adalah forum untuk komunitas buddhist. Untuk itu saya kira wajar bila pendekatan yang digunakan dalam forum ini adalah dari pengertian dan pemahaman buddhisme.

Dalam kehidupan bermasyarakat di luar sana tentu saja kita harus lebih bijaksana untuk memilih mana yang perlu kita utarakan dan mana yang tidak perlu.

Saya sangat MEMAHAMI Forum DhammaCitta adalah forum komunitas Buddhis.!, sebenarnya pertanyaan Anda di arahkan kepada Kemenyan yang meng copy paste dari Agama seberang thread ini yang Khususnya berbicara tentang Tuhan nya milik Agama Seberang.

Lantas statement Anda di atas ini bisa merugikan Moral Buddhis kita  ^:)^ ,saya tidak mau membukanya, cukup saya amati bahwa statement ada bisa memalukan kita.

Saya kira sudah banyak rekan disini yang memberikan pengertian antara Ketuhanan dan Tuhan.

Maaf ya kalau saya sudah membuat anda merasa malu.

Bahkan sudah berulang kali saya tulis di thread nya g-Citra  "Manusia dan Tuhan" bagaimana pemahaman Buddhis tentang Tuhan toch.? Dan atas saran beberapa Netter maka topic tersbut di lock dulu.Kembali si Kemenyan yang dengan sukacita mengcopy paste urusan rumah tangga seberang.? Buat apa.? Mau belajar tentang Tuhan mereka.? , Lantas bila kita mau belajar tentang Tuhan, apakah kita siap dialog dengan keluar dari "Zona Aman" Ajaran Buddhis.? Jika sudah siap... lain masalahnya, karena arti DIALOG kita sudah sama tahu MAKNA nya. Jadi, tidak ada kata penghinaan dalam DIALOG bila itu pun kita sudah sanggup berdialog tentang Tuhan mereka.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #65 on: 30 December 2008, 02:58:53 PM »
Sebagai mana pula, di dalam butir pancasila, Ketuhanan yang maha esa, tidak ada kewajiban untuk mengakui tuhan secara personal...



Penataran Penghayatan Pengamalan Pancasila di sebut P4, semua pejabat Indonesia di haruskan mengikutinya, sudah kah Anda mengetahui isi P4.?

Sedikit koreksi P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Diwajibkan bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai negeri. Untuk pegawai negeri ada tambahan paket 45 jam dan 100 jam. Dalam penataran P4 dibahas tentang UUD 45, GBHN, Repelita, dll. Paling tidak saya sudah 3 kali mengikuti penataran P4. Dan sudah sejak akhir 90an penataran P4 sudah dihapus dari muka bumi Indonesia.
Adakah manfaatnya? Bagaimana anda melihat hasil penataran P4 terhadap kualitas pegawai negeri kita pada masa itu? Bagaimana moralitas mereka setelah mengikuti penataran P4?

P4 sesudah reformasi tahun 1998 sudah hilang dari muka bumi indonesia..hehee....dan dipelajaran sekolah juga sudah tidak ada skr..

Betul, saya juga baru tamat SMA kan.?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #67 on: 30 December 2008, 03:03:31 PM »
Sebagai mana pula, di dalam butir pancasila, Ketuhanan yang maha esa, tidak ada kewajiban untuk mengakui tuhan secara personal...

Penataran Penghayatan Pengamalan Pancasila di sebut P4, semua pejabat Indonesia di haruskan mengikutinya, sudah kah Anda mengetahui isi P4.?

Sedikit koreksi P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Diwajibkan bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai negeri. Untuk pegawai negeri ada tambahan paket 45 jam dan 100 jam. Dalam penataran P4 dibahas tentang UUD 45, GBHN, Repelita, dll. Paling tidak saya sudah 3 kali mengikuti penataran P4. Dan sudah sejak akhir 90an penataran P4 sudah dihapus dari muka bumi Indonesia.
Adakah manfaatnya? Bagaimana anda melihat hasil penataran P4 terhadap kualitas pegawai negeri kita pada masa itu? Bagaimana moralitas mereka setelah mengikuti penataran P4?

CKRA, berbicara tentang masyarakat Indonesia yang sangat Majemuk, dan berbicara tentang Pemerintahan kita, sebetulnya harus melalui Entry point : Penjajahan Bangsa Belanda.....& .... terlalu sangat gampang LSM -LSM berteriak protes kepada Pemerintah kita tanpa mau merenungkan kenapa kita bisa sampai terkapar begini.?

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #68 on: 30 December 2008, 03:04:06 PM »
[at]  sukma, dengan segala hormat saya bila anda adalah seorang yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Forum DhammaCitta adalah forum untuk komunitas buddhist. Untuk itu saya kira wajar bila pendekatan yang digunakan dalam forum ini adalah dari pengertian dan pemahaman buddhisme.

Dalam kehidupan bermasyarakat di luar sana tentu saja kita harus lebih bijaksana untuk memilih mana yang perlu kita utarakan dan mana yang tidak perlu.

Saya sangat MEMAHAMI Forum DhammaCitta adalah forum komunitas Buddhis.!, sebenarnya pertanyaan Anda di arahkan kepada Kemenyan yang meng copy paste dari Agama seberang thread ini yang Khususnya berbicara tentang Tuhan nya milik Agama Seberang.

Lantas statement Anda di atas ini bisa merugikan Moral Buddhis kita  ^:)^ ,saya tidak mau membukanya, cukup saya amati bahwa statement ada bisa memalukan kita.

Saya kira sudah banyak rekan disini yang memberikan pengertian antara Ketuhanan dan Tuhan.

Maaf ya kalau saya sudah membuat anda merasa malu.

Bahkan sudah berulang kali saya tulis di thread nya g-Citra  "Manusia dan Tuhan" bagaimana pemahaman Buddhis tentang Tuhan toch.? Dan atas saran beberapa Netter maka topic tersbut di lock dulu.Kembali si Kemenyan yang dengan sukacita mengcopy paste urusan rumah tangga seberang.? Buat apa.? Mau belajar tentang Tuhan mereka.? , Lantas bila kita mau belajar tentang Tuhan, apakah kita siap dialog dengan keluar dari "Zona Aman" Ajaran Buddhis.? Jika sudah siap... lain masalahnya, karena arti DIALOG kita sudah sama tahu MAKNA nya. Jadi, tidak ada kata penghinaan dalam DIALOG bila itu pun kita sudah sanggup berdialog tentang Tuhan mereka.

tau akibatnya ngga mbak?
lagian apa gunanya dibahas diluar? pernah dengar yg namanya kebebasan beragama?
toh om kemenyan tulisnya di forum buddhist, ya buat umat buddhist toh

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #69 on: 30 December 2008, 03:04:51 PM »
Makanya, klo baca topik, baca dengan jelas...Yang diajak diskusi ialah ARGUMEN seorang pemeluk agama samawi...
Yang ingin diajak ditelaah adalah ARGUMENNYA DARI SEGI BUDDHISME!

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #70 on: 30 December 2008, 03:06:06 PM »
Sebagai mana pula, di dalam butir pancasila, Ketuhanan yang maha esa, tidak ada kewajiban untuk mengakui tuhan secara personal...

Penataran Penghayatan Pengamalan Pancasila di sebut P4, semua pejabat Indonesia di haruskan mengikutinya, sudah kah Anda mengetahui isi P4.?

Sedikit koreksi P4 adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Diwajibkan bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai negeri. Untuk pegawai negeri ada tambahan paket 45 jam dan 100 jam. Dalam penataran P4 dibahas tentang UUD 45, GBHN, Repelita, dll. Paling tidak saya sudah 3 kali mengikuti penataran P4. Dan sudah sejak akhir 90an penataran P4 sudah dihapus dari muka bumi Indonesia.
Adakah manfaatnya? Bagaimana anda melihat hasil penataran P4 terhadap kualitas pegawai negeri kita pada masa itu? Bagaimana moralitas mereka setelah mengikuti penataran P4?

CKRA, berbicara tentang masyarakat Indonesia yang sangat Majemuk, dan berbicara tentang Pemerintahan kita, sebetulnya harus melalui Entry point : Penjajahan Bangsa Belanda.....& .... terlalu sangat gampang LSM -LSM berteriak protes kepada Pemerintah kita tanpa mau merenungkan kenapa kita bisa sampai terkapar begini.?
:outoftopic: :backtotopic:
Smile Forever :)

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #71 on: 30 December 2008, 03:06:41 PM »
[at]  sukma, dengan segala hormat saya bila anda adalah seorang yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Forum DhammaCitta adalah forum untuk komunitas buddhist. Untuk itu saya kira wajar bila pendekatan yang digunakan dalam forum ini adalah dari pengertian dan pemahaman buddhisme.

Dalam kehidupan bermasyarakat di luar sana tentu saja kita harus lebih bijaksana untuk memilih mana yang perlu kita utarakan dan mana yang tidak perlu.

Saya sangat MEMAHAMI Forum DhammaCitta adalah forum komunitas Buddhis.!, sebenarnya pertanyaan Anda di arahkan kepada Kemenyan yang meng copy paste dari Agama seberang thread ini yang Khususnya berbicara tentang Tuhan nya milik Agama Seberang.

Lantas statement Anda di atas ini bisa merugikan Moral Buddhis kita  ^:)^ ,saya tidak mau membukanya, cukup saya amati bahwa statement ada bisa memalukan kita.

Saya kira sudah banyak rekan disini yang memberikan pengertian antara Ketuhanan dan Tuhan.

Maaf ya kalau saya sudah membuat anda merasa malu.

Bahkan sudah berulang kali saya tulis di thread nya g-Citra  "Manusia dan Tuhan" bagaimana pemahaman Buddhis tentang Tuhan toch.? Dan atas saran beberapa Netter maka topic tersbut di lock dulu.Kembali si Kemenyan yang dengan sukacita mengcopy paste urusan rumah tangga seberang.? Buat apa.? Mau belajar tentang Tuhan mereka.? , Lantas bila kita mau belajar tentang Tuhan, apakah kita siap dialog dengan keluar dari "Zona Aman" Ajaran Buddhis.? Jika sudah siap... lain masalahnya, karena arti DIALOG kita sudah sama tahu MAKNA nya. Jadi, tidak ada kata penghinaan dalam DIALOG bila itu pun kita sudah sanggup berdialog tentang Tuhan mereka.

Saya kira dialog antar agama bahkan di tingkat dunia sudah sering dilakukan untuk membina saling pengertian. Perbedaan adalah sesuatu yang tidak perlu ditutupi dengan kedok tabu. Selama semua pihak bisa saling menghormati, tidak akan ada masalah.

Yang memicu konflik itu bukan karena yang satu mengakui adanya Tuhan dan pihak yang lain tidak mengakui. Justru yang memicu konflik adalah masing-masing merasa Tuhan mereka lebih superior. Apakah anda mengikuti perkembangan konflik di Jalur Gaza akhir-akhir ini?

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #72 on: 30 December 2008, 03:10:33 PM »
Marilah kita memilah dengan kajian Buddhism,

Diantara 3 metoda sebab-akibat dibawah ini,
manakah yang sesuai dengan kamma-vipaka ?
"Aristoteles mencoba membuktikan keberadaan Tuhan(yakni sekedar membuktikan bahwa Tuhan itu ada, bukan bermaksud mendefinisikan Tuhan itu apa, Dzat-Nya terbuat dari apa dsb...) dengan argumen sebagai berikut...
Menurut Aristoteles, dengan asas berpikir prinsip "kausalitas", yakni bahwa setiap akibat pasti memerlukan sebab, maka dapat kita lihat bahwa setiap sesuatu yang kita ketahui itu memerlukan sesuatu yang lain supaya dirinya bisa terwujud. Dari sini kita peroleh 2 hal;
1. Realitas yang bergantung pada sesuatu yang lain (disebut akibat),
2. Realitas yang digantungi oleh sesuatu yang lain (disebut sebab).
Bila ternyata realitas sebab itu memerlukan sesuatu yang lain juga, maka dapat dikatakan dia juga sebagai akibat bagi sesuatu yang digantungi itu.... dst.
Maka, kausalitas atau sebab-akibat ini pun membentuk suatu rantai sebab-akibat.
Nah, rantai sebab-akibat ini memiliki beberapa kemungkinan sbb:
1. Tidak berujung
    ( A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan D, D disebabkan E, dst.--- tak berujung)

2. Berujung pada sebab yang tidak lagi disebabkan
    (A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan D, D disebabkan X, X tidak lagi disebabkan oleh apapun --- berujung pada X sebagai sebab awal)

3. Berputar atau daur.
    (A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan A.)

Nah, kemungkinan ke-3 adalah mustahil.
Mengapa? Karena berdasarkan kaidah "Setiap Sebab tentu lebih sempurna daripada akibatnya", maka kemungkinan ketiga adalah mustahil adanya. Yakni mustahil C disebabkan oleh A, padahal A tidak lebih sempurna daripada C, sehingga tidaklah mungkin mengakibatkan C.

Beralih kepada kemungkinan ke-1,
itupun mustahil. Mengapa? karena bila rantai sebab-akibat ini tidak berujung, artinya semua yang ada ialah akibat. Bila semuanya adalah akibat, bagaimana mungkin ia bisa terwujud..??
(Ibaratnya katakanlah ada 15 orang pelari yang tidak akan mulai berlari sebelum salah satu di antara mereka ada yang berlari terlebih dahulu. Maka, agar mereka sungguh-sungguh mulai berlari, harus ada setidaknya salah satu diantara mereka yang mau berlari tanpa syarat.)
Nah, bila kenyataannya kini akibat itu memang ada (dalam analogi tadi 15 orang pelari itu memang berlari) itu berarti memang ada Sebab awal yang tidak memerlukan sebab lain bagi keberadaannya (Alias Sebab Primer/ prima causa, dalam analogi tadi adalah pelari yang berlari tanpa syarat).

Maka, kemungkinan ke-2 lah yang benar.
Nah dengan demikian, keberadaan Sebab awal yang tidak lagi disebabkan itu terbukti kebenarannya.
Dan, dengan kaidah, setiap sebab pasti lebih sempurna daripada akibatnya, maka sebab awal ini pastilah yang paling sempurna dari segala yang ada, yang karenanya, dikatakanlah bahwa itulah yang disebut dengan "Tuhan".
Demikian argumen Aristoteles..."


Ok, supaya kaga terlalu OOT, mari kita mengikuti pembahsan bro Kemenyan..
Dari gw pribadi rada kurang jelas perbedaan antara point 1 dan point 2...
Dan rasanya, kurang cocok jika hanya disebut kamma vipaka, karena vipaka memiliki 4 faktor laennya...Dan masing2 saling mempengaruhi...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #73 on: 30 December 2008, 03:16:23 PM »
 
[/quote]
Yang memicu konflik itu bukan karena yang satu mengakui adanya Tuhan dan pihak yang lain tidak mengakui. Justru yang memicu konflik adalah masing-masing merasa Tuhan mereka lebih superior. Apakah anda mengikuti perkembangan konflik di Jalur Gaza akhir-akhir ini?
[/quote]

Conflict Jalur Gaza.? sebelah kantor saya tadi pagi rame-rame mau domo untuk kasus ini, serta Pemerintahkan sudah mengirim bantuan ke sana kan.? Kenapa persoalan peperangan ini tidak bis a tuntas.? Bisnis Minyak Uncle Sam.? atau sederetan hal yang lain ....?

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN
« Reply #74 on: 30 December 2008, 03:25:41 PM »
[at]  sukma, dengan segala hormat saya bila anda adalah seorang yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Forum DhammaCitta adalah forum untuk komunitas buddhist. Untuk itu saya kira wajar bila pendekatan yang digunakan dalam forum ini adalah dari pengertian dan pemahaman buddhisme.

Dalam kehidupan bermasyarakat di luar sana tentu saja kita harus lebih bijaksana untuk memilih mana yang perlu kita utarakan dan mana yang tidak perlu.

Saya sangat MEMAHAMI Forum DhammaCitta adalah forum komunitas Buddhis.!, sebenarnya pertanyaan Anda di arahkan kepada Kemenyan yang meng copy paste dari Agama seberang thread ini yang Khususnya berbicara tentang Tuhan nya milik Agama Seberang.

Lantas statement Anda di atas ini bisa merugikan Moral Buddhis kita  ^:)^ ,saya tidak mau membukanya, cukup saya amati bahwa statement ada bisa memalukan kita.

Saya kira sudah banyak rekan disini yang memberikan pengertian antara Ketuhanan dan Tuhan.

Maaf ya kalau saya sudah membuat anda merasa malu.

Bahkan sudah berulang kali saya tulis di thread nya g-Citra  "Manusia dan Tuhan" bagaimana pemahaman Buddhis tentang Tuhan toch.? Dan atas saran beberapa Netter maka topic tersbut di lock dulu.Kembali si Kemenyan yang dengan sukacita mengcopy paste urusan rumah tangga seberang.? Buat apa.? Mau belajar tentang Tuhan mereka.? , Lantas bila kita mau belajar tentang Tuhan, apakah kita siap dialog dengan keluar dari "Zona Aman" Ajaran Buddhis.? Jika sudah siap... lain masalahnya, karena arti DIALOG kita sudah sama tahu MAKNA nya. Jadi, tidak ada kata penghinaan dalam DIALOG bila itu pun kita sudah sanggup berdialog tentang Tuhan mereka.

tau akibatnya ngga mbak?
lagian apa gunanya dibahas diluar? pernah dengar yg namanya kebebasan beragama?
toh om kemenyan tulisnya di forum buddhist, ya buat umat buddhist toh

Reenzia, pakai email saja lebih pribadi toch.?  Ini kan Web DC yang terbuka untuk Umum walaupun dengan sgala peraturan Web DC nya tentang Dhamma Buddhis......

 

anything