//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ten Questions I’d Ask If I Could Interview Siddhartha Gautama (Buddha) Today  (Read 2874 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
 _/\_

Barusan diberi link oleh seorang teman sbb:
http://www.christiananswers.net/q-aiia/letter-buddhisminterview.html

Isinya 10 pertanyaan ttg Buddhism dari org yg ngaku belajar Buddhism independen dan skarang berpindah ke Christian.

Singkatnya pertanyaannya dalam terjemahan kasar sbb:

1. Tanpa keberadaan tuhan, darimana asal kesadaran/personality?

2. Tanpa keberadaan tuhan, darimana standard moral baik buruk ditentukan, termasuk Four Noble Truth?

3. Apa yang terjadi dengan mereka yang hidup sebelum jaman Buddha? Apa yang membuat Buddha menyatakan diri sebagai satu2nya pembawa ajaran pada saat itu?

4. jika nibbana ada lah sesuatu di luar konsep baik-buruk, apakah ada benar2 perbedaan antara Hitler 7 Mother Theresa?

5. pertanyaan ga penting...karena bahas buku

6. Bagaimana pendapat Buddha tentang variasi aliran dalam Buddhism saat ini?

7. ga penting..berandai2..kira2 "Gimana kalau ternyata ajaran anda salah?"

8. Jika motivasi Buddhist adalah meninggalkan Samsara, dimana motivasi baik untuk kehidupan saat ini (real life)?

9. Bagaimana seseorang yang bertujuan melepas keinginan, sekaligus memiliki keinginan untuk membahagiakan orang lain?

10. Penekanannya lebih ke nanya ttg Siddharta yang meninggalkan Rahula untuk tumbuh tanpa figure ayah.

Ada yang bisa bantu share pendapat?


 _/\_
Mohon tidak OOT  :)

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
_/\_

Barusan diberi link oleh seorang teman sbb:
http://www.christiananswers.net/q-aiia/letter-buddhisminterview.html

1. bahtin secara garis besar terdiri dari kesadaran, pikiran, perasaan dan juga ingatan dan dari kempat dasar ini masing masing mempunyai peran dari setiap moment kehidupan. dan bagaimana kita tau tiada aku atau juga tuhan dalam setiap moment kehidupan yang berjalan? karena bahtin bergerak karena ada objek yaitu keenam indra kita apakah butuh tuhan didalam nya tidak tentunya, bahtin hanya butuh objek untuk bergerak dan kunci dari menyadari ini semua tentu nya dengan menguatkan kesadaran bahtin kita. kita sadar setiap moment tidak lebih dari 10% bahkan kurang bisa juga hanya 1% dari setiap moment yg terjadi sisa nya dilakukan oleh bawa sadar kita. ada yang bilang bila kita bisa sadar 10% dari setiap moment yang berjalan kita melihat tuhan jadi tuhan adalah kesadaran kita itu sendiri jadi bukan lah sosok lain diluar bahtin kita dia tidak berbentuk tidak bernama. kata tuhan sendiri sebenarnya adalah kata pelesetan dari kata tuan yang arti nya master penguasa akan diri kita sendiri jadi bila kita bisa sadar setiap momemt yang berjalan maka tuhan selalu berserta kita.

2. tidak ada standar dari 4 kebenaran mulia, 4 kebenaran mulia adalah ungkapan kebenaran dalam kehidupan kita yang memderita akan bahtin maupun fisik. maka ini bukan lah sesuatu yang dirumuskan dan dihalalkan sebagai sesuatu ajaran. 4 kebenaran mulia hanya lah ungkapan kebenaran itu sendiri.

3. yang terjadi adalah hidup dalam lingkaran samsara trus berulang tiada henti sampai padamnya api keingian seperti api lilin ditiup yang hanya tertinggal asap terbang hilang tak kembali.
buddha adalah gelar pemberian umat kepada sang guru yang arti nya orang yang tercerahkan. bisa banyak buddha karena siapa saja yang menemukan ajaran kebenaran dia berhak mengajukan ajaran nya sebagai hak cipta dia sebagai sang penemu ???? just kidding.

4. siapa bilang hilter orang jahat? siapa bilang mother theresa ga pernah berbuat salah? apakah anda selalu disamping mereka 24 jam x sepanjang hidup mereka? hilter dan mother theresa sama sama manusia, manusia mempunya 2 unsur fisik dan bahtin perbedaan fisik jelas satu wanita dan satu lagi pria apakah itu yang membuat mereka menjadi jahat dan baik bukan tentunya? tetapi kwalitas bahtin mereka yang membedakan kenapa yang satu berbuat jahat dan yang satu lagi berbuat baik dan saya rasa itu juga tidak dalam kondisi 24 jam x sepanjang hidup mereka. hilter anda kata kan jahat karena beberapa perbuataan yang membuat perang dunia terjadi tetapi dia juga mempunyai sisi kebaikan dalam dirinya untuk orang orang yang disayang oleh hilter saya rasa memdapatkan fasilitas yang terbaik dari dirinya. maka dari itu saya sanggat percaya akan teori adakah nama nya gelap? gelap menurut enstein tidak ada kata gelap yang ada hanya kurang nya cahaya yang bersinar misalkan disuatu ruangan ada lampu yang dapat diatur pencahayaannya maka bila kita matikan lampu itu maka ruangan akan menjadi gelap tapi gelap nya belum tentu gelap sekali karena masih ada cahaya dari warna tembok ataupun dari ruang sebelah dan kita tutup lagi maka gelapnya akan semakin gelap begitu seterusnya, maka kata enstein ruang ini seperti hati kita gelap mewakilkan sesuatu perbuataan negatif dan semakin terang mewakilkan perbuataan positif jadi baik buruk adalah pilihan.

5 -

6. tidak ada pemdapatan buddha karena itu hanya tradisi setiap daerah yang berbeda beda. ajaran sang buddha tetap sama tinggalkan kejahatan perbanyak perbuatan baik ini lah ajaran sang buddha.

7. ajaran sang buddha salah kalau kamu dari orang baik menjadi orang jahat.

8. motivasi untuk saat ini sadarlah nafasmu.

9. setiap orang pasti ingin bahagia termasuk kita sendiri jadi rasa ingin itu adalah netral dan ingin bahagia adalah hal yang positif dan jika mengiingkan orang lain bahagia adalah hal yang positif tentu tanpa melekat akan hasil nya.

10. rahula hidup tanpa figure ayah saat masih kecil itu adalah karma nya baik atau buruk silakkan di pelajari lebih dalam tanpa ada hasart ego akan pemikiran kita sendiri toh kita bukan rahula, dan sidarttah meninggalkan rahula karena karma nya juga karena pada saat itu dia belum mencapai pencerahan sempurna maka wajar dia masih terikat oleh perbuatan karmanya. dan untuk masalah karma silakkan dipelajari lebih lanjut dengan ehipasiko.

selesai 10 pertanyaan semoga semua mahluk berbahagia????

Isinya 10 pertanyaan ttg Buddhism dari org yg ngaku belajar Buddhism independen dan skarang berpindah ke Christian.

Singkatnya pertanyaannya dalam terjemahan kasar sbb:

1. Tanpa keberadaan tuhan, darimana asal kesadaran/personality?

2. Tanpa keberadaan tuhan, darimana standard moral baik buruk ditentukan, termasuk Four Noble Truth?

3. Apa yang terjadi dengan mereka yang hidup sebelum jaman Buddha? Apa yang membuat Buddha menyatakan diri sebagai satu2nya pembawa ajaran pada saat itu?

4. jika nibbana ada lah sesuatu di luar konsep baik-buruk, apakah ada benar2 perbedaan antara Hitler 7 Mother Theresa?

5. pertanyaan ga penting...karena bahas buku

6. Bagaimana pendapat Buddha tentang variasi aliran dalam Buddhism saat ini?

7. ga penting..berandai2..kira2 "Gimana kalau ternyata ajaran anda salah?"

8. Jika motivasi Buddhist adalah meninggalkan Samsara, dimana motivasi baik untuk kehidupan saat ini (real life)?

9. Bagaimana seseorang yang bertujuan melepas keinginan, sekaligus memiliki keinginan untuk membahagiakan orang lain?

10. Penekanannya lebih ke nanya ttg Siddharta yang meninggalkan Rahula untuk tumbuh tanpa figure ayah.

Ada yang bisa bantu share pendapat?


 _/\_
Mohon tidak OOT  :)
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
1. Tanpa keberadaan tuhan, darimana asal kesadaran/personality?
Darimana asal X kalau bukan penyebab dari X?
Darimana asal kesadaran kalau bukan Tuhan?
Lalu darimana asal  Tuhan?
-Tuhan adalah prima causa, tidak berkondisi, tidak diciptakan, dst.

Bentuk kesalahan argumen seperti ini adalah special pleading, di mana semua argumen lain terbebani suatu kondisi (dalam hal ini: semua hal harus ada penyebabnya) sementara argumennya sendiri mendapat keistimewaan dan dikecualikan.

Jika pernyataan "Tuhan tidak perlu ada penyebabnya" dianggap valid, maka demikian juga pernyataan "Kesadaran tidak perlu ada penyebabnya" adalah sama validnya.

Seandainya kita terima pengecualian tersebut pun, kita juga tidak dapat mengklaim "Tuhan" menurut agama, sekte, denominasi, atau mazhab yang mana yang adalah sosok tersebut. Bisa Adi-Buddha, Maha-Brahma, FSM, Yahwe, Zeus, Ishtar, atau apapun juga. Seperti kesukaan kita pada satu sosok, kadang dari hater jadi fan, dari fans A jadi fans B, maka dalam hal ini juga sama, maka terjadilah perpindahan agama. Bukan masalah benar/salah, hanya pindah fans club ke idol berbeda.


Quote
2. Tanpa keberadaan tuhan, darimana standard moral baik buruk ditentukan, termasuk Four Noble Truth?

Standard moral adalah produk dari budaya setempat semata, dan selalu berubah. Tidak ada standard absolut yang berlaku sepanjang jaman dan dalam segala macam kondisi. Misalnya di Alkitab sendiri tertulis siapapun yang memberi persembahan kepada allah lain selain Tuhan (menurut agama kitab itu) harus dihukum mati (Kel 22:20). Jaman dulu di daerah Timur Tengah mungkin inilah yang berlaku, namun sekarang umat Kr1sten yang hidup dalam kebersamaan dan pluralisme seperti di Indonesia, mungkin akan menganggap pembunuhan terhadap orang yang melakukan ibadah keagamaan berbeda adalah tidak bermoral.


Quote
3. Apa yang terjadi dengan mereka yang hidup sebelum jaman Buddha? Apa yang membuat Buddha menyatakan diri sebagai satu2nya pembawa ajaran pada saat itu?
Menurut Agama Buddha yang saya ketahui, hidup di jaman apapun semua makhluk terikat oleh karma, perbuatan baik membawa pada kebahagiaan, perbuatan buruk membawa pada penderitaan. Tidak peduli ada Buddha atau tidak, hukum ini berlaku. Dan Buddha Gotama bukanlah Buddha pertama maupun terakhir.

Terlepas dari itu, "satu-satunya pembawa kebenaran" adalah klaim yang ada di hampir semua agama dan adalah hal wajar, kendatipun tidak bermakna apa-apa.


Quote
4. jika nibbana ada lah sesuatu di luar konsep baik-buruk, apakah ada benar2 perbedaan antara Hitler 7 Mother Theresa?
Nibbana adalah sebuah konsep Buddhisme yang menjelaskan sesuatu di luar keterkondisian duniawi.
Jadi, jika soto tangkar adalah sesuatu di luar konsep malware dan anti-virus, apakah (bagi yang makan soto tangkar) ada perbedaan antara Conficker dan AVG?


Quote
6. Bagaimana pendapat Buddha tentang variasi aliran dalam Buddhism saat ini?
Buddha sudah tidak ada, jadi tidak bisa diinterview.
Kalau menurut saya pribadi, aliran dalam agama apapun adalah sangat wajar sebab otoritas apapun dalam agama, sifatnya adalah subjektif dan tidak definitif.


Quote
7. ga penting..berandai2..kira2 "Gimana kalau ternyata ajaran anda salah?"
Jika terbukti salah, harus terima dan berubah. Masa' sudah salah tetep kepala batu?


Quote
10. Penekanannya lebih ke nanya ttg Siddharta yang meninggalkan Rahula untuk tumbuh tanpa figure ayah.
Jika seorang prajurit pergi ke baris depan medan perang meninggalkan anak-istrinya, pantaskah kita sebut motifnya adalah "membuat anaknya jadi yatim dan membiarkan istrinya jadi janda kembang"?

Pertanyaan demikian hanya muncul ketika kita berusaha menilai suatu perbuatan tapi tanpa menempatkan diri di situasi orang tersebut.


No. 8 & 9 tidak saya tanggapi karena menurut saya jawabannya subjektif tergantung pemahaman masing-masing orang terhadap Buddhisme itu sendiri.


Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
.
Quote
Tanpa keberadaan tuhan, darimana asal kesadaran/personality?
Darimana asal X kalau bukan penyebab dari X?
Darimana asal kesadaran kalau bukan Tuhan?
Lalu darimana asal  Tuhan?
-Tuhan adalah prima causa, tidak berkondisi, tidak diciptakan, dst.

Bentuk kesalahan argumen seperti ini adalah special pleading, di mana semua argumen lain terbebani suatu kondisi (dalam hal ini: semua hal harus ada penyebabnya) sementara argumennya sendiri mendapat keistimewaan dan dikecualikan.

Tuhan causa prima adalah mutlak jika bersandar pada keyakinan.
keyakinan adalah poros dari agama.semuanya bersandar kpd beliau diatas, shg ketika moralitas dilanggar, semua dikembalikan kpd hiri, rasa malu berbuat yg tdk benar krn nalar hal itu tdk mungkin beliau lakukan sbgm yg tertulis fi buku perjanjian.

Quote
Jika pernyataan "Tuhan tidak perlu ada penyebabnya" dianggap valid, maka demikian juga pernyataan "Kesadaran tidak perlu ada penyebabnya" adalah sama validnya.

tdk bisa membandingkan rangkaian sebab akibat antara manusia dan beliau.sama spt pertanyaan mahabrahma,
    o samana, ajarkanlah ,
    masih ada sedikit orang yg punya debu dimatanya

itu menandakan kasih sayang, jika di tanahbrajma, masih ada sedikit orang yg punya sedikit debu dimatanya. lampu hijau, jika mengajar tdk diganggu.

cara berpikir anda adalah cara berpikir orang beragama k yg pindah ke agamabuddha.buka orang yg beragama buddha sedari kecil.
jika kesadaran keluar dari alam brahmaloka dan beliau tdk mampu menemukan dimana nirwana , tmpt engkau dilahirkan, barulah engkau boleh mengatakan kesadaran bukan berasal dari dia.
kaynin, mampukah engkau mengerjakannya mulai awal, sebagaimana umat buda belajar dhamma dari awal di rumah.
« Last Edit: 20 April 2016, 04:33:57 PM by sala45 »

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
bukuperjanjian itu tdk bisa dinalar, pun memakai perkiraan manusia krn diatidak terbatas, sedangkan yg membaca spt itu.
hanya faith, membuat janji sehidup semati.jika kalah, akan dikejar,
apalagi keluar tanpa permisi.

tdk boleh menggunakan keyakinan yg baru tanpa permisi leave di yang lama.
batas manusia ditentukan oleh standar kehidupantuhan.itulah sebabnya tiada logika.

kaynin, sudahkah engkau permisi.
« Last Edit: 24 April 2016, 07:07:42 PM by sala45 »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
All,
Thanks sharenya

 [at] KK
mantab bro..
smua di-iya-in ama si pengirim link..
cuma no 7 aja dicomment "saat lo sadar ajaran lo salah, lo udah di neraka" :P

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
All,
Thanks sharenya
Sama2. :)

Quote
[at] KK
mantab bro..
smua di-iya-in ama si pengirim link..
cuma no 7 aja dicomment "saat lo sadar ajaran lo salah, lo udah di neraka" :P
Ini maksudnya kita tahu hanya setelah kita mati ya?  ;D

Jadi begini, ibarat saya tersesat di tempat asing yang penuh bahaya. Kemudian datanglah 100 orang yang tidak saya kenal sama sekali. Semuanya mengaku adalah utusan dari ayah untuk membawa saya pulang dengan selamat, dan masing-masing dari mereka menuduh lainnya sebagai palsu. Tidak ada upaya apapun yang bisa saya lakukan untuk menyelidiki dan membuktikan kebenarannya, kecuali dengan kepercayaan semata. Karena tidak ada bukti apapun yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan, maka akhirnya saya memilih berdasarkan kecenderungan dan kecocokan kita terhadap "utusan" tersebut itu saja. Mungkin saya akan lihat tampangnya ganteng/cantik, perawakannya baik, tutur katanya sopan, janji-janjinya meyakinkan, dan lain sebagainya. Namun pada intinya, semua hanya peluang: 1% beruntung pulang ke rumah, 99% celaka dirampok dan dibunuh.

Di lain tempat, ayah saya adalah seorang yang sangat berkuasa dan cerdas, telah mendidik dan membekali saya dengan aneka ilmu dan pengetahuan, namun hal terbaik yang bisa ia lakukan adalah sengaja menempatkan saya di posisi di mana semua akal sehat dan logika menjadi tidak berguna sama sekali. Semua murni mengandalkan peluang. Jika saya salah memilih, ia hanya akan membiarkan saja saya dibantai.

Sebagai anak malang sial nan nahas tersebut, tentu saya hanya bisa pasrah saja. Saya tidak memilih berada di tempat celaka tersebut, tidak mampu menyelidiki kebenaran utusan, juga jelas tidak bisa memilih ayah.


Tapi hal menarik di sini adalah sebenarnya posisi kita semua adalah anak malang tersebut. Bedanya adalah sebagian menyadari ketidaktahuannya dan senantiasa bertanya, "gimana kalo gue salah?" Sebagian lain tidak menyadari ketidaktahuannya dan senantiasa menanyakan, "gmana kalo loe salah?"


Spoiler: ShowHide
Bonus: Richard Dawkins, Ilmuwan biologi evolusi juga pernah ditanyakan hal yang sama, ini transkrip jawabannya:


"Well, what if I'm wrong, I mean... anybody could be wrong. We could all be wrong about the Flying Spaghetti Monster and the Pink Unicorn and the flying teapot. You happen to have been brought up, I would presume, in the Christian faith. You know what it's like to not believe in a particular faith because you're not a Muslim. You're not a Hindu. Why aren't you a Hindu? Because you happen to have been brought up in America, not in India. If you had been brought up in India, you'd be a Hindu. If you had been brought up in Denmark in the time of the Vikings you'd be believing in Wotan and Thor. If you were brought up in classical Greece you'd be believing in, in Zeus. If you were brought up in central Africa you'd be believing in the great Juju up the mountain. There's no particular reason to pick on the Judeo-Christian god, in which by the sheerest accident you happen to have been brought up and, and ask me the question, "What if I'm wrong?" What if you're wrong about the great Juju at the bottom of the sea?"
« Last Edit: 27 April 2016, 11:16:35 AM by K.K. »

Offline YONI

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Karena saya tinggal di indonesia maka saya percaya adanya tuhan. Kecuali saya tinggal di negera lain maka boleh deh berdebat. Sory ikut nimbrung.

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
bagaimana jika salah.

anda bisa membeli bukusuci
tapi tdk bisa membeli keyakinan.
jika ragu, sebaiknya jangan
« Last Edit: 03 May 2016, 09:41:07 AM by sala45 »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Karena saya tinggal di indonesia maka saya percaya adanya tuhan. Kecuali saya tinggal di negera lain maka boleh deh berdebat. Sory ikut nimbrung.

Kalo di sini hanya ada tuhan medho ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline YONI

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Wakaka, rupanya tuhan medho

 

anything