easter-japanese

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang mengembara di antara para penduduk Kosala ketika Beliau tiba di Kapilavatthu. Mahānāma orang Sakya mendengar: “Sang Bhagavā telah tiba di Kapilavatthu.” Kemudian Mahānāma orang Sakya mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepadanya, dan berdiri di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepadanya:

“Pergilah, Mahānāma, dan carikan rumah peristirahatan yang layak di Kapilavatthu di mana kami dapat bermalam.” [277]

“Baik, Bhante,” Mahānāma menjawab. Kemudian ia memasuki Kapilavatthu dan mencari di seluruh kota tetapi tidak menemukan rumah peristirahatan yang layak di mana Sang Bhagavā dapat bermalam. Maka ia kembali pada Sang Bhagavā dan memberitahu Beliau: “Bhante, tidak ada rumah peristirahatan yang layak di Kapilavatthu di mana Sang Bhagavā dapat bermalam. Tetapi Bharaṇḍu orang Kālāma, yang dulunya adalah seorang bhikkhu dari Sang Bhagavā, [sedang berada di sini].1 Silakan Sang Bhagavā bermalam di pertapaannya.”

“Pergilah, Mahānāma, dan persiapkan sebuah alas duduk untukKu.”

“Baik, Bhante,” Mahānāma menjawab. Kemudian ia mendatangi pertapaan Bharaṇḍu, mempersiapkan alas duduk, menyiapkan air untuk mencuci kaki, kembali kepada Sang Bhagavā, dan berkata:

“Aku telah menghamparkan sebuah alas duduk, Bhante, dan menyiapkan air untuk mencuci kaki. Silakan Sang Bhagavā pergi ke sana.”

Kemudian Sang Bhagava mendatangi pertapaan Bharaṇḍu, duduk di tempat duduk yang telah dipersiapkan untuk Beliau, dan mencuci kakiNya. Kemudian Mahānāma berpikir: “Sekarang bukanlah waktunya untuk berada bersama Sang Bhagava, karena Beliau masih lelah. Aku akan mengunjungiNya besok.” Kemudian ia bersujud kepada Sang Bhagavā, mengelilingi Beliau dengan sisi kanannya menghadap Beliau, dan pergi.

Kemudian, ketika malam telah berlalu, Mahānāma mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Sang Bhagavā berkata kepadanya:

“Ada, Mahānāma, tiga jenis guru ini terdapat di dunia. Apakah tiga ini?

(1) “Di sini, Mahānāma, seorang guru mengajarkan pemahaman penuh pada kenikmatan indria, tetapi tidak pada bentuk-bentuk atau perasaan-perasaan. (2) Guru lainnya mengajarkan pemahaman penuh pada kenikmatan indria dan bentuk-bentuk, tetapi tidak [278] pada perasaan-perasaan. (3) Guru lainnya lagi mengajarkan pemahaman penuh pada kenikmatan indria, bentuk-bentuk, dan perasaan-perasaan. Ini adalah ketiga jenis guru itu yang terdapat di dunia. Apakah tujuan dari ketiga jenis guru ini sama atau berbeda?”

Ketika hal ini dikatakan, Bharaṇḍu orang Kālāma berkata kepada Mahānāma: “Katakan sama, Mahānāma.” Tetapi Sang Bhagavā berkata kepada Mahānāma: “Katakan berbeda, Mahānāma.”

Untuk ke dua kalinya … Untuk ke tiga kalinya Bharaṇḍu orang Kālāma berkata kepada Mahānāma: “Katakan sama, Mahānāma.” Tetapi Sang Bhagavā berkata kepada Mahānāma: “Katakan berbeda, Mahānāma.”

Kemudian Bharaṇḍu berpikir: “Petapa Gotama telah membantahku tiga kali di hadapan Mahānāma orang Sakya yang berpengaruh. Aku harus meninggalkan Kapilavatthu.”

Kemudian Bharaṇḍu orang Kālāma meninggalkan Kapilavatthu. Ketika ia meninggalkan Kapilavatthu, ia meninggalkannya selamanya dan tidak pernah kembali.


Catatan Kaki
  1. Purāṇasabrahmacārī. Mp mengatakan bahwa mereka telah menetap bersama di pertapaan Ālāra Kālāma. Ālāra Kālāma adalah salah satu guru meditasi dari mana Sang Calon Buddha berlatih sebelum pencerahanNya. Baca MN I 163-64. ↩︎