//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta  (Read 27402 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kuang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« on: 19 February 2009, 09:50:51 AM »
"Ajaran Buddha pasti : Tidak ada Tuhan Pencipta"

Setelah lihat kata-kata ini saya sangat bingung kenapa ada ajaran yang mengatakan tidak adanya keberadaan TUHAN di dalam hati kita.

Dalam ajaran agama Buddha, Sang Buddha bukanlah Tuhan dalam agama Buddha yang bersifat non-teis (yakni, pada umumnya tidak mengajarkan keberadaan Tuhan sang pencipta, atau bergantung kepada Tuhan sang pencipta demi dalam usaha mencapai pencerahan; Sang Buddha adalah pembimbing atau guru yang menunjukkan jalan menuju nirwana).

Pandangan umum tentang Tuhan menjelaskan suatu keberadaan yang tidak hanya memimpin tetapi juga menciptakan alam semesta. Pemikiran dan konsep tentang inilah yang sering diperdebatkan oleh banyak Buddhis dalam perpecahan agama Buddha. Dalam agama Buddha, asal muasal dan penciptaan alam semesta bukan berasal dari Tuhan, melainkan karena hukum sebab dan akibat yang telah disamarkan oleh waktu. Bagaimanapun, beberapa Sutra Mahayana tertentu (seperti Sutra Nirwana dan Sutra Teratai) dan terutama tantra-tantra tertentu seperti Kunjed Gyalpo Tantra memberikan menunjukkan bahwa sikap memandang Buddha yang maha hadir, mempunyai intisari yang membebaskan dan abadi kenyataan dari segala benda, sampai sejauh ini, boleh dibilang sudah mendekati pandangan Tuhan sebagai segalanya.

Buddha Gautama menyatakan bahwa pemikiran kitalah yang telah menjadikan dunia ini. Sang Buddha menganggap buah pikiran sebagai pencipta. Kita adalah buah pikiran kita sendiri.
“   Semuanya tentang kita muncul dari pemikiran kita sendiri.
    Dengan buah pikiran kita, kita menciptakan dunia kita.
    (Dhammapada, 1.1-3)”

Titik tolak dalam masalah agama adalah persoalan mengenai “ADANYA TUHAN”.  Tambahan pula persoalan itu merupakan dasar pokok bagi segala macam faham tentang akhlak atau budi pekerti, sebab kesusilaan membahas perkara “benar” atau “salah”, yang tidak akan timbul kecuali jika telah ditetapkan dahulu dan diperinci “tujuan” kehidupan manusia.  Memang jelas dan nyata, bahwa manusia mulai berangkat merantau tanpa gagasan mengenai “tujuan yang ingin dicapai”, tidak mungkin ada penilaian “benar” atau “salah”, “baik” atau “buruk” tentang jalan yang ditempuh.

Seandainya manusia dan alam semesta hanya merupakan gejala secara kebetulan saja atau akibat dari pengaruh kekuatan-kekuatan sembarangan tanpa adanya perhubungan satu sama lain, maka tanpa guna dan tolol untuk mengenakan kepada kehidupan itu suatu tujuan, yang dalam penciptaan dan keadaan susunannya sama sekali tiada hubungannya sebagai penunjukan, perintah atau pengarahan.  Dalam keadaan demikian tentunya tiada seorangpun berhak untuk menetapkan sesuatu tujuan apalagi membebani orang-orang lain dengan khayalan.

TUHAN Ada

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang, “Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak
akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.

“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana “, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.

” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.

“Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

bagaimana dengan pendapat saudara2 ?


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #1 on: 19 February 2009, 09:56:26 AM »
sableng :P
i'm just a mammal with troubled soul



Offline kiman

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 348
  • Reputasi: 13
  • Gender: Female
  • HUM !
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #2 on: 19 February 2009, 09:58:20 AM »
There is no CREATOR. Dalai Lama XIV sendiri yang berkata seperti itu dalam ceramahnya.
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #3 on: 19 February 2009, 10:00:13 AM »
bwahahaha... tuhan disamain ama tukang cukur  :))

bedanya, tukang cukur gak maha kuasa sedangkan tuhan itu pan katanya maha kuasa.
biarpun pengen, tukang cukur gak bisa cukur semua mahluk, tapi tuhan bisa dan nyatanya tidak mau!

logika simplistik begini sih gampang diakalin  ^-^
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #4 on: 19 February 2009, 10:06:01 AM »
kakaaaaaa............................................... ( itu pendapat saudara mu )

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #5 on: 19 February 2009, 10:10:12 AM »
coba berpandangan mungkin saja banyak tuhan penciptanya alias tukang cukurnya banyak banget

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #6 on: 19 February 2009, 10:23:06 AM »
Satu2nya yg g setuju ma cerita ini adalah


TUKANG CUKUR DAN TUHAN ITU ADALAH SAMA

SAMA SAMA MESTI BAYAR ATAS JASANYA



=))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #7 on: 19 February 2009, 10:27:39 AM »
it ok kalau bayar rambut jadi klinclong =))

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Ajaran Buddha pasti : TIDAK Ada Tuhan Pencipta
« Reply #8 on: 19 February 2009, 10:27:55 AM »
Tuhan Pencipta yang dimaksud itu adalah sosok makhluk tinggi yang maha kuasa dan maha pencipta, yang berpribadi, yang mengatur macem-macem

Terhadap pandangan ini,
Sakyamuni Buddha bersabda,
Quote
“Jadi, karena diciptakan oleh seorang Tuhan
yang maha tinggi, maka manusia akan menjadi pembunuh, pencuri,
penjahat, pembohong, pemfitnah, penghina, pembual, pencemburu,
pendendam dan orang yang keras kepala. Oleh karena bagi mereka yang
berpandangan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan seorang Tuhan, maka
mereka tidak akan lagi mempunyai keinginan, ikhtiar ataupun untuk
menghindar dari perbuatan lain. (Majjhima Nikaya II, Sutta no. 101).

Jika ada suatu makhluk yang merancang kehidupan dunia, kemuliaan dan
kesengsaraan, tindakan baik dan tindakan jahat – maka manusia tidak
lain adalah alat dari kehendaknya dan tentu makhluk itu yang
bertanggung jawab (Jataka VI : 208).


Buddha bersabda: “Ada Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak Terjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak (Udana VIII:3).

Yang
Mutlak = Asamkhata-Dhamma = Yang Tak Terkondisi. Dengan adanya Yang Tak
Terkondisi (Asamkhata), maka manusia yang terkondisi (Samkhata) dapat
mencapai kebebasan mutlak dari samsara.
Dengan adanya hukum Dharma, unsur IMANEN dari Ketuhanan YME tidak lenyap sama sekali, namun ajaran
Buddha menekankan unsur TRANSENDEN dari Ketuhanan YME. Semua yang transenden adalah TIDAK TERKONSEPKAN, harus dipahami secara INTUITIF melalui PENCERAHAN, bukan melalui konsep.

Tak terelakkan, ketika kita bicara tentang konsep Ketuhanan, diperlukanlah: SEBUTAN. Salah satu sebutan: Adi-Buddha. Sebutan lain: Advaya, Diwarupa, Mahavairocana (kitab-kitab Buddhis bahasa Kawi), Vajradhara (Tibet: Kargyu & Gelug), Samantabhadra (Tibet: Nyingma), Adinatha (Nepal). Daftar ini tidak lengkap dan masih bisa diperpanjang lagi sesuai dengan kebutuhan

Ajaran-ajaran mengenai Adi Buddha telah lama dianut oleh leluhur-leluhur kita di tanah Jawa yang menganut aliran Buddha esoterik yang mendirikan candi borobudur serta candi-candi Buddhis lainnya.

Adi-Buddha = Realitas Tertinggi
Adi-Buddha = Kebenaran Mutlak.
Adi-Buddha = Ketuhanan Yang Maha Esa
Adi-Buddha = Dharmakaya

Dharmakaya:
tubuh Dharma yang absolut, kekal, meliputi segalanya, tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, ada dengan sendirinya, bebas dari pasangan yang berlawanan, bebas dari pertalian sebab-akibat.

Adi-Buddha bukan suatu personifikasi.
Adi-Buddha bukan sosok yang punya inti-ego (ego-conscious).
Adi-Buddha bukan Tuhan antropomorfik (menyerupai manusia).
Adi-Buddha bukan Tuhan antropopatis (berperasaan = manusia).

SANGHYANG ADI BUDDHA adalah
asal usul dari segala sesuatu yang ada di alam semesta, ia sendiri tanpa asal dan tanpa akhir, ada dengan sendirinya, tidak terhingga, Supreme dalam segala kondisi, conditionlesss, absolute, ada dimana-mana, esa tiada duanya, kekal abadi. Namun semua kata-kata indah dan besar itu tidak mampu melukiskan keadaannya yang sebenarnya dari Sanghyang Adi Buddha.

Apakah Adi Buddha tersebut ?

Adi Buddha tak dapat dikatakan sebagai zat Ilahi yang memiliki inti ego (ego conscious). Adi Buddha bukanlah Tuhan Antrofomorfik (menyerupai manusia) maupun Tuhan Antropopatis (memiliki perasaan dan emosi seperti
manusia) yang membuat sebuah rencana dibenaknya, lalu berkeinginan untuk mewujudkannya dan dikemudian hari memutuskan untuk menilai baik tidaknya hasil karya itu – layaknya seorang arsitek yang memandangi
gedung hasil ciptaannya sendiri untuk memuji atau mencela.

Dalam Literatur Mahayana dapat kita jumpai konsep pemahaman mengenai Ketuhanan tersebut. Dalam kitab Sutra Vimalakirti Nirdesa, disebutkan Dharma tertinggi adalah tak terkatakan.

Sumber Pencantuman Ketuhanan

Konsep mengenai Adi Buddha dapat kita jumpai dalam
1. Kitab Namasangiti Karanda Vyuha.
2. Svayambu Purana
3. Maha Vairocanabhisambodhi Sutra
4. Guhya Samaya Sutra
5. Tattvasangraha Sutra dan
6. Paramadi Buddhodharta Sri Kalacakra Sutra.

Di Indonesia,
1. Kitab Namasangiti versi Chandrakirti dari Sriwijaya dan
2. Sanghyang Kamahayanikan pada jaman Pemerintahan Mpu Sindok.


The Indonesian Buddhists had suggested Buddhism’s belief in God by speaking in terms of Adibuddha. This was from the Kalachakra (Cycle of Time) teachings, which had been spread to Indonesia a little more than a thousand years ago. Adibuddha means, literally, the first or primordial Buddha. You could speak about it in terms of the clear light mind. In each person, this is the creator of our appearances, what we perceive; so in this sense it’s like a creator. During a lecture tour of Indonesia in 1988, I had many discussions with
Buddhist monks about the issue of God in Buddhism. Since Adibuddha can be interpreted as the clear light primordial consciousness, and since all appearances of samsara and nirvana are the play or “creation” of
that mind, we concluded that there is no reason to feel uncomfortable in saying that Buddhism accepts a creator God. The fact that Buddhism asserts Adibuddha not to be an individual separate being, but something
present in each sentient being, is just a matter of theological differences concerning the nature of God. Many Jewish, Christian, Islamic, and Hindu thinkers assert that God is abstract and present in all beings. As the Muslims say, “Allah has many names.”

Therefore, from my experience in Indonesia, I agreed, on the basis of Adibuddha, that Buddhism does accept a creator God, but with its own unique interpretation.
http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/study/islam/general/islamic_buddhist_dialog.html?query=indonesia
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #9 on: 19 February 2009, 10:28:10 AM »
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Karma dan Pahala.

Si tukang cukur bilang, “Saya tidak percaya "Karma Baik & Pahala Baik" itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa "Karma Baik & Pahala Baik" itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika "Karma Baik & Pahala Baik" itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika "Karma Baik & Pahala Baik" ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan "Karma Baik & Pahala Baik" akan membiarkan/menyebabkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR dan TIDAK ADA GUNANYA BERCUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.

“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana, juga tidak ada gunanya bercukur “, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.

” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak percaya tukang cukur dan tdk menyadari sudah brewokan”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.

“Itulah point utama-nya!. Sama dengan "Karma Baik & Pahala Baik", "KARMA BAIK & PAHALA BAIK" ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU PERCAYA, dan TIDAK MAU MELAKUKAN HAL/KARMA BAIK. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!
Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #10 on: 19 February 2009, 10:32:06 AM »
 [at] xeno

di quote itu
Tuhan dalam bahasa pali apa ya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #11 on: 19 February 2009, 10:33:20 AM »
[at] xeno

di quote itu
Tuhan dalam bahasa pali apa ya?

Attha

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #12 on: 19 February 2009, 10:33:31 AM »

Persamaan lainnya antara TUKANG CUKUR DAN TUHAN


GENDERNYA TIDAK JELAS

ah... gue sedotttt...


=))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline kuang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #13 on: 19 February 2009, 10:39:58 AM »
berarti yang jawab semua di atas ini tidak ngerti sama sekali (udah bintang na banyak bisa jawab na kyk gt ?)
ASLI SESATwew.... cape dah, yang namanya istilah bukan tokohnya yang di pikirkan
pikir.... SEMBARANGAN AJA !!! ASBUN
inti na TUHAN Ada dalam hati kita yang tidak dapat kita lihat, tapi kita bisa rasakan keberadaan TUHAN dalam hati kita.
kenapa jadi tukang cukur yang dbahas ?

coba cermati lg d kk, jangan sembarangan sebut nama TUHAN, ingat itu....

Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?

Biksu: Saya hamba TUHAN dan dengan izin-Nya saya
akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak
orang pintar saja tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.

Biksu: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan

   1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan
      wujud Tuhan kepada saya
   2. Apakah yang dinamakan takdir
   3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa
      dimasukan ke neraka yang dibuat dari
      api,tentu tidak menyakitkan buat syetan
      Sebab mereka memiliki unsur yang sama.
      Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Biksu tersebut menampar pipi si Pemuda
dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah
kepada saya?

Biksu: Saya tidak marah...Tamparan itu adalah
jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda
ajukan kepada saya

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Biksu: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit

Biksu: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya

Biksu: Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda: Saya tidak bisa

Biksu: Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita
semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu
melihat wujudnya.

Biksu: Apakah tadi malam anda bermimpi akan
ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak

Biksu: Apakah pernah terpikir oleh anda akan
menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak

Biksu: Itulah yang dinamakan Takdir

Biksu: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan
untuk menampar anda?

Pemuda: kulit

Biksu: Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: kulit

Biksu: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: sakit

Biksu: Walaupun si Jahat (Roh) terbuat dari api dan Neraka
terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak
maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan
untuk si jahat.

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Ajaran Buddha pasti : Ada Tuhan Pencipta
« Reply #14 on: 19 February 2009, 10:42:51 AM »
>:D kuaakaaaa................ tolong ditampar dong gw biar sadar