wah jadi begimana yak?
apakah harus berbuat seperti yg d ajarkan oleh salah sati mazhab...
"para mahluk sekalian, sebentar lagi saya akan membersihkan rumah/halaman/apa pun, semoga saya tidak menyakiti anda sekalian" harus begitu kah?
atau main hantam yah?? wah ironi yah.. ternyata benar yang d katakan SB, hidup itu penderitaan..
Sad..sad..sad....
bersih bersih aja...
ini rumahku, ini laptopku
kalau saya pribadi akan melakukan aksi pembersihan tsb disadari dg aksi tsb tetap berangkat dari "rasa" kemelekatan saya thd rumah/laptop saya.
dear tesla
jika sy boleh menambahi bhw hendaknya selain disadari, juga ditambah dengan tekad utk menjaga kebersihan dari barang2 agar di kemudian hari, tidak kembali "menarik" semut2 utk datang
jika tidak disertai dgn tekad maka org merasa bhw cukup hny dengan disadari saja dan akhirnya perbuatan membersihkan itu, akan terus menerus dilakukan
Sekedar sharing : Pernah ada pernyataan cukup "disadari" saja, yg dilontarkan oleh seorang rekan yg sudah tidak aktif lagi.
Dia sudah beristri tapi lalu selingkuh. Dia berkata bhw dia "sadar" sewaktu berbuat itu, dan dia merasa itu "cukup"
Karena asumsinya adalah "cukup disadari saja", membuat dia terus melakukan kegiatan perselingkuhan itu
Demikianlah kiranya kegiatan "menyadari" yg tidak diikuti dengan tekad utk tidak melakukan perbuatan itu lagi di kemudian hari
semoga bermanfaat
metta