Setelah jasad Ashin Jinarakkhita dikremasi, ditemukan sisa-sisa kremasi yang cukup banyak. Sisa kremasi berupa butiran kristal yang ditemukan di antara abu jenazah ini disebut relik yang diyakini merupakan bukti pencapaian tataran kesucian tertentu dalam agama Buddha. Pada peringatan 100 tahun kebangkitan nasional Indonesia ini, Sangha Agung Indonesia, Majelis Buddhayana Indonesia, dan Yayasan Ashin Jinarakkhita, memberi gagasan untuk melaksanakan kegiatan Penghormatan Relik Y.M. Ashin Jinarakkhita demi memberi kesempatan kepada umat Buddha di Indonesia untuk memberikan penghormatan kembali kepada beliau.
Acara Penghormatan Relik ini dilaksanakan di 10 kota di Indonesia, yaitu Medan, Pekan Baru, Jambi, Lampung, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Dan di kota Medan sendiri, acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Juni 2008 di Tiara Convention Center, mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 20.30 WIB. Di acara yang terbuka untuk umum ini, selain dapat melaksanakan upacara penghormatan relik, umat yang hadir juga berkesempatan untuk melihat pameran foto perkembangan agama Buddha di Indonesia.
Umat juga berkesempatan berpartisipasi dalam pembangunan Gedung Prasadha Jinarakkhita, yang direncanakan akan menjadi pusat studi dan penelitian Buddhis. Selain itu, juga terdapat kebaktian bersama yang dimulai pada pukul 19.00 WIB, yang dipimpin langsung oleh anggota Sangha. Untuk memberi kesempatan yang lebih banyak kepada umat Buddha di kota Medan, acara penghormatan relik yang rencananya hanya satu hari tersebut, diperpanjang selama tiga hari, yang bertempat di Vihara Borobudur Medan, yaitu mulai dari Senin, 9 Juni 2008 hingga hari Rabu, 11 Juni 2008.