O iya tambahan ci, kebanyakan kita2 ini perbuatan baik yang masih diliputi ke Akuan sehingga kadang sepertinya "menginginkan sesuatu pahala" yang akan menambah kemelekatan.
Bro Ryu betul sekali.
Kalau tidak berhati2, suatu perbuatan baik pun bisa menjadi kemelekatan.
Apapun yg nama-nya '
kemelekatan' akan menimbulkan dukkha. Untuk inilah diperlukan '
pemahaman benar' (point pertama dari JMB 8 ).
Jadi,
bukan keinginan yg membuat kita menderita, namun 'kemelekatan' terhadap keinginan-lah yg membuat kita berputar di samsara.
----
Jika diautopsy pake pisau Abhidhamma (maaf kepada yg agak alergi dgn kata2 Abhidhamma), maka diilustrasikan dengan:
Sebelum,
Saat, dan
Setelah suatu perbuatan dilakukan.
Ambil contoh
berdana:
~
Niat berdana(Sebelum): murni (+)
~ Dana dilakukan dengan
cara (Saat): benar (+)
~
kondisi batin (setelah) berdana: bijaksana (+), apapun hasilnya, meskipun dana kita dilemparin atau diludahin, kita bisa merespon biasa2 saja (upekkha, atau karuna). Apakah ini sulit? Sulit, memang benar, tapi bukannya tidak mungkin. Hal seperti ini perlu dilatih dan dibiasakan. Kuncinya dimana?
Kuncinya di NIAT sebelum berdana. Jika NIAT sudah nggak bener {ingin dipuji, ingin pahala, berarti (-)}, maka jika HASIL nya tidak sesuai dengan yg diharapkan, maka yg akan timbul adalah kekecewaan (-).
----
Pemahaman benar sangat penting bagi kita dalam meniti Sang Jalan
::