Dalam Ajaran Buddha, seseorang dihormati karena memiliki Moralitas dan Kebijaksanaan.
Walaupun seseorang mengaku hanya seorang budak yang remeh, jika dia memiliki moralitas dan kebijaksanaan, ia pantas dihormati, dan tidak layak dicela.
Walaupun seseorang mengaku Arahat atau Buddha sekalipun, tanpa moralitas dan kebijaksanaan, maka ia pantas dicela dan tidak layak dihormati.
Belajar Ajaran Buddha, seharusnya kita memahami apa itu kebijaksanaan, bagaimana orang bijaksana bertindak, sehingga tidak bias oleh 'gelar-gelar' tidak jelas. Sungguh amat disayangkan kalau orang menjadi apati terhadap hal tersebut. Ibaratnya orang berjubah, kepala botak, lalu dinafkahi. Bhikkhu betulan yah bagus, kalo jackpot dapat Arahat, lebih untung lagi. Kalau bhikkhu palsu, ya udah, hitung-hitung kamma baik.
Orang-orang yang kurang bijaksana begini yang menyuburkan kehancuran Buddha-sasana.