//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: mitos pergi ketempat2 suci  (Read 4541 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline horina

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
mitos pergi ketempat2 suci
« on: 28 June 2011, 11:55:24 AM »
Namo buddhaya all...
Satu lagi ni yg mau sy tanyakan.
Apakah dengan berkunjung ke tempat2 suci seperti ketempat2 dimana sang buddha dilahirkan atau parinibbana bs mendatang kan berkah atau karma baik seperti diajaran agama tetangga ( *bs dpt jaminan kesurga katanya )?
Mohon bimbingannya.
Xie2
berdana adlh cara paling mudah berbuat karma baik.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #1 on: 28 June 2011, 02:19:14 PM »
berkunjung ketempat sejarah Buddha Gotama tidak bisa mendatangkan berkah

tetapi niat Luhur utk berkunjung kedaerah sejarah Buddha Gotama, andaikan sampai disana dan merenungkan perbuatan Bajik, Sifat2 Luhur Buddha Gotama serta para Siswa Pemenangnya, perbuatan inilah yang dinamakan Berkah 
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #2 on: 28 June 2011, 02:27:17 PM »
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=13788.msg224549#msg224549

inilah berkah utama

�Banyak Dewa dan manusia
Berselisih paham tentang berkah
Yang diharapkan membawa keselamatan;
Terangkanlah, apa Berkah Utama itu ? �

�Tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana.
Menghormat mereka yang patut dihormat ,
Itulah Berkah Utama

Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar
Itulah Berkah Utama

Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan
Itulah Berkah Utama

Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan isteri
Bekerja bebas dari pertentangan
Itulah Berkah Utama

Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela
Itulah Berkah Utama

Menjauhi, tidak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma
Itulah Berkah Utama

Selalu menghormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Bersemangat dalam menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibanna
Itulah Berkah Utama

Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai
Itulah Berkah Utama

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga
Itulah Berkah Utama.
Samma Vayama

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #3 on: 28 June 2011, 02:39:22 PM »
artinya masi tetap tergoda yah kk?

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #4 on: 28 June 2011, 02:42:22 PM »
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai
Itulah Berkah Utama.

Kata "tergoda" seharusnya menjadi "digoda"  ;D


Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #5 on: 28 June 2011, 03:10:21 PM »
Kata "tergoda" seharusnya menjadi "digoda"  ;D


kalau begifu saya ganti di source aja
Samma Vayama

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #6 on: 28 June 2011, 03:46:02 PM »
ikut nimbrung:
pergi ke tempat2 tsb menumbuhkan & membangkitkan saddha (keyakinan) yang kuat.
dengan melihat sekeliling tempat tsb menumbuhkan keyakinan bahwa di tempat tsb lah Sang Guru Agung dan siswa-nya bla... bla... bla...

dengan merenungkan bahwa ditempat tsb lah Sang Guru Agung dan siswanya pada jaman dulu dan dibandingkan jaman sekarang seharusnya keyakianan bertambah kuat dan tak tergoyahkan. Seharusnya juga lebih mudah tercerahkan  ;D

Kami tidak menggunakan kata2 "Ketempat2 suci" tetapi lebih memilih "tempat2 tsb"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline icykalimu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • from zero to hero
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #7 on: 29 June 2011, 05:33:37 PM »
ini dari Mahaparinibbana Sutta

5.11. ‘Tetapi, Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Ānanda, jenazah Sang Tathāgata harus diperlakukan seperti jenazah para raja pemutar roda.’ ‘Dan, bagaimanakah itu, Bhagavā?’ ‘Ānanda, jenazah para raja pemutar roda dibungkus dengan kain-rami baru. Kemudian ini dibungkus lagi dengan kain-katun. Kemudian ini dibungkus lagi dengan [142] kain baru. Setelah melakukan hal ini masing-masing sebanyak lima ratus kali, kemudian mereka memasukkan jenazah raja ke dalam tabung minyak dari besi,[70] yang ditutup dengan kendi dari besi. Kemudian setelah membuat tumpukan kayu pemakaman dari berbagai kayu harum, mereka mengkremasi jenazah raja, dan mereka membangun stupa di persimpangan jalan. Itu, Ānanda, adalah apa yang mereka lakukan dengan jenazah raja pemutar roda, dan mereka harus melakukan hal yang sama dengan jenazah Sang Tathāgata. Sebuah stupa harus dibangun di persimpangan jalan untuk Sang Tathāgata. Dan para umat-awam yang mempersembahkan bunga atau wangi-wangian dan warna-warna[71] di sana dengan penuh ketulusan hati, akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama.’

5.12. ‘Ānanda, ada empat orang yang layak dibuatkan stupa. Siapakah mereka? Pertama adalah Seorang Tathāgata, Arahant, Buddha yang mencapai Penerangan Sempurna. Ke dua adalah seorang Pacceka Buddha[72]. Ke tiga adalah seorang siswa Sang Tathāgata. Dan ke empat adalah seorang Raja Pemutar Roda. Dan mengapakah mereka layak dibuatkan stupa? Karena, Ānanda, dengan berpikir: “Ini adalah stupa seorang Tathāgata, Pacceka Buddha, [143] seorang siswa Sang Tathāgata, seorang Raja Pemutar Roda,” hati orang-orang akan menjadi damai, dan kemudian, saat hancurnya jasmani setelah kematian, mereka akan pergi menuju alam yang baik dan muncul kembali di alam surga. Ini adalah alasannya, dan itu adalah empat individu yang layak dibuatkan sebuah stupa.’
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #8 on: 29 June 2011, 06:51:52 PM »
Berkunjung ke tempat2 yg berhubungan dengan kehidupan Sang Buddha dapat membangkitkan emosi religius (samvega) yang menambah keyakinan kita kepada Sang Buddha. Hal ini dijelaskan dalam kutipan Mahaparinibbana Sutta berikut:

Quote
5.8. ‘Ananda, ada empat tempat yang pemandangannya dapat membangkitkan emosi[414] dalam diri mereka yang berkeyakinan. Apakah empat itu? “Tempat kelahiran Tathagata” adalah yang pertama. “Tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna” adalah yang ke dua. “Tempat Tathagata memutar Roda” adalah yang ke tiga. “Tempat Tathagata mencapai unsur-Nibbàna tanpa sisa” adalah yang ke empat. Dan, Ananda, para bhikkhu, bhikkhuni, umat-awam laki-laki dan perempuan yang berkeyakinan sebaiknya mengunjungi tempat-tempat tersebut. Dan siapa pun yang meninggal dunia saat mengunjungi tempat-tempat tersebut dengan penuh ketulusan hati akan, saat hancurnya jasmani, terlahir kembali di alam surga.’

Catatan kaki:
414. Samvejanayani: ‘membangkitkan samvega’ (‘desakan religius segera’: Nanamoli dalam VM dan terjemahan PTs.).
[/qoute]
« Last Edit: 29 June 2011, 06:53:30 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: mitos pergi ketempat2 suci
« Reply #9 on: 30 June 2011, 01:22:08 AM »
Berkunjung ke tempat2 yg berhubungan dengan kehidupan Sang Buddha dapat membangkitkan emosi religius (samvega) yang menambah keyakinan kita kepada Sang Buddha. Hal ini dijelaskan dalam kutipan Mahaparinibbana Sutta berikut:

Quote
5.8. ‘Ananda, ada empat tempat yang pemandangannya dapat membangkitkan emosi[414] dalam diri mereka yang berkeyakinan. Apakah empat itu? “Tempat kelahiran Tathagata” adalah yang pertama. “Tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna” adalah yang ke dua. “Tempat Tathagata memutar Roda” adalah yang ke tiga. “Tempat Tathagata mencapai unsur-Nibbàna tanpa sisa” adalah yang ke empat. Dan, Ananda, para bhikkhu, bhikkhuni, umat-awam laki-laki dan perempuan yang berkeyakinan sebaiknya mengunjungi tempat-tempat tersebut. Dan siapa pun yang meninggal dunia saat mengunjungi tempat-tempat tersebut dengan penuh ketulusan hati akan, saat hancurnya jasmani, terlahir kembali di alam surga.’

Catatan kaki:
414. Samvejanayani: ‘membangkitkan samvega’ (‘desakan religius segera’: Nanamoli dalam VM dan terjemahan PTs.).
[/qoute]



==>> kami lebih memilih samvega sebagai suatu semangat keterdesakan yang amat menggugah untuk mencapai tujuan akhir.

- seperti pada saat sang bodhisatta, melarungkan mangkok-nya disungai dengan mengatakan ikrar bahwa jika ... maka mangkok ini akan melawan arus.
- seperti Ven Culapanthaka yang dikatakan "tidak berguna" krn td dpt menghafal bait/syair oleh sang kakak yg juga seorang bhikkhu kemudian Sang Guru Agung memberikan objek kain untuk diucapkan "Rajoharanam" yang berarti kotor. Setelah mengerti kondisi "kotor" muncullah semangat yang menggugah unt mencapai tujuan akhir.
- seperti Ven Anurudha yang bertemu dengan Ven Sariputta dengan mengatakan: kemampuan cahaya batinnya sudah mampu menembus sekian ribu tata surya tapi kenapa masih belum mencapai pencerahan sempurna. Ven. Sariputta memberikan wejangan tentang upakilesa vipasana dan pd saat itu semangat yang tergugah dari dalam diri Ven. Anurudha muncul.





mohon koreksinya karena tulisan diatas hanya hafalan semata
« Last Edit: 30 June 2011, 01:25:09 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha