aku nambahin ya ^^
Isi dari Ovada Patimokkha itu sama dengan syair yang
tercantum dalam kitab suci Dhammapada bab XIV ayat 183, 184, dan 185 yaitu
sebagai berikut :
Janganlah berbuat kejahatan,
Perbanyaklah perbuatan baik,
Sucikan hati dan pikiran,
Inilah ajaran para Buddha.Kesabaran adalah praktik bertapa yang paling tinggi.
" Nibbana adalah yang tertinggi," begitulah sabda para Buddha.
Dia yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang pertapa (samana).
Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan peraturan,
Makanlah secukupnya,
Hidup di tempat yang sunyi,
Dan giat mengembangkan batin nan luhur,
Inilah ajaran para Buddha.
Tips cara menghadapi kemarahan dan bersabar:
1. Non-identifikasi
Jangan berkata "Saya tidak sabar" atau, emosi dengan mengatakan "saya marah". Jangan personalisasi dengan emosi sebagai "milikku'
2. Melacak - Pikirkan
"Mengapa aku tidak sabar? Apa di balik ketidaksabaran menemukan sesuatu?
3. Maafkan diri sendiri dan orang lain
Buddha mengatakan, "orang yang mengampuni adalah bijaksana." Jika kamu tidak mengampuni, Anda menderita. Beberapa orang tidak bisa mengatakan "Saya minta maaf" karena kesombongan atau keangkuhan, dan malah menyalahkan orang lain. Memaafkan tanpa syarat "hanya jika"
4. Menganalisis
"Apakah saya marah pada kulit mereka? Mata? Kata? Perasaan? Tubuh? Kaki? Menyadari tidak ada satu dari elemen tersebut yang membuat kita marah.
5. Hanya berfokus pada kualitas positif, sisi terang, dan mengabaikan negatif.
6. Ganti marah dengan metta atau kasih sayang, terima kasih, atau sukacita. ^^