SALAH TUH...
yang benar...
Ketika Lapar, saya makan.
Ketika Ngantuk, saya tidur.
Ketika lagi birahi , ............................... (isi sendiri)
“Aku lapar maka aku makan. Aku lelah maka aku tidur. Si pandir menertawakanku tapi si bijak memahami.”Kalimat ini diucapkan oleh Rinzai Gigen (demikianlah yang kubaca, dan tidak ditambah-tambahi).
Kalimat ini memang terkesan sederhana, tapi berapa banyak di antara kita yang benar-benar merasakan, menghargai, dan mencerna makanan yang kita makan? sebagian orang makan ketika stress, saat lapar justru berdiet atau menyantap makanan yang salah. Saat lelah, tidak bisa istirahat/tidur dengan baik karena gelisah.
contoh ZEN .... langsung mengena ke hati :
tidak kerja
tidak makan
gimana ada koreksi ?
Ini kan sudah pernah diposting Sutarman, di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19164.0[...]
Selain itu Master Baizhang memperkenalkan sebuah ajaran revoluisoner yaitu tidak tergantung pada sumbangan dari masyarakat / umat Buddha.
“Seorang bhiksu Zen yang memiliki pikiran jernih dan jasmani sehat mengapa harus menggantungkan hidup pada orang lain?”
Master Baizhang bersama-sama dengan semua bhiksu Zen yang dipimpinnya bercocoktanam untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan komunitas vihara itu sendiri.
Master Baizhang berumur panjang (sesuai namanya Bai yang artinya seratus) dan hidup hingga usia 94 tahun. Di usianya yang sudah sangat tua, ia masih bekerja di ladang bersama murid-muridnya.
Suatu hari murid-muridnya menyembunyikan peralatan kerjanya agar ia bisa beristirahat. Namun yang terjadi kemudian adalah Baizhang mogok makan selama tiga hari.
Murid-muridnya menjadi khawatir atas respon Master Baizhang yang tak terduga itu. Mereka akhirnya sadar bahwa Master Baizhang adalah orang yang konsisten dengan peraturan yang ia buat sendiri.
Murid-muridnya kemudian mengembalikan peralatan kerjanya, dan Master Baizhang kemudian langsung kembali bekerja di ladang. Dan kemudian mulai makan kembali makanan yang disediakan baginya.
Master Baizhang kemudian berkata: “Sehari tidak kerja, sehari tidak makan”. 一日不做一日不食 (Yi Re Bu Zuo, Yi Re Bu Shi)
Dan motto itulah yang kemudian menjadikan vihara Zen terkenal akan kemandirian hidupnya sekaligus menjawab tudingan miring sebagian masyarakat China non Buddhis bahwa bhiksu hanyalah parasit bagi masyarakat sekitarnya.
[...]