//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan  (Read 7651 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« on: 08 March 2010, 04:13:20 PM »
Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan

Dalam buku
Milinda Panha: ShowHide
Milinda Panha, berisikan diskusi seru antara Raja Milinda dengan Bhikkhu Nagasena.
Pertanyaan-pertanyaan kritis Raja Milinda sering dianggap sebagai pertanyaan yang mewakili cara berpikir Barat, sedangkan jawaban Bhikkhu Nagasena yang indah, tepat dan mudah dimengerti sering dianggap sebagai wakil cara berpikir Timur, terutama Buddhis.
Diskusi ini juga dapat dianggap sebagai intisari Ajaran Sang Buddha yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya.

Milinda Pañha merupakan buku Pali yang ditulis kira-kira pada Abad Pertama Sebelum Masehi. Raja Milinda, seorang raja Bactria yang memerintah di tenggara India, menemui seorang bhikkhu pandai yang bernama Nagasena. Raja Milinda melontarkan sejumlah pertanyaan mengenai filsafat, psikologi dan etika Buddhisme. Saya menduga debat ini dilakukan dalam bahasa Yunani Bactria tetapi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Pali dan Sanskerta.



"Ada delapan penyebab, Nagasena,
yang menyebabkan berkembangnya dan
matangnya kebijaksanaan:

1. berlalunya waktu,
2. bertumbuhnya reputasi,
3. seringnya bertanya,
4. bergaul dengan pembimbing spiritual,
5. penalaran dalam diri sendiri,
6. diskusi,
7. bergaul dengan orang-orang yang luhur budi, dan ...
8. berdiam di tempat yang sesuai.

Ada yg bisa bantu memberikan contohnya masing2 (1 s/d 8  )? 
trims sebelumnya :P :P
« Last Edit: 08 March 2010, 04:23:24 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #1 on: 08 March 2010, 04:23:00 PM »
mengenai yg point nomor 3 yaitu seringnya bertanya, yah contohnya adalah seorang murid yg kurang jelas saat diajarin gurunya jadi bertanya..

makanya ada yg bilang "malu bertanya sesat di jalan"

tapi mo share pengalaman, kalo ditanyain terus.. bosen juga yah.. sampe cape ati... apalagi ada temen yg bener2 kritis dan mendetail dalam bertanya...  juga ada yg suka ngulang2 pertanyaan (yg sudah pikun)


jadi yang point nomor 3, mo koreksi jadi

"Seringnya bertanya, pada orang yg tepat"

kalo tanya diri sendiri?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #2 on: 08 March 2010, 04:39:52 PM »
Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan

Dalam buku
Milinda Panha: ShowHide
Milinda Panha, berisikan diskusi seru antara Raja Milinda dengan Bhikkhu Nagasena.
Pertanyaan-pertanyaan kritis Raja Milinda sering dianggap sebagai pertanyaan yang mewakili cara berpikir Barat, sedangkan jawaban Bhikkhu Nagasena yang indah, tepat dan mudah dimengerti sering dianggap sebagai wakil cara berpikir Timur, terutama Buddhis.
Diskusi ini juga dapat dianggap sebagai intisari Ajaran Sang Buddha yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya.

Milinda Pañha merupakan buku Pali yang ditulis kira-kira pada Abad Pertama Sebelum Masehi. Raja Milinda, seorang raja Bactria yang memerintah di tenggara India, menemui seorang bhikkhu pandai yang bernama Nagasena. Raja Milinda melontarkan sejumlah pertanyaan mengenai filsafat, psikologi dan etika Buddhisme. Saya menduga debat ini dilakukan dalam bahasa Yunani Bactria tetapi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Pali dan Sanskerta.



"Ada delapan penyebab, Nagasena,
yang menyebabkan berkembangnya dan
matangnya kebijaksanaan:

1. berlalunya waktu,
2. bertumbuhnya reputasi,
3. seringnya bertanya,
4. bergaul dengan pembimbing spiritual,
5. penalaran dalam diri sendiri,
6. diskusi,
7. bergaul dengan orang-orang yang luhur budi, dan ...
8. berdiam di tempat yang sesuai.

Ada yg bisa bantu memberikan contohnya masing2 (1 s/d 8  )? 
trims sebelumnya :P :P

coba jawab yah :

1. ini mirip kaya ungkapan : kalo makin besar, akan lebih banyak tahu dengan sendirinya
2. kalo reputasi bertambah, setidaknya org akan "terpaksa" untuk belajar karena kalo ga, akan kelihatan bodoh......
3. setidaknya ada lah pengetahuan yg nyantol kalo org sering bertanya  ;D
4. kalo pembimbing spiritual yg bener, akan membuat batin jadi lebih maju
5. introspeksi diri
6. diskusi jika dilakukan dengan semangat yg benar, bukan untuk debat atau menang kalah, akan membawa manfaat yg sangat besar
7. udah jelas kalo bergaul dengan org yg berbudi luhur, akan membuat kita "ketularan" berprilaku luhur juga
8. wajar khan? kalo mo belajar ilmu pengetahuan, yah tentunya tempatnya harus sesuai misal sekolah, atau universitas.... kalo mo belajar buddhism, cari di vihara, forum buddhis..

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
No.3 -- Seputar Pertanyaan dibelakang Pertanyaan....
« Reply #3 on: 08 March 2010, 04:46:35 PM »


QBQ - John G. Miller 

With almost one million copies in print in twenty languages, QBQ! is published by Putnam (a Penguin imprint), publishers of the smash best-seller "Who Moved My Cheese?" QBQ! is a quick 55 minute read, making it a marvelous book for the busy person – at work and at home. It is an excellent tool for teams, study groups, and as a give-away at conferences. Full of fun, light-hearted, true-life stories, QBQ! and its message of personal accountability works equally well for corporations, academia, nonprofits, churches, and government organizations.

"John Miller is one of the few people who I’ve allowed to be a guest on The Dave Ramsey Show. His book, QBQ!, is the best book on personal responsibility available today. This is required reading for my team!"


QBQ (question behind question) mengatakan bahwa pertanyaan dibelakang pertanyaan adalah metode akuntabilitas pribadi muncul sebagai hasil dari penelitian bertahun-tahun dalam bidang pengembangan organisasi. (Yang tersirat dlm sebuah pertanyaan)

Penemuan sbb:
1. Pertanyaan mengartikan sebagai KORBAN :
Ketika orang mengajukan pertanyaan seperti, "Mengapa kita harus melalui semua perubahan ini?" dan "Mengapa kita tidak bisa menemukan orang baik?"

2. Pertanyaan sebagai PENUNDA (talk only no action)
"Kapan kita mendapatkan sistem yang lebih baik?" dan "Kapan seseorang memecahkan masalah?"

3. Pertanyaan sebagai Menyalahkan (org lain)
an "Siapa yang menjatuhkan bola?" dan "ide siapa sih ini?"

Itulah jenis2 pertanyaan yg tersirat didalam pertanyaan...
 _/\_ :P


jawaban bro markosprawira memang mantep2 yaaaaa  _/\_
« Last Edit: 08 March 2010, 04:53:24 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #4 on: 08 March 2010, 05:02:35 PM »
"Ada delapan penyebab, Nagasena,
yang menyebabkan berkembangnya dan
matangnya kebijaksanaan:

1. berlalunya waktu,
2. bertumbuhnya reputasi,
3. seringnya bertanya,
4. bergaul dengan pembimbing spiritual,
5. penalaran dalam diri sendiri,
6. diskusi,
7. bergaul dengan orang-orang yang luhur budi, dan ...
8. berdiam di tempat yang sesuai.

Ada yg bisa bantu memberikan contohnya masing2 (1 s/d 8  )? 
trims sebelumnya :P :P

Pendapat saya...

1) Kadang ada beberapa hal yang dapat kita pahami setelah hal itu berlalu. Misalnya dahulu seorang anak tidak mengerti mengapa dirinya dipaksa untuk bersekolah dengan rajin oleh orangtuanya. Seiring berjalannya waktu, anak yang tumbuh besar itu pun mengerti bahwa bersekolah adalah penting bagi perkembangan dirinya. Oleh karena itu, kebijaksanaaan bisa matang seiring berjalannya waktu; yang tentu saja harus didukung oleh tumbuhnya kedewasaan.

2) Ketika seseorang memiliki reputasi yang bertumbuh menjadi lebih baik, orang itu bisa menyadari bahwa kemajuan hidupnya adalah karena moralitas dan kebijaksanaan. Orang yang memiliki reputasi baik cenderung akan paham, bahwa nilai penting dari hidup kita adalah saat kita mampu memberikan manfaat baik bagi orang lain. Ketika titik ini dicapai, reputasi akan mengikutinya.

3) Seringnya bertanya memang salah satu faktor yang dapat menyebabkan tumbuhnya pengetahuan dan kebijaksanaan. Namun alangkah baiknya bila kita memilih pertanyaan yang bijaksana untuk mendapatkan jawaban yang bijaksana. Jika kita sering mengajukan pertanyaan yang jawabannya bisa mendukung kita ke arah pengembangan kebijaksanaan, maka itu adalah pertanyaan yang bijaksana. Dan tidak boleh dilupakan juga, setiap jawaban yang kita dapatkan harus dikaji secara teliti terlebih dahulu. Bila memang tidak ada yang perlu ditanyakan, sebaiknya jangan terlalu sering bertanya. Seringlah bertanya sampai kita tidak perlu bertanya lagi.

4) Bergaul dengan seorang pembimbing spiritual adalah salah satu faktor yang paling mumpuni untuk mengembangkan kebijaksanaan seseorang. Karena seseorang dapat secara langsung belajar dan mencontoh seperti orang lain yang lebih bijaksana dari dirinya.

5) Penalaran dalam pikiran sendiri merupakan salah satu faktor paling vital. Berbeda dengan faktor ke-4, dimana kebijaksanaan dikembangkan dengan belajar pada orang lain; faktor ke-5 ini secara eksplisit merupakan bentuk dari usaha dari dalam diri sendiri. Seseorang bisa saja tidak pernah belajar dari seorang pembimbing (guru). Namun bila penalaran di pikirannya tinggi, dia bisa mengembangkan kebijaksanaan secara otodidak. Keterampilan penalaran ini bergantung pada tingkat intelektual, kualitas emosional, pengalaman, watak, dan pola pandang.

6) Melalui diskusi, seseorang belajar untuk mengemukakan argumen, belajar untuk mendengar argumen pihak lain, belajar untuk menerima pertentangan argumen, belajar untuk memberi pertentangan argumen, belajar untuk mencari solusi argumen. Dalam sebuah diskusi, setiap pihak bisa mendapatkan banyak pengetahuan, pembelajaran dan pengalaman. Akumulasi dari itu semua juga bisa mendukung perkembangan kebijaksanaan di pihak masing-masing.

7) Bergaul dengan orang-orang yang menjaga moralitas akan menciptakan suatu lingkungan kondusif untuk bertumbuh. Lingkungan yang penuh nilai moral akan mengandung cinta-kasih yang hangat. Dan ini bisa memberi stigma kepada seseorang untuk bertumbuh di dalam nilai-nilai moralitas. Moralitas erat kaitannya dengan kebijaksanaan. Ketika moralitas dikembangkan, maka itu adalah wujud dari tumbuhnya kebijaksanaan. Ketika kebijaksanaan dikembangkan, secara otomatis moralitas akan tumbuh subur.

8') Berdiam di tempat yang sesuai, maksudnya adalah tinggal di suatu tempat yang kondusif untuk mengembangkan kebijaksanaan. Para bijaksana memuji tempat yang tenang, damai dan jauh dari keributan; sebab di tempat seperti itulah seseorang bisa mendapat batu pijakan yang nyaman untuk mengembangkan sikap tenang, damai, hangat, dan pikiran yang bijak.
« Last Edit: 08 March 2010, 05:06:23 PM by upasaka »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #5 on: 08 March 2010, 05:06:13 PM »
Saceng makin lihai  :D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #6 on: 08 March 2010, 05:28:32 PM »
1. Vayapariṇāmena = melalui matangnya umur - kan dikatakn semakin tua, semakin banyak makan asam garam, semakin  banyak pengetahuan, semakin bijaksana.
2. Yasapariṇāmena = melalui kematangan reputasi - kata yasa dalam agama Buddha selalu bermakna positif. Seseorang dikatakan memperoleh reputasi karena telah melakukan hal2 yang positif. Jika demikian, semakin seseorang memperoleh reputasi, pada saat yang sama, ia sesungguhnya telah dilengkapi kebijaksanaan.
3. Paripucchāya =   Melalui pertanyaan. Ada beberapa sutta yang mengatakan pentingnya bertanya ketika kita bertemu orang bijaksana.   
4. Titthasaṃvāsena = Bergaul dengan pembimbing spiritual - makanya Mangalasutta mengatakn Paṇḍitānañca sevana  etaṃ mangalamuttamaṃ (bergaul dengan orang2 bijaksana adalh berkah utama) karena memang bergaul dengan orang2 demikian akan membantu kita dalam pengembangan kebijaksanaan.
5. yoniso manasikārena = melalui perhatian bijaksanan (wise attention). Sabbāsāvasutta dari Majjhimanikāya menerangkan bahwa wise attention adalh suatu perhatian terhdap objek di mana ketika memperhatikan obyek tersebut, keserakahan, kebencian dan kebodohan lenyap. Dalam hal ini, wise attention adalh perhatian terhadap hal2 yang mengarah kepada pelenyapan kekotoran batin dan pengembangan bentuk2 mental yang positif. Jika demikian, perhatian bijaksana ini tentu mendukung tumbuhnya kebijaksanaan.
6. sākacchāya = melalui diskusi - Jelas sekali bahwa cara ini akan memperdalam kebijaksanaan kita. Mangalasutta -  kālena dhammasākaccha etam mangalamuttamaṃ (berdiskusi Dhamma pada saat sesuai adalh berkah utama.
7. snehūpasevanena = Bergaul dengan orang yang luhur budinya. Jelas lah...
8. patirūpadesavāsena = hidup di tempat yang sesuai. Yah kalau hidup di tempat yang banyak peperangan, rampok, maling, kotor, ada kelaparan, penyakit, sangat sulit berpikir jernih. Oleh karenanya, tempat yang sesuai termasuk tempat di mana ajaran Sang Buddha masih didengar, akan mendukung perkembangan spiritual kita.

Coba bandingkan dengan Paññāvisuddhisutta dari Anguttaranikāya di bawah ini:

Cattārome, bhikkhave, dhammā paññāvuddhiyā saṃvattanti. Katame cattāro? Sappurisasaṃsevo, saddhammasavanaṃ, yonisomanasikāro, dhammānudhammappaṭipatti – ime kho, bhikkhave, cattāro dhammā paññāvuddhiyā saṃvattantī’’ti.

O, para bhikkhu, empat hal ini mendukung berkembangnya kebijaksanaan. Apa yang empat ini? Bergaul dengan orang bijaksana, mendengarkan Dhamma sejati, perhatian yang bijaksana, dan mempraktikkan Dhamma - O, para bhikkhu, empat hal ini mendukung berkembangnya kebijaksanaan.

Be happy.

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #7 on: 08 March 2010, 05:37:06 PM »
waduh bro peacemind langsung kasih pengertian pake bahasa dewa neh..
good..good... ;D

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #8 on: 08 March 2010, 05:41:37 PM »
waduh bro peacemind langsung kasih pengertian pake bahasa dewa neh..
good..good... ;D

Di atas, bahasanya manusia lah.. ;D

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #9 on: 08 March 2010, 05:51:49 PM »
Saceng makin lihai  :D

Thanks atas pujian bro Bond yg ahli meditasi....

thanks juga jawaban bro Upasaka (yg jawaban selalu dpt diandalkan... hahahaa)

nah kalau bro Peacemind... udah jelas jawaban dari org terpelajar dalam bidang sutta (bhs Pali ?)


Selanjutnya gimana matangnya kebijaksanaan (8 point tsb) dapat
MENINGKATKAN KESABARAN seseorang ?


« Last Edit: 08 March 2010, 05:54:56 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #10 on: 08 March 2010, 06:16:03 PM »
Quote
bro Upasaka :
2) Ketika seseorang memiliki reputasi yang bertumbuh menjadi lebih baik, orang itu bisa menyadari bahwa kemajuan hidupnya adalah karena moralitas dan kebijaksanaan. Orang yang memiliki reputasi baik cenderung akan paham, bahwa nilai penting dari hidup kita adalah saat kita mampu memberikan manfaat baik bagi orang lain. Ketika titik ini dicapai, reputasi akan mengikutinya.


reputasi juga tergantung :
apakah orangnya suka ngomong besar?
apakah selalu menepatin janji ?
apakah memberikan lebih dari standard ?

mungkin itu ya. gimana menurut yg lain utk menambah reputasi?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #11 on: 08 March 2010, 06:47:36 PM »

Selanjutnya gimana matangnya kebijaksanaan (8 point tsb) dapat
MENINGKATKAN KESABARAN seseorang ?



Dalam konteks tertentu, seorang bijaksana adalh ia yang mengetahui mana yang baik ( kiṃ kusalam) dan mana yang buruk (kim akusalam), mana yang tercela (kim sāvajjaṃ) dan mana yang tidak tercela (kiṃ anāvajjaṃ), mana yang harus dipraktikkn (kiṃ sevitabbaṃ) dan mana yang tidak patut dipraktikkan (kiṃ asevitabbaṃ), mana yang mendatangkan kebahagiaan ( kiṃ hitāya sukkhāya saṃvattati) dan mana yang mendatangkan pnderitaan (kiṃ ahitāya dukkhāya saṃvatatti). Dilengkapi dengan kebijaksanaan demikian,  meskipun suatu saat dihadapkan pada kondisi yang sulit yang membutuhkan kesabaran sebagai cara untuk mengatasinya, orang demikian akan mampu bersabar karena ia tahu mana yang bermanfaat bagi dirinya.
« Last Edit: 08 March 2010, 06:49:14 PM by Peacemind »

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #12 on: 08 March 2010, 06:56:38 PM »
Quote
bro Upasaka :
2) Ketika seseorang memiliki reputasi yang bertumbuh menjadi lebih baik, orang itu bisa menyadari bahwa kemajuan hidupnya adalah karena moralitas dan kebijaksanaan. Orang yang memiliki reputasi baik cenderung akan paham, bahwa nilai penting dari hidup kita adalah saat kita mampu memberikan manfaat baik bagi orang lain. Ketika titik ini dicapai, reputasi akan mengikutinya.


reputasi juga tergantung :
apakah orangnya suka ngomong besar?
apakah selalu menepatin janji ?
apakah memberikan lebih dari standard ?

mungkin itu ya. gimana menurut yg lain utk menambah reputasi?

Dalam Pattakammasutta dari Anguttaranikāya dikatakn ada empat keinginan yang umumnya diidamkan para perumah-tangga, yakni kekayaan, reputasi, umur panjang dan kelahiran di alam sorga setelh meninggal. Di sutta yang sama Sang Buddha mengatakn bahwa empat hal di atas akan didapat melalui empat hal yakni Saddhāsampadā (pencapaian keyakinan), sīlasampadā (moralitas), cāgasampadā (kedermawanan)  dan paññāsampadā (kebijaksanaan).

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #13 on: 08 March 2010, 07:52:05 PM »
Setuju ama bro upasakaaa... penjelasannya bagus..........


Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Delapan penyebab matangnya kebijaksanaan
« Reply #14 on: 09 March 2010, 02:34:25 AM »
"Ada delapan penyebab, Nagasena,
yang menyebabkan berkembangnya dan
matangnya kebijaksanaan:

sedikit OOT, ini yang bicara siapa? Ven. Nagasena atau Raja Milinda? Kok sepertinya si Raja yang sedang memberitahu Ven.  Nagasena

 

anything