//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...  (Read 16020 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline emuliani

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
  • as we think, so we become
antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« on: 03 December 2009, 10:48:27 PM »
dimanakan batas perbedaan antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha?

atau sama saja semuanya?
mettacittena,

                                                        
     (A~Lin)

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #1 on: 04 December 2009, 12:19:50 AM »
pada konteks tertentu sama dalam arti berbeda dalam kata. dan pd konteks lain berbeda dalam arti dan berbeda dlm kata.
appamadena sampadetha

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #2 on: 04 December 2009, 09:22:56 AM »
klo tanha apa lebih condong ke nafsu yaa? :-? :-? :-? :-?

tapi kyk yg bro jerry bilang, semuanya pada intinya sama2 suatu keinginan, pada dasarnya semuanya itu masih diliputi oleh tanha...

Lalu bagaimana dgn cita2nya Bodhisatta sendiri yoo? apa itu juga termasuk dlm tanha? atau ada pembagiannya? spt cita2 yg luhur kyk cita2nya Bodhisatta itu tdk dpt dikategorikan begitu,
atau tanha yg dimaksudkan itu lbh condong kpd kama tanha itu sendiri yaa? :-? :-?
tapi pada intinya sama2 keinginan yoo? ;D ;D ;D
keinginan yg menyebabkan kita ada di samsara ini ;D ;D ;D
ngomong2 tanha ada pembagiannya gak yaa? kyk kusala tanha ma akusala tanha? klo ada, berarti relatif yo,
klo cita2 yg baik termasuk dlm kusala, begitu juga harapan, ma ambisi, klo yg buruk dimasukin ke akusala tanha ;D ;D ;D

tapi pada intinya kesemuanya itu perlu kita waspadai(hati2in) ;D ;D ;D
harus kita kaji dalam2 dulu, itu kehendak baik ato ngga, layak atau tdk.. kyk kata Bhante Pannavaro(baru baca buku kumpulan cermahnya :P :P )
kesemuanya itu musti kita kaji duluu \;D/\;D/\;D/
klo tdk merugikan, boleh kita laksanain kehendaknyaa \;D/\;D/\;D/

Mettacittena,
Citta _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #3 on: 04 December 2009, 10:32:16 AM »
keknya memang berbeda... tp lebih jelasnya master-master abhidamma yg bicara :P
...

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #4 on: 04 December 2009, 02:53:31 PM »
dimanakan batas perbedaan antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha?

atau sama saja semuanya?

pada konteks tertentu sama dalam arti berbeda dalam kata. dan pd konteks lain berbeda dalam arti dan berbeda dlm kata.

Yap setuju... Kalau saya boleh mengambil satu contoh mengapa pada konteks tertentu sama dalam arti namun berbeda dalam kata, akan tampak pada kalimat2 berikut:

- Saya bercita-cita untuk memiliki istana; saya berharap untuk memiliki istana; saya berkeinginan untuk memiliki istana; saya berambisi untuk memiliki istana. Semua kalimat ini mengacu pada taṇhā (nafsu keinginan) dalam hal ini adalah kāmataṇhā (nafsu keinginan untuk menikmati kesenangan indera).

Kalimat2 di atas juga akan memiliki makna yang berbeda terutama jika kita melihat psychological impact yang didapat melalui kalimat2 di atas. Psychological impact ini akan dirasakan oleh setiap orang dan tanpa dijelaskan kita pun tahu bahwa di sana ada perbedaan. Sebagai contoh, ketika seseorang hanya 'berharap' untuk memiliki istana, intensitas mental yang muncul  tidak sekuat ketika seseorang 'berambisi' untuk memiliki istana.

Be happy.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #5 on: 04 December 2009, 05:23:03 PM »
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #6 on: 04 December 2009, 11:14:04 PM »
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #7 on: 04 December 2009, 11:50:24 PM »
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #8 on: 05 December 2009, 12:42:32 AM »
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
dalam buku "hidup senang mati tenang" hal 84
1.pancaindra
2.pandangan salah.
3.gagasan ttg Silabataparamasa [ kebebasan melalui ritual atau inisiasi ]
4.ttg suatu diri.

sedangkan pandangan bahwa melekat akan metta. adalah salah menurut Ajahn, sebab

melekat metta = melepas ke-egoisan.
melekat akan sila = melepas nafsu-nafsu.
melekat akan meditasi = melepas masa lalu, masa depan,berpikir,dll


kemudian, bagi mereka yg tidak memiliki kebijaksanaan, kadang kala melepas sering kali di lihat sebagai kemelekatan.
sebagai contoh, seekor burung bertengger di dahan pohon pada malam hari. kelihatannya burung tsb melekat kuat-kuat pada dahan itu..
tetapi sebenarnya burung itu melepas dan sedang tidur nyenyak, ketika seekor burung melepas dan otot-otot di sekotar cakarnya mulai menggendur, mereka menempel di dahan.

semakin ototnya mengendur semakin eratlah cakar itu...itu lah mengapa anda tidak pernah melihat seekor burung jatuh dari tenggerannya..

jangan tertipu akan kata-kata manis tetapi meracuni dari umat buddha pemula yg belum tahu apa-apa.
yg keliru mengartikan upadana dan kemelekatan.

melekatlah tanpa takut pada SILA,Objek meditasi,dan kepada Sang Jalan...karena mereka itu menuntun pada Nibbana...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #9 on: 05 December 2009, 01:37:47 AM »
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)

Tergantung cita2nya, harapanya, dll apa dulu.. Kalau cita2nya ingin mencelakai musuh2nya, ini kayaknya lebih condong kepada dosa. :D

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #10 on: 05 December 2009, 01:51:22 AM »
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
dalam buku "hidup senang mati tenang" hal 84
1.pancaindra
2.pandangan salah.
3.gagasan ttg Silabataparamasa [ kebebasan melalui ritual atau inisiasi ]
4.ttg suatu diri.

sedangkan pandangan bahwa melekat akan metta. adalah salah menurut Ajahn, sebab

melekat metta = melepas ke-egoisan.
melekat akan sila = melepas nafsu-nafsu.
melekat akan meditasi = melepas masa lalu, masa depan,berpikir,dll


kemudian, bagi mereka yg tidak memiliki kebijaksanaan, kadang kala melepas sering kali di lihat sebagai kemelekatan.
sebagai contoh, seekor burung bertengger di dahan pohon pada malam hari. kelihatannya burung tsb melekat kuat-kuat pada dahan itu..
tetapi sebenarnya burung itu melepas dan sedang tidur nyenyak, ketika seekor burung melepas dan otot-otot di sekotar cakarnya mulai menggendur, mereka menempel di dahan.

semakin ototnya mengendur semakin eratlah cakar itu...itu lah mengapa anda tidak pernah melihat seekor burung jatuh dari tenggerannya..

jangan tertipu akan kata-kata manis tetapi meracuni dari umat buddha pemula yg belum tahu apa-apa.
yg keliru mengartikan upadana dan kemelekatan.

melekatlah tanpa takut pada SILA,Objek meditasi,dan kepada Sang Jalan...karena mereka itu menuntun pada Nibbana...

Sebagai tambahan...  Saya sendiri pernah membaca di salah satu sutta (lupa namanya). Di sana, secara garis besar, Sang BUddha menasehati para muridnya untuk tidak takut mengalami pencapaian2 yang belum pernah dialami. Sebagai contoh adalah jhana. Karena pada hakekatnya, pencapaian2 semacam ini akan membantu seseorang pada pelenyapan kekotoran batin. Pencapaian2 ini juga bebas dari kesenangan nafsu indera. Dalam beberapa sutta (salah satu contohnya Mahāsaropamasutta), Sang BUddha mengingatkan para muridnya untuk tidak berhenti pada pencapaian2 tertentu seperti kesempurnaan moralitas, jhana, dll sebelum mereka mencapai kesucian. Sutta ini menunjukkan bahwa di satu sisi, Sang BUddha mengingatkan para muridnya untuk tidak melekat dan diam di pencapaian tertentu, dan di sisi lain beliau mengajak para muridnya untuk mengalami segala pencapaian yang memungkinkan mereka untuk mencapainya. Saya pikir nasehat Sang Buddha ini sangat bijaksana karena dengan demikian seseorang tidak akan terjerumus kepada dua pandangan yakni ekstrem kemelekatan dan ekstrem penolakan.

Be happy.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #11 on: 05 December 2009, 07:41:36 AM »
perbedaannya pada kadar kemelekatannya.... agak sulit mendeteksi perbedaan tingkatan keinginan ini di awal / pada saat terjadinya. Pendeteksian paling gampang pada saat keinginan tsb tercapai / tidak. Pada keinginan yg dimelekati dgn kuat, bila tidak tercapai maka akan menimbulkan gejolak batin yg kuat, misalnya: kebencian yg kuat, kepedihan yg mendalam, perasaan ingin bunuh diri, dsbnya....

Pernah kita bahas disini soal 3 tahapan tindakan:

Sebelum: diniati dgn baik / buruk
Saat tindakan tsb dilakukan: dilakukan dengan cara2 yg benar
Setelah: disikapi apapun hasilnya dengan bijaksana

Jika diniati dgn positif dan dilakukan dgn cara2 yg positif juga, maka akan mudah menyikapi (apapun) hasilnya dengan bijaksana.
Namun jika diniati dgn negatif (kemelekatan yg kuat)  maka biasanya (pasti) akan disikapi hasilnya dengan dukkha.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #12 on: 05 December 2009, 08:36:31 AM »
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)

Tergantung cita2nya, harapanya, dll apa dulu.. Kalau cita2nya ingin mencelakai musuh2nya, ini kayaknya lebih condong kepada dosa. :D

makasih buat koreksinya.. 8)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #13 on: 05 December 2009, 09:30:14 AM »
Dalam Buddhisme, cita-cita, harapan, keinginan, ambisi; semuanya ini lebih dikenal dengan istilah "tanha". Tapi ada perbedaan niat yang melandasi bentuk-bentuk keinginan seperti itu...

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi dengan niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "tanha" (hasrat keinginan).

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi tanpa niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "chanda" (keinginan luhur).

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
« Reply #14 on: 05 December 2009, 09:32:32 AM »
Melekat boleh2 saja, tapi kalau sudah ekstrem bisa jadi fanatisme sempit dan hanya mati di satu titik tidak bisa berkembang, kalau tidak melekat ekstrem juga bisa mati disatu titik juga dan tidak bisa berkembang.

Yang paling repot kalau sudah ekstrem nanti jadi ekstremis/membabi buta.

Jadi ingat Tai chi   :)


« Last Edit: 05 December 2009, 09:37:13 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada